Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Mahesti Ayu Indira
"Skripsi ini menganalisis perlakuan akuntansi sukuk mudharabah dan ijarah pada perusahaan penerbit dan investor dengan menggunakan ED PSAK 110 tentang Akuntansi Sukuk sebagai acuan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif. Sampel yang diteliti adalah sepuluh perusahaan penerbit (emiten) sukuk, dan sepuluh bank yang menjadi subscriber sukuk. Untuk akuntansi sukuk penerbit, hasil penelitian menunjukkan perlakuan akuntansi penerbitan sukuk oleh emiten sampel dalam hal pengukuran dan pengakuan sudah sesuai dengan ED PSAK 110. Untuk akuntansi investor, dapat disimpulkan bahwa perlakuan akuntansi sukuk yang dilakukan oleh sampel bank sudah sesuai dengan ED PSAK 110.

This paper analyzes accounting treatment on corporate sukuk issuers and investors by using ED PSAK No.110 : Akuntansi Sukuk as a reference. This research is descriptive analytical. The method used is a literature review with qualitative approach. The samples studied are ten companies issuing sukuk, and the ten banks that become sukuk subscriber. For sukuk issuer, the results showed the accounting treatment of sukuk issuance by the issuer in terms of sample measurement and recognition are in accordance with ED PSAK 110. For investors, it can be concluded that the accounting treatment of sukuk performed by the sample banks are in accordance with ED PSAK 110."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramono
"Skripsi ini bertujuan untukmenganalisis perlakuan akuntansi investor sukuk ijarah dikaitkan kesesuainnya serta perbandingannya dengan ED PSAK No.110 pada perusahaan perbankan dalam hal ini Bank Mandiri Syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian dari kesesuaian serta perbandingan antara praktek yang dilakukan oleh bank mandiri syariah sebagai investor sukuk syariah dengan standar akuntansi sukuk ED PSAK 110 menunjukkan masih menggunakan standar akuntansi instrumen keuangan konvensinal dan perbedaan klasifikasi serta penggunaan suku bunga.Selain itu perbedaan tersebut muncul akibat dari belum diterbitkannya peraturan standar akuntansi atas akuntansi sukuk.

Thist hesis aims to analyze the accounting treatment associated with ijara sukuk investor suitability as well as its comparison with ED SFAS 110 on its banks in this regard Bank Syariah Mandiri. This study used a qualitative descriptive research method with interview techniques and documentation techniques. The results of suitability as well ascomparisons between the practices undertaken by the bank as an independent Islamic sukuk investors sukuk Islamic accounting standard SFAS ED 110 shows still use conventional financial instruments accounting standards and difference in classification and the use of interest rates.Besides these differences arise as a result of accounting standards has not issued regulations on accounting sukuk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintan Ulfatuz Zakiya
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan dan perlakuan akuntansi penerbitan Surat Berharga Syariah Negara, yang diterbitkan Pemerintah Indonesia. Analisis dilakukan dengan membandingkan PMK No.218 tahun 2013 yang menjadi standar pencatatan SBSN dengan PSAK 110, selanjutnya membandingkan perlakuan akuntansi SBSN dengan PSAK 110. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara PMK No.218 tahun 2013 dengan PSAK 110, sehingga dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi SBSN juga ada beberapa yang tidak sesuai dengan PSAK 110. Jadi diharapkan Pemerintah bisa menerbitkan standar baru untuk perlakuan sukuk negara, terpisah dengan standar akuntansi utang Pemerintah.

The aim of this study is to describe the implementation and accounting treatment for Indonesian Sovereign Sukuk issued by Government of Indonesia. This study compare between PMK No.218 tahun 2013 which became standard recording for SBSN with PSAK 110, then analyze SBSN?s accounting treatment under PSAK 110. The results showed that there are differences between PMK No.218 tahun 2013 and PSAK 110, so that there are some accounting treatments of SBSN which is not fit with PSAK 110. So, the Government ought to publish a new standard for SBSN, and distinct with Government?s debt accounting standard.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyesta Rizkiningsih
"Sebagai lembaga yang membawa nama dan semangat Islam, bank syariah diharapkan tidak hanya untuk melakukan bisnis mereka sesuai dengan prinsipprinsip Islam, tetapi juga untuk melakukan tanggung jawab sosial dan mengungkapkannya secara sistematis dalam laporan tahunan mereka. Sekitar dua pertiga dari bank-bank Islam di dunia berada di negara-negara GCC dan mayoritas sisanya berada di wilayah Asia Tenggara. Oleh sebab itu, menarik untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pengungkapan ISR pada bank-bank Islam di dua wilayah ini.
Dalam studi ini, peneliti menganalisis laporan tahunan dari 22 bank syariah pada tahun 2008-2010 di Indonesia, Malaysia dan negara-negara GCC untuk mengetahui indeks ISR masing-masing bank. Selain itu, untuk mencari tahu faktor-faktor apa yang mempengaruhi ISR maka digunakan penelitian kausal dan pengujian hipotesis. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tekanan politik dan pemerintah di negara dimana bank syariah beroperasi, rasio populasi Muslim di negara tersebut, Islamic governace score, leverage, dan profitabilitas bank syariah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat faktor: tekanan politik dan pemerintah, jumlah penduduk muslim, leverage dan profitabilitas secara signifikan mempengaruhi bank-bank syariah untuk mengungkapkan ISR. Hasil studi ini dapat menguntungkan industri perbankan syariah tidak hanya di Indonesia, Malaysia dan negara-negara GCC tetapi juga di negara lainnya untuk menerapkan prinsip pengungkapan penuh dengan cara yang lebih komprehensif.

