Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafiah Puspitawati
"Terkait dengan kebijakan Single Presence Policy yang dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) no. 8/16/2006 tentang Kepemilikan Tunggal pada perbankan Nasional, tesis ini membahas mengenai keefektifan merjer yang dilakukan oleh Khazanah Nasional Berhad melalui CIMB Group Holdings Berhad yang memiliki saham mayoritas di PT. Bank Niaga Tbk. dan PT. Bank Lippo Tbk. menjadi PT. Bank CIMB Niaga Tbk. dari periode sebelum merjer (2006-2007), periode merjer (2008) dan periode setelah merjer (2009) melalui analisis rasio-rasio keuangan (horizontal dan vertical), tingkat kesehatan bank, metode EVA dan perhitungan sinergi yang dihasilkan. Tesis ini bermanfaat bagi investor sebagai pertimbangan pembuatan keputusan investasi, bagi perusahaan manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan, dan untuk peneliti lain manfaat penelitian ini adalah bahan pertimbangan bagi untuk penelitian berikutnya.

In relation with Single Presence Policy which stated in 'Peraturan Bank Indonesia' (PBI) no. 8/16/2006 about single ownership in banking industry, writer will analyze the effect of Merger of PT. Bank Niaga Tbk. and PT. Bank Lippo Tbk. to be PT. Bank CIMB Niaga Tbk. which majority owned by Khazanah Nasional Berhad (CIMB Group Holdings Berhad) in before merger period (2006-2007), merger period (2008) and after merger period (2009) with analysis of financial ratios (horizontal and vertical), banking health rate, EVA method and synergy calculation. This thesis is useful for investor as an investment decision making, for company as a measuring tool performance, for other researcher as a research material."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T30037
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivon Novianti
"Merger merupakan alternatif strategi yang lazim digunakan untuk melakukan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan adanya konsolidasi perbankan yang dilakukan Bank Indonesia melalui Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan adanya wacana Single Presence Policy yang dikeluarkan Bank Indonesia memungkinkan terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo yang pada dasarnya dimiliki oleh perusahaan yang lama.
Sebelum melakukan merger, perusahaan harus melakukan penilaian untuk mengetahui penilaian perusahaan dan kelayakan harga saham dari Bank Lippo sebegai perusahaan target. Ada beberapa metode penilaian perusahaan yang umumnya digunakan oleh perusahaan penilaian perusahaan, yaitu metode capitalization of maintainable future earnings dan discounted casf flow yang didasarkan alas proyeksi keuangan serta metode net asset, market value dan metode liquidation yang didasarkan atas data historis.
Pencatatan akuntansi yang dapat digunakan dalam merger adalah metode pooling of interest dan purchase method. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pooling of interest, sehingga penggabungan laporan konsolidasi Bank Niaga dan Bank Lippo paska merger merupakan penggabungan harta, kewajiban dan ekuitas dari masing-masing perusahaan yang melakukan penggabungan usaha.
Setelah dilakukan merger, dilakukan penilaian terhadap kinerja Bank Niaga pasca merger. Penilaian dilakukan dengan melakukan analisis terhadap strategis bisnis dan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan di perbankan.
Kinerja pasta merger juga dapat dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap sinergi perusahaan pasta merger. Sinergi diperoleh dengan melakukan perhitungan value of the firm Bank Niaga pasca merger dengan value of the firm Bank Niaga dan value of the firm Bank Lippo sebelum melakukan merger. Hasil yang positif menunjukkan bahwa penggabungan usaha tersebut dapat memberikan sinergi yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

Merge is one the alternatives strategy for improving and expanding growth of the company. Banking consolidation policy issued by Government Banking with Arsitektur Perbankan Indonesia (API) and Single Presence Policy issue have make possibility for PT. Bank Niaga Tbk and PT. Bank Lippo Tbk to make consolidation between them, because both of the company have the same ultimate shareholders.
Before merge, the company must make valuation for the fair value of the stock price and value of the firm of the target company. There are some methods which usually used by Appraisal Company, capitalization of maintainable future earnings and discounted cash flow which is based on projection of financial performance. Net asset, market value and liquidation method which is based on historical data.
