Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia R.
Samarinda: Jaya Media, 2011
899.221 AMA m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul : Dinas Penerangan Luar Negeri, 1976
951.95 KOR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Redita Devi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perkembangan Kristen di Korea tahun 1784 hingga 1910 sejak masa awal masuknya di Korea hingga masa akhir kerajaan Joseon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan Kristen di Korea melalui sikap dan respon masyarakat Korea dalam berbagai kebijakan pemerintah Joseon, serta beberapa peristiwa yang terkait dengan benturan antara kebijakan pemerintah dengan sikap masyarakat pendukung dan penganut Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kristen di Korea pada masa Joseon dianggap sebagai ilmu baru oleh kaum pelajar Konfusian. Akan tetapi, dalam perkembangannya Kristen mengalami berbagai hambatan, terutama disebabkan oleh kebijakan anti-Kristen dari pemerintah di masa akhir Joseon.

ABSTRACT
This Thesis discusses about the development of Christian in Korea in 1784-1910, from the first Christian introduced in Korea until the late of Joseon era. This research aimed to explain the development of christianity in Korea through some government policies in Joseon era, also some incidents that related to the impact of government policy and Korean christian attitude. This research applies historical method with descriptive design. The result of this research shows that Confucians scholar in Joseon era regarded Christian as a new science. However, Christianity in Korea had to face many obstacles, especially the anti-christian policy that government of Joseon era enacted."
2016
S64298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, A.N.
Djakarta: Yayasan Dwikarya, 1965
951.9 NAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
KAJ 7(1-4) 2002
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagin
Jakarta: Balai Pustaka, 1988
899.221 3 BAG c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yang, Seung-Yoon, 1946-
Jogjakarta: Gadjah Mada University Press, 2004
327.951 YAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afaf Hirzi Munshif
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang sejarah Islam di Korea Selatan dan pengaruh masjid sebagai Islamic Center terhadap masyarakat di Korea Selatan. Sejarah Islam di Korea Selatan dimulai setelah berakhirnya perang Korea. Islam yang berkembang di Korea Selatan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatannya. Meskipun kondisi sosial dan budaya warga Korea Selatan banyak yang bertentangan dengan Islam hal ini dapat diatasi. Pengaruh yang diberikan sebuah masjid disana tidak hanya berdampak bagi masyarakat Muslim namun juga memberikan dampak bagi masyarakat non-Muslim. Di wilayah yang mayoritas non-Muslim seperti di Korea Selatan masjid berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai tempat pusat kegiatan agama Islam dengan berbagai aktivitasnya, selain itu masjid juga menjadi tempat untuk mencari informasi mengenai Islam, hal tersebut menjadikan masjid sebagai pusat dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan sejarah masuknya Islam di Korea Selatan dan mengetahui kondisi masyarakat di sana dengan adanya Islam di tengah-tengah mereka. Data diperoleh dengan cara studi literatur dan wawancara dengan narasumber yang pernah menetap di Korea Selatan khususnya yang pernah memiliki kontak dengan masjid. Hasil dari penelitian ini dapat disebutkan bahwa Islam yang belum lama ada di Korea sudah bisa memberikan pengaruh yang mempengaruhi kondisi kehidupan sosial bagi masyarakat yang berada di Korea Selatan.

ABSTRACT
This study discusses the history of Islam in South Korea and influence of mosques as Islamic Center to the community in South Korea. History of Islam in South Korea began after the end of the Korea war. Islam in South Korea made the mosque as the Centre of its activities. Although the social and cultural conditions of the citizens of South Korea many contrary to Islam it can be overcome. Given the influence of a mosque there not only affects Muslims but also give effect to non Muslim communities. In the majority of non Muslims in South Korea such as mosques serve not only as places of worship but also as a place of Islamic religious activities center with a wide range of activities, in addition to the mosque also became the place to look for information on Islam, it made the mosque as the center of the Da 39 wah to spread the religion of Islam. This research aims to expose the history of Islam in South Korea and to know the conditions of the people in there with the presence of Islam in their midst. The data obtained by means of the study of the literature and interviews with the speakers ever settled in South Korea in particular who had contact with the mosque. The results of this research may be mentioned that the brand of Islam that not long ago there in Korea already can exert influence affecting social life conditions for the people who are in South Korea."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Amelia
"Tema LGBT, khususnya gay atau boys love, marak diangkat untuk drama serta film Korea Selatan akhir-akhir ini. Beberapa di antaranya mengisahkan perjuangan kaum gay untuk bisa hidup bebas menunjukkan identitas mereka serta terhindar dari stigma negatif dan diskriminasi yang dilayangkan oleh masyarakat. Piteopaenui Kkum dipilih oleh penulis sebagai film yang mewakili representasi identitas kaum gay di Korea Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan representasi identitas gay dalam film Piteopaenui Kkum. Identitas kaum gay yang terdapat dalam film Piteopaenui Kkum diperoleh dengan menggunakan semiotika model John Fiske melalui metode analisis deskriptif. Penulis menganalisis para tokoh dalam film dengan menggunakan teori penokohan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film pendek Piteopaenui Kkum merepresentasikan identitas kaum gay yang sulit mengekspresikan diri, mengalami perundungan secara fisik dan verbal, dan mendapat label stereotip yang cenderung buruk sehingga pada akhirnya kedua tokoh utama ini menyerah pada keadaan dengan mengorbankan hubungan mereka.

