Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhany Krishna Murti
"ABSTRAK
Dewasa ini di Indonesia perkembangan pengguna layanan internet berkembang
dengan sangat pesat, dan dengan prediksi pertumbuhan pengguna yang sangat
pesat, maka layanan mobile internet merupakan suatu sumber pemasukan sangat
menjanjikan bagi Industri Telekomunikasi di dunia pada umumnya dan di
Indonesia khususnya. Persaingan layanan mobile internet antara operator
telekomunikasi di Indonesia sangat sengit, sehingga diperlukan strategi pemasaran
yang sesuai dengan kemauan calon pelanggan. Dari operator ? operator tersebut,
saat ini jumlah pelanggan layanan mobile internet yang paling banyak dimiliki
oleh PT. Telkomsel melalui merek Telkomsel Flash. Dimana jumlah pelanggan
telkomsel Flash yang masih sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah total
pelangan telkomsel. Maka potensi Telkmosel Flash sebagai sumber revenue baru
untuk Telkomsel sangatlah besar, dan oleh karena itu Telkomsel perlu
menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam memilih
layanan telkomsel flash sebagai bahan acuan untuk memfokuskan kekuatan
internal dalam menghadapi persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan calon pelanggan dalam
memilih suatu layanan mobile internet.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih telkomsel flash sebagai sebagai bahan acuan
bagi PT Telkomsel untuk memfokuskan kekuatan internal dalam menghadapi
persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor motivasi, persepsi, dan sikap terbukti
mempengaruhi keputusan pelanggan dalam memilih layanan Telkomsel Flash.
Faktor motivasi (X1), persepsi (X2), dan sikap (X3) berpengaruh highly
significant terhadap keputusan memilih (Y) layanan Telkomsel Flash. Makna
highly significant menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, dan sikap berpengaruh
sangat nyata secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen memilih layanan
Telkomsel Flash, sehingga dengan demikian semakin baik motivasi, persepsi, dan
sikap konsumen terhadap Telkomsel Flash maka keputusan untuk memilih
layanan tersebut akan semakin meningkat. Faktor motivasi (X1), persepsi (X2),
dan sikap (X3) juga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen
memilih layanan Telkomsel Flash.

ABSTRACT
Today in Indonesia internet user are developing very rapidly, and with a very
rapid user growth prediction for mobile internet, made mobile internet service a
very promising source of revenue for telecommunication industry in the world and
Indonesia. The competition of mobile internet service among the operators in
Indinesia is very fierce, so a marketing strategy which in accordance with the
wishes of potential customers is a must. From those operators,PT Telkomsel with
Telkomsel Flash Brand is the one who have the most number of subscribers of
mobile internet servicesThe subscribers of Telkomsel Flash is still very
little compared with the total number of Telkomsel customers. So the potentialof
TelkmoselFlash as a new revenue source for Telkomsel is very large, and
therefore Telkomsel need to analyze the factors that affect customers
in choosing service Telkomsel flash as reference to focus the internal strength in
the face of competition or increase the number of subscribers. Many factors can
influence customer decision in choosing a mobile internet service.
This tesis will analyze factors that influence customer decision to choose
Telkomsel Flash as their mobile internet service as a reference materials for PT
Telkomsel to focus its internal strength in the face of competition or to increase
the number of Telkomsel Flash Subscriber.
Research have proven that motivation, pereption, and attitude affect customer?s
decision to chose Telkomsel Flash service.motivation (X1), perception (X2), and
attitude (X3)high significantly affectthe decision to choce Telkomsel Flash
service. High significantly affect here means that motivation, perception, and
attitude altogether really give a concrete influence he decision to chose Telkomsel
Flash service. Therefore, as the higher and more positive the motivation,
perception, and attitude towards Telkomsel Flash, the decision to xhose Telkomsel
Flash is more likely. Motivation (X1), perception (X2), and attitute (X3) also
partially affect the consumer?s decision to chose Telkomsel Flash service."
