Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Febrianti
"Penelitian ini membahas tentang pemeliharaan preventive alat echocardiography dan treadmill. Pemeliharaan preventive adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan telah dijadwalkan. Pelaksanaan pemeliharaan alat echocardiography dan treadmill akan terlaksana bila didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia/teknisi terlatih, biaya pemeliharaan, ketersediaan suku cadang, bengkel kerja/workshop dan ketersediaan Standar Prosedur Operasional (SPO). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Peneliti menggunakan komponen input sumber daya manusia/teknisi medis.
Hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Jumlah teknisi medis sudah cukup memadai, SPO untuk alat treadmill belum ada, tidak ada ketersedian suku cadang untuk alat echocardiography dan treadmill, jadual pemeliharaan preventive alat echocardiography dan treadmill setiap tiga bulan, dan pencatatan pemeliharaan preventive terdapat padat data service alat yang tersedia di samping alat echocardiography dan treadmill.

This study discusses the preventive maintenance of treadmilll and echocardiography equipment. Preventive maintenance is occasionally maintenance and have been scheduled. Implementation of echocardiography and treadmill tools maintenance will be done when supported by the availability of human resources / trained technicians, maintenance costs, availability of spare parts, workshops and the availability of Standard Operating Procedures (SOPs). This study is a qualitative research approach with descriptive methods. Researchers using the component inputs of human resources/medical technician.
The results based on interviews, observation, and document review. The number of medical technicians is sufficient, Standard Operating Procedure for a treadmill does not exist, there is no availability of spare parts for echocardiography and treadmill equipment, preventive maintenance schedule of echocardiography and treadmill carried out every three months, and there is recording of preventive maintenance tools/equipment available on data services beside for echocardiography and treadmill equipment
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Ragil Satria Prawira
"Rumah Sakit sebagai suatu bangunan memiliki sifat unik dan kompleksitas yang berbeda dari jenis bangunan lainnya. Alat rumah sakit sebagai salah satu jenis komponen sistem yang akan ditempatkan dan diinstalasi pada bangunan rumah sakit perlu diperhatikan dalam proses pengadaannya. Bagaimana proses pengadaan alat rumah sakit di Rumah Sakit Universitas Indonesia dari awal perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan, Hal-hal apa yang menjadi permasalahan dalam pengadaan alat rumah sakit di Rumah Sakit Universitas Indonesia sehingga dapat dijadikan pembelajaran lesson learned dalam proses pengadaan alat rumah sakit.
Hasil penelitian ini berupa flowchart dan network diagram dari pengadaan alat rumah sakit di pembangunan Rumah Sakit Universitas Indonesia. Pada flowchart dijelaskan bahwa tahapan pengadaan alat rumah sakit di Rumah Sakit Universitas Indonesia terdiri atas proses perencanaan yang dilakukan oleh PIU,dan konsultan serta berkoordinasi dengan user untuk menghasilkan dokumen-dokumen perencanaan yang dibutuhkan. Selanjutnya pada tahap pelelangan terdiri atas tahap prakualifikasi dan evaluasi dimana pada tahap prakualifikasi terkait dengan formalitas penawaran dan kemampuan finansial calon kontraktor serta pada tahap evaluasi dilakukan penilaian terhadap aspek teknis dan finansial. Selanjutnya pada tahap instalasi, kontraktor alat banyak berkoordinasi dengan kontraktor gedung untuk melakukan pekerjaan instalasi kemudian hasil pekerjaan akan diinspeksi oleh PIU bersama dengan konsultan dan user sampai serah terima.
