Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Lestari
"Fosfat merupakan nutrien yang diperlukan bagi kelangsungan kehidupan akuatik. Namun, keberadaannya dalam jumlah yang berlebih dapat menurunkan produktivitas perairan. Akibat kandungan fosfat yang berlebih, perairan dapat mengalami eutrofikasi. Pemodelan kualitas air permukaan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi fosfat di Sungai Pesanggrahan yang mendapatkan input lindi dari TPA Cipayung Kota Depok. Model dibuat untuk mengetahui perubahan konsentrasi fosfat dalam sungai terhadap jarak dan terhadap waktu. Perhitungan model perubahan konsentrasi fosfat dalam kondisi steady state diselesaikan dengan pendekatan control volume. Kemudian perhitungan model dilanjutkan dengan menggunakan metode finite difference dan pendekatan forward-time/centered-space untuk mengetahui perubahan konsentrasi dalam kondisi unsteady.
Hasil perhitungan tersebut adalah berupa model perubahan konsentrasi fosfat terhadap jarak (x) dan waktu (t). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa konsentrasi awal fosfat dalam Sungai Pesanggrahan cukup tinggi yaitu 1,47 mg/L. Nilai tersebut tidak memenuhi klasifikasi perairan kelas I, II, dan III seperti yang tercantum dalam PP No. 82 Tahun 2001. Observasi lapangan dilakukan sebagai bentuk validasi terhadap model. Perbandingan hasil observasi dengan model menunjukkan terjadinya over predict, yaitu hasil prediksi model lebih tinggi daripada pemeriksaan konsentrasi secara langsung (observasi).
Hasil pemeriksaan fosfat dalam sungai secara observasi berkisar 1,50 hingga 1,96 mg/L pada jarak 2 hingga 4 m dari titik input lindi. Sedangkan menurut prediksi model, konsentrasi fosfat pada jarak 2 hingga 4 m adalah berkisar 2,03 mg/L. Sementara untuk pemeriksaan konsentrasi yang berubah terhadap waktu, dari observasi diketahui bahwa kenaikan konsentrasi yang terjadi berkisar 0,02 hingga 0,5 mg/L. Sedangkan kenaikan konsentrasi yang diprediksi oleh model adalah sebesar 0,8 hingga 1,1 mg/L. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya batasan-batasan yang diambil oleh penulis dalam penyusunan model. Untuk meningkatkan validitas model, perlu ditinjau kembali batasan yang diambil oleh penulis. Sementara untuk mengantisipasi terjadinya eutrofikasi dalam Sungai Pesanggrahan, dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi removal fosfat pada Instalasi Pengolahan Air Lindi TPA Cipayung.

Phosphate is an important nutrient for aquatic life. However, excessive amounts of phosphate can reduce the productivity of waters. Excess phosphate can lead waters to eutrophic condition. Surface water quality modelling in this study is conducted to predict the concentration of phosphate in Pesanggrahan River which receives leachate from Cipayung Landfill at Depok. Model is used to predict the alteration concentration against the distance (space) and time. Model calculation for alteration concentration in steady state condition is solved by control volume approach. Then, model calculation with finite difference methods and forwardtime/centered-space approach is done to determine the alteration concentration in unsteady conditions.
The result of these calculations is a model for alteration concentration against the distance (x) and time(t). Direct examination results showed that the initial concentration of phosphate in Pesanggrahan River is quite high at 1,47 mg/L. It doesn?t meet the classification of class I, II, and III of waters listed in PP No.82/2001. Field observations is conducted as a form of model validation. Comparison of observation results with model results indicates an over-predict condition. It denotes that the result of model predictions was higher than direct examination by observations.