2011
T29923
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dantia Anisa
"Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh etnosentrisme konsumen pada sikap eksplisit dan implisit konsumen terhadap merek dalam dan luar negeri, serta menguji peran social desirability bias sebagai moderator dalam pengaruh tersebut. Etnosentrisme konsumen diukur menggunakan instrumen Consumer Ethnocentrism Tendency Scale (CETSCALE). Sikap eksplisit diukur menggunakan instrumen skala semantik diferensial, sedangkan sikap implisit diukur menggunakan instrumen Implicit Association Test (IAT). Sementara social desirability bias diukur menggunakan instrumen Marlowe-Crowne Social Desirability Scale (M-C SDS). Sebanyak 104 mahasiswa berusia 17-24 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis pengaruh menggunakan simple regression analysis, ditemukan bahwa etnosentrisme konsumen berpengaruh secara signifikan pada sikap eksplisit terhadap merek dalam negeri (β = 0,234, p < 0,05) dan juga pada sikap implisit (β = -0,267, p < 0,05), namun tidak berpengaruh signifikan pada sikap eksplisit terhadap merek luar negeri (β = 0,120, p > 0,05). Sementara social desirability bias tidak signifikan berperan sebagai moderator dalam pengaruh-pengaruh tersebut (R2 = 0,015; p > 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa etnosentrisme konsumen memang berpengaruh terhadap sikap konsumen terhadap merek dalam negeri, namun hal tersebut tidak selalu berarti bahwa konsumen menolak merek luar negeri.

This study was designed to examine the effect of consumer ethnocentrism to consumer's explicit and implicit attitude toward local and global brands, and also to test the role of social desirability bias as moderator. Consumer ethnocentrism was measured by Consumer Ethnocentrism Tendency Scale (CETSCALE). Explicit attitude was measured by semantic differential scale, and implicit attitude was measured by Implicit Association Test (IAT). Meanwhile, social desirability bias was measured by Marlowe-Crowne Social Desirability Scale (M-C SDS). There were 104 students aged 17 to 24 years old participated in this study. Based on the effect analysis using simple regression, consumer ethnocentrism was found significantly affect consumer's explicit attitude toward local brand (β = 0,234, p < 0,05) and also consumer's implicit attitude (β = -0,267, p < 0,05), but it didn't significantly affect consumer's explicit attitude toward global brand (β = 0,120, p > 0,05). Meanwhile, the role of social desirability bias as moderator was not found significant (R2 = 0,015; p > 0,05). Therefore, it could be concluded that consumer ethnocentrism did affect consumer's attitude toward local brand, but it didn't necessarily mean that the consumer reject global brand.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gorga Leonardo
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh kredibilitas selebriti sebagai endorser iklan terhadap minat beli konsumen. Selebriti dan produk yang dianalisa adalah Agnes Monica dalam iklan Tolak Angin, Dian Sastro dalam iklan L?oreal, Deddy Mizwar dalam iklan Promaag, Komeng dalam iklan Yamaha Motor. Variabel yang digunakan adalah Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, dan Purchase Intention. Kuesioner survey disebar ke 120 responden yang pernah menonton iklan tersebut di atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tiga endorser, hanya variabel trustworthiness berpengaruh terhadap niat pembelian, sementara dalam Agnes Monica tidak ada variabel yang berpengaruh.

This paper discuss about the influence of celebrity endorsers credibility toward purchase intention. Celebrities and products that used are Agnes Monica in Tolak Angin, Dian Sastro in L?oreal, Deddy Mizwar in Promaag, Komeng in Yamaha Motor.Variabels that used are Attractiveness, trustworthiness, Expertise, and Purchase Intention. The questionnaire has been distributed to 120 respondents who had watched the TV commercials mentioned above. The result shows that in three celebrities, only trustworthiness that had influence on purchase intention. Meanwhile in Agnes Monica, there aren?t any variable that influence purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lury, Celia
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998
306.3 LUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Sulistiowati
"Era perdagangan bebas ditandai dengan hambatan tanpa bea masuk antar negara tetapi pertukaran produk barang/jasa yang masuk antar negara dituntut harus memiliki kualitas yang telah distandarisasi, tuntutan tersebut dikenal dengan istilah non-tariff barrier. Salah satu non tariff barier yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan adalah keikutsertaan perusahaan tersebut dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000.
