Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Samuel M. F.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ciwi Paino
"ABSTRAK
Perbankan Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat semenjak
djkeluarkannya Pakto 88. Berbagai pihak, terutama investor dalam negeri, membuka bank
baru untuk menyerap dana masyarakat. Kantor-kantor cabang bank baru bermunculan dimana
mana.
Berbagai usaha dilakukan dengan tujuan untuk memperbesar aset usaha perbankannya,
antara lain dengan pengucuran kredit, pembukaan kantor-kantor cabang, penaWaran berbagai
produk simpanan yang disertai iming-iming berbagal hadiah dan bonus.
Sedangkan untuk manajemen pengelolaannya, dilakukan usaha antara lain, membajak
tenaga kerja dan pesaingnya, menggunalcan tenaga kerja yang ada walaupun terkadang tidak
memenuhi persyaratan
Semua ini memberikan dampaknya niasing-masing ketika krisis moneter mulai
melanda Asia Pasifik, dan Indonesia path khususnya. Satu persatu bank-bank nasional kita
turnbang. Berbagai kasus perbankan berrnunculan, dan pelanggaran ketentuan BMPK maupun
kredit macet.
Permasalahan kredit macet memberikan dampak yang paling berat dan runut. Hampir
semua bank mengalami hal demikian, banya saja berbeda dalam bai kuantitas. Bank-bank
asing tidak ketinggalan dalam bal ini, sejumlah kredit yang dikucurkan sebelumnya ternyata
nngalami kenmcetari. Namun demilkian, permasalahan ini tidak sebesar yang dihadapi oleh
bank-bank nasional.
Bank-bank nasional papan atas merniliki kredit macet yang tidak kecil jumlahnya,
bahkan ada yang mencapai jumlah ieblh dan setengah total kredit yang dikucurkan. Beban
penvusutan yang besar dan turunnya pendapatan bunga atas kredit menyebabkan kinerja bank
bank nasional babak belur.
Selain itu, kenaikan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dan kenaikan suku kredit
menyebabkan terjadinya negative spread. Fenomena ini menghantui di tiap bank nasionaL
kerugian yang sangat besar diderita oleh perbankan kita. Tìngkat kesehatan menurun tajam,
modal yang dimiliki tidak mampu menutupi kerugian yang dideritanya.
Pemerintah terpaksa turun tangan untuk menyelamatkan industri perbankan ini.
Melalui program rekapitalisasi, suntilcan modal dengan penyetoran obilgasi pernerintab, serta
pengailban kredit macct ke BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dilakukan. Selain
itu, penutupan sejumlah bank terpaksa dilakukan akibat tidak adanya harapan bagi bank-bank
tersebut untuk mempertahankan usahanya.
Dilain pihak, bank-bank asing yang tidak terlalu terpengaruh oleh fenomena negative
spread, melihat peluang untuk menarik nasabah. Berbagai strategi dan tindakan dilakukan
dengan gencar. Promo si sebagai predikat bank internasional, permudah persyaratan
pembukaan rekening dan peluncuran berbagal produk dilakukan oleh bank-bank ini.
Dlbarapkan dengan adanya usaha penyelamatan ¡ni yang menghabiskan dana yang
sangat tinggi, perbankan Indonesia mampu kembali beroperasi dengan bersaing dengan sehat.
lintuk 1w, berbagai tindakan dan peluang haruslah diperbatikan agar tidak sia-sia tindakan
yang telah dilakukan bersama ini.
Perbaikan kualitas SDM, kontrol dan pengawasan yang leblh ketat, penggalakan upaya
merger merupakan beberapa tindakan yang banus dilakukan agar dapat mempertabanican dan
bersaing ntnghadapi persaingan global. Selain itu, peluang pasar barn (new marker), yaìtu
inasyarakat muslim Indonesia, patut diperhitungkan dengan adanya ijin pembukaan bank
dengan prinsip syariah.
Jadi sesungguhnya perbankan na.sional Indonesia masih mampu bcrtaban, bahkan
untuk bersaing dengan bank-bank asing. Semua ini sangat tergantung dari komitmen
pemerintah untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi perbaikan sektor ekonomi rill.
Karena walau bagaimanapun, sektor perbankan saling tergantung dengan sektor usaha lainnya.