LGBT themes, especially gay or boys love, have been widely used in South Korean dramas and films recently. Some of them tell the story of the struggle of gay people to be able to live freely, show their identity and avoid negative stigma and discrimination posted by the community. Piteopaenui Kkum was chosen by the writer as a film that represents the representation of gay identity in South Korea. The purpose of this study is to describe the representation of gay identity in the film Piteopaenui Kkum. The identity of the gay people in the film Piteopaenui Kkum is obtained by using the semiotic model of John Fiske through descriptive analysis method. The author analyzes the characters in the film by using the theory of characterization. The results show that the short film Piteopaenui Kkum represents the identity of gay people who find it difficult to express themselves, experience physical and verbal abuse, and get stereotyped labels that tend to be bad so that in the end these two main characters give up on the situation at the expense of their relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arifah Auliyatul Muslimah
"Tulisan ini menganalisis gaya berbusana ikon mode Korea Selatan, G-Dragon, yang merupakan salah satu ikon mode netral-gender di Korea. Netral-gender dalam mode diartikan sebagai ekspresi penggunaan pakaian yang tidak dibatasi oleh gender tertentu. Di Korea, wacana netral-gender dalam dunia mode tidak hanya tentang mengenakan pakaian unisex, tetapi juga tentang pemakaian pakaian laki-laki oleh perempuan dan sebaliknya. G-Dragon adalah seorang laki-laki yang sering terlihat mengenakan atribut mode untuk perempuan seperti rok, topi berbulu, sepatu dan tas khusus wanita, baik dalam kesehariannya maupun dalam acara formal seperti konser, fanmeeting, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara G-Dragon mengekspresikan wacana netral gender melalui gaya berbusananya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penjabaran data analisis foto menggunakan teori retorika visual dan fotografi Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa G-Dragon melalui gaya berbusananya mengekspresikan wacana netral-gender dengan menyeimbangkan karakteristik mode laki-laki dan perempuan ke dalam satu tampilan. Karakteristik mode tersebut diwujudkan melalui ekspresi mode androgini, eklektisisme, sensual, dan keceriaan. Melalui tampilannya juga G-Dragon menyampaikan bahwa pria dapat menggunakan pakaian wanita dan hal itu merupakan salah satu cara mendukung kebebasan berekspresi.

This paper analyzes the style of South Korean fashion icon G-Dragon, who is one of the gender neutral fashion icons in Korea. Gender neutral in fashion is interpreted as an expression of the clothing use that is not limited by a particular gender.  In South Korea, gender neutral discourse in the fashion world is not only about wearing unisex clothing but also about men wearing women`s clothing and vice versa.  G-Dragon is a man who often seen wearing fashion attributes for women such as skirts, furry hats, shoes, and special bags for women, both in his daily life and in formal events such as concerts, fan-meeting, and others. This research paper aims to describe how G-Dragon expresses gender neutral discourse through his fashion style. This research used descriptive qualitative method with the explanation of photo analysis data using the visual and photography rhetoric theory by Barthes. The results showed that G-Dragon, through his fashion style expresses gender-neutral discourse by balancing the characteristics of male and female fashions into one appearance. The characteristics of these modes are manifested through the expression of androgynous, eclecticism, sensuality, and cheerful mode. Through his appearance G-Dragon also wanted to convey that men can wear women`s clothing and that is one way to support freedom of expression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>