Tahun 80 an, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 mural popular di berbagai dunia termasuk Indonesia. Tuntutan perdagangan bebas, agar perusahaan di Indonesia mampu bersaing dengan Perusahaan luar negeri mendorong banyaknya perusahaan untuk memperoleh Sertifikat ISO 9000.
Fenomena tersebut mendorong Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu baik dalam dan luar negeri bersaing untuk mendorong konsumen memilihnya. Salah satu Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu yang beroperasi di Indonesia adalah PT. Sucofindo (Persero) SBU Sucofindo International Certification Services (SICS) yang bersaing dengan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu lainnya. Melihat persaingan yang begitu ketat antar LSSM, maka perlu diketahui faktor apa saja yang mendorong konsumen dalam memilih suatu LSSM.
Karena sertifikat ISO 9000 bersifat tidak memaksa, maka LSSM perlu menggali informasi Para konsumen untuk memilih suatu LSSM. Untuk itu LSSM harus memiliki Strategi Komunikasi Pemasaran untuk menarik pelanggan disamping aspek rasional lainnya seperti harga, manfaat ekonomis, kebanggaan memiliki sertifikat, dan sebagainya. Untuk itu perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih LSSM.
Dalam membahas hasil penelitian ini, penulis mengunakan faktor analisis yang membantu mereduksi beberapa variabel menjadi faktor yang memiliki kecenderungan yang sama. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan beberapa kerangka konsep dan teori yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran, antara lain kerangka pikir dari Kotler tentang Communication Mix.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode yang umumnya digunakan dalam penelitian sosial. Sifatnya kuantitatif dan analisis yang digunakan adalah deskriptif, artinya tanpa menggunakan pembuktian suatu hipotesis tertentu. Studi Survey dilakukan terhadap pelanggan Sucofindo ICS yang telah memiliki Sertifikat ISO 9000 dan berkedudukan di Jakarta.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ternyata bahwa konsumen memilih Sucofindo ICS dikarenakan faktor Capability, Image, Scope dan Service. Sementara Sucofindo ICS perlu mengoptimalkan promosi pemasarannya melalui pendekatan komunikasi pemasaran terpadu serta mengevaluasikan hasilnya secara periodik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulihaji Murwani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor perilaku konsumen yang memengaruhi nasabah dalam memilih produk Shar-E di Bank Muamalat Indonesia Di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan variabel syariah, variabel produk, variabel promosi, variabel motivasi dan variabel pelayanan sebagai variabel yang memengaruhi, Sedangkan variabel memilih atau tidak memilih Shar-E sebagai variabel terpengaruhnya. Adapun metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis diskriminan. Data dari penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 115 nasabah BMI di wilayah DKr. Jakarta mulai Januari sampai April 2007. Hasil darn penelitian menunjukkan nasabah Shar-E maupun non Shar-E di DKI Jakarta dalam mengambil keputusan memilih produk Shar-E dipengaruhi oleh perbedaan persepsil pertimbangan atas I0 faktor. Yaitu, kehalalan produk, kemasan, fasilitas Shar-E yang lengkap dan modem, buku tabungan, fasilitas mobile banking, merek Shar-E, imbal basil, biaya administrasi yang muiah, pelayanan petugas BMI dan petugas penjualan yang profesional dan pelayanan puma jualnya. Adapun motivasi yang mendorong nasabah memilih Shar-E dipengaruhi penimbangan keuntungan ekonomi, seperti imbal basil yang memuaskan dan biaya administrasi yang murah.