Observation results showed that phosphate concentration in the river is ranged at 1,50 to 1,96 mg/L for the distance of 2 to 4 m from the leachate input. Meanwhile, according to model predictions, the concentration of phosphate at a distance of 2 to 4 m is about 2.03 mg / L. As for the examination of alteration concentration against the time, observation results showed that the increasing concentration occured is about 0,02 to 0,5 mg/L. While the increasing concentration predicted by the model is ranged at 0,8 to 1,1 mg/L. Such differences may occur because of the limitations and assumptions taken for the model calculation. To increase the validity of models, its assumptions need to be refined. The potential action required to anticipate the occurence of eutrophication in Pesanggrahan River is to increase the efficiency of phosphate removal in Leachate Treatment Plant of Cipayung Landfill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1516
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Maryam Ismail
"Lindi TPA Cipayung yang dibuang secara kontinu ke Sungai Pesanggrahan akan terakumulasi dan meningkatkan konsentrasi pencemar di sungai. Salah satu pencemar tersebut adalah total nitrogen. Setelah dilakukan pengukuran, konsentrasi total nitrogen pada lindi mencapai 106,2 mg-N/L. Berdasarkan Chapra (1997), konsentrasi pencemar di badan air penerima akan berkurang terhadap jarak dan waktu jika limbah dibuang ke perairan dengan beban impuls. Oleh karena itu pada penelitian ini akan ditinjau perubahan konsentrasi total nitrogen yang terjadi jika lindi TPA Cipayung dibuang secara beban impuls dengan pemodelan numerik menggunakan Metode Finite Difference-Runge Kutta.
Setelah dilakukan penyusunan model dengan memasukan komponen model yang ditinjau dari karakteristik total nitrogen serta Sungai Pesanggrahan, diperoleh setelah waktu 3,125 detik terjadi peburunan konsentrasi total nitrogen di sungai sebesar 0,3 mg-N/L. Namun penurunan konsentrasi tidak konstan sehingga membentuk grafik penurunan eksponensial. Sedangkan penurunan konsentrasi terhadap jarak berkurang secara konstan sebesar 7 x 10-9 mg-N/L dengan selang 2 meter. Penurunan konsentrasi total nitrogen di sungai dapat mengurangi terjadinya racun di perairan akibat amonia bebas, nitrifikasi, serta eutrofikasi.

Discharge of Cipayung Landfill?s leachate continuously into Pesanggrahan River will be accumulated and increase the concentration of pollutants in rivers. One of the pollutants is total nitrogen. After measurement, concentration of total nitrogen in leachate reach 106.2 mg-N/L. Based on Chapra (1997), concentration of pollutant in water bodies will be reduced toward the distance and time if pollutant discharged into river with impulse loading. Therefore, in this study the changes of total nitrogen concentration that occurs when the landfill?s leachate discharge with impulse loading is simulated by numerical modeling using Finite Difference-Runge Kutta Method.
After model developed by input components model and considering characteristics of total nitrogen and Pesanggrahan River, concentration of total nitrogen will be decreased 0,3 mg-N/L on 3,125 seconds after leachate discharge into river. But, decreasing of concentration is not constant and form the exponential graph. While decreasing concentration of total nitrogen toward a distance show a constant value. Concentration of total nitrogen decreased 7 x 10-9 mg-N / L with an interval of 2 meters. Decreasing concentration of total nitrogen in rivers can reduce the occurrence of ammonia toxicity, nitrification, and eutrophication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1053
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Yulianto
"ABSTRAK
Lumpur air asam tambang merupakan produk samping yang dihasilkan dari pengolahan air asam tambang dengan teknologi pengolahan aktif. Lumpur ini berasal dari hasil pengendapan zat besi dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai adsorben aktif untuk menyisihkan kandungan fosfat dari air limbah domestik. Melalui penelitian ini, akan dilakukan uji adsorpsi fosfat menggunakan adsorben yang diaktivasi dengan H2O2 untuk menyisihkan fosfat dari air limbah domestik. Adsorpsi isoterm, kinetik dan sistem pH dilakukan dengan kondisi optimum yang didapatkan dari uji fosfat oleh lumpur AAT tanpa aktivasi. Hasil akan dibandingkan dengan proses adsorpsi yang menggunakan lumpur air asam tambang sebagai adsorben. Hasil karakterisasi kimia melalui uji XRF menunjukkan adanya perubahan konsentrasi untuk unsur Si, Al, dan Fe masing-masing sebesar 7,33%, 1,49% dan 7,03%. Hasil karakterisasi fisika melalui uji BET menunjukkan adanya peningkatan luas permukaan, volume pori dan ukuran pori adsorben masing-masing sebesar 19,51 m2/g, 0,0635 cm3/g, dan 142,694 nm. Pengaruh pada kemampuan adsorpsi ditunjukkan oleh adanya perbedaan persentase penyisihan fosfat dengan lumpur AAT tanpa aktivasi. Perbedaan persentase untuk adsorpsi isoterm, kinetik dan sistem pH adalah masing-masing sebesar 22,03%, 28,24%, dan 18,23%.

