Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Larasati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5969
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sinta Angesti
"Berakhirnya masa keemasan minyak dan gas bumi pada awal tahun 1980-an menimbulkan dampak bagi Indonesia, yang ketika itu merupakan salah satu negara yang mengandalkan ekspor migas. Untuk mengatasinya, pemerintah kemudian melirik sektor nonmigas guna menghadapi dampak ekonomi yang ditimbulkan, yaitu sektor pariwisata. Sektor pariwisata dinilai cukup menjanjikan dalam membantu menaikkan cadangan devisa negara. Maka, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan untuk pengembangan pariwisata, pemerintah Indonesia ketika itu mengeluarkan berbagai kebijakan di bidang pariwisata, yang berlaku baik secara nasional maupun regional. Salah satu dari kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah Visit Indonesia Year. Kebijakan yang dimulai pada awal tahun 1991 ini terinspirasi dari tren pariwisata yang berkembang di wilayah Asia Tenggara pada saat itu, yaitu penetapan branding pariwisata. Dalam pelaksanaan kebijakan Visit Indonesia Year 1991, pemerintah gencar melakukan pembangunan sarana akomodasi di berbagai Daerah Tujuan Wisata (DTW), dan juga promosi di dalam maupun luar negeri. Upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia ini tentu memberikan dampak positif dalam bidang ekonomi, tetapi tidak dengan dampak yang ditimbulkan di bidang lain, seperti lingkungan. Melalui serangkaian metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini menyingkap bagaimana pengaplikasian kebijakan tersebut, beserta dengan berbagai dampak yang ditimbulkan.

The end of oil and natural gas golden age in the early 1980s had brought major implications for Indonesia, as one of many countries in the world that relies heavily on oil and gas export, that drew and shifted the government attention to develop non oil and gas sector in the means of bracing economic impact the tourism sector. This sector was considered as a promising proposition to ameliorate the declining trends. Thus, in order to increase the likelihood of tourist visits, which were potential in boosting and enhancing the development in the sector, Indonesian government had decided to release various policies that implied to both national and regional development. One of the policies implemented by the government is Visit Indonesia Year. The policy began in the early 1991, inspired by the regional trend in developing tourism all around South East Asia, called the branding of tourism. During the implementation of the policy, the government intensified the construction projects in various tourist destinations branded as Daerah Tujuan Wisata (DTW), in the shape of infrastructural development and promotion of activities to attract visitors, both domestically and internationally. The effort made by the government successfully doubled up the number of visits to Indonesia, and was certainly seen as a positive impact economically. However, one thing seemed to be out of sight the declining state of the environment. Through historical method and approach, such as heuristic, critics, interpretation, and historiography, this study reveals the development of a governmental decision, as well as numerous impacts generated by the policy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claristy
"ABSTRAK
Nation branding adalah cara untuk membentuk identitas negara dan melakukan diferensiasi satu negara dengan negara lainnya melalui aktivitas pencitraan (branding). Indonesia merupakan salah satu negara yang membentuk kampanye nation branding yang disebut “Wonderful Indonesia” yang dimulai sejak tahun 2011. Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia, lantas mentargetkan angka yang ambisius untuk tahun 2019 mendatang, yaitu sebanyak 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, yang mengindikasikan peningkatan 127% dari angka kunjungan pada tahun 2014. Jurnal ini menemukan bahwa kampanye Wonderful Indonesia selama ini disampaikan dengan berbagai media kampanye (channel) komunikasi, beberapa di antaranya adalah penggunaan media digital melalui website resmi Indonesia Travel dan media sosial, pembuatan dan publikasi video kreatif, dan promosi luar negeri. Jurnal ini lalu membahas media kampanye yang digunakan serta upaya optimalisasi yang dapat dilakukan oleh tim Wonderful Indonesia dari segi konten dan teknis penggunaan media kampanye tersebut.

