Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gregorius Stefanus
"Dengan dilakukannya manajemen risiko pada suatu proyek, maka tingkat keberhasilannya akan semakin tinggi. Pada penelitian ini, manajemen risiko dilakukan dengan identifikasi serta analisis risiko menggunakan teknik analisis lingkungan sistem distribusi Premium di Indonesia dan analisis peta aliran distribusi Premium di Indonesia yang dilakukan dengan diskusi bersama para ahli. Selanjutnya, risiko tersebut dievaluasi menggunakan metode simulasi Monte Carlo dengan bantuan perangkat lunak Crystal Ball Ver. 11.1, dan hasilnya berupa grafik perkiraan serta data statistik signifikansi risiko. Dari penelitian ini didapatkan penurunan risiko distribusi Premium di Indonesia dengan menangani risiko yang sensitivitasnya paling tinggi, yaitu keadaan sarana pendukung distribusi seperti jalan raya, jembatan maupun dermaga, serta keadaan alat distribusi Premium itu sendiri (truk tangki juga kapal tangker).

By applying risk management on a project, then its success rate will be improved. In this research, risk management was started by identification and analysis by surroundings system analysis technique and flow map analysis of Premium distribution in Indonesia that was helped by experts. Next, those risks were evaluated using Monte Carlo Simulation, using Crystal Ball Ver. 11.1, and the results are probability graphics and risk significance statistic data. From this research, risk reduction of Premium distribution in Indonesia can be achieved by managing the most sensitive risk, which is the condition of support facilities for distribution such as roadway, bridge and port, then also the condition of the distribution equipment itself (tank truck also tanker ship)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1361
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Airul Mutaqin
"[ABSTRAK
Berdasarkan PERMEN 22/2011, pemerintah telah menetapkan jumlah
penyelenggara multipleksing sebanyak 6 LPM (Lembaga Penyelenggara
Multipleksing) untuk setiap zonanya dengan total jumlah kanal yang dapat
diakomodasi kurang lebih sebesar 72 slot. Namun, pada kenyataannya
pendudukan kanal penyelenggara multipleksing oleh LPS (Lembaga Penyiaran
Swasta) saat ini jauh dari optimal. Pendudukan kanal LPM , masih ditempati oleh
LPS yang masih memiliki afiliasi dengan dengan penyelenggara multipleksing.
Di samping itu, adanya gugatan dari Asosiasi TV Lokal Indonesia. Komunitas ini
memandang Permen Kominfo No. 22/2011 hanya melanjutkan sistem penyiaran
(digital) yang monopolistis, Jakarta sentries dan jauh dari kepentingan rakyat
Indonesia secara umum.
Dengan mengambil sampel kota penelitian untuk luar wilayah, yang tidak
menjadi sengketa oleh ATVLI dan MA di atas. Penelitian ini menganalisis
kelayakan percepatan analog switch-off untuk sampel kota Makassar, Ambon dan
Sorong dengan memanfaatkan BHP penggunaan frekuensi Digital Dividend di
wilayah tersebut untuk membantu biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan mux.
Adapun skenario dalam penelitian ini adalah membandingkan penentuan jumlah
penyelenggara multipleksing sesuai dengan PERMEN 22/2011 dengan jumlah
penyelenggara multipleksing berdasarkan jumlah IPP (Izin Penyelenggaraan
Penyiaran) yang aktif di wilayah kota Makassar, kota Ambon dan kota Sorong.
Ditemukenali dalam penelitian ini, bahwa percepatan analog switch-off yang
dilakukan oleh pemerintah dengan penetapan jumlah multipleksing berdasarkan
jumlah IPP aktif lebih layak dari pada penetapan jumlah multipleksing
berdasarkan PERMEN 22/2011.

ABSTRACT
Based on the Ministry Regulation Number 22 / 2011, the government has
regulated on multiplexing providers for 6 LPM (Providers of Multiplexing) every
zone, and total accommodated channel are approximately 72 slots. However, in
fact, currently channel occupation for multiplexing providers by LPS (Private
Broadcasting Institution) is less than its optimum level. LPM?s channel
occupation is still occupied by LPS that affiliated with LPM.
Nevertheless, there are some lawsuits from Indonesia Local Television
Association (ATVLI) that regards the Ministry Regulation Number 22 / 2011 is
only to continue monopolistic digital broadcasting systems, to be centered in
Jakarta and no regards to the interests of Indonesia people in general.