ABSTRACT
This research intends to know consumer behavior factors that influence customer in choosing Shar-E product at Bank Muamalat Indonesia in DKI Jakarta. Variable used in this research are shariah, product, promotion, motivation and service as independent variable. While choosing or not choosing Shar-E as dependent variable. The analysis method in this research are descriptive statistic and discriminate. The data achieved by spreading questionnaires to 115 BMI customer in DKI Jakarta start January until April 2007. The result shows both Shar-E customer or non Shar-E customer in DKI Jakarta influenced by different perception consideration of ten factors when making decision to Choose Shar-E product. They are, halal of product, packaging, modern and completeness of Shar-E facility, book account, mobile banking facility, Shar-E brand, rate of return, inexpensive administration fee, the professionalism service of BMI employee and marketing staff, and after sales service. The result of the research answered that promotion activity doesn't have significant correlation to influence customer's decision on choosing Shar-E. The motivation that indeed encourages customer to choose Shar-E influence by consideration of economy profits, such as satisfy rate of return and inexpensive fee administration.
"
2007
T20694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Agung Sagung Ratih Dwita Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor ? faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen khususnya di Jakarta melalui situs c ? to ? c e ? commerce. Pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah consumer trust, perceived risk, perceived benefit, dan intention of purchase. Lebih lanjut penelitian ini juga melihat faktor anteseden dari consumer trust dan perceived risk. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM), yang menemukan bahwa perceived benefit memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan pembelian. Information quality, perceived privacy protection, perceived security protection, dan reputation berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen. Sementara hanya perceived security protection yang ditemukan berpengaruh terhadap perceived risk.

This study aimed to determine the factors that influence consumer purchase decisions, especially in Jakarta through the site c - to ? ce - commerce. Purchase decision is influenced by several factors. These factors are consumer trust, perceived risk, perceived benefits, and the intention of purchase. Furthermore, this study also look at factors antecedents of consumer trust and perceived risk. This study uses Structural Equation Modeling (SEM), which found that the perceived benefits has a strong influence in making purchasing decisions. Information quality, perceived privacy protection, perceived security protection, and reputation effect on consumer trust. While only perceived security protection found effect on perceived risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Helmi
"Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di setiap provinsi di Indonesia cukup beragam, namun masih banyak provinsi yang memiliki nilai IKLH yang sangat rendah atau dapat dikategorikan sebagai daerah waspada. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak dan pakaian merupakan produk yang di konsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia, sehingga penting bagi produsen dan konsumen pakaian di Indonesia untuk memerhatikan proses produksi dan konsumsi pakaian agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dimana perilaku tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Penelitian ini betujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi pakaian yang berkelanjutan. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia dengan tidak membatasi umur dan domisili dari konsumen tersebut. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling pada Lisrel 8.8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion involvement dan pro environmental attitude memiliki pengaruh positif, sementara knowledge of the environmental impacts tidak memiliki pengaruh terhadap sustainable clothing consumption. Pengaruh religiosity diantara hubungan fashion involvement dan sustainable clothing consumption tidak signifikan, namun religiosity meningkatkan pengaruh diantara hubungan pro environmental attitude dan sustainable clothing consumption.

The Environmental Quality Index (IKLH) in each province in Indonesia is quite diverse, but there are still many provinces that have low IKLH standard ​​or can be categorized as alert areas. In addition, Indonesia has a large population and clothing is a product that is consumed every day by all Indonesian people, so it is important for clothing producers and consumers in Indonesia to pay attention during production and consumption process of clothing in order to protect the environment in accordance with Islamic teachings.
This study aims to examine factors that influence sustainable clothing consumption. Sample that used on this study is Muslim consumers in Indonesia by not limiting the age and recident domicile. Data was processed by using the Structural Equation Modeling method on Lisrel 8.8.
The results showed that fashion involvement and pro environmental attitude has positive influence, but knowledge of environmental impacts had no effect on sustainable clothing consumption. The influence of religiosity among fashion involvement and sustainable clothing consumption is not significant, but religiosity enhances relationship between pro environmental attitude and sustainable clothing consumption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Krisnawan
"Penelitian ini berangkat dari keprihatinan gagalnya pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini, terutama pada masa Orde Baru dan pasta Orde Baru, yang belum juga mampu menciptakan kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebaliknya pembangunan nasional yang berorientasi pada pasar-bebas justru memperbesar jurang perbedaan antara kelompok masyarakat yang kaya dan kelompok masyarakat yang miskin.