Pada network diagram diperlihatkan poin-poin penting dan permasalahan pada pelaksanaan proyek dari para stakeholder terlibat seperti PIU, kontraktor alat, kontraktor gedung, konsultan perencana, konsultan pengawas dan MK, JICA sehingga dapat dilihat hubungan dari tiap poin-poin penting serta permasalahan antara satu stakeholder dengan stakeholder lainnya. Poin-poin penting serta permasalahan dari pihak kontraktor gedung yaitu terkait koordinasi serta pembagian tanggung jawab antara kontraktor alat dan kontraktor gedung, perubahan layout terkait kaidah rumah sakit, user demand yang menyebabkan perubahan layout serta sinkronisasi dari gambar layout. Poin-poin penting serta pemasalahan dari pihak PIU yaitu terkait timeframe concurrence JICA, perencanaan pengadaan, proses pelelangan, perizinan alat yang diimpor, kerusakan alat, penyesuaian harga, denda dan bonus, pekerjaan renovasi, kesesuaian pelaksanaan pekerjaan, dispute. Poin-poin penting serta permasalahan dari pihak kontraktor alat yaitu terkait barang diskontinu, gambar layout, perizinan standar minimum alat, koordinasi kontraktor alat dan kontraktor gedung, pengiriman alat, instalasi alat, serta koordinasi jalur masuk alat. Poin-poin penting serta pemasalahan dari konsultan pengawas yaitu terkait koordinasi lapangan, perubahan model alat, koordinasi gambar. Poin-poin penting serta permasalahan dari pihak konsultan perencanan yaitu terkait perencanaan pengadaan alat, pengalaman, jarak waktu antara lelang alat dan bangunan, perencanaan, perubahan layout. Poin-poin penting menurut JICA yaitu concurrence JICA, serta penggunaan dana. Hasil ini berguna untuk mendapatkan gambaran umum dan pembelajaran dari pengadaan alat di proyek pembangunan Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Hospital as a building has unique properties and different complexities from other types of building. Hospital equipment as one of system components installed in the hospital building should be considered in its procurement. Futhermore, installation process of equipment has specific or particular requirement ,such as protection from radiation and magnetic, handling of equipment waste, handling of electrical equipment, that should be considered in the hospital construction. This research direction are to documenting the illustration and things that should be considered about equipment procurement in Hospital University of Indonesia construction project.
The result is describe in flowchart and network diagram from equipment procurement in Hospital University of Indonesia. On the flowchart explained that the stages of procurement tools hospital at the Hospital of the University of Indonesia comprises the planning process conducted by the PIU, and consultants as well as coordinating with the user to produce planning documents It needs. Next up on the auction stage consists of prequalification and evaluation stage in which the prequalification stage associated with the formality of supply and financial capabilities of the prospective contractors as well as at the stage of evaluation carried out assessment of the aspects technically and financially. Next on the stage of the installation, the contractor 39 s tool a lot of coordinating with the building contractor to do the work of installation then the results of the work will be inspected by the PIU along with consultants and users until the handover.
The network diagram is shown on the key points and problems in the implementation of the project of the stakeholders involved such as the PIU, contractors tools, building contractors, planners, consultants consultant supervisors and construction manegement, JICA and so the relationship can be viewed from each of the key points and problems between one stakeholder with other stakeholders. Key points and problems of Contracting Party building, namely coordination and related Division of responsibility between the contractors and the contractors building the tool, change the layout of the associated hospital rules, user demand is causing the changes the layout as well as the synchronization of image layout. Key points as well as the problems of the PIU i.e related timeframe concurrence JICA, procurement planning, the process of auctions, the imported tools licensing, damage to the tool, price adjustment, fines and bonuses, renovation work, fitness execution of the work, the dispute. Key points and problems of Contracting Party i.e. discontinuous items related tools, image layout, the minimum standard licensing tool, coordination of contractor tools and building contractors, delivery tools, installation tools, as well as koordinai driveways tool. Key points as well as pemasalahan from the consultant supervisors IE related field coordination, coordination tool, model changes the picture. Key points as well as the issue of the consultant perencanan IE related procurement planning tools, the experience, the distance between the building and equipment auctions, planning, layout changes. Key points according to JICA i.e. concurrence JICA, as well as the use of funds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrotu Ainy
"Skripsi ini membahas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Barang di Gudang Sentral Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan sistem. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur dari input dan proses dalam sistem logistik di RSAB Harapan Kita mempengaruhi output berupa ketersediaan barang di gudang sentral. Unsur-unsur dari input yang memiliki permasalahan paling dominan adalah SDM dan fasilitas penyimpanan. Sedangkan, unsur-unsur dari proses yang memiliki permasalahan paling dominan adalah perencanaan dan penetapan kebutuhan serta pengendalian. Hal tersebut menyebabkan terjadinya permasalahan pada output yaitu berupa kekosongan dan penumpukan barang di gudang sentral. Oleh karena itu, diperlukan suatu perbaikan hingga perubahan pada setiap unsur dari masing-masing level.