There are two accounting method which can be used for consolidation, pooling of interest method and purchase method. This research is using pooling of interest method. So the consolidation report between PT. bank Niaga Tbk and PT. Bank Lippo Tbk is a combination of asset, liabilities and equities from the company who made combination.
After merge, we must make performance valuation for the company after merge. Valuation is involved analysis of business strategy and analysis of financial report using financial ratios usually using in banking industry.
Performance after merger also can value with the synergy of the company. Synergy is the difference between value of the combined firm and the sum of the value of the firm as separate entities before merge. The positive values means that there are synergies for the company after merge and the company have possibility to growth in the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heydi Rininta
"Tesis ini membahas tentang praktek dari penerapan strategi pada pengumuman Merjer dan Akuisisi dengan objek Industri keuangan di Indonesia pada tahun 2008-2013. Perusahaan pembeli ("pembeli" atau "yang melakukan penawaran" atau "objek perusahaan") di artikan disini sebagai perusahaan terdaftar pada BEI (yang merupakan perusahaan yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri) yang terlibat dengan transaksi merjer dan akuisisi dengan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di Indonesia selama periode tahun 2008-2013. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengidentifikasi strategi apakah yang diterapkan oleh para perusahaan pembeli tersebut dalam melakukan pengumuman merjer dan akuisisi dan apakah strategi tersebut berperan dalam perubahan harga saham perusahaan tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Adanya hubungan antara quantitative-future oriented disclosure strategy dengan kenaikan harga saham; (2) tidak ada hubungan antara kenaikan harga saham yang lebih tinggi dengan mengimplementasikan future-oriented disclosure strategy dibandingkan dengan retrospective disclosure strategy; (3) Credibility disclosure strategy suatu perusahaan tidak memiliki efek yang jelas dalam kenaikan harga saham perusahaan; (4) tidak ada hubungan antara kenaikan dividen yang dibagikan dengan kenaikan harga saham (5) stock repurchase disclosure strategy dapat berperan dalam kenaikan harga saham.

This thesis discussed the practice of Mergers and Acquisitions ("M&A") announcements strategy particularly in the financial services industry in Indonesia, with the case study of Bank BRI and Bank Niaga. The acquirers ("the acquirers" or "the bidders" or the "object companies") are defined here as publicly listed companies (Indonesian company or overseas company) who are involved in M&A transaction with Indonesian financial services company during the period of 2008-2013. The aim of the study is to identify what are the strategies acquirers implement towards the announcement of their M&A deals and does the strategy have the effect on their share price movement. This study has found that(1) there is a relationship between quantitative-future oriented disclosure strategy with the increase in share price; (2) implementing a future-oriented disclosure strategy rather than retrospective disclosure strategy not always result in higher increase in share price; (3) there is not enough evidence to conclude that credibility disclosure strategy has effect on the increase of share price of the acquirer; (4) implementing an increase in dividend payment not always result in increase of an acquirer's share price (5) stock repurchase disclosure strategy might have an effect on increase in acquirer's share price.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julyanti Anastasia Ritauli
"Merjer antar bank bukanlah suatu hal baru di Indonesia. Dalam dunia perbankan, baik skala nasional maupun manca negara, altematif merjer adalah merupakan salah satu alternatif strategi yang dipandang efektif guna memperbaiki kondisi kesehatan perbankan di sebuah negara. Langkah strategi merjer ini merupakan tindakan yang dapat digunakan untuk melakukan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan.
