Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prih Budi Susilowati
"Salah satu unsur dari internal stability pada dinding penahan tanah perkuatan polyester strip adalah pull out resistance. Komponen utama yang berperan dalam pull out resistance adalah interaksi yang terjadi antara tanah timbunan dengan polyester strip yang mengakibatkan adanya friksi/gaya penahan pada dinding penahan tanah. Dalam penelitian ini penulis akan mempelajari gaya pull out yang terjadi pada pengetesan di lapangan dan gaya pull out pada pengetesan dengan pull out box. Hasil test tersebut juga akan digunakan untuk untuk mendapatkan nilai sudut geser antara polyester strip dengan tanah timbunan dan menghitung kapasitas pull out maksimum berdasarkan persamaan dalam FHWA.

One of the internal stability elements of retaining wall is the pull out resistance. The main components that involve in the pull out resistance is the interaction that occurs between the soil and polyester strip that resulted friction / pull out force. The author will study the result of pull out force obtained in field test and from experimental using the pull out box. The result also will be used to calculate friction angle value between polyester and the soil and to calculate the maximum pull out capacity using the FHWA equation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dandung Sri Harninto
"Pada saat ini penggunaan berbagai macam tipe dinding penahan tanah berkembang dengan sangat pesat, baik itu di Indonesia khususnya maupun di dunia secara umum. Aplikasi material perkuatan tanah sebagai alternatif sebenarnya lebih ekonomis dibandingkan dengan metode konvensional, namun hingga saat ini di Indonesia masih menggunakan sistem yang didatangkan dari luar negeri sehingga menjadi mahal. Oleh karena itu sangatlah perlu dilakukan usaha-usaha riset untuk mempelajari perilaku sistem dinding penahan tanah nonkonvensional dengan berbasiskan kondisi lokal di Indonesia.
Metode penelitian ini menggunakan model fisik sistem dinding penahan tanah dengan menggunakan material perkuatan tanah yang ada di lapangan ke dalam skala pengujian yang dapat dilakukan di laboratorium. Pemodelan ini harus dapat melakukan pengujian untuk berbagai macam tipe perkuatan, tanah timbunan dan berbagai bentuk pembebanan. Dan dalam studi ini telah berhasil dibangun suatu alat pull out box test yang dapat digunakan untuk mengetahui perilaku dari berbagai macam elemen perkuatan tanah, jenis tanah serta berbagai variasi pembebanan horizontal maupun tekanan normalnya. Selain itu juga telah berhasil dibangun sistem akuisisi data pengujian berikut software-nya, sehingga dapat diketahui secara baik bagaimana perilakunya.
Penelitian ini berhasil mengetahui perilaku deformasi atau displacement dari sistem dinding perkuatan tanah pada dua jenis material yang diuji yakni metal strip dan polyester strip serta dua jenis tanah yakni silty sand dan clayey silt. Juga dipelajari bagaimana perilaku sebaran displacement dan juga regangan (strain) sepanjang material perkuatan tanahnya. Dipelajari juga perilaku pola transfer tegangan dari material perkuatan tanah ke dalam massa tanah pada kedua jenis perkuatan tanah dan tanah timbunan. Dan untuk keperluan praktis disain dapat diketahui juga besar sudut geser antara material perkuatan tanah dengan tanahnya pada kedua jenis perkuatan dan tanah timbunan.