This research conducted to analyze the analogue switch-off acceleration using
sampling from municipal city that?s not contrained by law, by involving Digital
Dividend Spectrum fee to reduce cost/expenses of the implementation mux.
Scenario of this study is to compare the regulation of multiplexing providers that
based on active broadcasting licenses (IPP) in Makassar, Ambon and Sorong. It
is found in this study that analog switch-off acceleration that conducted by the
government with multiplexing regulation that based on active IPPs shall be more
feasible than to regulate multiplexing that based on the Ministry Regulation
Number 22 / 2011.;Based on the Ministry Regulation Number 22 / 2011, the government has
regulated on multiplexing providers for 6 LPM (Providers of Multiplexing) every
zone, and total accommodated channel are approximately 72 slots. However, in
fact, currently channel occupation for multiplexing providers by LPS (Private
Broadcasting Institution) is less than its optimum level. LPM?s channel
occupation is still occupied by LPS that affiliated with LPM.
Nevertheless, there are some lawsuits from Indonesia Local Television
Association (ATVLI) that regards the Ministry Regulation Number 22 / 2011 is
only to continue monopolistic digital broadcasting systems, to be centered in
Jakarta and no regards to the interests of Indonesia people in general.
This research conducted to analyze the analogue switch-off acceleration using
sampling from municipal city that?s not contrained by law, by involving Digital
Dividend Spectrum fee to reduce cost/expenses of the implementation mux.
Scenario of this study is to compare the regulation of multiplexing providers that
based on active broadcasting licenses (IPP) in Makassar, Ambon and Sorong. It
is found in this study that analog switch-off acceleration that conducted by the
government with multiplexing regulation that based on active IPPs shall be more
feasible than to regulate multiplexing that based on the Ministry Regulation
Number 22 / 2011.;Based on the Ministry Regulation Number 22 / 2011, the government has
regulated on multiplexing providers for 6 LPM (Providers of Multiplexing) every
zone, and total accommodated channel are approximately 72 slots. However, in
fact, currently channel occupation for multiplexing providers by LPS (Private
Broadcasting Institution) is less than its optimum level. LPM?s channel
occupation is still occupied by LPS that affiliated with LPM.
Nevertheless, there are some lawsuits from Indonesia Local Television
Association (ATVLI) that regards the Ministry Regulation Number 22 / 2011 is
only to continue monopolistic digital broadcasting systems, to be centered in
Jakarta and no regards to the interests of Indonesia people in general.
This research conducted to analyze the analogue switch-off acceleration using
sampling from municipal city that?s not contrained by law, by involving Digital
Dividend Spectrum fee to reduce cost/expenses of the implementation mux.
Scenario of this study is to compare the regulation of multiplexing providers that
based on active broadcasting licenses (IPP) in Makassar, Ambon and Sorong. It
is found in this study that analog switch-off acceleration that conducted by the
government with multiplexing regulation that based on active IPPs shall be more
feasible than to regulate multiplexing that based on the Ministry Regulation
Number 22 / 2011., Based on the Ministry Regulation Number 22 / 2011, the government has
regulated on multiplexing providers for 6 LPM (Providers of Multiplexing) every
zone, and total accommodated channel are approximately 72 slots. However, in
fact, currently channel occupation for multiplexing providers by LPS (Private
Broadcasting Institution) is less than its optimum level. LPM’s channel
occupation is still occupied by LPS that affiliated with LPM.
Nevertheless, there are some lawsuits from Indonesia Local Television
Association (ATVLI) that regards the Ministry Regulation Number 22 / 2011 is
only to continue monopolistic digital broadcasting systems, to be centered in
Jakarta and no regards to the interests of Indonesia people in general.
This research conducted to analyze the analogue switch-off acceleration using
sampling from municipal city that’s not contrained by law, by involving Digital
Dividend Spectrum fee to reduce cost/expenses of the implementation mux.
Scenario of this study is to compare the regulation of multiplexing providers that
based on active broadcasting licenses (IPP) in Makassar, Ambon and Sorong. It
is found in this study that analog switch-off acceleration that conducted by the
government with multiplexing regulation that based on active IPPs shall be more
feasible than to regulate multiplexing that based on the Ministry Regulation
Number 22 / 2011.]"