Strategi merjer yang ada di Indonesia juga merupakan salah satu agenda dalam regulasi Bank Indonesia sebagai bank sentral yang tertuang dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Dalam struktur perbankan ini, termasuk didalamnya juga wacana kepemilikan tunggal (single presence policy) untuk bank yang mempunyai kepemilikan saham mayoritas yang lama. Hal ini yang menjadikan motif daripada rencana merjer yang nantinya akan dilakukan oleh PT Bank Danamon Tbk (Bank Danamon) dan PT Bank Intemasional Indonesia Tbk (BII} dimana kedua bank tersebut dimiliki oleh Temasek Holding Singapura sebagai kepemilikan atas saham mayoritas pada masing-masing bank tersebut. Dengan adanya wacana single presence policy, maka hal ini juga akan mendukung adanya konsolidasi perbankan diantara bank-bank yang ada di Indonesia. Dalam proses merjer ini, sebuah perusahaan harus melakukan suatu feasibility study untuk melihat kelayakan daripada proses merjer ini. Pada saat proses merjer antara kedua bank ini, diperlukan analisis yang matang, skaah satu bentuk analisis fundamental dimana perusahaan harus melakukan valuasi untuk mengetahui penilaian perusahaan dan kelayakan harga saham dari BII. Dalam hal ini BII adalah sebagai perusahaan target. Penilaian perusahaan tersebut dalam penulisan ini dilakukan dengan metode Discounted Casf Flow, di mana penilaian ini dilakukan dengan menentukan proyeksi arcs kas babas (Free Cash Flow to Equity) sebagai dasar untuk menilai kelayakan nilai pasar dari saham BII. Berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan dengan pendekatan FCFE model, akan diperoleh nilai intrinsik saham sebesar Rp218 per lembar saham yang dapat dijadikan patokan bagi investor apakah nantinya harga yang terjadi dipasar adalah harga yang undervalued atau overvalued. Dengan diketahuinya nilai wajar dari saham ini, maka akan dapat ditentukan nilai daripada perusahaan BII dimana nantinya akan dapat ditentukan harga beli dalam hal proses merjer dan akuisisi dengan Bank Danamon.
Setelah penentuan dari kalayakan harga saham BII, kemudian ditentukan metode pencatatan akuntansi yang digunakan dalam proses merjer ini. Dalam tulisan ini metode yang digunakan adalah metode pooling of interest di mana nilai laporan keuangan dari merjemya dua bank ini merupakan penjumlahan dari masing-masing akun dari tiap-tiap bank setelah sebelunmya dilakukan jurnal penyesuaian untuk akun investasi pada perusahaan target, dalam hal ini adalah BII. Berdasarkan laporan keuangan yang dihasilkan dengan metode pooling of interest ini maka dilakukan penilaian atas kinerja PT Bank Danamon Hasil Merjer yang merupakan suatu bank hasil merjer daripada Bank Danamon dan BII. Penilaian dilakukan dengan melakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan di dunia perbankan. Selain itu penilaian dari bergabungnya kedua bank ini dapat dilihat daripada nilai sinergi dari bank hasil merjer (PT Bank Danamon Hasil Merjer). Dalam penghitungan nilai sinergi ini diperlukan nilai daripada perusahaan setelah merjer dikurangkan dengan nilai perusahaan dari masing-masing Bank Danamon dan BII. Diharapkan dengan adanya sinergi positif yang dihasilkan dalam penggabungan Bank Danamon dan BII ini akan dapat mendorong pertumbuhan sektor riil dalam perekonomian Indonesia, terutama pada masa pemulihan dunia perbankan Indonesia paska krisis ekonomi global tahun 1998.

Merger between banks is not a new thing in Indonesia. In banking industry, nationally or internationally, merger is one kind of alternative for effective strategy in order to have a healthy and better condition in banking industry of a nation. This merger strategy can be used as a tool to boost the growth and development in a business. Merger strategy in Indonesia is also one kind of program for Bank Indonesia, as regulator for Indonesian banking industry. Such program is reflected in "Arsitektur Perbankan Indonesia" (API) or Indonesia Banking Architecture. The structure included the draft of single presence policy which intended for bank who?s the owner has the same shareholder majority. This motive can be a trigger for PT Bank Danamon Thk (Bank Danamon) and PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BID which the two banks is owned by Temasek Holding Singapore which has shareholder majority in two banks in Indonesia. The draft of single presence policy also supports banking consolidation in Indonesia.
In merger process, a company should perform feasibility study to asses the fair value of the merger. This thesis makes the use of fundamental analysis where a company performs the valuation in order to know the value of the firm and the fair market value of BII's shares. In this course, BII is the target company. Valuation process of target company (BII) is performed by determining Free Cash Flow to Equity (FCFE) method as a base to determine the fair value of BII's shares.