Melalui paradigma kritis dalam kerangka Teori Kritis Sekolah Frankfurt, khususnya Teori Kritis Herbert Marcuse tentang Masyarakat Satu Dimensi, penelitian ini berupaya memahami dan menjelaskan mengapa penderitaan rakyat kecil masih juga berlangsung. Sementara rakyat keci,l menderita, mengapa sebagian masyarakat lainnya sibuk memuaskan dirinya dengan kelimpahan materi, dan fasilitas layanan yang memanjakan tubuhnya. Sementara media massa, tampaknya larut dalam arus utama konsumerisme yang melanda masyarakat kita. Reformasi dalam arti berkembangnya demokrasi liberal dan kebebasan pers ternyata tidak mampu menciptakan perubahan sosial yang berpihak kepada kaum miskin.
Paradigma kritis bertujuan mengungkapkan "mire conditions" dibalik suatu realitas semu atau kesadaran palsu, yang dinampakkan oleh dunia materi, yang dalam hal ini fenomena merebaknya konsumerisme. Melalui metode refleksi-kritis, Teori Kritis bertujuan membantu membentuk suatu kesadaran sosial, berusaha menjelaskan kondisi-kondisi irasional atau yang tidak sewajarnya terjadi di masyarakat, dan menjelaskan langkah-langkah praktis bagi para pelaku sosial agar dapat berperan dalam proses perubahan sosial.
Untuk bisa memahami dan membongkar realitas semu tersebut, peneliti menempatkan masyarakat dan media massa sebagai bagian dari perubahan sosial yang bersifat histories; Tidak terlepas dari koriteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berlangsung di masyarakat. Penelitian ini bersifat reflektif-kritis dan berupaya menjelaskan bagaimana dampak negatif dari penerapan kebijakan pembangunan yang didasarkan atas prinsip-prinsip neoliberalisme, yang mengagungkan pasar babas sebagai jalan untuk memperoleh kemakmuran. Sayangnya, kebijakan-kebijakan tersebut justru semakin meminggirkan tanggungjawab Negara untuk melindungi dan menyejahterakan rakyatnya. Kebijakan deregulasi, liberalisasi, dan privatisasi, hanya semakin memperbesar kekuasaan korporasi-korporasi multinasional untuk melakukan ekspansi pasarnya di Indonesia, dan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai potensi ekonomi yang ada, dan menciptakan suatu masyarakat konsumen.
Melalui industri periklanan dan media massa, korporasi-korporasi multinasional tersebut menciptakan, menanamkan, dan menyebarluaskan kebutuhan-kebutuhan semu dalam masyarakat. Masyarakat menjadi pasar yang dibanjiri berbagai produk dan jasa yang sesungguhnya tidak benar-benar mereka butuhkan. Melalui Teori Kritis Marcuse realitas semu dalam masyarakat satu dimensi atau masyarakat kapitalis modern hendak dibongkar. Menurut Marcuse, masyarakat kapitalis modern adalah masyarakat yang sakit. Segala kehidupannya diarahkan hanya pada satu tujuan saja, yakni keberlangsungan dan peningkatan sistem yang telah ada, yang tidak lain adalah sistem kapitalisme. Masyarakat tersebut pun bersifat represiFdan totaliter, karena pengarahan pada sate tujuan itu berarti menyingkirkan dan menindas dimensi-dimensi Iain yang tidak menyetujui atau tidak sesuai dengan sistem tersebut. Manusia-manusia yang tinggal dalam masyarakat tersebut dibuat pasif dan reseptif, tidak ada lagi yang menghendaki perubahan. Dalam masyarakat satu dimensi itu terjadi produksi materi yang melimpah. Maka untuk tetap mempertahankan keuntungan diciptakanlah jaringan ekonomi dengan manajemen yang rapi melalui manipulasi kebutuhan dan ekspansi ekonomis ke negara-negara yang sedang berkembang sehingga merebaklah kebutuhan-kebutuhan semu yang bersifat artifisial.