ABSTRACT
Nation branding is a national effort to establish the identity of a country and to differentiate one country to another through branding activities. Indonesia is one of the countries that creates nation branding campaign called "Wonderful Indonesia", which began in 2011. Arief Yahya, Minister of Tourism of Indonesia sets an ambitious target for 2019, as many as 20 million tourists, which indicate 127% increase of the number of visits in 2014. The research conducted in this paper found that Wonderful Indonesia campaign has been delivered by a variety of communication channel, some of which are; the use of digital media via the official website of Indonesia Travel and social media, creation and publication of creative video, as well as overseas promotion. This paper then discussed the channels used and channel optimization that can be done by Wonderful Indonesia team in terms of technical and content of the channels."
[, ],
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rahadian Rachman
"Dalam dekade terakhir kunjungan wisatawan muslim mengalami peningkatan yang drastis. Skripsi ini membahas tentang factor-faktor yang menyebabkan intensi berkunjung wisatawan muslim Indonesia dengan menggunakan variabel-variabel yang dibuat berdasarkan theory of planned behavior yaitu Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control, juga disertai variabel lain yaitu City Branding dan Halal Branding. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai media pengumpulan datanya. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa secara signifikan city branding dan halal branding mempengaruhi intensi berkunjung secara tidak langsung yaitu melalui attitude individu; serta halal branding hanya signifikan pengaruhnya terhadap intensi mengunjungi saat termediasi oleh attitude individu.

In the last decade the total of muslim travelers going on travel had drastically increased. In this study will be talking about factors that causing visiting intention's Indonesian muslim travellers using variables from theory of planned behaviour, which are Attitude, Subjective Norm and Perceived Behavioral Control, and also other variables which are City Branding and Halal Branding. This study is using quantitative approach using questioner as the data collecting media. The result of the research which include that significantly city branding and halal branding affecting visiting intention indirectly by individual attitude; and halal branding only significantly influence toward visiting intention after mediation of individual attitude.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Irawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permintaan pariwisata Indonesia dari 8 negara utama asal wisatawan di luar kawasan Asean yakni Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Perancis, Australia dan Amerika Serikat dalam upaya mendukung perencanaan pariwisata dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Metode analisis ekonometrika ndash; Seemingly Unrelated Regression SUR digunakan untuk melihat dampak yang berbeda faktor ekonomi dan non ekonomi terhadap permintaan pariwisata di masing ndash; masing negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GDP, Harga relatif, harga relatif destinasi lain, harga tiket, kondisi krisis ekonomi dan kondisi keamanan memiliki dampak yang beragam terhadap permintaan pariwisata di masing masing negara. Kata kunci: permintaan pariwisata, data panel,Seemingly Unrelated Regression.

This research aim to analyze tourism demand for Indonesia from 8 main generating countries outside South East Asia region namely China, Japan, South Korea, United Kingdom UK , Germany, France, Australia dan United States of America USA based on panel data econometric analysis with Seemingly Unrelated Regression SUR to support tourism planning and increasing international visitor arrivals. This study investigates the effect of economic and non economics factors on tourism demand from each generating country. The result indicates various significant effect of GDP, relative price, relative price in other destination, transportation cost, economic crisis and political condition regarding terrorism on tourism demand from each generating countries. Keyword tourism demand, panel data, Seemingly Unrelated Regression.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saepullah
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan strategi metode campuran sekuensial/bertahap
(sequential mixed methods) terutama strategi sekuensial explanatory dengan tujuan
untuk mengetahui trend, pertumbuhan dan pengaruh antara kunjungan wisatawan
terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata di Banten pada periode 1999-
2018, dengan menggunakan data time series melalui pengujian ko-integrasi
Johannsen dan kausalitas Granger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjalanan
wisatawan nusantara berpengaruh jangka panjang dan berdampak besar terhadap
penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata di provinsi Banten dibuktikan dengan
pengujian Johannsen cointegration dan Granger causality. Wisatawan nusantara
pada pola plot membentuk trend menaik dan seiring berjalannya waktu jumlah
wisatawan nusantara cenderung terus meningkat, namun pada tahun 2009 sd 2010
tampak terjadi lonjakan pesat wisatawan nusantara. Kunjungan wisatawan
mancanegara dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami pertumbuhan
kenaikan tertinggi pada tahun 2017 sebesar 403.463 kunjungan wisatawan
mancanegara, dan mengalami penurunan sebesar 18,95 % di tahun 2018 menjadi
sebesar 327.003 kunjungan.
Hasil penelitian terdapat penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke provinsi
Banten yang terjadi pada tahun 2018, salah satu penyebabnya adalah status level 2
(waspada) Gunung Anak Krakatau yang ditetapkan oleh pemerintah dan terjadinya
bencana alam yang menyebabkan tsunami di pesisir laut wilayah Banten pada tahun
2018. Terjadi pergeseran tren pariwisata, yaitu dari motivasi bersenang-senang
menjadi mencari pengalaman baru. Paradigma pariwisata ini pun bergeser
dari sun, sand and sea menjadi serenity, sustainability and spirituality.
Pemekaran 2 Kabupaten yang terjadi di Provinsi Banten pada tahun 2007 dan 2008
berdampak terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja di wilayah pemekaran,
dengan berdiri banyaknya instansi-instansi pemerintahan daerah otonom dan dunia
usaha, serta pertumbuhan ekonomi sekitar