Based on the fundamental analysis with FCFE model, this thesis obtains share intrinsic value by Rp21 S per share that can be used as a reference to investor to determine whether current market value is overvalued or undervalued. By knowing the fair value of the share price, then the value of the firm can be determined and eventually purchase price in merger and acquisition process with Bank Danamon can be determined.
After determining the fair value of BII's shares, then the thesis describes accounting method for merger process. In this thesis, the method used is pooling of interest. This method employ sum of each account in financial statements of new entity as a merger company. Before the sum of the accounts, there is adjustment journal made in investment account in Target Company, which is BII.
As a result of pooling of interest method, then th financial analysis is made for financial statement of PT Bank Danamon Hasil Merjer (new entity as a result of Bank Danamon and BII merger). The analysis utilizes the key financial ration which commonly used in banking industry.
Besides the valuation described above, the value of the merger between Bank Danamon and BII can be seen in synergy value. Synergy value is a result of difference value between value of the firm of merged entity (PT Bank Danamon Hasil Merjer) and value of the firm of each entity (Bank Danamon and BII).
At last, it is expected that the positive synergy value as a result of merger between Bank Danamon and BII will contribute the development for real sector in Indonesian economic condition, particularly in the Indonesian banking recovery from global economic crisis in 1998.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa
"Tesis ini membahas mengenai keabsahan jaminan fidusia yang diberikan oleh PT Mandra Alila selaku pemberi fidusia kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk selaku penerima fidusia dengan menggunakan bangunan yang didirikan diatas tanah dengan hak sewa sebagai objek jaminan fidusia, serta membahas mengenai eksekusi yang dapat dilakukan terhadap bangunan yang kepemilikannya berbeda dengan tanahnya.
Penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data yang sebenarnya kemudian disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.
Hasil penelitian menyarankan antara Pemilik tanah dengan PT Mandra Alila selaku penyewa seharusnya membuat surat pernyataan dan kesepakatan bersama yang isinya menyatakan bahwa bangunan yang didirikan diatas tanah milik pemilik tanah adalah milik PT Mandra Alila, mengingat hal ini dimukinkan karena system hukum dinegara kita mengunagakan asas pemisahan horizontal.

This Thesis is written to discuss about the validity of ?collateral fiduciary ? that have been given by PT Mandra Alila as "Fiduciary's lender" to PT Bank CIMB Niaga Tbk as the receiver of the "Fiduciary", with a building that had been built above the ground with the rights of lending/hak sewa on it as the object of collateral fiduciary. This thesis also discussed about the execution that might be carried out to the buildings with the rights of the land and the rights of the buildings is owned by different owners.
The research methodology for this thesis is analytical- descriptive, which mean that the methods are collecting the actual data(s) and compiling them, processing the data(s) and being analyzed before get the actual picture to show the actual problem(s).
The result of the research is to give a suggestion between the owner of the land and PT Mandra Alila as the "lender" that they should have such a "statement letter and agreement letter between the parties" that the content itself must be stipulates that the construction builds above the land owned by the land?s owner should be "owns" by PT Mandra Alila, take into account that this conditions is possible to do in Indonesia referring to the Indonesian law systems that using the principles of horizontal separation."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Algy Belamy Deseandre
"Rumah adalah kebutuhan primer bagi sebagian besar keluarga, baik yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan yang merupakan suatu kebutuhan primer. Pemenuhan kebutuhan primer tersebut, tidak dapat dipenuhi oleh semua orang untuk membeli secara tunai. Oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga keuangan untuk memberikan bantuan dana dalam bentuk penyaluran kredit terutama dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan Notaris dalam hal pembuatan akta yang berkaitan dengan jual beli dengan pembiayaan Bank pada Bank CIMB Niaga di kota Bandar Lampung dan bagaimana pengawasan pihak Bank dalam proses pencairan dana. Dalam perkreditan, Notaris tidak boleh menolak membuat aktaakta yang diperlukan kecuali ada alasan-alasan yang mendasar. Dalam membuat akta perjanjian jual beli, Notaris harus memperhatikan peraturan dan norma yang berlaku.
