Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131614 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden RI, 2004
R 352.23 HIM II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden RI, 2004
R 352.23 HIM III
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Burhan Wijaya
"Penelitian ini mengungkap bahwa prajurit marinir yang di-BKO-kan (diperbantukan) ke Polri dalam menangani aksi mahasiswa (yang berubah menjadi aksi massa) sebetulnya mendapat tugas baru yang bertentangan dengan tugas pokoknya, sehingga mereka mengalami konflik peran. Deutsch (1973) menyatakan bahwa suatu konflik dapat terjadi kapanpun bila aktivitas yang saling bertentangan terjadi. Prajurit marinir besar kemungkinan pada awalnya merasa stres dengan tugas baru tersebut, seperti yang dikatakan oleh Kahn (1964) bahwa stres kerja dapat disebabkan karena terdapat hambatan dalam menjalankan peran pada pekerjaannya. Agar prajurit marinir tetap dapat melaksanakan tugasnya maka mereka melakukan perilaku coping. Lazarus (1991) mendefinisikan coping yang merupakan upaya kognisi dan perilaku yang khusus mengatur tuntutan-tuntutan internal atau eksternal yang dinilai individu sebagai situasi yang membebani. Kenyataan yang ada menggambarkan bahwa pada saat prajurit marinir menjalankan tugas tersebut mampu melaksanakan dengan baik dan mendapat simpati dari masyarakat.
Peneliti menduga bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan prajurit marinir berhasil menjalankan tugasnya. Diduga terdapat 3 faktor yang berperan dalam keberhasilan tersebut, yaitu faktor identitas kelompok atau semangat korsa atribusi atau cara penanganan dan aktualisasi diri. Pada identitas kelompok, bahwa kelompok merupakan bagian dari individu dan adanya proses psikologis juga akan membentuk perilaku kelompok (Hogg & Abrams, 1990). Untuk atribusi, menurut Jones & Davis (1965) selalu terdapat prekondisi. Ada 2 kondisi yang spesifik, yang pertama aktor (dalam bertindak) harus memiliki pengetahuan perilaku yang diobservasi dan yang kedua memiliki kemampuan untuk menampilkannya. Sedangkan aktualisasi diri menurut Erich Fromm (1993) bahwa orang yang mampu mengaktualiasikan diri dengan baik salah satunya adalah mampu memberikan penghargaan yang tinggi terhadap dirinya dan mampu bersikap lebih menghargai pada orang lain, bukannya mengambil sikap yang bertentangan.
Pembuatan alat ukur diperoleh dari hasil elisitasi terhadap beberapa anggota marinir yang memenuhi persyaratan. Setelah dilakukan uji coba maka alat ukur yang digunakan adalah dalam bentuk kuesioner yang mengukur faktor identitas kelompok, atribusi dan aktualisasi diri. Sedangkan faktor standar keberhasilan diperoleh dari kuesioner yang dibuat oleh Tracy (1981).