The focus of this study is Analysis of factors affecting the availability of goods in central warehouse at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita 2012. This research is qualitative research and use system aproach. The result of this research shows that elements of input and process in logistic system at RSAB Harapan Kita affect output in the form of availability of goods in central warehouse. Elements of input that have the most dominant issue are from human resources and storage facilities. Meanwhile, elements of process that have the most dominant issues are from planning, determining needs, and controlling. This causes problems of stockout and overstock in central warehouse. Therefore, they need an improvement to the change at each element from each level in logistic system at RSAB Harapan Kita."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mike Kaltarina
"Penelitian dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa penyediaan jasa logistik farmasi relatif tinggi yang mencapai 60% anggaran rumah sakit, sehingga diperlukan tindakan efisiensi. Temuan di Instalasi Farmasi RSUD Ciawi menunjukkan perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan yang tidak akurat sehingga mengakibatkan situasi yang disebut overstock dan out-of-stock.
Penelitian dilakukan untuk melakukan analisis proses perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan di Instalasi Farmasi RSUD Ciawi, Bogor. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi mengenai proses perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan diperoleh dengan cara in depth interview, data sekunder, dan perhitungan kuantitatif khusus untuk masalah yang terukur.
Hasil penelititan menunjukkan bahwa perencanaan obat dan alat kesehatan dasar ruangan di Instalasi Farmasi RSUD Ciawi belum efektif dan efisien karena perencanaan obat dan alat kesehatan kebutuhan dasar ruangan tidak akurat yang disebabkan adanya hambatan yang terjadi pada SDM, organisasi, kebijakan, prosedur, laporan pemakaian obat dan alat kesehatan, penentuan perencanaan jumlah obat dan alat kesehatan dasar ruangan pada Instalasi Farmasi.
Untuk meningkatkan akurasi perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan dapat dilakukan upaya bimbingan atau pelatihan SDM yang membuat perencanaan kebutuhan logistik farmasi, menyusun kebijakan internal antara lain dengan standardisasi terapi dan formularium, menyusun dan menetapkan uraian tugas yang jelas, menyusun standar prosedur operasional tentang perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan di ruangan dan instalasi, membuat usulan kebutuhan obat dan alat kesehatan yang secara rutin dan periodik harus disampaikan kepada Instalasi Farmasi. Selain itu, Instalasi Farmasi perlu membentuk sistem informasi sehingga tercipta koordinasi terutama dalam penyusunan perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan dasar di ruangan dan instalasi.

Analysis of Basic Ward Needs Planning For Drugs and Medical Supplies of the Pharmacy Department, Ciawi General Hospital, Bogor This study was based on the facts that budget allocation for pharmacies logistic was relatively high, almost 60% of annual hospital budget; a situation that needed certain efficient efforts. Data of the Pharmacy Department at Ciawi General Hospital showed inaccurateness on drugs and medical supplies planning which was finally resulted an overstock and out-of stock situations. The study was conducted to analyze the process on drugs and medical supplies planning of the Pharmacy Department at Ciawi General Hospital, Bogor.
This is a case study with qualitative approach. Information and data on drugs and medical supplies planning were collected by in-depth interviews, secondary data, and quantitative analysis specifically for several measured issues.