2015
T44610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Megawati
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan energi seiring dengan menurunnya produksi minyak, pemanfaatan gas menjadi solusi untuk dapat memenuhi kebutuhan energi. Produksi gas Indonesia pada tahun 2015 adalah 8,102 MMSCFD berdasarkan data dari SKK Migas.
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan pembangunan jaringan gas kota di Indonesia, salah satunya di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Salah satu perusahaan pemerintah berencana akan membangun 89.383 sambungan rumah tangga sampai tahun 2017 di seluruh Indonesia.
Mengingat akan ada banyak proyek jaringan gas kota, penting bagi kita menganalisis risiko yang mungkin terjadi selama konstruksi maupun selama operasi dari jaringan gas tersebut. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi risiko, kemudian mengelompokkan risiko tersebut sesuai kategorinya, kemudian dilakukan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan simulasi Monte Carlo, lalu hasilnya dievaluasi. Dengan menghitung risiko secara keseluruhan, risiko proyek jaringan gas di Kota Lhokseumawe ini tergolong rendah dengan nilai risk 3,72.
Hasil penelitian ini adalah berupa strategi untuk menurunkan risiko-risiko dan kerugian yang mungkin timbul. Dengan adanya strategi penanganan terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul, kerugian biaya dapat diturunkan menjadi 10% atau sekitar 4,5 milyar rupiah.

ABSTRACT
To fulfill energy demand because of decreasing oil production, converting oil to gas is a good choice. Based on data from SKK Migas in 2015, Indonesia produced 8.102 MMSCFD gas.
Nowdays, Indonesia?s government encourages gas pipeline project for citygas in several cities in Indonesia. One of company owned by government plans to build 89.383 connection until 2017 in Indonesia.
In the future, there are many citygas projects in Indonesia, risk analysis during construction and operation of pipeline project will be an important thing. This research included risk indentification, grouping the risk into their categories, then we analyze the risk both qualitative and quantitative using Monte Carlo simulation. The summary of all risk calculation shows that this project has low risk with value 3.72.
The results of this research are strategies to reduce and manage the risks during pipeline construction and operation of citygas project. By applying the strategies, risks can be reduced from 29% to 10%. It is equivalent with 4,5 billion rupiahs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitranita
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T27149
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiah Dyah Aqilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan komposisi sisa makanan, menganalisis nilai jumlah emisi gas rumah kaca (CO2 eq) dari limbah makanan edible, dan memberikan rekomendasi terkait upaya pengurangan food waste (edible food) dari rumah makan di Kota Makassar yang menghasilkan jejak karbon. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variabel bebas adalah jumlah rumah makan yang akan disampling, berat limbah makanan tiap kategori dan data kuesioner, sedangkan variabel terikatnya adalah Emisi Gas Rumah Kaca (CO2-eq) yang dihasilkan serta korelasi data responden dengan limbah makanan dan jejak karbon. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa timbulan sisa makanan edible yang dihasilkan pada 10 rumah makan adalah 26,71 g/piring/hari, dengan rata-rata fraksi edible adalah 70%. Adapun komposisi sampah makanan adalah makanan kaya karbohidrat sebanyak 34%, Buah dan Sayuran 37%, dan makanan kaya protein 29%. Besaran gas rumah kaca dari rumah makan di Kota Makassar adalah 44,69 kgCO2eq/piring/tahun, dengan komposisi terbesar berasal dari makanan kaya akan protein yaitu 62,38%. Rekomendasi yang dapat diberikan terkait upaya pengurangan food waste dari rumah makan di Kota Makassar yang menghasilkan jejak karbon adalah dengan menggunakan hierarki pemulihan makanan.