Penelitian yang bersifat reflektif-kritis ini memperoleh beberapa pemahaman sebagai berikuti: Pertama, kebijakan pembangunan nasional yang berorientasi pada pasar babas, sebagaimana yang diterapkan selama ini, belum mampu menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Kedua, konsumerisme sebagai dampak pembangunan nasional yang mengundang kehadiran korporasi-korporasi multinasional semakin menyebarluas dalam masyarakat, dan menciptakan budaya konsumen. Ketiga, pengaruh budaya konsumen dan pertumbuhan belanja iklan terhadap industri penerbitan pars mendorong terjadinya komersialisasi terhadap rubrik-rubriknya, yang berupaya memenuhi kepentingan pasar, yaitu pembaca dan pemasang iklan. Keempat, dari pengamatan rubrik-rubrik di beberapa koran nasional dan beberapa artikelnya, tampak bahwa media massa benar-benar memanipulasi kebutuhan-kebutuhan semu dan cenderung ikut memelihara sistem kapitalisme. Media massa dalam hal ini menjadi apparatus ideologis kepentingan kapitalisme global, sekaligus tampak tidak berdaya mempertahankan cita-cita idealismenya di hadapan kepentingan modal. Penelitian ini juga memberikan kritik terhadap kelemahan teori kritis Marcuse, dan kelemahan penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Normansyah
"ABSTRAK
Mengenali perilaku konsumen dalam memilih berbagai alternatif pilihan
yang tersedia telah menjadi issue yang sangat menarik di dunia literatur
marketing. Terutama terhadap klasifikasi dan penjelasan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen telah menjadi tantangan tersendiri bagi
penelitian marketing. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa pelayanan kredit pensiun dengan
studi kasus pada Koperasi Nusantara. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 3
(tiga) faktor yang paling penting menurut penilaian konsumen dalam memilih jasa
pelayanan kredit pensiun, berturut-turut adalah hadiah, keramahan membantu
nasabah, kecepatan proses persetujuan kredit. Dan 3 (tiga) faktor yang paling
dianggap kurang penting berturut-turut adalah adanya kerabat yang bekerja di
perusahaan penyedia jasa, pernah menggunakan jasa kredit sebelumnya dan
rekomendasi.
Penelitian ini juga menggunakan exploratory factor analysis dengan
pengelompokan 25 (dua puluh lima) atribut kedalam 6 kelompok, yaitu faktor
services, cost, availability, promotion, confidence dan period. Analisis
importance/performance matrix dalam penelitian ini menunjukan faktor
confidence menjadi faktor yang mendapat penilaian penting, namun belum
memberikan kepuasan, faktor services dan promotion menjadi faktor yang penting
dan memberikan kepuasan, faktor period merupakan faktor yang kurang penting
namun pelayanan yang diberikan berlebihan, dan faktor cost serta faktor
availability menjadi faktor yang kurang penting dan pelayanan Koperasi
Nusantara tidak memberikan perhatian yang berlebihan. Hasil penelitian juga
menunjukan tidak ada perbedaan preference dari pengelompokan konsumen baik
berdasarkan gender maupun status pensiun.

ABSTRACT
Recognizing consumer behavior in decision making process has become an
interesting issue in literature marketing. Especially for classification and
description of the factors that influence consumer choices has been a challenge
for marketing research. This study discusses the factors that affect consumers in
choosing a pension loan with case studies on Koperasi Nusantara. These results
indicate three most considered important factor in choosing pension loans, which
include a gift, willingness to help customer, speed for loan approval decision. And
three factors that most considered to be less important in a row which include a
relative who works in the financial institution company, existing customer and
recommendation.
This study also use exploratory factor analysis giving result a grouping of
25 (twenty five) attributes into 6 groups, namely services, cost, availability,
promotion, confidence and period. Where the confidence factor is an important
factor, but has not given satisfaction. Where services and promotion factor
become an important factor and gives satisfaction. Period factor is a factor that is
less important but the service is rendered redundant. And cost and availability
factor are less important and Koperasi Nusantara does not give exsessive
attention. The results also showed there are no difference in the preference of
consumer groupings by gender and retirement status"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>