ABSTRACT
The research uses sequential mixed methods strategies, especially
explanatory sequential strategies with the aim to determine trends, growth and the
influence of tourist visits on tourism employment in Banten period 1999-2018,
using data time series through testing Johannsen co-integration and Granger
causality. The results showed that the travel of domestic tourists had a long-term
effect and had a large impact on the employment of the tourism sector in Banten
province as evidenced by Johannsen cointegration and Granger causality testing.
Domestic tourists in the plot pattern formed an upward trend and over time the
number of domestic tourists tended to continue to increase, but in 2009 to 2010
there appeared to be a rapid surge in domestic tourists. Foreign tourist visits in the
last 20 years experienced the highest growth in 2017 at 403,463 foreign tourist
visits and decreased by 18.95% in 2018 to 327,003 visits.
The results of the study have decreased in the number of tourist visits to
Banten province that occurred in 2018, one of the causes was the level 2 (alert)
status of Gunung Anak Krakatau set by the government and the occurrence of
natural disasters that caused tsunamis in the coastal area of Banten in 2018. A shift
in tourism trends, which is from the motivation of having fun being looking for
new experiences. This tourism paradigm shifted from sun, sand and sea to
serenity, sustainability and spirituality. There are two autonomous districts that
occurred in Banten Province in 2007 and 2008 had an impact on increasing
employment in the newly created regions, with the standing of many autonomous
regional government agencies and the business sector, as well as economic growth.
"
2019
T53831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fadhilah Wira Shafiyyah
"Kementerian Pariwisata dalam pembangunan pariwisata berusaha meningkatkan pertumbuhan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Agar tercapainya target wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata khususnya bagian Pemasaran Mancanegara (II) area Jepang memberikan kontribusi dengan melakukan strategi promosi yang dibagi menjadi 4 bidang (Festival, Pameran, Sales Mission, Familiarization Trip). Dalam melaksanakan strategi promosi ini, mereka menggunakan pendekatan Branding-Advertising-Selling (BAS). Sebagai badan pemerintahan, mereka juga menjadi jembatan bagi industri pariwisata antara Jepang dan Indonesia. Skripsi ini menjelaskan analisis dari strategi promosi pada tahun 2017 beserta efektifitas implementasi strategi tersebut yang diperuntukan untuk meningkatkan wisatawan Jepang ke Indonesia.