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling, subyek adalah Brigade infanteri BS Marinir jakarta dan Brigade infanteri-1 Marinir Surabaya. Pemilihan sampel ini atas dasar asumsi bahwa pasukan infanteri seringkali diperbantukan menangani aksi unjuk rasa dan pasukan tersebut tergolong pasukan yang paling siap untuk diterjunkan di lapangan karena keberadaan mereka di garis paling depan. Jumlah sampel adalah 211 responden. Untuk mendapatkan faktor-faktor berdasarkan dugaan peneliti maka dilakukan analisis faktor. Sedangkan untuk menguji validitas dan reliabilitas item-item dalam kuesioner digunakan perhitungan internal consistency dan tehnik reliabilitas Cranbach Alpha, sedangkan untuk melihat masing-masing sumbangan variabel digunakan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya 4 faktor yang berperan memberikan pengaruh pada standar keberhasilan yaitu: faktor atribusi, identitas kelompok, eksistensi (aktualisasi diri) dan persepsi terhadap tugas. Adapun faktor yang memberikan sumbangan terbesar adalah atribusi dan identitas kelompok. Untuk penelitian berikutnya, disarankan membandingkan dengan aparat lain selain marinir agar dapat ditemukan dan ditegaskan faktor-faktor temuan lain yang lebih berperan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T9719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lilis Jubaedah
"Sumber daya manusia merupakan kekuatan utama pembangunan Indonesia sebagai negara berkembang, oleh sebab itu diperlukan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial, untuk itu diperlukan pola hidup sehat. keadaan ini sesuai dengan Paradigma sehat 2010. Melihat kompleknya permasalahan gaya hidup, mendorong penulis untuk mengetahui sejauh mana gambaran gaya hidup sehat mahasiswa, serta hubungan karakteristik mahasiswa (jenis kelamin, umur, pendidikan Ayah, pendidikan Ibu), pengetahuan mahasiswa tentang gaya hidup sehat, Sikap terhadap gaya hidup sehat, serta Lingkungan sosial (aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, keaktifan komunikasi dalam keluarga, keaktifan komunikasi dalam kelompok sebaya, informasi media massa) dengan gaya hidup sehat.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah 314 sampel. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen yaitu gaya hidup sehat, sedangkan variabel Independen adalah jenis kelamin, umur, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pengetahuan, sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, keaktifan komunikasi dalam keluarga, keaktifan dalam kelompok sebaya, informasi media massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 % mahasiswa memiliki gaya hidup sehat. Uji Chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara jenis kelamin, umur, sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, informasi media massa dengan gaya hidup sehat.
Berdasarkan analisis regresi logistik, variabel yang signifikan berhubungan dengan gaya hidup sehat adalah sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, informasi media massa, sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap gaya hidup sehat adalah sikap. Adapun peluang mahasiswa yang mempunyai sikap positif terhadap gaya hidup sehat sebesar 3,52 kali untuk mempunyai gaya hidup sehat dibandingkan dengan mahasiswa yang mempunyai sikap negatif terhadap gaya hidup sehat setelah dikontrol dengan variabel Aktiftas dalam kelompok sebaya status perkawinan orang tua dan informasi media massa.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pengelola program kesehatan dan pendidikan agar mengantipasi gaya hidup mahasiswa melalui peningkatan kegiatan aktifitas olahraga kesehatan dan penyuluhan gizi serta diadakan pemeriksaan kesehatan, selain itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan rancangan metode yang berbeda agar dapat memprediksi peluang gaya hidup sehat.

Factors Associated to Health Life Style of University Student in Government University X, 2003The Human resources is a main power for development of Indonesia as a growth country. In connection that needs human resources in good health, phisicaly and social, for that needs a healthy life style, this condition appropriate with Paradigma Sehal 2010. See a complex problem of a life style, this motivated writer to knows as far as ilustrasion of a healthy life style in university student, and relation between carateristic university student (gender, age, parents education), acknowledge of a healthy life style, attitude for a healthy life style, a circel of social (activity in the same age group, status of parent marriage, activity communication in family and the same age group, information of mass media) with a healthy life style.
The design of study is cross sectional with total sample 314 respondent, The variable used a variable dependent is healthy life style and variabel independent is gender, age, parent education, acknowledge of a healthy life style attitude for a healthy life style, activity in the same age group, status of parent marriage, activity communication in family and the same age group, information of mass media. The result shows that 50% of university student have a healthy life style. Chi-square test shows a maning relation between sex, age, altitude, activity in the same age group, status parent marriage, information of mass media with a healthy life style.
Based on logistics regretion analysis, the significant variable correlation with a healthy life style is attitude, activity in the same age group, status parent merriage, information of mass media, while the most influential variable a bout a healthy life style is attitede. It so happens opportunity of university student which have positive attitude a bout a healthy life style as big as 3,25 times to have a healthy life style compare with university student which have negative about a healthy life style after controlled with the activity variable in the same age group, status parent marriage and information of mass media.
Based on result of research suggested to health program and education organizer in order to anticipation a life style university student throught increase activity health, sport, illumination of nutrition and needs research continuation with used the different methode design in order to prediction the opportunity a healthy life style.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>