Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sofwatun Nida
"ABSTRAK
Proses marjinalisasi yang dialami orang Betawi berdampak kepada lahirnya suatu keadaan di mana orang Betawi terpinggirkan baik secara ekonomi, sosial, budaya, dan demografi. Selain itu, munculnya persepsi dan stereotip negatif pada imej orang Betawi membuat orang Betawi menjadi semakin inferior di tanah kelahirannya sendiri. Orang Betawi sebagai penduduk asli Jakarta tidak mempunyai eksistensi sosial yang kuat di masyarakat Jakarta. Melihat hal ini, Gerbang Betawi yang terdiri dari sekelompok elite Betawi mempunyai gagasan yaitu berupa gerakan transformasi yang bertujuan kepada menciptakan kondisi dan kehidupan masyarakat Betawi yang lebih baik. Tulisan ini ingin melihat bagaimana Gerbang Betawi sebagai sebuah organisasi etnik yang merupakan sekumpulan dari generasi muda berpendidikan menyadari akan persepsi yang salah yang kemudian mereka berperan sebagai wadah dalam melakukan suatu gerakan transformasi yang bukan hanya merubah persepsi tapi juga merubah kedudukan mereka sebagai salah satu etnis di Jakarta.

ABSTRACT
Process of marginalization that is experienced by Betawi People has an impact to the emergence of condition where Betawi people marginalized in aspect of economy, social, culture, and demography. Other than that, the emergence of negative perception and stereotype on the image of Betawi people makes Betawi people become more inferior in their own hometown. The Betawi people as local people in Jakarta have a weak social existency in Jakarta society. According to this, Gerbang Betawi that consist of a group of Betawi people elites that have an idea about transformation movement that has an aim to create a better condition of Betawi people lives. This paper figures out how Gerbang Betawi as an ethnic organization that is a group of young educated generation that aware of the false perception and then they have role as a forum in carrying out a transformation movement, not only to change the perception, but also to change their position as an ethnic in Jakarta. "
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Fadhil Pratomo
"
Sistem peradilan pidana digambarkan sebagai sebuah sistem yang bertujuan menanggulangi kejahatan, salah satu usaha masyarakat tetap mengendalikan kejahatan tetap berada dalam batas-batas toleransi yang dapat diterimanya. Dalam persepsi sistem, berbagai badan penegak hukum saling terlibat dengan fungsi yang berbeda-beda namun memiliki kesamaan tujuan. Indonesia sebagai negara dalam penyelesaian kasus pidana, digambarkan melalui alat-alat negara yaitu penegak hukum yang merupakan subsistem peradilan pidana yang bekerja dalam suatu sistem terintegrasi dengan eksistensi kekuasaan melalui penggunaan kekuasaan secara maksimal. Rangkaian peradilan pidana dimulai dari subsistem penyidikan di kepolisian, penuntutan di Kejaksaan, persidangan di Pengadilan, hingga pembinaan di Pemasyarakatan. Dalam pembahasan ini akan berfokus pada Pemasyarakatan khususnya Pembimbing Kemasyarakatan. Penguatan peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK) sebagai salah satu alat negara dan pergeseran model pemidanaan pasca KUHP baru dapat diuraikan lebih jauh melalui pendekatan prinsip nilai, kemanfaatan, dan efisiensinya sebagai suatu solusi atas permasalahan hukum yang akan berlaku nantinya. Analisis pembahasan perubahan KUHP terhadap peran PK ini nantinya meliputi isu kebijakan dan permasalahannya, termasuk analisis dampak resiko kebijakan baru ini dengan diperbandingkan pada sistem yang berjalan di negara lain.

The criminal justice system is described as a system that handle crime, one of society's  efforts to keep crime under control within acceptable limits of tolerance. In the perception of the system, various law enforcement agencies are involved with each other with different functions 
but have the same goals. Indonesia as a country in resolving criminal cases is described through state tools, namely law enforcement which is a criminal justice subsystem that works in an integrated system with the existence of power through maximum use of power. The criminal justice series starts from the investigation subsystem at the police, prosecution at the Prosecutor's Office, trial at the Court, to guidance at the Correctional Center. At this time, we will focus on correctional services, especially probation service. Strengthening the role of probation service as a state tool and shifting the model of punishment after the new Criminal Code can be explained further through an approach to the principles of value, benefit and efficiency as a solution to legal problems that will apply in the future. The analysis of changes to the Criminal Code regarding the role of the probation service will later cover policy issues and problems, including analysis of the risk impact of this new policy compared to systems operating in other countries.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dinamika Pemilukada Kota Tasikmalaya 2012 dalam perjalanannya melahirkan proses berdemokrasi yang menarik untuk dikaji. Satu hal yang membuatnya unik adalah adanya proses bargaining position antar kekuatan politik lokal do Kota Tasikmalaya. Kekuatan tersebut mengkerucut pada upaya untuk mempopulerkan, mesin parpol, peningkatan kharisma dan media yang memberikan konstribusi efektif bagi calon-calon tertentu dalam membentuk kekuatannya."
320 JIPP 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kepemimpinan Kepala Daerah menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan daerah yang bersangkutan untuk melaksanakan pembangunan guna mensejahterakan rakyat dan memajukan daerahnya. Reformasi birokarsi sudah menjadi program pemerintah selama lebih dari satu dekade ini. Namun hasil dari reformasi birokrasi ini masih belum memuaskan, yang terjadi justru banyak Kepala Daerah yang tersangkut dalam perkara korupsi. Salah satu penyebab dari hal ini, adalah karena mahalnya biaya sejak Calon Pasangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengikuti proses Pemilukada maupun setelah menjabat Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Sehingga sistem Pemilukada saat ini cenderung menghasilkan Pemimpin Transaksional, bukan berarti transaksi yang menawarkan visi, misi, dan program yang baik, tetapi cenderung terjadi transaksi jual beli kekuasaan."
Lengkap +
330 ASCSM 25 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Arrianie
"This research aim to determine the commodity of fetishism in political advertisement which used by the mayor candidates of Bengkulu city who entered into the second round in the regional election in bengkulu, 2012. Using a qualitative approach, the data were collected through observation and deep interviews. In addition, a political advertisement w9s also considerably important as a data, it was taken from printed and electronic media at both local and online media. The informants in this research were the voters in the city of Bengkulu who have used their right of vote to choose one of the candidates for mayor of Bengkulu city. Moreover, the key informants also played important role in this research, they were not only the professionals and political figures but also some of media crews who followed and involved as long as the election process took place. The result showed that the commodity of fetishism in the political advertisement of the mayor candidates who entered into the second round are so prominent and less of creativity. Instead of using some political communication media to increase their image, just some of the candidates who used the advertisement as an advertising media. Furthermore, among four of political communication media, such as organizational, interpersonal, mass media and group of interest, almost all candidates who advertised themselves in the official released of KPU did not use all of the political communication media, as a result there are no significant and dramatic advertisement made by the candidates."
Lengkap +
Jakarta: Univ Budi Luhur Jakarta, 2014
384 COM 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>