Recently applications for many kind of retaining earth wall have been developing very progressive not only in Indonesia but also in whole world. Application of reinforced earth material as alternative has more reasonable cost than conventional methods. However in Indonesia until now the user still strongly prefers to use system which imported from abroad, so that in many cases it's become not economic anymore. Because of the reasons, requirement to perform a research effort to study retaining wall system behavior based on local condition in Indonesia is fundamental.
In this thesis, researcher is able to manipulate a retaining earth wall system with reinforcement material in field into physical model done at laboratory. The physical model has capability to test performance of any kind of reinforcement material, back fill material available locally and also variation of loading arrangement. In the study, researcher has constructed a pull out test box including fully automatic system data acquisition which can be used to study behavior for any kind of reinforcement material, any kind of back fill soil, variation of horizontal loading and variation of normal pressure.
By the research, researcher has studied successfully deformation or displacement behavior of reinforced earth wall system using two different reinforcement materials namely metal strip and polyester strip in two different type of backfill material namely silty sand and clayey silt soil. Load transfer mechanisms from reinforcement material which pull out loaded into soil mass also have been studied. And for practical design purpose also by this research is able to identify magnitude of shear friction angle between reinforcements and the soil mass."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T26718
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Athasya Kandhiya
"Kehadiran aroma telah menjadi bagian dari keseharian manusia. Namun, belum banyak manusia yang memaknai kehadiran aroma dalam ruang. Hal ini diakibatkan karena wujudnya yang tidak kasat mata dan sifatnya yang perseptif. Aroma dapat dihadirkan secara sengaja dan tidak disengaja dengan strategi separation, deodorisation, scenting dan masking. Aroma memiliki peran dalam menentukan perilaku manusia seperti pikiran dan gerakan. Pull-in, push-out, dan netral, adalah tiga gerakan dari respon manusia terhadap kehadiran aroma dalam ruang. Studi pada skripsi ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui seberapa jauh indera penciuman berperan dalam mengalami ruang urban. Pengamatan yang dilakukan pada akhirnya menunjukkan bahwa adanya kaitan antara strategi kehadiran aroma, respon gerak dari strategi tersebut, yang kemudian akan dikaitkan dengan teori pembentukan wilayah secara acak.

The presence of aroma has becoming a part of human daily life. However, there are still many people who have not interpreted the presence of aroma in space. This is due to its invisible form and perceptive characteristic. Aroma can be presented intentionally and unintentionally with the separation, deodorisation, scenting and masking strategies. Aroma has a role in determining human behavior such as thoughts and movements. Pull-in, push-out, and neutral, are three movements of human response toward the presence of aroma in space. The study in this thesis was conducted in an effort to find out how far the sense of smell plays a role in experiencing urban space. The observations showed that there was a link between the strategy of the presence of aroma, the movement responses due to the strategy, which would then be linked to the theory of random territorial walk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Ramadianti
"Penelitan ini membahas tentang heterogenitas pada material beton dan dampaknya terhadap sifat mekanisnya yang sering diabaikan dalam melakukan pemodelan beton. Penelitian ini berfokus pada efek dari variabilitas dan dimensi, khususnya dalam damage model dan retak pada beton. Pemodelan ini menggunakan software FE dan mengaplikasikan Mazars Damage Model. Untuk menghasilkan variabilitas kerusakan pada beton, digunakan generator random field yang disebut Turning Band Method (TBM). Beberapa sampel kubus beton polos berukuran 15 x 15 x 15 cm³, 20 x 20 x 20 cm³, dan beton bertulang dengan sampel pull-out 20 x 20 x 20 cm³ dimodelkan dengan uji tarik dengan memvariasikan ukuran mesh dan panjang korelasi untuk mengamati pola kerusakannya. Hasil pada sampel kubus beton polos menunjukkan bahwa ukuran mesh yang lebih kecil yaitu 1 cm menyebabkan distribusi retakan yang lebih bervariasi dibandingkan dengan ukuran mesh 2.5 cm. Selain itu, panjang korelasi yang lebih kecil menghasilkan penyebaran microcracks di semua sisi sampel beton, sedangkan panjang korelasi yang lebih besar retak terlokalisasi di bagian-bagian tertentu. Hasil pada beton bertulang dengan sampel pullout menunjukkan bahwa Random Field-Turning Band Method tidak berpengaruh secara signifikan untuk memprediksi pola retak dan kerusakan pada beton.

