Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Vera Handayani
"Perkembangan inovasi teknologi yang terus berkembang untuk mendukung mobilitas masyarakat menjadi pendorong Apple dan Samsung dalam memproduksi produk baru yaitu Ipad 2 dan Samsung Galaxy Tab 10.1 Inchi. Apple dan Samsung adalah produsen gadget yang selalu bersaing untuk mencapai penjualan tertinggi disetiap negara di dunia. Merek Ipad 2 dan Samsung Galaxy Tab 10.1 Inchi adalah generasi kedua untuk menyempurnakan generasi sebelumnya. Ekuitas merek Apple dan Samsung merupakan rangkaian dari persepsi kualitas, kesadaran merek, loyalitas merek dan Asosiasi merek.
Metode analisis yang digunakan adalah Uji T untuk mengetahui ekuitas merek Ipad 2 dan Samsung Galaxy Tab 10.1 Inchi di Jakarta. Hasil penelitian ini menyarankan perlunya melakukan analisis ini di kota-kota besar lainnya di Indonesia untuk mendapatkan hasil yang signifikan.

The development of technological innovations that continued to evolve to supporting the mobility of society become the motivation of Apple and Samsung in producing new products that was Ipad2 and Samsung Galaxy Tab 10.1 inches. Apple and Samsung was the manufacturer of gadgets that were competing to achieve the highest sales in every country in the world. Ipad2 and Samsung Galaxy Tab 10.1inches is the second generation to improve the previous generation. Apple and Samsung's brand equity is a series of perceived quality, brand awareness, brand loyalty and brand associations.
The method of analysis used was Test E Tablet PC to know brand equity Ipad 2 and Samsung Galaxy Tab 10.1 inches in Jakarta. The results of this study suggest the need to perform this analysis in other big cities in Indonesia to obtain significant results.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29744
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alberta Dwisari Widya P.
"Tesis ini membahas mengenai perbandingan ekuitas merek iPad dan Galaxy Tab berdasarkan sumber-sumer ekuitas merek, yaitu kesadaran merek dan asosiasi merek yang berhubungan dengan produk dan non-produk, serta tingkat loyalitas konsumen terhadap merek yang digunakan. Penelitian eksploratori ini menggunakan metode kualitatif dengan mengadopsi langkah-langkah wawancara ZMET (Zaltman Metaphor Elicitation Technique) dianalisa dengan menggunakan metode charting context dan menggunakan program ATLAS.ti.6.2. Hasil dari penelitian ini menyarakankan agar iPad dan Galaxy Tab meningkatkan kegiatan pemasaran masing-masing merek untuk membangun ekuitas merek masing-masing produk tersebut.

The focus of this thesis research is to analyze the comparison of brand equity iPad and Galaxy Tab based on the sources of brand equity, brand awareness and brand associations that consist of product related and non-product related, and level of their brand loyalty. The objectives of this research are to explore the sources of brand equity two different tablet PC brands, iPad and Galaxy Tab, and to compare the strengths of each brand?s sources of brand equity. This exploratory study uses qualitative method that refers to the adoption of ZMET (Zaltman Metaphor Elicitation Technique) interview and analyzed by applying context charting as qualitative data analysis method and using qualitative analysis software (ATLAS.ti.6.2). The result of this study suggests each brand to increase their marketing activities in order to build their brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29942
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Pratama Putra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh Citra Merek terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen pada konsumen smartphone Samsung Galaxy. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data dan informasi dikumpulkan melalui survei dengan alat bantu kuesioner dan juga studi kepustakaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang konsumen smartphone Samsung Galaxy yang berusia 18 tahun keatas, tinggal di wilayah Jakarta, dan telah memiliki produk smartphone Samsung Galaxy terhitung 3 bulan semenjak pembelian, yang diambil dengan menggunakan teknik non-probability purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariat dengan menggunakan analisis jalur dan Sobel Test pada SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Citra Merek memiliki pengaruh yang kuat dan positif terhadap loyalitas pelanggan secara tidak langsung melalui variabel kepuasan konsumen, dan juga memiliki pengaruh cukup kuat antara variabel citra merek terhadap loyalitas konsumen secara langsung.