As institutions which bring the name and spirit of Islam, Islamic banks are expected not only to conduct their business in accordance to the Islamic principles, but also to perform a set of noble social responsibilities and disclose them systematically in their annual reports. Since about two-third of the world's Islamic banks are located in the GCC countries and majority of the rest are established in the South-East Asian region, it is interesting to find out how Islamic banks in the two regions present their Islamic social reporting (ISR).
In this study, the researchers analyzed annual reports of 2008-2010 presented by 22 Islamic banks in the two regions by using content analysis to come with the ISR index. Moreover, to find out what factors influencing the index, this study used causal research and hypothesis testing. Factors which were used in this study include political and civil repression of the country where the Islamic bank is operating in, number of Muslim population in the country, Islamic governance score, leverage, and profitability of the Islamic banks.
The results show that four factors: political and civil repression, number of Muslim population, leverage and profitability significantly influence the Islamic banks to present the ISR. Result of this study may benefit the Islamic banking industry not only in GCC and ASEAN countries but also in other part of the world to implement full-disclosure principle in more comprehensive manner.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Faadhil Irshad
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan dan perlakuan akuntansi penerbitan dan investasi sukuk mudharabah pada Bank XYZ, salah satu bank syariah yang menerbitkan sukuk mudharabah di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menjadikan Fatwa DSN-MUI, PSAK, dan tinjauan literatur terkait sebagai acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penerbitan sukuk mudharabah telah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI akan tetapi belum sesuai dengan beberapa prinsip syariah. Pelaksanaan investasi, perlakuan akuntansi penerbit, dan perlakuan akuntansi investor, telah sesuai dengan teori.

The aim of this study is to describe the implementation and accounting treatment for sukuk Mudaraba issuance and investment in XYZ Bank, and Indonesian Bank issuing sukuk Mudaraba. This study was conducted through applying Fatwa DSNMUI, PSAK, and literature study as a benchmark. The results suggested that implementation of sukuk Mudaraba issuance had been held in accordance to Fatwa DSN-MUI, but not to some Islamic principle. In addition, implementation of sukuk Mudaraba investment had been held in accordance to its corresponding theory. Although, the results did not support the expectation that accounting treatment for sukuk debtor and investor was fully held according to the standard—some discrepancies were found in accounting treatment for sukuk debtor and investor."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Naomi Angeline
"Seiring dengan berkembangnya produk reksadana syariah (ditandai dengan meningkatnya jumlah produk reksadana syariah, kategori produk yang beragam, meningkatnya total NAB reksadana syariah) yang tak luput dari dampak krisis ekonomi global ditahun 2008, evaluasi mengenai kinerja reksadana syariah menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan membandingkan kinerja reksadana syariah khususnya selama periode krisis ditahun 2008 dan setelah krisis ditahun 2009.
Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja portofolio adalah Indeks Sharpe dan Indeks Treynor. Evaluasi dilakukan terhadap 22 produk reksadana syariah yang mewakili 61.11% dari jumlah total reksadana syariah pada tahun 2008 reksadana syariah tersebut masih aktif diperdagangkan hingga tahun 2009 yaitu setelah periode krisis.
Perhitungan kinerja kedua jenis reksadana yang diobservasi menunjukkan bahwa selama periode krisis (tahun 2008) lebih rendah dari periode setelah krisis (tahun 2009) dan secara statistik (melalui uji Wilcoxon) terdapat perbedaan kinerja antara dua periode tersebut.