This thesis aims to analyze the generation and composition of food waste, analyze the value of the amount of greenhouse gas emissions (CO2 eq) from edible food waste, and provide recommendations regarding efforts to reduce food waste (edible food) from restaurants in Makassar City which produce a carbon footprint. This study uses a quantitative method with the independent variables being the number of restaurants to be sampled, the weight of food waste for each category, and questionnaire data, while the dependent variable is Greenhouse Gas Emissions (CO2-eq) produced and the correlation of respondent data with food waste and carbon footprint. From the results of the study, it was found that the food waste produced in 10 restaurants was 26.71 g/plate/day, with an average edible fraction of 70%. The composition of food waste is carbohydrates-rich as much as 34%, fruits and vegetables at 37%, and protein-rich at 29%. The amount of greenhouse gases from restaurants in Makassar City is 44.69 kgCO2eq/plate/year, with the largest composition coming from protein-rich, which is 62.38%. Recommendations that can be given regarding efforts to reduce food waste from restaurants in Makassar City that produce a carbon footprint are to use a food recovery hierarchy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mumin
"Tindakan sosial sangat dipengaruhi oleh ideologi, termasuk kekerasan. Fakta sosial menunjukan bahwa ideologi-ideologi tertentu memahami bahwa jalan menyesaikan perbedaan dalam keyakinan yakni dengan melakukan kekerasan.Berdasarkan itu, kemudian penulis memilih judul tesis Analisis Ideologi Transnasional Wahabi-Salafi (Wahdah Islamiyah) dan Ketahanan Nasional Kota Makassar. Ideologi Transnasional merupakan Ideologi yang sifatnya lintas negara yang membawa kepentingan khusus. Ideologi transnasional Wahabi-Islam (Wahdah Islamiyah) tidak hanya mengajarkan doktrin akan tetapi juga kadang membawa agenda-agenda politik tertentu.
Penelitian tesis ini menggunakan penelitian deskritif kualitatif. Lokasi penilitian di kota Makassar dengan subjek ormas Wahdah Islamiyah. Dalam penarikan sampling penulis menggunakan snowball sampling. Teknik dalam pengambilan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, catatan observasi serta studi dokumen. Adapun informan dalam penelitian ini adalah pengurus dan simpatisan Wahdah Islamiyah. Ada tiga metode analisis data yang digunakan di antaranya metode induktif, deduktif, komparatif.
Hasil Penelitian ini, menyimpulkan bahwa Wahdah Islamiyah memiliki persinggungan dengan Ideologi Transnasional Wahabi-Salafi pada wilayah akidah atau teologis. Perihal Ketahanan Nasional dalam hal ini keutuhan bangsa, Namun, Wahdah Islamiyah memiliki bibit ancaman terhadap ketahanan nasional ini ditandai dengan sikap Wahdah Islamiyah yang tidak mau menerima perbedaan pahaman atau mazhab dalam Islam.

Social action very influenced by ideology including violence. the social fact show that some ideologies understand that the path to solve differences in faith is doing violence. based on that, the writer choose the title of thesis ?The Analysis of Transnational of Wahaby-Salafy And National Resilience (Case Study Wahdah Islamyah in Makassar. transnational ideology is kind of ideology which has unique movement among nations which bring special necessity. transnational ideology sometime brings political agenda.
This research is using descriptive qualitative method. it located in Makassar and Wahdah Islamyah as a subject. for sampling the writer using snowball sampling. techniques in takin data use in depth interview, observation notes and document study. informant in this research is the committee of Wahdah Islamiyah. there are three analysis data method, inductive, deductive and comparative.
The result of this research conclude that Wahdah Islamyah has correlation with Transnational ideology Wahaby Salafy in faith or theology. about national resilience in the term of nation unity, although it signed in Wahdah Islamyah behave which doesn?t accept differences in understanding of Islamic Mazhab."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Vitriani
"Pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar menunjukkan trend yang terus meningkat. Hal ini nampak secara nyata dari menjamurnya keberadaan beragam pusat perbelanjaan baik yang berskala besar seperti department store hingga minimarket dan convenience store lainnya. Keberadaan mereka memberikan dampak yang sangat besar bagi keberadaan dan pertumbuhan ritel kecil dan independen (toko kelontong) di Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan akan respon kompetitif ritel kecil dan independen (toko kelontong) terhadap minimarket terorganisasi di Kota Makassar. Responden penelitian ini sebanyak 120 orang. Pengujian data menggunakan SPSS 20.0. Hasil menunjukkan bahwa terdapat keragaman pola strategi bisnis dan strategi fungsional yang bisa diidentifikasi dari ritel kecil dan independen di Kota Makassar yang mucul dalam tiga kluster yang terbentuk. Sementara itu, ritel kecil dan independen di Kota Makassar hanya menggunakan sebagian variabel strategi bisnis dan strategi fungsional pada strategic group based serta tidak terdapat perbedaan kinerja dari beragam strategic group sektor ritel kecil dan independen di Kota Makassar Beberapa implikasi untuk pemilik ritel kecil dan independen akan dibahas dan diusulkan dalam skripsi ini.