Peranan Notaris dalam proses jual beli diantaranya membuat akta pengikatan jual beli, penerbitan covernote untuk pihak Bank. Akta-akta tersebut akan menjadi alat bukti dalam proses peralihan hak atas objek jual beli. Perihal adanya kekeliruan identitas para penghadap yang tercantum dalam akta, Bank sengaja maupun tidak sengaja, maka terjadilah suatu kekeliruan atau penipuan, yang dapat menimbulkan tidak sahnya akta Notaris sebagai akta otentik.

House represent primary requirement for most family, both for living in rural and also in urban which representing primary requirement. Accomplishment of primary requirement, cannot fulfill by everybody to buy cash. Therefore, needed an monetary institute to give fund aid in the form channeling of credit especially in House Ownership Credit (KPR).
This study aims to determine how the role of Notaries in the deed relating to the sale and purchase with bank financing at Bank CIMB Niaga in the city of Bandar Lampung, and how the supervision of the Bank in the disbursement process. In lending, Notaries may not refuse to make the necessary certificates unless there are fundamental reasons. In making the deed of sale and purchase agreement, the Notary must pay attention to rules and norms.
Notary role in the process of buying and selling them to make the deed binding sale and purchase, publishing covernote to the Bank. Acts will be evidence in the transition process right to purchase the object. Mistake concerning the identity of the penghadap listed in the deed, the Bank intentionally or unintentionally, then there was a mistake or fraud, which can cause it unlawful for an authentic deed notary deed.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30080
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rajif Bachtiar Amin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor yang menyebabkan nasabah menggunakan kembali internet banking yang dalam penelitian ini mengambil internet banking PT Bank CIMB Niaga sebagai studi kasusnya. Lima faktor ditetapkan dalam hipotesis melihat dari berbagai studi dan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan kepada 146 pengguna internet banking CIMB Niaga ini memberikan gambaran bahwa terdapat beberapa faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap penggunaan kembali internet banking CIMB Niaga.

ABSTRACT
This study aims to analyze the various factors that cause customers to readopt internet banking as in this study taking the internet banking PT Bank CIMB Niaga as case study. Five factors set out in the hypothetical view of the various studies and previous research. Research conducted on 146 users of internet banking CIMB Niaga shows us that there are several factors that have a significant
influence on the readopting of internet banking CIMB Niaga.
"
2012
T44125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madeyossy Pratiwi
"Skripsi ini membahas tentang kebijakan kepemilikan tunggal pada perbankan (single presence policy) yang mewajibkan pemegang saham pengendali yang mengendalikan lebih dari satu bank untuk mengonsolidasikan kepemilikannya di bank yang dimaksud dengan cara divestasi saham, atau merger maupun membentuk holding company. Single presence policy merupakan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dalam rangka menciptakan konsolidasi perbankan nasional dan sekaligus meningkatkan efektivitas pengawasan Bank Indonesia. Salah satu pemegang saham pengendali yang dikenai ketentuan ini adalah Khazanah National Berhad, investor asing dari Malaysia yang mengendalikan Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo. Dengan efektifnya penggabungan Bank Lippo ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 lalu, menggambarkan telah efektifnya penerapan single presence policy di Indonesia, dimana hal ini telah sesuai dengan visi Arsitektur Perbankan Indonesia yaitu menciptakan struktur perbankan nasional yang sehat, kuat dan dinamis.