Align with the development of sharia mutual fund products nowadays (looking beyond the raising numbers of the sharia products, the alternatives product categories become vary, and the raise of Net Asset Value of sharia mutual fund) which also got the impact of global crisis in 2008, the evaluation of sharia mutual funds performance becomes an important work to do. This study intended to measure and to compare the performance of sharia mutual fund during crisis period in 2008 and after crisis period in 2009.
This study used two methods of performance; those are Sharpe?s Index and Treynor?s Index. The evaluation is done to twenty two products of sharia mutual fund which represented 61.11% of the total products of sharia mutual fund in 2008 when crisis happened, and those were still active until 2009 after the crisis period.
The calculation of return on both types of mutual funds that are observed showed that the performance during crisis period (2008) is lower than after crisis period (2009), eighteen and statistically, by using Wilcoxon test, there is difference in performance between the two periods.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sagung Anegsa Sakti
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur dan membandingkan imbal hasil, risiko, dan rating antara sukuk ijarah dengan sukuk mudharabah. Penulis menggunakan 32 sukuk ijarah dan 10 sukuk mudharabah sebagai sampel penelitian. Sukuk-sukuk tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari 2017, serta memiliki jatuh tempo setelah 31 Desember 2017. Penulis menggunakan metode Liliefors / Kolmogorov-Smirnov untuk mengukur distribusi normal data. Jika data terdistribusi normal, maka menggunakan uji t dua rata-rata untuk mengukur tingkat perbedaan data tersebut. Jika data tidak terdistribusi normal, penulis menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test untuk mengukur tingkat perbedaan dari variabel-variabel tersebut. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah tingkat imbal hasil dan credit rating sukuk ijarah lebih tinggi daripada sukuk mudharabah, sedangkan tingkat risiko sukuk ijarah lebih rendah daripada sukuk mudharabah.

ABSTRACT
The main purpose of this paper is to measure and compare the valuation variables of ijarah sukuk and mudharabah sukuk. Using samples from 42 outstanding sukuk in Indonesia Stock Exchange secondary market of fixed income instrument within 2017. Samples are divided into 2 groups, 32 sukuk ijarah and 10 sukuk mudharabah. Researcher use Liliefors Kolmogorov Smirnov to measure whether datas are distributed normally or not. Then Paired Sample T test and Wicoxon Signed Ranks Test is used to measure the difference between two means. Conclusion is made from hipothesis, which is whether any differences in rate of return, risk rate, and transaction volume between ijarah sukuk and mudharabah sukuk. Conclusion from this research is that rate of return and credit rating of ijarah sukuk is higher than mudharabah sukuk, thus risk rate of ijarah sukuk is lower than mudharabah sukuk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Setiadi Pratama
"Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara dengan perjanjian Ijarah berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara merupakan terobosan hukum dalam sistem hukum Indonesia dengan memperkenalkan konsep Benefit Rights sebagai salah satu hak kepemilikan atas suatu benda. Adanya Beneficial Rights yang diadopsi dari konsep di negara-negara dengan sistem hukum Common Law menimbulkan konflik dengan sistem hukum Civil Law yang diterapkan di Indonesia, khususnya mengenai hak kepemilikan atas suatu benda. Studi ini menganalisis keabsahan Hak Manfaat sebagai underlying asset, perbandingan penerapan Hak Manfaat sebagai underlying asset pada SBSN dan Sukuk Korporasi, serta praktek kedua jenis instrumen keuangan tersebut. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif analitik deskriptif yang didukung dengan hasil wawancara dengan narasumber. Berdasarkan metode yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa Hak Manfaat atas Barang Milik Negara sebagai underlying asset SBSN terbatas pada ruang lingkup penerbitan SBSN, namun Hak Manfaat tersebut tidak dapat diberlakukan atas Sukuk Perseroan dengan alasan terdapat tidak ada dasar hukum. Secara material, Hak Manfaat atas kekayaan perusahaan tidak diklasifikasikan sebagai hak kepemilikan atas suatu benda di Indonesia. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka perlu dipastikan ruang lingkup Benefit Rights sebagai underlying asset Sukuk di Indonesia dan pembentukan dasar hukum yang memadai untuk penerbitan sukuk korporasi di Indonesia.