The objective of this research is to analyze how the effect of Brand Image implementation toward consumer satisfaction and consumer loyalty in context of smartphone Samsung Galaxy users. This research uses a quantitive approach, in which data and information were collected through surveys with the tool of questionnaire and bibliographical studies. The sample of this research is 100 Samsung Galaxy's consumers who aged 18 and above, live in Jakarta area, and have bought the product three months since starting purchased, by using non- probability purposive sampling technique. Analysis technique of the data used in this study is multivariate analysis, using path analysis and Sobel Test on SPSS 17.0. The results showed that Brand Image has a significant and strong indirect effect toward consumer loyalty through consumer satisfaction as a mediating variable, and significant and strong enough direct effect toward customer loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Darmayanti
"Kekuatan dimiliki semua merek baik merek baru atau lama yang diukur dari ekuitas merek Ekuitas merek dimiliki pula oleh Samsung sebagai salah satu merek smartphone yang saat ini banyak digunakan Minat beli smartphone Samsung terus meningkat dilhat dari laba Samsung yang terus meningkat Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis ekuitas merek dan minat beli smartphone Samsung Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini Data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 100 mahasiswa ekstensi FISIP UI dengan menggunakan teknik purposive sampling Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan ekuitas merek dan minat beli mahasiswa ekstensi FISIP UI terhadap smartphone Samsung adalah baik

Every brand both new and old has power which is measured through its brand equity Brand equity is also owned by Samsung as one smartphone brand that is currently widely used Purchase intention on Samsung smartphone continues to increase in line with its increasing profits Thus this research is aimed at analyzing Samsung smartphone rsquo s brand equity and purchase intention Quantitative approach is used in this research The data is obtained from questionnaires given to 100 FISIP UI extension students using purposive sampling technique Analysis results of this research show that FISIP UI extension students rsquo brand equity and purchasing intention on Samsung smartphone is good."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Ramona
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janova Evi Lavita
"Skripsi ini menganalisis unsur-unsur yang mempengaruhi ekuitas merek berbasis konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi unsur ekuitas merek berbasis konsumen pada Telkomsel operator jaringan seluler di Jakarta. Elemen faktor yang diteliti adalah Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, Kepercayaan terhadap Merek, dan Loyalitas terhadap Merek.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Nonprobability sampling, wilayah penelitian di Jakarta. Teknik dari pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, data yang diperoleh dari 110 responden, diolah dengan menggunakan SPPS 17,0 menggunakan metode Pearson Corellation, Cochran, Uji Asumsi Klasik, dan Regresi Berganda.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kesadaran Merek, Loyalitas terhadap Merek dan Kercayaan terhadap Merek memilik dampak yang positif dalam Ekuitas Merek Berbasis Konsumen pada Telkomsel, sedangkan Asosiasi Merek dan Persepsi Kualitas tidak mempengaruhi secara positif dalam Ekuitas Merek Berbasis Konsumen pada Telkomsel.

This essay analyzes the elements that affect the consumer-based brand equity. The purpose of this study was to analyze the factors that affect the elements of consumer-based brand equity on the mobile network operator Telkomsel in Jakarta. Factor elements that researched are Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Trust, and Brand Loyalty.
This research uses research methods descriptive with technique sampling using method Non-probability sampling, territory research in Jakarta. Technique of data collection is done through the deployment questionnaires, the data obtained from the 110 respondents, processed with using the SPPS 17.0 using method Pearson Correlation, Cochran, Test Assumptions Classical, and Multiple Regression.
From the results of this study concluded that Brand Awareness, Brand Loyalty and Brand Trust in a positive effect on Consumer-Based Brand Equity on Telkomsel, while the Brand Association and Perceived Quality does not affect positively the Consumer-Based Brand Equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raedi Zakiri Jazuli
"Fenomena komputer tablet yang sedang menjamur di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk menguji kebenaran bahwa saat ini konsumen komputer tablet tidak terlalu terpengaruh pada kesadaran harga terhadap niat pembelian. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk menguji variabel price consciousness terhadap purchase intention. Price consciousness sendiri memiliki kaitan dengan perceived risk. Penelitian ini diadaptasi dari model penelitian Wu et al., 2011, dengan sedikit modifikasi dan penjabaran yang lebih dalam pada komponen perceived risk yaitu, financial risk, performance risk, convenience risk, dan psychosocial risk. Penelitian ini menggunakan alat pengukuran Structural Equation Model (SEM) dengan program LISREL 8.8. Jumlah responden yang didapat sebanyak 168 mahasiswa (baik yang sambil bekerja maupun yang tidak) di daerah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan financial risk dan convenience risk berpengaruh positif terhadap price consciousness, sedangkan performance risk memiliki pengaruh yang negatif terhadap price consciousness. Kemudian convenience risk berpengaruh negatif terhadap purchase intention, sedangkan psychosocial risk berpengaruh positif terhadap purchase intention.

