Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mita Amalia
"Perkembangan lalu lintas yang semakin padat dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu akhir-akhir ini sangat mempengaruhi kualitas permukaan jalan yang seringkali berakibat pada kerusakan fisik dan menjadi penyebab utama ketidaknyamanan pengguna jalan. Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan kinerja campuran aspal dengan menggunakan material modifikasi berupa polimer SBS dan BGA.
Polimer SBS dapat meningkatkan ketahanan dan kepekaan aspal terhadap temperatur, sehingga dapat mengurangi deformasi pada suhu tinggi. Sama halnya dengan polimer SBS, selain BGA dapat meningkatkan kualitas perkerasan jalan juga dapat mengurangi jumlah kadar aspal optimum dan penggunaan agregat halus pada campuran. Penelitian dilakukan secara eksperimental di dalam laboratorium dengan kadar polimer 2% dan 4% dari total aspal campuran serta kadar BGA yang digunakan adalah 5% dan 7% dari berat total agregat.
Hasil pengujian menyatakan bahwa campuran aspal dengan komposisi gabungan modifikasi polimer kadar 4% dan BGA kadar 7% menghasilkan kinerja paling optimum ditinjau dari segi kekuatan, dengan nilai stabilitas sebesar 1193,678 kg. Sedangkan campuran aspal dengan komposisi polimer kadar 2% dan BGA kadar 5% merupakan kombinasi campuran ideal yang menghasilkan kinerja paling optimum dari segi ekonomis maupun kekuatannya yang tidak jauh berbeda dengan campuran polimer 4% dan BGA 7%, yaitu sebesar 1152,174 kg.

Rapidly developed traffic and uncertain climate change in recent years are very influential to the quality of pavement which is affect to its physical damage and become a major cause of inconvenience. This thesis is about research of hot mix asphalt-performance enhancement using SBS Polymer and BGA.
Polymer SBS can improve the resistance and sensitivity of asphalt at high temperatures, so it can reduce deformation of pavement. BGA also have the same performance, but besides BGA can improve the quality of pavement, it can reduce the optimum asphalt content and the use of fine aggregates in mixture. Variation of SBS Polymer in this research are 2% and 4% from content of asphalt in mixture and BGA are 5% and 7% from total aggregates.
Result of this research shows that mixture with Polymer 4% and BGA 7% has the greatest performance reviewed from its strength, with value of stability loads of 1193,678 kg. Whereas mixture with Polymer 2% and BGA 5% is the ideal combination which has the greatest performance reviewed from economic aspect and its stability, which has similiar value of stability, loads of 1152,174 kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1422
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Gloria Patricia
"Stabilitas dan Fleksibilitas merupakan parameter penentu kualitas perkerasan jalan, dimana bahan dasar campuran yaitu aspal dan agregat merupakan faktor penentu nilai kinerja campuran tersebut. Skripsi ini membahas tentang pemeriksaan bahan dasar campuran yang kinerjanya telah dioptimumkan dengan modifikasi BGA dan polimer. Pengujian dilakukan secara eksperimental di dalam laboratorium dengan kadar BGA yang digunakan adalah 5% dan 7% dari total campuran, serta kadar polimer 2% dan 4% dari total aspal yang digunakan.
Hasil pengujian menyatakan bahwa penggunaan BGA menambah konten agregat halus dengan ukuran butiran dominan saringan no.50 yang mencapai 24,08%, saringan no.100 yang mencapai 95,58%, dan saringan no.200 yang mencapai 151,59%. Pemeriksaan aspal menunjukkan dominasi BGA terhadap penurunan penetrasi aspal sebesar 52%, dan kenaikan titik lembek aspal. Sementara penambahan polimer sebanyak 4% terhadap campuran BGA dapat menurunkan nilai daktilitas aspal sampai dengan 80%.

