Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S6864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin
"Konflik yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia mengundang perhatian untuk diteliti penyebab dari konflik itu. Berbagai usaha yang dilakukan untuk menghentikan konflik, salah satu diantara usaha menghentikan atau menyelesaikan konflik adalah penelitian masalah konflik.
Penelitian yang membahas mengenai Resolusi Konflik di Pertambangan Emas Kab. Bout menemukan penyebab terjadinya konflik yaitu tidak ada aturan yang legal dalam pertambangan tradisional sehingga warga pendatang maupun penduduk asli bebas melakukan pertambangan, dan tentang partisipasi masyarakat dalam pertambangan tradisional belum diharapkan.
Keberpihakan tokoh-tokoh masyarakat dan aparat pada salah satu kelompok membuat masyarakat yang lain merasa tidak mendapatkan perlindungan hukum yang akhimya mengarah pada penyelesaian persoalan secara fisik.
Usaha-usaha pengendalian konflik yang diharapkan dalam pertambangan ini yaitu dengan mengadakan dialog musyawarah antara tokoh-tokoh yang berkonflik. Mediator dalam hal ini adalah aparat keamanan, Pemda, Ormas Masyarakat. Di daerah ini terjadi berulang-ulang pada persoalan yang sama pada obyek yang berbeda. Hal ini terjadi karena kurang tegasnya aparat keamanan dalam menindak para pengacau dalam masyarakat pertambangan.
Untuk lancarnya dan amannya pertambangan tradisional maka penulis menyarankan agar pada masyarakat setempat segera membuat aturan tentang pertambangan tradisional dengan penerapan konsep pertambangan skala kecil (PSK)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S6518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benjamin
"Perubahan penggunaan tanah dan sawah-sawah pertanian menjadi daerah pemukiman baru dan lokasi pabrik-pabrik di daerah penelitian ini mempengaruhi kehidupan ekonomi penduduk di daerah tersebut. Sebelum terjadi perubahan, umumnya orang bekerja di bidang pertanian. Setelah terjadi perubahan , mereka berangsur-angsur beralih mata pencarian ke bidang non pertanian.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka pera-lihan mata pencarian dari bidang pertanian ke bidang non pertanian diduga membawa perbedaan antara pelaksanaan sosialisasi yang pernah dialaminya dengan pelaksanaan sosialisasi terhadap anak-anaknya.
Adapun tujuan penelitian ini , di antaranya 1. Sehu-bungan dengan adanya perubahan penggunaan tanah dan sawah-sawah pertanian menjadi daerah pemukiman baru dan lokasi pabrik-pabrik sampai di mana terjadi peralihan mata pencarian oleh individu sebagai anggota masyarakat dan peralihan mata pencarian yang terjadi antara orang tua dengan generasi selanjutnya; 2. Sehubungan dengan adanya perubahan penggunaan tanah dan sawah-sawah pertanian serta peralihan mata pencarian sampai di mana terjadi pelaksanaan sosialisasi terhadap anak-anak yang dilakukan oleh orang tua maupun oleh generasi selanjutnya.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama peninjauan daerah penelitian, melihat ciri-ciri demografis dari masyarakatnya dan aktivitas penduduk serta pencacahan jumlah populasi. Tahap kedua pengujian daftar pertanyaan dan tahap ketiga pengumpulan data. Keempat tahap pengolahan data dan analisis data dan terakhir tahap penulisan laporan penelitian.
Penetuan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan secara teoritis bahwa daerah tersebut memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Lokasi penelitian Dusun Palsigunung Desa Tugu adalah dusun yang letaknya paling strategis, di mana sekarang tanah dan sawah-sawah pertanian milik warga dusun tersebut menjadi daerah pemukiman baru dan lokasi pabrik-pabrik. Selanjutnya perailihan RW 01 Dusun Palsigunung Desa Tugu karena RW tersebut merupa-kan juara lomba ketertiban administrasi desa tahun 1978 1988 dan banyak berdiri pabrik-pabrik di sekitarnya.
Obyek penelitian ini adalah orang tua, yang diwakili oleh responden kepala keluarga untuk penjelasan tentang peralihan pekerjaan dan pelaksanaan sosialisasi, sedangkan istri responden kepala keluarga sebagai pelengkap keterangan pelaksanaan sosialisasi. Pencatatan dan pemilihan responden berdasarkan daftar kepala keluarga pada setlap RT RW 01 Dusun Palsigunung, dan karena populasinya kecil diambil secara total sampling.