This study showed that basic wards planning for drugs and medical supplies in the Pharmacy Department at Ciawi General Hospital had not been ran effectively and efficiently because of lack of good human resources, organizational issues, regulations, procedures, drugs and medical supplies inventory reports, drugs and medical supplies planning for basic inventory wards supply.
Several efforts could be used to increase the accurateness on drugs and medical supplies, i.e. training for the employee who ran the pharmacy logistics planning, internal regulations such as standardization on medical pharmacy and formularium, a finned job description, a good standard operating procedure of drugs and medical supplies needed in all wards and installations, propose a basic drugs and medical supplies for wards and installations which has to be routinely and periodically reported to the Pharmacy Department. Besides, the Pharmacy Department itself should make an information system network to provide a good coordination mostly on drugs and medical supplies planning in the wards and installations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 3616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Platt, Adam
London: Intermediate Technology Publ., 1990
362.102 8 PLA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Deriani
"Studi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pasien dan bagaimana pelaksanaan appointment system di unit rawat jalan RS Awal Bros Pekanbaru. Metode kuantitatif digunakan menganalisis lamanya waktu tunggu dan hubungan faktor keterlambatan dokter, status kepegawaian dokter, pola kedatangan pasien, karakteristik perjanjian, jenis pembayaran, lama pelayanan rekam medis dan jenis poliklinik dengan jumlah sampel 625 pasien. Metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa informan untuk mengetahui tentang pelayanan rawat jalan dan appointment system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu rawat jalan adalah 136,02 menit, masih melebihi standar pelayanan minimal ≤ 60 menit. Hasil bivariat dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan seluruh faktor mempunyai hubungan yang bermakna dengan lama waktu tunggu. Hasil multivariat dengan menggunakan regresi logistik didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara keterlambatan dokter dan status kepegawaian dokter dengan lamanya waktu tunggu. Dari metode kualitatif diketahui bahwa appointment system belum berjalan dengan baik.

This study discusses the factors associated with patient waiting times and how the implementation of the appointment system in the outpatient unit Awal Bros Hospital Pekanbaru. Quantitative methods are used to analyze the long waiting time and the relationship between physicians arrival delay time, physician’s employment status, the pattern of the patient's arrival, the characteristics of the appointment, type of payment, length of medical records service and type of clinic with patient waiting times, with a sample of 625 patients. The qualitative method by conducting in-depth interviews to several informants to find out about outpatient services and appointment system. The results showed that outpatient waiting time was 136.02 minutes, still exceeding the minimum service standards ≤ 60 minutes. The results of the bivariate using Chi Square test obtained all the factors have a meaningful relationship with a long waiting time. Results of multivariate logistic regression there is no significant relationship between physicians arrival delay time, physician’s employment status, with long waiting times. From a qualitative method is known that the appointment system has not gone well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohimin
Depok: D3 AKK FKM UI, 2001
362.1 ROH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rohimin
Depok: D3 AKK FKM UI, 2003
362.1 ROH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Putri
"Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya pasien batal yang berobat di rawat jalan Rumah Sakit Awal Bros Batam yang kemungkinan disebabkan oleh lamanya waktu tunggu,angkanya berkisar 4% bulan dari total kunjungan .Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya mutu pelayanan dan rusaknya performance Rumah Sakit.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mencari informasi dan mengetahui penyebab pasien lama menunggu dengan melakukan penelitian di sub unit yang terkait di unit Rawat Jalan yaitu observasi langsung,wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sub unit yang berperan besar terhadap lamanya pasien menunggu adalah di sub unit Rekam Medis pada saat proses persiapan berkas file Rekam Medis dan pada penelitian ini didapatkan juga lama waktu masing-masing proses yang dilalui pasien sehingga dapat dijadikan pedoman standar waktu pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagai unit Rawat Jalan yang terdiri dari sub unit-sub unit,maka diperlukan SOP yang mengatur secara keseluruhan sebagai satu kesatuan pelayanan yang ada di Rumah Sakit sehingga memudahkan untuk kordinasi dan evaluasi pelyanannya.

