Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kowloon: Gang Da Press, 2011
R 720.47 GRE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lengen, Johan van
California: Shelter Publications, 2008
R 720.47 LEN b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Yosephine
"ABSTRAK
Kegiatan real estate development adalah kegiatan pengembangan sebuah proyek dengan cara membangun bangunan diatas sebidang lahan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dalam rangka mendapatkan keuntungan. Kegiatan real estate development seringkali membawa dampak berupa kerusakan lingkungan seperti menurunnya kapasitas ekologis di lokasi proyek dan sekitarnya, eksploitasi energi, dan emisi polutan yang berlebihan. Untuk mengatasinya, dewasa ini konsep green building telah dilibatkan dalam pengembangan bisnis properti di Indonesia khususnya produk perkantoran. Seperti diketahui konsep green building berdampak pada meningkatnya biaya baik untuk perencanaan, pembangunan maupun perawatan gedung. Walaupun demikian semakin banyak bangunan perkantoran yang mengaplikasikan pendekatan green building, menurut data GBCI tahun 2017 terdapat 17 gedung yang sudah mendapat sertifikasi green building dalam berbagai level. Untuk itu perlu ditelusuri lebih lanjut apakah penerapan konsep green building pada perkantoran di Jakarta berpengaruh terhadap nilai properti secara keseluruhan. Tulisan ini membahas hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh konsep green building terhadap nilai properti perkantoran khususnya di Jakarta. Penelitian membandingkan antara perkantoran yang menggunakan pendekatan green building dengan perkantoran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan pengembang, dan pengelola gedung. Hasil yang didapatkan bahwa konsep pendekatan green building pada perkantoran di Jakarta dapat meningkatkan nilai properti terkait aspek kegunaan, kelangkaan, kebutuhan, dan transferability.

ABSTRACT
A real estate development is defined as an activity that develops a project through building parcels on a land with the goal of increasing its property value in order to gain profit. A real estate development often produces negative impacts towards the environment such as the reduction of the ecological capacity in the site and its surroundings, energy exploitation, and excessive pollutant emission. To overcome these issues, the green building concept or approach has been adapted by several real estate businesses in Indonesia especially in the office sector. As what has been known, the green building approach results in the increase of price in the planning, construction and the building rsquo s maintenance. But despite this issue, more and more office buildings are adapting the green building concept. According to the data provided by GBCI in 2017, there are 17 buildings listed as a certified green building office in various levels. Thus, it is important to further analyze about whether or not the green building approach for the office sector in Jakarta has impacted the property value. This paper will discuss about the research results regarding the effect of the green building approach towards the property value of office buildings especially in Jakarta. The research will be executed by comparing office buildings that have already adapted the green building concept with the ones that have not, or in other words, the conventional office buildings. Data gathering is done through observation and interviews with developers, building managers. The preliminary results show that by adapting the green building concept for office buildings in Jakarta, the property value regarding the utility, scarcity, effective demands, and transferability aspect can increase."
2017
T47843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dick Bernadi Hermanto
"Perubahan iklim telah menarik perhatian dunia, terbukti dengan adanya persetujuan Paris dalam Conference of Parties 21 dimana semua negara berkomitmen untuk menurunkan suhu hingga 1.5°C dari 2°C pada tahun 2020. Alat penilaian bangunan gedung hijau merupakan salah satu solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada sektor bangunan dan industri. Menurut sebuah studi dari penggunaan sertifikasi bangunan gedung hijau, LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) oleh USGBC (United States Green Building Council) ditemukan bahwa pemakaian energi, karbon, air dan juga penghasilan limbah dapat dihemat dalam rentang 30 sampai 97%.
Greenship merupakan sebuah alat penilaian bangunan gedung hijau yang diluncurkan pada tahun 2010 di Indonesia oleh Green Building Council Indonesia. Penilaian Greenship berdasarkan 6 kriteria, yaitu tepat guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, daur hidup dan sumber daya material, kesehatan dan kenyamanan dalam ruangan, dan manajemen lingkungan bangunan. Green Mark merupakan alat penilaian bangunan gedung hijau yang diinisiasikan oleh Building and Construction Authority Singapura dan diluncurkan pada tahun 2005. Green Mark menilai beberapa kriteria, yaitu efisiensi energi, efisiensi air, perlindungan lingkungan, kualitas lingkungan dalam ruang dan fitur-fitur lain.

Perbandingan alat penilaian bangunan gedung hijau antara Greenship dan Green Mark pada 2 bangunan perkantoran di Indonesia menjadi subjek untuk mengetahui efektivitas alat penilaian di suatu negara. Dalam kesimpulannya, alat penilaian bangunan gedung hijau pemerintahan singapura, Green Mark menunjukan poin penilaian yang lebih besar apabila dibandingkan dengan alat penilaian lokal, Greenship dengan catatan membutuhkan beberapa data pada sisi manajemen bangunan.