This present thesis envisages a matter of single presence policy which normatively obligates the controlling share-holders of a bank to consolidate its share-possession by divesting their shares, merging or even forming a holding company. The single presence policy constitutes as a regulation provisioned by Bank of Indonesia as a regard of creating consolidation of national banking, and at the same time progressing effective supervision. One of the existing controlling share-holders by far already got impacted by this policy is Khazanah National Berhad, a foreign investor from Malaysia, who used to control CIMB Niaga Bank and Lippo Bank. By the time merge of CIMB Niaga Bank and Lippo came into its effective date on 1st November 2008, the single presence policy indicated its implementation in Indonesia, which foremost align with vision of Indonesian Banking Architecture which is to designate healthy, strong, and dynamic national banking structure."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S25036
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iedwina Difananda Hartono
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kepastian hukum dalam penerapan manajemen agunan pada sistem pembiayaan resi gudang. Fokus dari penelitian ini adalah mengenai manajemen agunan dan perbandingannya dengan jaminan resi gudang yang di atur dalam Perjanjian Manajemen Agunan Collateral Management Agreement , mekanisme dari manajemen agunan dalam penerapannya pada studi kasus di Bank CIMB Niaga, serta perlindungan hukum bagi Bank sebagai Kreditur sekaligus Pemegang Hak Jaminan atas Resi Gudang yang dilihat dari sisi Perundang-undangan dan Perjanjian Manajemen Agunan Collateral Management Agreement . Pembahasan dilakukan melalui studi kepustakaan dan pendekatan komparatif yang bersifat yuridis-normatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang utama dari jaminan Resi Gudang dengan Perjanjian Manajemen Agunan yaitu jaminan Resi Gudang timbul karena adanya perjanjian yang menimbulkan hak preferen sedangkan Perjanjian Manajemen Agunan juga merupakan perjanjian namun tidak menimbulkan hak preferen karena bukan merupakan jaminan. Sementara itu dalam penerapan Manajemen Agunan Collateral Management Agreement pada Sistem Resi Gudang sebagai jaminan di Bank CIMB Niaga memberikan suatu kepastian hukum yang di dukung dengan peraturan-peraturan terkait seperti perundang-undangan datau peraturan kebijakan internal Bank dan perjanjian-perjanian tambahan agar lebih membuat kedudukan Bank sebagai kreditur sekaligus penerima Hak Jaminan atas Resi Gudang terlindungi.

ABSTRACT
This thesis discusses the application of collateral management on warehouse receipt system. This thesis is focusing on collateral management and comparison between warehouse receipt guarantee and the Collateral Management Agreement, mechanism of collateral management in the case study at Bank CIMB Niaga and legal protection for the Bank as Creditor and the Holder of the Warehouse Receipt that seen from the side of Law in Indonesia and Collateral Management Agreement. The discussion conducted through literature study and comparative approach. This research form is normative juridical. This thesis concluded that there is major difference between warehouse receipt guarantee and collateral management agreement that warehouse receipt guarantee exist because there is an agreement that gives the preference right while collateral management agreement is also an agreement but doesn rsquo t give the preference right because it is not a guarantee. Meanwhile, in the application of Collateral Management Agreement on Warehouse Receipt System as a guarantee in Bank CIMB Niaga provides a legal certainty supported by related regulations such as internal data regulation, legislation, and additional agreements to make more the position of the Bank as the creditor as well as the holder of the Warehouse Receipt is protected."
2017
S68807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadimba Regina Hosana
"Dalam memperoleh modal kerja untuk kegiatan usaha, perusahaan penyedia jasa tenaga kerja outsourcing, PT Hidup Anugerah Rejeki melakukan peminjaman melalui perjanjian kredit kepada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Kredit diberikan sesuai dengan Pasal 6 huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan dengan jaminan berupa invoice yaitu tagihan atas nama dengan nominal tertentu. Invoice merupakan bagian dari benda yang dapat diikat dengan pembebanan jaminan fidusia sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat 4 jo. Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Terhadap jaminan invoice perlu diperhatikan mengenai kedudukannya dalam proses pengikatan jaminan dan asumsi dilakukan eksekusi dalam hal terjadi wanprestasi.

In obtaining working capital for business, outsourcing provider company, PT Hidup Anugerah Rejeki borrows through a credit agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk. Loans granted in accordance with Article 6 point b of Law Number 10 Year 1998 about Banking bail invoice form the bill on behalf of a particular nominal. Invoice is part of the object that is bound to the imposition of fiduciary due o the provisions of Article 1 paragraph 4 jo. Article 9 of Law No. 42 Year 1999 about Fiduciary. The guarantee of invoices need to be considered regarding its position in the binding process execution guarantees and assumptions made in the event of default."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>