The asphalt mixture performance is influenced by its properties, which are aggregate and asphalt. This thesis defines the influence of BGA and SBS Polymer to the gradation of aggregate and asphalt. Variation of BGA?s composition are 5% and 7% from mixture and Polymer are 2% and 4% from content of asphalt.
Result shows changes of BGA gradation to finer size. Mixtures with BGA addition show increases of aggregate content up to 24,08% for sieve no.50, 95,58% for sieve no.100, and 151,59% for sieve no.200. The asphalt test shows that BGA can decrease penetration of asphalt polymer mixture for 52%, and also increasing the softening point. Combination of 4% polymer and BGA decrease asphalt ductility up to 80%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Martha K.
"Jalan yang merupakan infrastruktur penghubung antara kawasan satu dengan yang lain dan digunakan oleh masyarakat umum sudah seharusnya memiliki struktur perkerasan dan kinerja yang baik sehingga dapat memberikan kenyaman bagi penggunanya. Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan kinerja campuran aspal dengan menggunakan material BGA dan polimer SBS. Pengujian dilakukan secara eksperimental di dalam laboratorium dengan kadar BGA yang digunakan adalah 5% dan 7% dari total campuran, serta kadar polimer 2% dan 4% dari total aspal yang digunakan.
Hasil pengujian menyatakan bahwa campuran aspal modifikasi polimer P4-B5 memiliki nilai stabilitas paling tinggi diantara seluruh campuran yaitusebesar 1333,181 kg. Namun tinjauan ekonomis terhadap material yang digunakan pada campuran aspal menyebabkan campuran aspal P2-B7 menjadi pilihan campuran yang paling memungkinkan untuk direalisasikan mengingat nilai stabilitasnya pun tidak jauh berbeda dengan nilai stabilitas campuran P4-B5, yaitu 1280,471 kg.

Road as infrastructure that connecting one place to another and used by society should has a good quality pavement that can give comfort to anyone who use it. This thesis is about research of hot mix asphalt workability using BGA and SBS Polymer. Variation of BGA?s composition in this research are 5% and 7% from total mixture and SBS Polymer are 2% and 4% from content of asphalt used.
Result of the research shows that P4-B5 mixture has the highest stability from all of mixtures, specifically 1333.181 kg. However, from economic consideration, P2-B7 mixture is the possible one to be realized considering its stability, 1280.471 kg, is not much different from P4-B5's.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evfrat Sinna Al Akbar
"Telah dilakukan penelitian mengenai Polimer SBR untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hotmix menggunakan Aspal Non-lokal (Esso). Agregat yang tercampur dengan komposisi optimum, dipanaskan hingga suhu 150oC lalu dicampurkan dengan Aspal, kemudian diaduk. Saat suhu turun hingga 80oC, Polimer SBR dimasukkan ke dalam hotmix dan diaduk kembali. Setelah itu, dimasukkan ke dalam cetakan dan dilakukan pemadatan 2x75 kali tumbukan hingga dilakukan pengujian Marshall.
Hasil pengujian Marshall yang mencampurkan hotmix dengan Polimer SBR dengan komposisi 1% dan 2% variasi 1:0, 1:1, 1:3, dan 1:6, yakni nilai Stabilitas berada antara 200-350 Kg, nilai Kelelehan berada antara 4,8-5,8 mm, VIM berada antara 11-18 %, VMA berada antara 18-24 %, dan nilai MQ berada antara 30-107 Kg/mm. Polimer SBR ini terlihat berpengaruh pada hotmix terhadap peningkatan kelelehan, namun stabilitas justru menurun. Hal ini karena Polimer SBR bersifat merekat, yang akan memberikan kelenturan yang lebih baik.

This work has been performed to evaluate the influence of SBR Polymer on asphalt hotmix using imported asphalt, so called ESSO asphalt. Using technical standard compositions of aggregates and Esso asphalt were heated separately until 150oC and then mixed together until the homogenity reached. Following this mixtured procedure, this materials were cooled in air until the temperature reached to 80oC and then compacted for Marshall test. The SBR Polymer composition were variated by persentage 1% and 2% and by ration between SBR Polymer and water of 1:0, 1:1, 1:3 and 1:6 were compacted using Proctor standard procedure.
The Mashall test shows the results: stability between 200-350 Kg, flow between 4.8-5.8 mm, VIM between 11-18 %, VMA between 18-24 %, and MQ value between 30-107 Kg/mm. The work concluded that the influence of SBR Polymer addition on Esso asphalt hotmix shows the increasing of the flow but decreases the stability due to the adhesive properties of the SBR polymer and therefore increase the ductility of the asphalt concrete.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Martina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Anagi
"Bahan aditif BNA-R dan Zeolit dapat mempengaruhi kekesatan permukaan pada campuran aspal hangat, terutama pada bagian permukaan aspal sebelum terlintasi dan sesudah terlintasi sebanyak 7560 lintasan dengan menggunakan Wheel Tracking Machine. Pengujian skid pada penelitian ini menggunakan alat British Pendulum Tester yang telah dimodifikasi agar dapat dilakukan pengujian dengan temperatur yang diinginkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BNA-R dapat meningkatkan nilai skid pada awalnya, namun BNA-R tidak dapat mempertahankan kenaikan nilai skid tersebut setelah campuran aspal dilintasi sebanyak 7560 lintasan. Untuk bahan tambah zeolit terbukti bahwa aditif tersebut dapat meningkatkan nilai skid dan menaikkan ketahanan aspal terhadap temperatur.