The issuance of State Sharia Securities with an Ijarah agreement based on Law Number 19 of 2008 concerning State Sharia Securities is a legal breakthrough in the Indonesian legal system by introducing the concept of Benefit Rights as one of the ownership rights of an object. The existence of Beneficial Rights which is adopted from the concept in countries with the Common Law legal system creates a conflict with the Civil Law legal system applied in Indonesia, especially regarding ownership rights over an object. This study analyzes the validity of Benefit Rights as the underlying asset, the comparison of the application of Benefit Rights as the underlying asset on SBSN and Corporate Sukuk, and the practice of the two types of financial instruments. The method used is juridical normative analytic descriptive supported by the results of interviews with resource persons. Based on the method used, it can be concluded that the Benefit Rights over State Property as the SBSN underlying assets are limited to the scope of the SBSN issuance, however the Benefit Rights cannot be applied to the Company's Sukuk on the grounds that there is no legal basis. In material terms, Benefit Rights over company assets are not classified as ownership rights over objects in Indonesia. Based on these conclusions, it is necessary to ascertain the scope of Benefit Rights as the underlying asset of Sukuk in Indonesia and the establishment of an adequate legal basis for the issuance of corporate sukuk in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019`
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Said Zein
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi pembelian asuransi syari’ah oleh Generasi Z di Indonesia. Kuesioner online diedarkan menggunakan purposive sampling, dan 270 responden diproses dengan metode SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trust dan perceived value berpengaruh signifikan terhadap purchase intention Generasi Z pada produk asuransi syari’ah. Namun, beberapa variabel tidak terlalu memengaruhi trust dan perceived value dari generasi z, dan variabel lainnya memengaruhi. Temuan ini diharapkan dapat membantu pemasar dari perusahaan asuransi syari’ah di Indonesia dalam merancang strategi untuk meningkatkan minat beli konsumen Generasi Z terhadap produk asuransi syari’ah.

This study analysed the factors influencing the purchase intention of Sharia insurance by Generation Z in Indonesia. Using purposive sampling, An online questionnaire was circulated, and 270 responses were processed with the structural equation modelling method. Results showed that trust and perceived value significantly affect the purchase intention of generation z on Sharia insurance products. However, some variables don’t significantly affect the trust and perceived value of generation z, and others do. These findings will assist marketers from Islamic insurance companies in Indonesia in designing their strategies to increase the purchase intention of Generation Z consumers regarding Islamic insurance products"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zendy Sellyfio Ardiana
"Guna menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syari’ah dunia, salah satu misi yang dilakukan pemerintah, ialah dengan menggabungkan bank-bank syari’ah besar milik perusahaan anak BUMN, yaitu PT Bank Mandiri Syari’ah, PT Bank BNI Syari’ah, dan PT Bank BRI Syari’ah. Apabila kita melihat, bahwa pergerakan dari bank-bank syari’ah yang ada selama ini masih terbilang lambat, sehingga apabila hanya menjalankan perubahan dari segi internal saja maka akan dirasa sulit. Oleh karenanya dengan dilakukannya merger, diharapkan dapat menciptakan bank syari’ah besar di Indonesia. Namun, didalam pelaksaannya, harus tetap didasarkan dengan prinsip Maqashid Syari’ah. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang penulis angkat yaitu, bagaimana akad syirkah dalam penggabungan bank syari’ah dapat meningkatkan kemanfaatan perbankan syari’ah dan prinsip Maqashid al-Syari’ah dalam memandang kebijakan merger bank syari’ah terhadap peningkatan kemanfaatan perbankan syari’ah. Peneliti menggunakan metode penelitian hukum normatif. Bahwa, akad yang digunakan dalam merger bank syari’ah tersebut ialah syirkah musahamah. Selain itu, fakta yang terjadi dengan adanya merger bank syari’ah, banyak memberikan dampak positif, sebagaimana kemanfaatan bagi perbankan syari’ah, seperti memiliki bank syari’ah besar , sehingga dapat bersaing dengan bank-bank konvensional, serta berjalan bersama-sama dengan bank-bank syari’ah lainnya, yang tentunya dengan dilakukannya merger, telah selaras dengan prinsip Maqashid Syari’ah, dalam memelihara akal, jiwa, dan harta.

In order to make Indonesia the center of the world's sharia economy, one of the missions carried out by the government is to merge the large sharia banks owned by state-owned subsidiaries, namely PT Bank Mandiri Syari'ah, PT Bank BNI Syari'ah, and PT. BRI Syariah Bank. Where if we see, that indeed the movement of existing Islamic banks is still relatively slow, so that if only carrying out changes from an internal perspective, it will be difficult. Therefore, with the merger, it is expected to create a large Islamic bank in Indonesia, for the benefit of Islamic banking. However, in its implementation, it must still be based on the principles of Maqashid Shari'ah. Based on this, the problem that the author raises is how the syirkah contract in the merger of sharia banks can increase the benefits of sharia banking and the principle of Maqashid al-Shari'ah in viewing the policy of sharia bank mergers to increase the benefits of sharia banking. Researchers use normative legal research methods. Whereas, the contract used in the sharia bank merger is syirkah musahamah. In addition, the fact that there is a merger of Islamic banks has many positive impacts, such as the benefits for Islamic banking, such as having a large Islamic bank with total assets that are ranked in the top ten in national banking, so that they can compete. with conventional banks, as well as working together with other Islamic banks, which of course with the merger, has been in line with the principles of Maqashid Syari'ah, in maintaining the mind, soul, and property."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>