ABSTRACT
Acid mine drainge sludge is by-product from acid mine drainage treatment that formed by iron deposition. This sludge has a potential to be used as an active adsorbent to remove phosphate from domestic wastewater. The adsorbent that will be used in this research is acid mine drainage sludge activated by hydrogen peroxide. Optimum condition from adsorption isotherm, kinetics and pH system by acid mine drainage will be used for this study and the result will be compared. The result of XRF test shows that concentration of Si, Al, and Fe shifted about 33%, 1,49% and 7,03%, respectively. The result of BET test shows that surface area, pore volume, and pore size of the active adsorbent increased about 19,51 m2/g, 0,0635 cm3/g, and 142,694 nm, respectively. The effect on adsorption process is shown by the difference of phosphate removal percentation between active adsorbent and acid mine drainage sludge. The difference of removal percentation for adsorpsion isotherm, adsorption kinetics, and adsorption with pH system are 22,03%, 28,24%, and 18,23%, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Latifah Hanum K.
"Limbah dari kegiatan Industri dan ruinah tangga dapat mengancam kelestarian
lingkungan. Limbali dari industri tekstil merupakan salah satu industri yang mempunyai
saham besar pada pencemaran lingkimgan. Ancaman iui dapat ditangguiangi dengan
mengolah air linibah dengan pengolahan yang baik sebelum dibuang kesaluran uinmn.
SaMi satu metode yang dapat dikembangkan dalain menangani masalah liinbah
cair dan industri tekstil ini adalah dengan metode adsorpsi. Pada penelitian ini digunakan
karbon aktif sebagai adsorben untuk inenyerap warna, bau dan zat-zat lain yang ada
dalam limbah tekstil tersebut.
Serbuk gergaji kayu jati yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan
karbon aktif ini direndam dengan H3PO4 selama satu jam. Karbonisasi dilakukan pada
suliu 170°C, setelah itu suhu dinaikkan lagi hingga 500°C. Karbon aktif yang dihasilkan
keraudian dinetralisasi dengan cara pencucian beberapa kali dengan aquades hingga pH
6. Uji lod dan uji Metilen Biru dilakukan imtuk menguji kwalitas karbon aktif tersebut
dibandingkan dengan karbon aktif standar. Karbon aktif yang telah dibuat tersebut kemudian dicoba untuk raenjernihkan
limbah tekstil. Hasilnya sainpel limbah yang pada mulanya terlihat benvaraa biru, setelali
diadsorpsi dengan karbon aktif tersebut terlihat berwama bening dan tidak berbau.
Parameter yang digunakan untuk menguji apakali basil yang diperoleh telali
memenulri standar adalah dengan uji kekerulian menggunakan alat turbidimeter dan
mengukur COD. Kondisi optimum diperoleh dengan melakukan variasi konsentrasi
karbon aktif dan variasi lama waktu kontak adsorben dengan adsorbatnya.
Dengan menggunakan kondisi optimum pada penelitian Diana, Pembuatan Karbon Aktif
dengan Aktivator Asam Fosfat dart Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona Grandis ), Skripsi
Sarjana Kimia ,2000 yaitu :
- Waktu perendaman : 1 jam
- Rasio asam fosfat dan serbuk gergaji; 1,5 (g:g)
- Temperatur akliir ; 500°C
Diperoleh karbon aktif yang memiliki karakter :
- Bilangan lod ;795,663 mg/g
- Bilangan Metilen biru: 230 niL/g
sedangkan untuk karbon aktif merck diperoleh bilangan lod sebesar 869,265 mg/g.