Economic growth in Makassar showed an increasing trend. It seems eviden Economic growth in Makassar showed an increasing trend. It seems evident from the proliferation of the shopping center where a variety of both large department stores such as to mini and other convenience stores. Their existence is giving a huge impact for the existence and growth of small and independent retailers (grocery store) in Makassar. This study aims to provide insight into the competitive response of small and independent retailers (grocery store) to organized minimarket in Makassar. Research respondents are 120 people. The data were examined with SPSS 20.0. Results show that there are patterns of diversity business strategy and functional strategies that can be identified from small and independent retailers in the city of Makassar which comes in three clusters are formed. Meanwhile, small and independent retailers in the city of Makassar only use part of the variable business strategy and functional strategies based on strategic group and there is no difference in the performance of a variety of strategic small group and independent retail sector in the city of Makassar Several implications for owners of small and independent retailers will be discussed and proposed in this paper."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Almira Sagitta
" ABSTRAK
Kota Makassar adalah pusat pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian di Sulawesi Selatan. Hal ini menjadi daya tarik masyarakat untuk menetap di Kota Makassar. Kota Makassar didiami oleh berbagai macam etnis dan dapat dibuktikan dari adanya perkampungan etnis atau suku tertentu yang ada di Kota Makassar seperti Kampung Toraja dan Kampung Mandar. Hal tersebut mempengaruhi kondisi kebahasaan di Kota Makassar. Atas dasar tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan variasi bahasa apa saja yang terdapat di Kota Makassar dan menjelaskan letak batas bahasa dan dialek di Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan penghitungan dialektometri, ditemukan dua bahasa yang terdapat di Kota Makassar, yakni bahasa Makassar dan bahasa Mandar.

ABSTRACT Makassar City is the center of government, education, and economy in South Sulawesi. This becomes a public appeal for citizens to settle in Makassar City. Makassar inhabited by various ethnic and can be proven by the existence of ethnic villages in Makassar such as Toraja Village and Mandar Village. It affects the language situation in Makassar city. Based on that, this study was conducted to describe any language variation in Makassar and explain where the limits of language and dialect in Makassar. The method used in this study are qualitative and quantitative. Based on the dialectometry calculation, two languages are found in Makassar City, which is Makassar language and Mandar language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ayulestari
"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama dalam pemenuhan nutrisi yang penting, lengkap dan baik untuk masa pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada masa awal kehidupan bayi dan seterusnya. Salah satu ketidakberhasilan ASI eksklusif pada ibu bekerja yaitu setelah cuti bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian dilakukan di empat instansi tempat kerja dan Dinas Kesehatan Kota Makassar serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menggunakan pendekatan metode Mixed Methodology desain cross sectional. Responden penelitian adalah pekerja perempuan yang memiliki anak usia 3-24 bulan sebanyak 228 responden. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji chisquare dan regresi logistik ganda dengan menggunakan SPSS versi 20, selanjutnya kualitatif dianalisis dengan menuliskan hasil wawancara yang di transkrip dan disederhanakan dalam bentuk matriks. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 20,2% responden yang memberikan ASI eksklusif. Hasil analisis membuktikan faktor dukungan tempat kerja (p= 0,003; OR: 3,094; CI 95%: 1,454-6,583) berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Dukungan tempat kerja merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, responden yang mendapatkan dukungan tempat kerja berpeluang 3 kali untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan responden yang tidak mendapatkan dukungan tempat kerja setelah dikontrol oleh ketersediaan fasilitas, sosialisasi kebijakan, umur dan pengetahuan. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara mendalam bahwa instansi tempat kerja memberikan dukungan pemberian ASI eksklusif pada pekerja perempuan untuk diberikan kesempatan pulang di jam istirahat. Untuk itu instansi tempat kerja diharapkan untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif dengan menyediakan ruang/bilik ASI yang nyaman, bebas dari polusi atau pencemaran dan kebisingan dilengkapi dengan lemari pendingin dan sosialisasi kebijakan secara berkala diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar terhadap Peraturan Daerah Kota Makassar No.3 Tahun 2016 utamanya mengundang instansi perusahaan pada tempat kerja atau perusahaan yang memiliki jumlah pekerja perempuan cukup banyak untuk menyediakan fasilitas ruang/bilik ASI dan pentingnya pemberian ASI eksklusif.