This study addresses the heterogeneity of concrete material and its impact on mechanical properties, which is often overlooked in concrete modeling. It focuses on the effects of variability and dimension, particularly in damage and concrete cracking modeling. This research applies concrete variability in a FE using Mazars Damage Model to govern the behavior law. To capture the variability of concrete damage, a random field generator called the Turning Band Method is used. Some plain concrete cube sample of 15 x 15 x 15 cm³, 20 x 20 x 20 cm³, and reinforced concrete of pull-out sample of 20 x 20 x 20 cm³ are modelled under tension test, varying the mesh size and length correlation to observe the damage response. The results in plain concrete cube samples show that a smaller mesh size of 1 cm leads to a more varied distribution of cracks compared to a mesh size of 2.5 cm. Moreover, a smaller correlation length causes the spread of microcracks on all sides of the concrete sample, whereas a larger correlation length localizes in certain areas. The results in reinforced concrete of pull-out sample show that the TBM has no significant effect to predict crack and damage response."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Subrianto
"Penggunaan serat alami seperti serabut kelapa pada bahan semen memodifikasi sifat reologi dari bahan pada kondisi segar dan sifat mekanik pada kondisi keras. Sifat fisik dan kimia dapat mengubah interface antara serat dan matriks selama pengerasan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap matriks dan serat yang digunakan. Kemudian dilakukan proses fabrikasi sampel. Langkah terakhir dipelajari pengaruh beban yang diterapkan pada matriks terhadap ikatan antara matriks dan serat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serabut dalam air yang digunakan dalam pasta menurunkan kekuatan matriks. Sedangkan adhesi antara makriks dengan serat meningkat seiring dengan meningkatnya konsolidasi matriks.

The use of natural fibers such as coconut fiber in cementitious materials modifies the rheological properties of the fresh material and mechanical properties in the hardened state. Its physical and chemical properties can modify the interface between fiber and matrix during hardening. Initially the study and presentation of matrix and fiber used are provided. Then the process of samples fabrication is presented. In the last step, the influence of the load applied on the matrix to the adhesion between the matrix and fibers. Test results show that the addition of coir in the water used in the paste decreases the strength of matrix and the fiber-matrix adhesion increases with the growth of the matrix consolidation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Subrianto
"Penggunaan serat alami seperti serabut kelapa pada bahan semen memodifikasi sifat reologi dari bahan pada kondisi segar dan sifat mekanik pada kondisi keras. Sifat fisik dan kimia dapat mengubah interface antara serat dan matriks selama pengerasan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap matriks dan serat yang digunakan. Kemudian dilakukan proses fabrikasi sampel. Langkah terakhir dipelajari pengaruh beban yang diterapkan pada matriks terhadap ikatan antara matriks dan serat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serabut dalam air yang digunakan dalam pasta menurunkan kekuatan matriks. Sedangkan adhesi antara makriks dengan serat meningkat seiring dengan meningkatnya konsolidasi matriks.

The use of natural fibers such as coconut fiber in cementitious materials modifies the rheological properties of the fresh material and mechanical properties in the hardened state. Its physical and chemical properties can modify the interface between fiber and matrix during hardening. Initially the study and presentation of matrix and fiber used are provided. Then the process of samples fabrication is presented. In the last step, the influence of the load applied on the matrix to the adhesion between the matrix and fibers. Test results show that the addition of coir in the water used in the paste decreases the strength of matrix and the fiber-matrix adhesion increases with the growth of the matrix consolidation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Rizky Ramadhan
"Saat ini sebagian besar produk implan yang beredar di Indonesia adalah produk impor. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset,Teknologi,dan Pendidikan Tinggi mendorong produksi produk implan dalam negeri supaya bisa menjadi alternatif produk implan yang selama ini didominasi oleh produk impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pullout dan torsi dari screw domestik yang telah dibuat dengan mengacu kepada STM F-543 tentang metode pengetesan untuk screw tulang. Spesifikasi screw yang digunakan dalam penelitian ini adalah screw titanium berukuran M1.5 yang digunakan untuk fiksasi pada area maksilofasial. Performa pullout dicari dengan menggunakan cara eksperimen, finite elemen, dan matematikal. Performa pullout screw domestik kemudian dibandingkan dengan performa screw impor. Sedangkan untuk performa torsi hanya dilakukan dengan cara eksperimen kemudian dibandingkan dengan performa dari screw impor.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai pull out screw domestik adalah 10,02 N dan screw impor 11,88 N. Nilai screw domestik dibandingkan dengan hasil finite elemen menunjukkan bahwa terjadi error sebesar 10,30. Sedangkan dengan menggunakan analitikal menggunakan chapman yang dimodifikasi didapat nilai sebesar 10,12 N atau error sebesar 1 Dari nilai yang didapat menunjukkan bahwa performa pullout screw domestik lebih buruk dari screw impor. Untuk performa torsi kedua screw menunjukkan performa yang sama baiknya yaitu 0,029 Nm untuk screw domestic dan 0,028 Nm untuk screw impor. Akan tetapi screw domestik membutuhkan gaya yang lebih besar untuk dipasang karena memiliki ujung yang lebih tumpul dari screw impor.