Pengolahan limbah tekstil yang dilakukan dengan cara adsorpsi menggunakan karbon
aktif yang berasal dari serbuk kayu jati ini menghasilkan air yang bersih dan parameter
yang diukur telah memenuhi standar baku rautu air limbah tekstil yang layak dibuang
keperairan yaitu: - pH: 6,8-7
- Kekeruhan :8,13 NTU
COD: 148,9664 mg/L
- Wama:jemili
Bau: tidak berbau.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lovenly Greise Aendwi
"Alkalinitas memegang peranan penting dalam keseimbangan pH dalam air. Strip uji air sebagai instrumen pengukuran kadar alkalinitas total yang murah dan praktis digunakan tidak dapat memberikan hasil yang optimal karena perubahan warna dilihat dengan mata telanjang. Pada penelitian ini, dikembangkan sistem pembacaan perubahan warna barcode uji menggunakan analisis citra berbasis kamera ponsel pintar. Barcode uji merupakan pengembangan strip uji air yang terdiri dari tiga bagian sehingga berbentuk kotak menyerupai barcode. Pengaruh kompresi citra terhadap kualitasnya beserta tipe file citra sebagai input sistem yang dibangun juga akan dibahas lebih dalam pada penelitian ini. Barcode uji diambil menggunakan kamera ponsel pintar Samsung Galaxy A72, Huawei Nova 5T, dan RealMe 3Pro. Kompresi kualitas citra dilakukan dengan metode DCT dari kualitas 10% – 100% untuk memperkecil ukuran file citra tanpa mereduksi banyaknya informasi serta mempermudah proses transmisi data. Citra disegmentasi dan dikoreksi warnanya menggunakan metode Polynomial Color Correction (PCC) untuk kemudian dijadikan input dalam membangun sistem pengklasifikasi dan pengukuran kadar alkalinitas total air dengan arsitektur AlexNet. Metode segmentasi dan koreksi warna yang dibangun berhasil dilakukan pada tipe file citra JPG, PNG, BMP, dan TIF, namun dengan memerhatikan ukuran file dan nilai koreksi warna (Delta E), maka tipe file JPG dipilih sebagai tipe file input citra. Kinerja metode kompresi DCT dievaluasi menggunakan parameter PSNR, dimana kualitas maksimum yang masih mampu dijadikan sebagai input sistem yang dibangun adalah kualitas 80%. Arsitektur AlexNet sebagai model klasifikasi memiliki akurasi sebesar 99,5% dan model regresi memiliki nilai R2 = 0,995 dan RMSE = 4,249. Validasi model menggunakan air minum, air PAM sebagai air kebutuhan sanitasi, dan air kolam renang dengan arsitektur AlexNet menghasilkan nilai R2 = 0,906 dan RMSE = 8,861 untuk model regresi dan akurasi sebesar 90,8% untuk model klasifikasi.

Alkalinity plays important role in pH balance in the water. Water test strips an instrument for measuring total alkalinity levels, which are less expensive and easy to use, unfortunately cannot provide the optimal results because the color changes seen with the naked eye. In this study, a test barcode color change reading system was developed using a smartphone-based image analysis. The test barcode is the development of water test strip that consisting of three parts so that it is in the form of a square looks like barcode. The effect of image compression quality and the type of image file as input on system will be discussed. The test barcode image was taken using smartphone Samsung Galaxy A72, Huawei Nova 5T, and RealMe 3Pro. Image quality compression using DCT method from quality 10% – 100% to reduce image file size without reducing more of information and simplifying the data transmission process. The image will be segmented and color corrected applied using the Polynomial Color Correction (PCC) method to then be used as input on total alkalinity classification system and measurement system in water using AlexNet architecture. The segmentation and color correction methods has been successfully tested on JPG, PNG, BMP, and TIF image type files, but based on the file size and corrected value (Delta E), the JPG type file is chosen as the image input type file. The performance of DCT compression method is evaluated using PSNR, where the maximum quality that can still be used as input of system is 80%. AlexNet architecture as a classification model has an accuracy of 99,5% and the regression model has value of R2 = 0,995 and RMSE = 4,249. Model validation using drinking water, pool water, and PAM water as hygiene and sanitation water with AlexNet architecture resulted value of R2 = 0,906 and RMSE = 8,861 for the regression model and an accuracy of 90,8% for the classification model. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Ferina
"Efluen dari pengolahan air lindi TPA Cipayung saat ini mengandung Cr(VI) 0,055-0,490 mg/l dan TSS 76-484 mg/l sedangkan baku mutu untuk Cr(VI) adalah 0,1 mg/l dan TSS adalah 200 mg/l. Lahan basah buatan merupakan alternative pengolahan air lindi yang efektif, murah dan mudah untuk diaplikasikan. Penelitian dilaksanakan dengan membuat lahan basah buatan tipe aliran bawah tanah (subsurface constructed wetland) dengan volume 37.500 cm3 menggunakan akar wangi (Vetiveria zizanioides) secara batch. Air lindi yang digunakan adalah air lindi yang ditambahkan K2Cr2O7 untuk menambahkan kadar logam Cr(VI) hingga 0,51 mg/l. Digunakan variasi waktu tinggal 1 hingga 5 hari. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa presentase penyisihan logam krom heksavalen dan TSS meningkat seiring dengan bertambahnya waktu tinggal. Konsentrasi logam Cr(VI) pada efluen lahan basah buatan memenuhi baku mutu pada waktu tinggal 3 hari, yaitu 0,042 mg/l dengan besar penyisihan 91,8%. Kandungan logam Cr(VI) pada Vetiveria zizanioides di akhir penelitian pada daun bagian atas sebesar 150,6 mg/kg; daun bagian bawah sebesar 101,3 mg/kg dan yang terbesar ada pada bagian akar, yaitu 170,2 mg/kg.