"
Lengkap +
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyus Yustian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Tingkat Kesehatan Bank Konvensional "X" dan Bank Syariah "Y" serta perbedaan Tingkat Kesehatan kedua bank sampel pada saat krisis dan sesudah krisis ekonomi.
Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa untuk seluruh rasio tingkat kesehatan bank tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Tingkat Kesehatan Bank Konvensional "X" dan Bank Syariah "Y". Dari uji statistik diperoleh pula bahwa rasio tingkat kesehatan bank yang diuji menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara Tingkat Kesehatan bank sampel pada saat krisis dan sesudah krisis ekonomi.
Berdasarkan angka rasio keuangan Bank Syariah "Y" diperoleh hasil bahwa dalam beberapa rasio tingkat kesehatan bank tidak mengalami perubahan yang drastis selama periode krisis. Hal ini disebabkan karena Bank Syariah "Y" tidak menggunakan bunga dan melakukan spekulasi/maisir dalam kegiatan usahanya sehingga tidak terkena negatif spread pada saat krisis ekonomi.

This research was aimed to find out the difference of the health level between Conventional Bank "X" and Sharia Bank "Y" as well as to explore the performance of each sample Bank before and after the economic crisis. Statistical testing results show that no significant differences occur for all ratios the health level of bank between conventional Bank "X" and Sharia Bank "Y".
The statistical analysis also reveals that there is significant financial ratio differences of both bank samples being tested before and after the Economic crisis.
Based on the analysis of the Bank Sharia "Y" ratios the health level of bank, it turns out that there is no drastic changes on some of its ratios the health level of bank during the crisis. This is due to its no-interest policy and does not speculate on its business course, therefore it stays clean of the negative spread during the economic crisis.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Aldonino
"Laporan berikut telah dimasukkan secara komprehensif untuk menganalisis efek dari Krisis Keuangan Global dan Euro Sovereign Krisis Utang ke Barclays Bank dan OCBC Bank, kinerja kedua bank tersebut dan manajemen risiko dua bank dari Inggris dan Singapura selama krisis yang merusak sektor keuangan dunia Eropa dan. Kami tertarik untuk meninjau kinerja Barclays Bank karena mereka adalah Bank terbesar kedua dalam hal aset di Inggris bahwa selama krisis keuangan didakwa untuk memalsukan tingkat Libor, jumlah $ 451.400.000 didenda kepada Bank multinasional ini. Kami juga ingin melihat dampak dari Krisis Keuangan terhadap kinerja OCBC Bank Singapura, dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah dari Krisis Keuangan Global dan Euro Sovereign Krisis Utang, OCBC Bank dikenal sebagai yang paling beragam dari ketiga Bank lokal di Singapore. Untuk timeline laporan ini, kami memutuskan untuk menganalisis 2007-2013, karena kami berharap untuk menganalisis sebelum dan setelah Krisis Keuangan Global yang berdampak pada 2008 dan Euro Sovereign Krisis Utang meletus sekitar 2009-2010, dan jika ada setelah efek ini krisis masih berlangsung pada penampilan mereka dan manajemen risiko, kami juga ingin melihat strategi dua bank tersebut dalam mengatasi masalah ini.

The following reports has been put comprehensively to analyse the effects of the Global Financial Crisis and Euro Sovereign Debt Crisis to Barclays Bank and OCBC Bank, performance of these two Banks and the risk management of these two banks of United Kingdom and Singapore during the crises that ruin the Europe and world financial sector. We are interested to review the performance of Barclays Bank as they are the second biggest Bank in term of assets in UK that during financial crisis was charged for falsifying Libor rates, the amount of $451.4 million were fined to this multinational Bank. We also like to see the impacts of the Financial Crises to the performance of OCBC Bank of Singapore, and how they resolve the issues of Global Financial Crisis and Euro Sovereign Debt Crisis, OCBC Bank is known as the most diversified of all three local Banks in Singapore. For the timeline of this report, we decide to analyse from 2007 to 2013, as we hope to analyse before and after the Global Financial Crisis that impacted on 2008 and Euro Sovereign Debt Crisis erupted around 2009 to 2010, and if there are any after effects of this still ongoing crisis on their performances and risk managements, we also like to see the strategies of these two banks in overcoming these issues."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mubyarto
Yogyakarta: Aditya Media, 2004
320.51 MUB n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S24212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
992.06 K 438 mx
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>