BNA R and zeolite additives can affects the skid resistance of warm mix asphalt, especially on the surface of the asphalt before it passes through and after 7560 as many passes through the track by using the Wheel Tracking Machine. This study used a British Pendulum Tester, which has been modified in order to be tested with the desired temperature.
The results showed that the BNA R can increase the value of skid at first but BNA R can not sustain the increase in the value of the skid after the asphalt is crossed by as much as 7560 tracks. For added zeolite material is proven that such additives can increase the value and increase skid resistance versus asphalt temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S68142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton J. Hartomo; Anton J. Hartomo
Yogyakarta: Andi, 1995
668.9 HAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Sukamto
"Pengaruh additive polimer guar gum pada pipa kasar terhadap koefisien gesek telah dipelajari. Eksperimen ini menggunakan pipa PVC berdiameter 25,4 mm dan 18 mm, pipa tersebut dikasarkan menggunakan pasir dengan nilai kekasaran (k) 0,34. 0,8 dan 1,59 mm. Setiap pipa tersebut diuji dengan konsentrasi polimer guar gum sebesar 0, 250, 500 dan 1000 ppm. Hasil uji menunjukkan bahwa karakteristik aliran dipengaruhi oleh penambahan polimer dan tingkat kekasaran permukaan. Pada aliran transisi dan turbulen tanpa additive kenaikan koefisien gesekan timbul semata-mata karena akibat dari kondisi dinding itu sendiri. Penambahan additive ke dalam air terlihat efektif pada permukaan kasar. Sebagai contoh, penambahan 1000 ppm additive polimer guar gum pada bilangan Reynolds sebesar 2 x 10^4 dapat menurunkan gesekan pada pipa kasar (k/D = 0,04) sebesar 37,5 %, sedangkan dengan penambahan 250 ppm additive guar gum penurunan gesekannya sebesar 15,63 %.

The influence of polymer (latex) addition in rough pipes has studied. This experiment use in 25.4 mm and 18 mm of diameter pipe (PVC) which roughened by (k) 0,34. 0,8 dan 1,59 mm.rougheness value of sand grain and 0, 250, 500 and 1000 ppm for additive concentration. The resulted showed that flow property are influenzed by polymer addition and surface roughness. In the transition and turbulent flow regime without additive, the increasing of friction coefficient appeared to be effected by wall condition alone. Addition of polymer to water is effective for rough pipe. For example with addition of 1000 ppm of polymer reduced drag in k/D = 0,04 rough pipe by 37.5 percent at Reynolds number 2 x 10^4 where in 250 ppm addition tested drag was reduced only 15.63 percent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"ABSTRAK
Arang sisa pembakaran kayu pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga dan bahan untuk industri.
Penggunaan arang sebagai filler adalah upaya memanfaatkan kandungan unsur kimia terhadap sifat-sifat aspal dan memperkuat ikatan antar agregat sebagai kekuatan mortar.
Komposisi campuran yang dipakai adalah dengan analisa butiran spesifikasi atas, tengah dan bawah dengan variasi kadar aspal 7%, 7.5%, 8%, 8.5% dan 9%, sedangkan variasi bahan pengisi adalah 2%, 4% dan 6% dengan campuran aspal panas (Hot-Mix) spesifikasi jenis campuran Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston).
Kinerja bahan pengisi Arang sisa pembakaran ini akan dibandingkan dengan bahan pengisi dari Porltand - Cement sebagai bahan pengisi standar yang sering digunakan dengan metode uji Marshall.
Dengan penambahan arang nilai stabilitas yang dicapai masih lebih rendah dari bahan pengisi Portland-Cement tetapi masih di atas batas yang dipersyaratkan pada spesifikasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk lalu-lintas ringan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>