The Ministry of Tourism in order to develop tourism seeks to increase the growth of foreign tourists to Indonesia. To achieve its target, the Ministry of Tourism, especially in the Marketing of Foreign Affairs (II) area of Japan, contributes by executing its promotion strategy which is divided into 4 fields (Festivals, Fair, Sales Mission, Familiarization Trip). In implementing this promotion strategy, it uses Branding-Advertising-Selling (BAS) as an approach. As a part of government ministries, it becomes the bridge for the tourism industry between Japan and Indonesia. This thesis explains the analysis of the promotion strategy in the year of 2017 along with the effectiveness of its implementation that is intended to increase the Japanese tourists to Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Naziruddin
"ABSTRAK
Dalam perkembangan hidupnya, manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut, manusia akan mengkonsumsi berbagai macam produk, baik berupa produk materi maupun produk jasa. Dewasa ini kebutuhan manusia akan produk jasa mulai meningkat pesat. Salah satu bentuk kebutuhan akan produk jasa ialah kebutuhan untuk berekreasi, yang diwujudkan dengan berwisata ke daerah-daerah tujuan wisata. Untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut, diperlukan informasi tentang keberadaan daerah tujuan wisata tersebut. Informasi mengenai daerah tujuan wisata tersebut umumnya dapat diperoleh melalui media-media promosi yang dipergunakan oleh pengelola daerah tujuan wisata tersebut. Sebab promosi memang merupakan salah satu bentuk komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan informasi mengenai keberadaan suatu produk, baik barang maupun jasa. Dalam penelitian ini, ingin dilihat bagaimana tanggapan wisatawan mancanegara (wisman) terhadap promosi yang diterimanya. Tanggapan wisman itu merupakan efek-efek yang timbul setelah mereka menerima informasi mengenai produk-produk wisata Indonesia, yang dipromosikan oleh Ditjen Pariwisata. Efek-efek tersebut timbul mulai dari tahap pengenalan produk, kemudian berlanjut lagi pada tahap yang menggugah emosional wisman, hingga akhirnya sampai pada tahap tindakan terhadap produk yang dipromosikan. Kesinambungan tanggapan yang terjadi dalam tiap-tiap tahapan tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran yang baik mengenai penerimaan terhadap isi pesan promosi dan media promosinya, serta faktor-faktor yang dapat membuat suatu promosi berhasi1. Karena penelitian ini terbatas hanya untuk mendapatkan gambaran mengenai tanggapan wisman terhadap produk wisata Indonesia, maka penelitian ini bersifat deskriptif. Adapun populasinya adalah wisman yang berada di Jakarta (gerbang utama yang terbesar menerima wisman dan paling beragam kebangsaannya) yang bertujuan untuk berlibur. Dari populasi tersebut, kemudian ditarik sampel sebanyak 100 orang secara purposif, yang disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa isi pesan promosi secara umum berhasil diketahui oleh responden. Akan tetapi sayangnya, media-media yang menyampaikan informasi tentang produk wisata Indonesia itu, kebanyakan bukan dari media promosi yang digunakan langsung oleh Ditjen Pariwisata. Masalah ini tentunya perlu diperbaiki oleh Ditjen Pariwisata dalam melakukan promosi pada masa-masa yang akan datang. Namun demikian, umumnya tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh Ditjen Pariwisata banyak yang tercapai dan memberikan harapan yang baik pada masa yang akan datang. Akan tetapi ada juga beberapa hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan suatu usaha baru dalam mempromosikan produk-produk wisatanya. Singkatnya, perlu dilakukan peningkatan, perbaikan dan pembaharuan usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh Ditjen Pariwisata, baik dari isi pesan maupun penggunaan media-media promosinya."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velly Priliana
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar yaitu dengan jumlah mencapai 87,18 % dari populasi 232,4 juta jiwa pada tahun 2018. Tahun 2015, Indonesia menduduki peringat pertama terhadap interaksi mengenai halal lifestyle, ini menjadi potensi yang baik guna meningkatkan perkembangan wisata halal di Indonesia. Era digital telah menjadi bagian penting dalam perkembangan pariwisata halal karena saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0. Pada 2018, pengguna internet di Indonesia sekitar 64,8 % dan alasan utama dari penggunaan internet adalah untuk melakukan komunikasi. Social Media sebagai platform yang paling banyak dipilih untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat wisatawan muslim pada destinasi wisata halal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis SEM yang diolah melalui Lisrel. Survei dilakukan terhadap 304 responden. Adapun variable exogen yang digunakan yaitu Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, dan Sharia Compliance in Destination, sedangkan variable endogen yang digunakan yaitu Attitude Towards Destination dan Intention to Visit.
Hasil yang didapatkan, social media marketing dan sharia compliance in destination memiliki hubungan yang positif pada attitude, dan attitude berpengaruh signifikan terhadap intention, sedangkan sharia compliance in social media marketing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude.
Berdasarkan hasil tersebut, banyak faktor yang menyebabkan keapatuhan pemasaran media sosial terhadap aturan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap wisatawan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan pemasaran media sosial yang membahas tentang wisata halal secara khusus.

Indonesia is a country with the largest Muslim population, with a number reaching 87.18% of the population of 232.4 million people in 2018. In 2015, Indonesia was the first warning of interactions regarding halal lifestyle, this has a good potential to increase the development of halal tourism in Indonesia. The digital age has become an important part in the development of halal tourism because it has now entered the era of the industrial revolution 4.0. In 2018, internet users in Indonesia are around 64.8% and the main reason for using the internet is to communicate. Social Media as the most chosen platform for communication. This study aims to determine the effect of social media marketing on Muslim tourist interest in halal tourist destinations.
This research uses a quantitative approach with SEM analysis which is processed through Lisrel. The survey was conducted on 304 respondents. The exogenous variables used are Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, and Sharia Compliance in Destination, while the endogenous variables used are Attitude Towards Destination and Intention to Visit.
The results obtained, social media marketing and sharia compliance in destination have a positive relationship on attitude, and attitude has a significant effect on intention, while sharia compliance in social media marketing has no significant effect on attitude.
Based on these results, many factors that cause social media complicity with sharia rules are not significant to tourist attitudes. The way to do this is to develop social media that specifically addresses halal tourism."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>