The phenomenon of tablet computers that are growing in Indonesia is the main reason for researchers to test whether current consumer tablet computer is not too affected by the awareness of the intention of the purchase price. This study tests the impact of variable price consciousness toward purchase intention. Price consciousness itself is influenced by the perceived risk. The study is adapted from a model study Wu et al. (2011) with a slight modification and elaboration of a more deeply perceived risk components, namely, financial risk, performance risk, convenience risk and psychosocial risk. This study uses a measurement tool Structural Equation Model (SEM) with LISREL program 8.8. The number of respondents is 168 students (whether currently is working or not) in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). The results show that financial risk and risk convenience positively affect price consciousness, while performance risk has a negative influence on price consciousness. Moreover convenience purchase risk negatively affects intention, whereas psychosocial risk has positive affect on purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Indra Setiawan
"Merek telah menjadi komponen penting dalam dunia pemasaran. Di tengah banyaknya jumlah produk yang ditawarkan produsen dan derasnya informasi, merek menciptakan perbedaan suatu produk dengan produk lainnya. Merek menjadi sama mahalnya dengan komoditas yang dilekatinya. Dengan merek, perusahaan mampu melepaskan diri dari kurva penawaran-permintaan sehingga dapat menciptakan keungulan kompetitif berkelanjutan (sustainable competitive Advantage).
Krisis ekonomi telah menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan masuknya barang-barang dengan harga murah masuk ke dalam negeri. Hal ini menyebabkan terjadinya tekanan yang cukup keras terhadap industi otomotif yang sebagian besar suku cadangnya masih diimpor dari luar negeri.
Produsen sepeda motor Honda sebagai pemimpin pasar yang belum tertandingi juga menghadapi tekanan dengan turunnya daya beli masyarakat dan datangnya berbagai merek baru yang ada di pasar dengan harga yang relatif lebih murah.
Memasuki era globalisasi, merek akan menjadi sangat penting karena atributatribut lain dari kompetisi, seperti atribut produk, biasanya relatif murah ditiru. Untuk itu agar suatu persahaan dapat terus bersaing, intangible asset-nya seperti ekuitas merek perlu dikelola secara terus-menerus. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui kekuatan element ekuitas merek Honda sebagai pemimpin pasar di tengah perubahan yang sedang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana data diperoleh melalui survei. Jenis penarikan sampel yang digunakan adalah nonprobabilistic sampling dengan teknik penarikan sampeI quota sampling, dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responder. Data yang di dapat dalam penelitian ini kemudiaan disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek sepeda motor Honda.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa bila dilihat dari ekuitas mereknya, posisi merek Honda saat ini masih cukup kuat. Hasil dari pengukuran top of mind diperoleh Honda menempati peringkat pertama. Hasil pengukuran persepsi kualitas memberikan hasil yang cukup baik, dimana hampir seluruh dimensi kualitas mendapatkan kesan yang baik. Hanya saja, untuk beberapa dimensi seperti kemudahan perawatan mendapat hasil yang kurang begitu baik.
Hasil pengukuran loyalitas merek menunjukkan bahwa konsumen menyukai merek Honda sebesar 76,5%, adapun konsumen yang merasa puas menggunakan Honda sebanyak 76%. Akan tetapi tingkat pelanggan setia relatif lebih rendah, yaitu hanya sekitar 12% saja. Kelompok terbesar pengguna Honda adalah kelompok yang membeli Honda hanya karena faktor kesukaan (liking the brand).
Hasil pengukuran persepsi pengguna sepeda motor Honda terhadap masuknya sepeda motor dengan harga murah (mocin) menunjukkan bahwa responden masih menyatakan ragu-ragu untuk beralih ke merek lainnya. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju untuk berpindah sebesar 27%. Kondisi demikian merupakan ancaman bagi produsen Honda. Hasil analisis aset merek lainnya seperti slogan Honda menunjukkan hasil yang cukup baik.