The existing TPA Cipayung leachate treatment?s effluent still contains exceeded Cr(VI) 0,055-0,490 mg/l and TSS 76-484 mg/l, while regulation restricts the maximum content of Cr(VI) and TSS to be no more than 0,1 mg/l and 200 mg/l. Constructed wetland is an alternative technology for leachate treatment which is effective, low cost, and easy to be applied. This research used subsurface constructed wetland with the volume of 37.500 cm3 and using Vetiver grass (Vetiveria zizanioides) with batch system. Experiment methods was by enriching the leachate with Cr(VI) by K2Cr2O7 until 0,51 mg/l. Detention time was 1 until 5 days. The result showed that precetage of content reduction for Cr(VI) and TSS increased in line with the increasing of detention time. After 3 days of detention time, the concentration of Cr(VI) in effluent has become 0,042 mg/l or equal with 91,8% reduction rate and fulfilled the standard. In the end of research, the top and bottom Vetiveria zizanioides leaves contained 150,6 mg/kg and 101,3 mg/kg of Cr(VI), while the highest content was in the root, 170,2 mg/kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Putri Mulya
"Limbah domestik yang berasal dari air mencuci pakaian mengandung COD dan fosfat yang tinggi. Air yang tercemar ditandai dengan COD yang tinggi. Sedangkan fosfat yang tinggi dapat menyebabkan eutrofikasi. Untuk mengurangi konsentrasi COD dan fosfat dapat dilakukan dengan menggunakan karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan konsentrasi COD dan fosfat dilihat dari waktu tinggalnya. Dari hasil uji sampel diketahui bahwa konsentrasi COD dan fosfat akan berkurang dengan bertambahnya waktu tinggal. Jika dilihat dari garis trendline, penurunan konsentrasi COD berlangsung dengan cukup cepat. hal tersebut dilihat dari bentuk trendline yang sedikit landai. Nilai korelasi (r) untuk COD rata-rata berada diatas 0,8. Hal tersebut menandakan hubungan yang sangat kuat antara waku tinggal dengan penurunan konsentrasi COD. Untuk fosfat, penurunannya cukup cepat. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk trendline yang cukup curam. Sedangkan nilai korelasi fosfat rata-rata berada diatas 0,8. Hal tersebut menandakan hubungan yang sangat kuat antara waku tinggal dengan penurunan konsentrasi fosfat. Dari hasil pengukuran persentase removal didapatkan waktu tinggal optimum untuk COD adalah 95 - 110 detik. Pada penelitian ini belum diketahui waktu tinggal optimumnya, karena membutuhkan waktu yang lebih dari 2 jam.

Domestic wastewater from clothes washing water contains high COD and phosphate. Contaminated water is characterized by high COD. While high phosphate can cause eutrophication. To reduce the concentration of COD and phosphate can be done by using activated carbon. This study aims to determine the decrease in the concentration of COD and phosphate seen from retention time. From the results of the sample test is known that the concentration of COD and phosphate will decrease with increasing residence time. If seen from the trendline, a decrease in the concentration of COD runs quite fast. It is seen from the slightly sloping trendline. Average correlation values (r) for COD is above 0,8. This indicates a very strong relationship between retention time and decreased concentration of COD. For phosphate, the decreased concentration is quite rapid. This can be seen from the form of a fairly steep trendline. While the average correlation value of phosphate is above 0.8. This indicates a very strong relationship between retention time and decreased concentration of phosphate. From the measurement results obtained optimum residence time, percentage removal of COD is optimum for 95-110 seconds. In this study the optimum residence time for phosphate is not known, because it takes more than 2 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>