Currently, the most of implant products that sold at Indonesia are imported product. The Ministry of Health and the Ministry of Research, Technology and Higher Education stimulate domestic implant production as an alternative for imported products that have been dominating domestic market. This study aims to observe domestic titanium screw performance especially from torque and pull out performance based on ASTM F 532 about test method for metallic bone screw. The implant spesification that observed is screw M1.5 for maxillofacial region. Those performances are tested using experimental approach, Finite Element Analysis FEA, and mathematical approach for pull out and only experimental approach for torque test.
The results of this study show that the value of pull out from domestic titanium screw UI and commmercial screw respectively are 10,02 N and 11,88 N. This result for domestic screw UI is not slightly different from result which using FEA approach with error 10,30 for pull out. In the other hands, mathematical approach using chapman modified method give error 1 for pull out. The result of this study shows that the value of pull out performance of domestic titanium screw is a little bit worse than imported commercial product. For torwque performance, domestic screw UI has value 0,029 Nm which is as good as commercial screw with value 0,028 Nm. But, domestic screw needs more force to drive the screw into test block because it has duller tip than commercial screw.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Bonar
"The beam-column joint in a reinforced concrete structure is an area with great attention, because of it's important function of transferring the forces from the beam to the column. As the transferring agent, reinforced concrete consisted of concrete and steel reinforcement that must work together to hold and transfer loads. We can examine the cooperation of these two elements from their bonding mechanism. The anchorage length of tensile steel is the determining factor to the quality of the bonding mechanism. The small dimension of column will contribute to the limited length of the anchorage, which is under the prescribed length of the governing rules. Therefore to increase the length of the anchorage, a hump is made on the outer side of the exterior joint. In this experimental study we will examine the bonding quality and the cracking pattern on the specimen's joint which is modelled from a 5 story office building which is scaled to 1 : 2 size. This experimental study will be held in a laboratory using a hydraulic jack to pull the steel reinforcement from the concrete structure, so that the strain and bonding mechanism can be examined. From experiment conducted, a number of conclusions can be drawn; The bonding quality, which is numerically gauged by the average bond stress, it's value rises linearly and reach their yielding point. While the failure pattern on the specimen is considered to be splitting mechanism which started from the loaded end of column to the outside of the joint.