Asosiasi-asosiasi yang terkait dengan Honda yang menunjukkan hasil yang baik, pengukuran tertinggi ditempati oleh produk Jepang, irit BBM, dan jaringan servis luas. Adapun hasil pengukuran yang kurang menunjukkan hasil yang kurang baik terdapat pada keterjangkauan harga dan variasi model.
Produsen Honda hendaknya melakukan revisi terhadap kebijakan harga dengan menciptakan harga yang lebih kompetitif dari harga jual maupun suku cadang, serta terus meningkatkan pelayanan pemeliharaan kepada konsumennya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Dicky Atsmar Fuady
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan dalam kerangka model Brand Engagement Attractiveness dan Status Consumption terhadap Market Mavenism Tendency Penelitian menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan dalam satu kali periode cross sectional design Peneliti menggunakan sampel 150 responden melalui metode nonprobability sampling yakni convenience sampling Metode analisis data yang digunakan adalah uji reliabilitas validitas dan analisis model struktural Lisrel 8 5 digunakan sebagai alat bantu penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Brand engagement attractiveness memiliki pengaruh positif terhadap Market mavenism Terdapat pula hubungan yang positif antara market mavenism terhadap Mobile phone involvement dan clothing involvement.

The purpose of this research is understanding the variables that are significantly influencing The Market Mavenism Tendency This research use exploratory and descriptive design research conducted one time in one period cross sectional design Researcher uses sample of 150 respondents using non probability sampling method focus on convenience sampling Data Analysis methods used are reliability test validity and this research show that Brand Engagement and Attractiveness significantly influencing Market Mavenism Tendency but not Status Consumption The Market Mavenism Tendency significantly influencing product category involvement such as mobile phone involvement and clothing involvement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Anggia
"Tight competition on the motorcycle industry has shown by the distribution of numerous motorcycle brands in Indonesia. The variety of brand names in nowadays market puzzles the customers. In order to survive and get the biggest share, motorcycle producers have to develop new products that are unique and differ from their competitors. Honda motorcycle has been leading the market Indonesia for more than 30 years. However, PT Astra Honda Motor, as the sole agent and distributor of Honda motorcycle, should take heed since its main competitor Yamaha has grown in the market significantly. The objective of this research, which focuses on customer-based of brand equity, is to illustrate the strength of Honda?s brand equity comparing with other competitors specifically Yamaha and Suzuki. Brand equity is said to be high if the customers recognize the brand and they have strong associations, advantageous, and recognize the uniqueness or superiority of the brand. Customer-based brand awareness roots on brand awareness and brand image. This research is using quantitative descriptive approaches. There are two types of research designs that have been conducted, i.e. exploratory research and conclusive research. Exploratory research has main intention to acknowledge, discover and understand the idea and problems, particularly to picture how customers associate the big three motorcycle brands with a number of associations, product related or non-product related. Conclusive research is used to help writer for choosing, evaluating and selecting the best steps to manage problems. Literature studies used for analysis research output concentrate on customer-based brand equity illustrated by Keller, with the basis of brand awareness and brand image in place of brand associations, both productrelated and non-product related. Research on top mind awareness describes that Honda?s cub type motorcycle has been the brand with the top of mind awareness. In the research of brand associations, Honda has the strongest product association, i.e. fuel saver, strong and durable engine, tough in any road conditions, advance and innovative technology, comparative price and quality, high resale value, spare parts are available in many outlet, affordable service or maintenance cost, broad service networks, sympathetic and helpful customer service, and high availability of leasing. Besides, from the perspective of non-product association, Honda has strongly associated with well-known brand mark, film or opera soap actors and actresses are fit to be the advertising model, familiar, pleasant, humble, charismatic and extrovert. Honda has positive associations on its customers. Though, Yamaha has achieved much more non-product associations. Therefore, PT Astra Honda Motor has to be more innovative on its product and technology, strong engine but still efficient, to generate Honda?s competitive advantage, more aggressive on promotion activities, both in media activities and marketing events, maintain good relationship with Honda motorcycle clubs and bloggers which have important roles in spreading information and positive image of Honda. Honda should also be more intelligent in selecting its endorser. The endorser should be well known among the wide society and has good influence towards products.