Breast milk is the main food in order to fulfillment the important nutrition, comprehensive and the best for optimal growth and development during infants early stages and so on. One of unsuccessful exclusive breastfeeding from working mothers happened after their maternity leave was over. The aim of this study was to know the factors associated with Exclusive Breastfeeding. The study was settled at four workplace agencies, Departement of Health Makassar City and also Departement of Women and Childs Empowerment, using Mixed Methodology with cross sectional study. All 228 respondents were working women who have children aged 3-24 months. Quantitative data were analyzed using chisquare and multiple logistic regression with SPSS version 20, then the qualitative data were analyzed with writing all the transcript of interview result which has been simplified into matrics. As the result, 20,2% respondents give exclusive breastfeeding. Analysis results showed that workplace support kerja (p= 0,003; OR: 3,094; CI 95%: 1,454-6,583) was associated factors to exclusive breastfeeding. Workplace support was found as the dominant factor to exclusive breastfeeding, it can be concluded that the respondent who had support from workplace are nearly 3 times more likely to give exclusive breastfeeding than those who hadnt workplace support after controlled by the availability of facilities, polilcy or regulation socialization, also age and knowledge. This result was strengthenes by indepth interviews result which discovered that workplace agency already give a support for exclusive breastfeeding for all working women, such as a permission to go home in the break time. Therefore, for the workplace agency, it is necessary to facilitated a comfortable nursing room and free from pollution and noise with freezer. Socialization about the policy routinly aslo needed to be presented by Departement of Health Makassar City towards Local Regulation no. 3 2016 Makassar City, inviting all workplace agencies or another company which had a lot working woman, together committed to facilitated a nursing room and remind the importance of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieza Adhitya Bintana
"Program Optimalisasi Pajak Daerah merupakan salah satu pelaksanaan atas tugas dan fungsi koordinasi supervisi KPK sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tentang KPK. Program dijalankan dengan mendorong perbaikan sistem administrasi perpajakan dan upaya lain yang dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Penelitian ini berfokus pada analisis implementasi program pencegahan korupsi pada sektor penerimaan pajak daerah yang dilaksanakan oleh KPK di Kota Makassar selama periode tahun 2018-2021 dan analisis terhadap faktor-faktor yang yang mempengaruhi implementasi program tersebut. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis program pencegahan korupsi pada sektor penerimaan pajak daerah yang dilaksanakan oleh KPK di Kota Makassar selama periode tahun 2018-2021 dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model implementasi Grindle dan model 7-C Protocol dari Cloete. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivism, dengan metode pengumpulan data kualitatif melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi program pencegahan korupsi pada sektor penerimaan pajak daerah yang dilaksanakan oleh KPK di Kota Makassar selama periode tahun 2018-2021 telah sesuai dengan desain dan tujuan program. Penelitian menemukan bahwa faktor-faktor yang menghambat keberhasilan implementasi program pada pihak Korsupgah KPK adalah terkait variabelContent, variabel Capacity, variabel Coalition, dan variabel Coordination. Sedangkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan implementasi program dari pihak pelaksana dan daerah sasaran adalah pada variabel Context, variabel Communication, dan variabel Commitment

The Regional Tax Optimization Program is one of the embodiment and implementation of the duties and functions of the KPK as mandated in the Law on the KPK. The Program is carried out by encouraging improvements to the tax administration system and other efforts that can improve taxpayer compliance in paying taxes. This study focuses on the analysis of the implementation of the corruption prevention program in the local tax revenue sector carried out by the KPK in Makassar City during the 2018-2021 period and an analysis of the factors that influence the implementation of the program. The purpose of this study is to analyze the corruption prevention program. in the regional tax revenue sector implemented by the KPK in Makassar City during the period 2018-2021 and analyzes the factors that influence the implementation of the program. The theory used in this research is the Grindle implementation model and Cloete's 7-C Protocol model. This study uses a post-positivism approach, with qualitative data collection methods through interviews and literature study. The results showed that the implementation of the corruption prevention program in the regional tax revenue sector carried out by the KPK in Makassar City during the period 2018-2021 was in accordance with the design and objectives of the program. The study found that the factors that hindered the successful implementation of the program on the Korsupgah KPK were related to the Content variable, the Capacity variable, the Coalition variable, and the Coordination variable. Meanwhile, the factors that drive the successful implementation of the program from the implementers and target areas are the Context variable, Communication variable, and Commitment variable."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>