Daerah pertemuan balok-kolom beton bertulang merupakan daerah yang perlu mendapat perhatian khusus, karena fungsinya yang penting sebagai tempat penyaluran gaya dari balok ke kolom. Sebagai sarana penyalur, beton bertulang yang terdiri atas beton dan baja hams dapat bekerjasama dengan baik dalam menahan dan menyalurkan beban, keriasama ini dapat kita lihat kinerianya dari mekanisme lekatan antara tulangan baja dengan beton. Panjang penjangkaran tulangan tank adalah faktor yang menentukan terhadap kualitas lekatan yang diperoleh. Dimensi kolom yang kecil menyebabkan panjang penyaluran menjadi terbatas sehingga tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh peraturan. Oleh sebab itu untuk menambah panjang penjangkaran dibuat penonjolan pada sisi luar sambungan eksterior balok-kolom. Pada studi eksperimen ini akan dilihat kualitas lekatan dan pola keruntuhan yang terjadi pada spesimen berbentuk sambungan yang didapat dari pemodelan gedung perkantoran 5 lantai. yang berskalakan 1:2. Studi eksperimen yang dilakukan di laboratorium ini menggunakan hydraulic jack untuk menarik tulangan baja dari beton bertulang, sehingga didapat tegangan lekat serta regangan tulangan yang terjadi. Dari eksperimen yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, kualitas lekatan yang besamya diukur secara numerik oleh satuan tegangan lekat rata-rata, trend nilainya bertambah secara linier dan mencapai konstan saat tulangan tersebut mengalami leleh, sedangkan pola keruntunan yang terjadi pada spesimen berjenis splitting yang dimulai dari ujung kolom yang dibebani menuju keluar joint."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Defikson
"In Capacity Design for reinforced concrete construction, reinforcement detail of beam column joint take a very important part. Beam-Column joint cores represent most critical area because on this area horizontal force from beams and vertikal force from columns are act 'together'. That is. Beam column joint failure is most reason that maked matured failure of building structure. Bond Stress is most important considerable in detail of reinforcement concrete strucure design which this bond stress act 'together' arround the two materials reinforcing bar and concrete to resisting external load. With this bond stress, load transfer can develop from concrete that resisting external load to bar reinforcing that embedded in the concrete, so that the two material concrete and ban reinforcing can act 'together' to resisting external load until the material failure. One of mechanism of bond stress development is sufficient embedment length of anchorage reinforcing bar to prevent bond failure. On this thesis, will analyzed relation ship between development of bond stress of beam column joint with anchorage lengthening mechanism of deform bars in tension. Where in increasing bond stress capacity, automatically will increased beam column joint performance. In this laboratory testing bond stress for beam column joint performance, will done by pull-out tes method. In this laboratory testing, the design of beam column joint specimen based on Design of Concrete Structure Building Issue of Indonesia, SK-SNI T-15-1991-03 and also according to Method of Design Capacity. Design Capacity Methode is a design method that is guarantee making plastic hinge region on beam, therefore beam failure will happened before column failure that can be anticipated structure failure, the philosophy of Capacity Design is 'Strong column weak beam' which is design of column is stronger than beam.

Dalam perencanaan suatu konstruksi beton bertulang pendetailan sambungan balok kolom merupakan bahagian yang sangat penting. Daerah sambungan balok kolom merupakan daerah yang paling kritis karena dititik ini mempakan pertemuan antara gaya vertikal yang berasal dari kolom dan gaya horizontal yang berasal dari balok. Karena itulah pada kegagalan sambungan balok kolom ini sering menjadi penjadi penyebab kegagalan pada struktur bangunan. Salah satu pendetailan tersebut yakni tegangan lekatan (bond stess) tulangan dengan beton disekelilingnya.yang mempakan salah satu syarat bekerja baiknya tulangan dalam beton bertulang untuk menahan beban Dengan adanya bond stress ini memungkinkan terjadi transfer gaya dengan baik dari beton yang langsung menerima beban pada tulangan yang berada didalamnya, sehingga beton dengan tulangan dapat secara bersama-sama memikul beban yang diberikan sampai pada titik leleh kedua bahan tersebut. Salah satu mekanisme pemasangan tulangan yakni mekanisme penjangkaran (kait) pada ujung batang tarik. Pada skripsi ini, akan dibahas pengaruh peningkatan kapasitas tegangan bond (bond stress) pada sambuugan balok kolom dengan mekanisme penjangkaran pada tulangan tank. Dengan meningkatnya kapasitas dari bond stress ini, otomatis akan meningkatkan kapasitas sambungan balok kolom. Pengujian bond stress ini akan dilakukan dilaboratorium dengan metode pull-out test. Model sambungan balok-kolom pada penelitian ini di disain sesuai dengan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SK-SNI T-15-1991-03 yang merujuk pada metode desain kapasitas. Metode desain kapasitas merupakan suatu metode desain yang menjamin terjadinya sendi plastis di daerah balok sehingga keruntuhan struktur dapat diantisipasi dengan seaman mungkin di mana disini dikenal sebuah filosofi 'Strong column weak beam' yaitu sebuah kolom didisain lebih kuat daripada baloknya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>