Tingginya persaingan dalam industri sepeda motor saat ini ditandai dengan bermunculannya berbagai merek sepeda motor di Indonesia. Banyaknya merek yang ada di pasar saat ini tentu saja dapat membingungkan konsumen. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan merek, para produsen sepeda motor harus membangun merek yang unik dan berbeda dari merek lainnya. Meskipun merek Honda adalah merek yang selama puluhan tahun telah mendominasi pasar sepeda motor di Indonesia, namun PT Astra Honda Motor selaku pemilik merek Honda harus berhati-hati karena merek Yamaha sebagai pesaing utama Honda terus mengalami peningkatan pangsa pasar yang cukup signifikan. Tujuan dilakukannya penelitian terhadap ekuitas merek berbasis konsumen pada sepeda motor merek Honda terhadap Yamaha dan Suzuki ini adalah untuk melihat kekuatan ekuitas merek Honda tersebut. Ekuitas merek dikatakan tinggi apabila konsumen menyadari keberadaan merek dan konsumen memiliki asosiasi yang kuat, menguntungkan, dan menyadari keunikan atau keunggulan merek tersebut. Ekuitas merek berbasis konsumen bersumber pada brand awareness dan brand image. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Ada dua jenis desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu (i) Desain riset exploratory research, yang bertujuan untuk mengetahui, menggali, memahami ide dan masalah, terutama untuk mengetahui bagaimana konsumen mengasosiasikan ketiga merek sepeda motor yang menjadi objek penelitian, dengan berbagai asosiasi, baik produk (product-related association) maupun non produk (non product-related associations); (ii) Desain riset conclusive research, yang bertujuan membantu penulis untuk menentukan, mengevaluasi dan memilih tindakan yang terbaik untuk mengatasi permasalahan. Telaah pustaka yang digunakan sebagai panduan untuk menganalisis hasil penelitian berfokus pada ekuitas merek berbasis konsumen yang dijelaskan oleh Keller, yang bersumber pada kesadaran merek dan citra merek yang melihat asosiasi merek, baik yang berhubungan dengan produk, maupun yang tidak berhubungan dengan produk. Hasil penelitian terhadap top of mind awareness menunjukkan bahwa merek yang menjadi top of mind awareness untuk sepeda motor jenis CUB adalah merek Honda. Sedangkan hasil penelitian secara keseluruhan pada asosiasi yang berhubungan dengan produk menunjukkan bahwa merek Honda paling kuat asosiasinya dengan berbagai asosiasi produk, seperti irit bahan bakar, mesin kuat dan tahan lama, tangguh di segala medan, teknologi mutakhir dan inovatif, harga sebanding dengan kualitas sepeda motornya, nilai jual kembali yang tinggi, suku cadang asli mudah didapat, biaya perawatan yang terjangkau, tempat servis banyak dan ada dimana-mana, pelayanan customer service yang ramah dan sangat membantu, serta pembelian secara kredit mudah dilakukan. Sementara itu dari segi asosiasi non-produk, merek Honda paling kuat diasosiasikan dengan logo merek yang mudah dikenali, tokoh artis sinetron/film paling cocok menjadi bintang iklan, sangat mudah dikenali dari penampilannya, berwibawa, ramah, rendah hati, karismatik dan ekstrovert (terbuka). Meskipun merek Honda memiliki asosiasi yang positif di dalam benak konsumen, namun merek Yamaha memperoleh asosiasi non-produk yang jenis lebih banyak dari Honda. Oleh karena itu, PT Astra Honda Motor hendaknya lebih inovatif dalam menghasilkan produk dengan teknologi yang lebih inovatif, yaitu mesin yang kencang namun tetap irit bahan bakar sehingga dapat menambah keunggulan daya saing Honda, lebih agresif dalam menjalankan aktivitas promosinya, baik melalui media, maupun event-event marketing, dan menjalin hubungan baik dengan klubklub sepeda motor Honda dan para blogger yang memiliki peran penting dalam penyebaran informasi dan citra positif merek Honda serta lebih bijaksana dalam memilih endorser yang telah dikenal baik di kalangan masyarakat luas dan memberi pengaruh positif pada produk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>