The background of this research is the number of patients who canceled outpatient in Awal Bros Hospital Batam which may be caused by long waiting periods, the figure ranges from 4% months of total visits. This can lead to reduced quality of service and destruction of hospital performance.The study was a qualitative study that aims to seek information and find out the causes of long wait patients with conducting research in the relevant sub-units in the outpatient unit of direct observation, depth interviews and document review.
Based on the results, sub-units that contribute greatly to the length of patient waiting is the Medical Record subunits during the process of file preparation file Medical Records and in this study, too much time each process through which the patient so that it can be used as guidelines for standards of patient care time Initial Awal Bros Hospital Batam.
In this study it was found that as the Outpatient unit consisting of sub-unit of sub units, the necessary standard operating procedures that set a whole as a single unit to service at the Hospital, making it easier for coordination and evaluation of services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Febrianti
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengembangan pelayanan rumah sakit di tahun 2015 maka RS Awal Bros bekasi sangat membutuhkan tenaga keperawatan. RS Awal Bros Bekasi sebagai RS tipe B mempunyai kapasitas 200 tempat tidur dan Bed Occupancy Rate (BOR) 65 - 70 % membutuhkan 134 tenaga keperawatan, Guna mencukupi kebutuhan tenaga keperawatan, RS Awal Bros Bekasi perlu melakukan rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan untuk pengembangan pelayanan rumah sakit. Mengingat pentingnya peran tenaga keperawatan dalam menunjang mutu pelayanan, maka harus dilakukan rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan dengan sebaik-baiknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan di RS Awal Bros Bekasi, untuk dapat memberikan umpan balik kepada divisi HRD dalam melakukan rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan yang akan datang. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Dalam hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen teridentifikasi belum tersosialisasi dengan baik kebijakan dan prosedur terkait proses rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan, perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan yang belum baik dilakukan, keterbatasannya ruangan yang ada, jadwal seleksi yang Universitas Indonesia selalu tidak tepat waktu, kurang koordinasi antara tim seleksi tenaga keperawatan, belum pernah dibuat analisa pekerjaan uraian tugas keperawatan.
Hasil penelitian menyarankan keperawatan harus membuat perencanaan tenaga keperawatan yang baik, membuat jadwal rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan dengan sebaik mungkin, membuat analisa jabatan tenaga keperawatan, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada staff HRD serta mensosialisasikan kebijakan prosedur terkait proses rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan kepada tim sehingga tim dapat berkoordinasi dengan baik.

This research is motivated by the service development for hospital in 2015. Awal Bros Bekasi Hospital looking for nursing personnel. To meet the needs of nursing personnel, as hospital grade B Awal Bros Bekasi have capacity of 200 beds and Bed Occupancy Rate (BOR) 65-70% require 134 nursing personnel. Awal Bros Bekasi Hospital need to perform nursing personnel recruitment and selection services for the development of the hospital. Given the importance of the role of nursing personnel in supporting quality of service should be doing to perform nursing personnel recruitment and selection as well as possible.
The research have purpose to get an overview about recruitment and selection of nurse staff process in Awal Bros Bekasi, to give a feedback to the department of HRD in conducting the recruitment and selection of nursing personnel in future. Researchers used qualitative method with descriptive approach method. Data colection through in-depth interviews and document analysis.
In-depth interviews and document analysis have not been properly socialized identified policies and procedures related to the recruitment and selection of nursing staff, nursing workforce planning needs that have not been Universitas Indonesia well done, the existing space limitations, the schedule selection is not always on time, lack of coordination between the team selection nursing personnel, never yet made job analysis of nursing job descriptions.
The results of research suggest to make a good nursing workforce planning, schedulling recruitment and nursing personnel recruitment selection as well as possible, making analysis of nursing position, provide education and training to HRD staff and apply policies and procedures related to the recruitment and selection process of nursing personnel to the team, so the team can coordinate well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>