Climate change has attracted countries in the whole world, proven by an agreement that been produced in Conference of Parties 21 which participated countries agree to decrease the increase of temperature below 2°C by 2020. Green Building rating tools are a solution to decrease greenhouse gasses (GHG) in building and industry sector. According to a study by USGBC, the application of green building certification can reduce the energy, carbon, and water use, also the waste produce can be saved by 30 to 97%.
Greenship is a green building rating tool which launched in Indonesia by the year of 2010 by Green Building Council Indonesia. Greenship rating tool criteria is divided into 6 criterias, which are appropriate site development, energy efficiency and conservation, water conservation, mateial resources and cycle, and building environmental management. Green Mark is a green building rating tool which initiated by Building and Constrution Authority Singapore and launched in 2005. Green Mark assesed building by 5 criterias which are energy efficiency, water efficiency, environmental protection, indoor environmental quality, and other features.
The comparison of green building rating tools between Greenship and Green Mark in 2 office buildings is a case object to be analyzed to know the effectiveness of a green building rating tool in a country. In conclusion, Green Mark rating tool showed a higher point when compared to Greenship as a local rating tool with a need of data from building environment management criteria.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas evaluasi standar penilaian Green Building di Indonesia pada tahap operasional dan pemeliharaan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap pencapaian mutu Green Building pada tahap operasional
dan pemeliharaan serta bentuk kontribusi dari hasil evaluasi Green Building.
Metode pengumpulan data lapangan dan studi literatur dilakukan untuk menguji
faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu Green Building di Indonesia.
Setelah itu, dengan Studi Kasus penelitian ini akan memberikan bentuk kontribusi
dari evaluasi Green Building pada fase operasional dan pemeliharaan. Hasil
penelitian menyarankan bentuk kontribusi yang tepat untuk meningkatkan mutu
Green Building adalah penerapan insentif untuk bangunan yang menerapkan
konsep Green Building.

ABSTRACT
This thesis discusses the standard evaluation ratings Green Building in Indonesia at
this stage of operations and maintenance to identify factors that influence the quality
achievement Green Building in the operational phase and maintenance as well as a
contribution by the results of the evaluation of Green Building. Field data collection
methods and literature studies conducted to examine the factors that affect the
achievement of quality Green Building in Indonesia. After that, the case study of this
research will provide a contribution of evaluation Green Building on the operation
and maintenance phase. The researcher suggests the form of a proper contribution to
improving the quality of Green Building is an incentive for building application that
implements the concept of Green Building
"
2017
T47524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas evaluasi standar penilaian Green Building di Indonesia pada tahap operasional dan pemeliharaan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian mutu Green Building pada tahap operasional dan pemeliharaan serta bentuk kontribusi dari hasil evaluasi Green Building. Metode pengumpulan data lapangan dan studi literatur dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu Green Building di Indonesia. Setelah itu, dengan Studi Kasus penelitian ini akan memberikan bentuk kontribusi dari evaluasi Green Building pada fase operasional dan pemeliharaan. Hasil penelitian menyarankan bentuk kontribusi yang tepat untuk meningkatkan mutu Green Building adalah penerapan insentif untuk bangunan yang menerapkan konsep Green Building.

ABSTRACT
This thesis discusses the standard evaluation ratings Green Building in Indonesia at this stage of operations and maintenance to identify factors that influence the quality achievement Green Building in the operational phase and maintenance as well as a contribution by the results of the evaluation of Green Building. Field data collection methods and literature studies conducted to examine the factors that affect the achievement of quality Green Building in Indonesia. After that, the case study of this research will provide a contribution of evaluation Green Building on the operation and maintenance phase. The researcher suggests the form of a proper contribution to improving the quality of Green Building is an incentive for building application that implements the concept of Green Building."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kibert, Charles J.
Hoboken: John Wiley & Sons, 2005
720.47 KIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Richa Daniella
"Green retrofitting menjadi solusi paling efisien dalam meminimalisir emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim, salah satu fenomena yang sedang melanda dunia. Green retrofitting juga merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam mencapai komitmen Net Zero Emission pada tahun 2060. Terdapat dua standar penilaian green retrofitting yang digunakan di Indonesia, yaitu sertifikasi Greenship dari GBCI dan sertifikasi BGH dari Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Pengembangan standar WBS gabungan antara kedua standar tersebut menjadi tingkat paling kecil, yaitu aktivitas, dari aspek WAC dilakukan agar menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan green retrofitting pada bangunan gedung bertingkat tinggi sehingga dapat lebih mudah dikelola. Standar WBS juga dikembangkan agar kebutuhan sumber daya pekerjaan green retrofitting dapat dengan mudah teridentifikasi dan direncanakan sehingga dapat meningkatkan akurasi perencanaan sumber daya. Penelitian ini hanya akan membahas mengenai aspek WAC pada bangunan gedung bertingkat tinggi untuk pekerjaan green retrofitting. Hasil yang diperoleh merupakan hasil analisa arsip, analisa deskriptif, analisa delphi menggunakan kuesioner, analisa RII dan analisa statistik yang mencakup uji homogenitas, uji kecukupan data, uji validitas internal, uji reabilitas, dan uji korelasi. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan aktivitas atau tolok ukur penilaian pada struktur WBS yang penting serta yang berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya.

Green retrofitting is the most efficient solution in minimizing greenhouse gas emissions that cause climate change, one of the phenomena that is sweeping the world. Green retrofitting is also an important step for Indonesia in achieving its Net Zero Emission commitment by 2060. There are two green retrofitting assessment standards used in Indonesia, namely Greenship certification from GBCI and BGH certification from Permen PUPR Number 21 of 2021. The development of a combined WBS standard between the two standards into the smallest level, namely activities, from the WAC aspect is carried out so that it becomes a reference in carrying out green retrofitting work in high-rise buildings so that it can be more easily managed. The WBS standard was also developed so that the resource requirements of green retrofitting work can be easily identified and planned so as to improve the accuracy of resource planning. This research will only discuss aspects of WAC in high-rise buildings for green retrofitting work. The results obtained are the results of archival analysis, descriptive analysis, delphi analysis using questionnaires, RII analysis and statistical analysis which includes homogeneity test, data sufficiency test, internal validity test, reliability test, and correlation test. The result of this research is to obtain activities or assessment benchmarks in the WBS structure that are important and that affect the accuracy of resource planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Salsabila
"Sistem penghijauan vertikal merupakan salah satu upaya penerapan bangunan gedung hijau dimana sistem penghijauan vertikal di Indonesia umumnya berupa dinding hidup (living walls) metode menerus dengan sistem felt atau karpet tanaman dan dengan dinding hidup modular. Perkembangan sistem penghijauan vertikal di Indonesia melibatkan beberapa komponen stakeholder di dalamnya namun stakeholder yang terlibat dalam proyek sistem penghijauan vertikal di Indonesia belum banyak diketahui.
Berangkat dari fakta tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi stakeholder dinding hidup pada bangunan di DKI Jakarta dan mengidentifikasi manfaat dan hambatan berdasarkan perspektif stakeholder. Metode penelitian yang digunakan untuk mecapai tujuan adalah validasi pakar dan survei kuesioner kepada stakeholder dinding hidup.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat delapan stakeholder dinding hidup beserta manfaat paling signifikan yang dirasakan stakeholder adalah manfaat pada pelaksanaan metode operasional berupa pelaksanan irigrasi otomatis dan hambatan yang paling signifikan adalah hambatan pada pelaksanaan metode pemeliharaan yaitu banyaknya metode pemeliharaan pada sistem menerus dan modular.

The vertical greening system is one of the efforts to implement green buildings where vertical greening systems in Indonesia are generally in the form of living walls with a continuous method with a felt system or plant carpet and with modular living walls. The development of the vertical greening system in Indonesia involves several components of stakeholders in it, however, the stakeholders involved in the vertical reforestation system project in Indonesia are not widely known.
Based on these facts, this research was conducted with the aim of identifying stakeholders of living walls in buildings in DKI Jakarta and identifying benefits and barriers based on stakeholder perspectives. The research method used to achieve the goal is expert validation and a questionnaire survey to living wall stakeholders.
The results of this study indicate that there are eight living wall stakeholders and the most significant benefits felt by stakeholders are the benefits of implementing operational methods in the form of automatic irrigation and the most significant barrier is the obstacles to the implementation of maintenance methods, namely the many maintenance methods on continuous and modular systems.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sultan Akbar Rianto
"Bangunan Hijau adalah jawaban untuk semua masalah dalam lingkungan hidup dan dunia. Bangunan adalah salah satu industri yang paling berperan, dengan dampak lingkungan, namun juga salah satu jawaban yang paling menjanjikan untuk memecahkan dampak diri mereka. The Green Building Council of Australia telah mengembangkan Green Star-Office v3 alat Penilaian untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan mendukung industri konstruksi dalam transisi untuk menerapkan praktik Bangunan Hijau dalam konstruksi gedung kantor kelas 5. Menggunakan pendekatan literatur penelitian ini menyimpulkan tantangan dan tanggapan memulai tim proyek untuk mencapai peringkat Green Star yang diinginkan.

Green building is the answer to all of the problems in the environment of living and world. Building is one of the most contributing industries to the environmental impact; it is also one of the most promising answers to solve the impacts their selves. The Green Building Council of Australia has developed Green Star-Office v3 Rating tool to promote sustainable construction and support the construction industry in the transition to implementing green building practice in a Class 5 office building construction. Using literature study approach the research concludes possible challenges and initiating responses for a project team to achieve a desired Green Star rating."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>