Untuk pengumpulan data memakai beberapa teknik, di antaranya teknik observasi dan interview. Adapun metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah tabulasi silang. Analisis tabulasi silang dilakukan dengan membagi variabel-variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang ditentukan berdasarkan tabel frekuensi. Tabel-tabel tersebut sebagai bahan dasar untuk analisis. Dalam penyajian interpretasi data hanya angka-angka penting saja yang dilihat untuk dianalisis.
Berdasarkan hasi1 penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa memang tanah dan sawah-sawah pertanian yang semula merupakan alat produksi primer dimana orang bekerja sebagai petani, berubah menjadi alat produksi sekunder atau industri dimana orang bekerja sebagai pegawai, buruh tetap maupun tidak tetap pada suatu pabrik dan pedagang atau orang bekerja pada bidang jasa.
Umumnya dulu pekerjaan utama orang tua responden kepala keluarga sebagai petani atau buruh tani. Mereka kebanyakan termasuk petani tingkat atas yang mempunyai petak sawah di atas 1 ha. Sekarang umumnya responden kepala keluarga bekerja di bidang non pertanian dan kebanyakan bekerja sebagai tenaga produksi dan tenaga ybdi., sebagai operator alat angkutan dan tenaga pekerja kasar. Mereka selaku kepala keluarga yang pernah beralih mata pencarian kebanyakan beralih mata pencarian dari bidang non pertanian ke non pertanian, yaitu peralihan mata pencarian secara intra-generasi.
Berdasarkan mata pencarian responden kepala keluarga dan tingkat penghasilannya kebanyakan tergolong status bawah. Bila dibandingkan antara mata pencarian orang tua responden dan mata pencarian responden kepala keluarga sekarang banyak yang bekerja di bidang non pertanian. Peralihan mata pencarian tersebut lebih cenderung mensarah pada mobilitas vertikal di mana perubahan status mengarah ke tingkat bawah.
Nampaknya dulu orang tua responden kepala keluarga maupun orang tua istri responden cenderung sering melakukan pelaksanaan sosialisasi represi dan ada kecenderungan orang tua mereka membedakan antara anak laki-laki dengan anak perempuan di dalam pelaksanaan sosialisasi. Sekarang mereka selaku responden tidak membedakan di dalam memperlakukan anak laki-laki maupun anak perempuan, walaupun ada yang masih mengajak anak-anak terlibat langsung dalam mencari nafkah. Sekarang sebagian kecil responden yang masih melakukan sosialisasi represi dan sebagian besar mengarah pada pelaksanaan sosialisasi partisipasi. Dengan demikian terja-dinya peralihan mata pencarian secara inter-generasi, membawa perbedaan pelaksanaan sosialisasi terhadap anak-anak oleh orang tua dari berbagai generasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Yudhanegara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1085
S6562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardy Arief
"Masalah hubungan sosial. masyarakat Cina dengan penduduk asli merupakan masalah hubungan dua etnik yang berbeda latar belakang historis dan budayanya. Hubungan sosial yang terjadi tidak luput dari adariya prasangka dan tindakan diskriminatif. Dalam rangka mempertahankan.hidup dan kelangsungannya serta meningkatkan kesejahteraan, interaksi sosial individu dan atau kelompok dalam bidang ekonomi, khususnya perdagangan berlangsung secara berkesinambungan menjadi hubungan kerjasama dengan penduduk asli yang petani. Untuk mendapatkan komoditi ekspor dan pemasaran barang-barang dagangannya berupa kebutuhan pokok penduduk.
Sebaliknya penduduk asli mencari pedagang yang akan membeli hasil kebunnya yang berupa komoditi ekspor seperti karet, coklat, lada dan sawit (CPO) serta kayu dan hasil hutan ikutan yang lain. Hubungan kerjasama yang terjadi adalah hubungan kerjasama yang simbiotik. Di samping itu orang Cina juga mengembangkan pola hubungan persaingan. Perilaku orang Cina yang ulet, tekun, etos kerjanya tinggi dan pragmatis usaha perdagangan orang Cina lebih maju dan penduduk asli. lni ditunjang oleh hubungan kerjasama sesama orang Cina yang berupa jaringan bisnis dan perdagangan yang melampaui batas-batas administrasi suatu negara. Adanya jaringan perdagangan tersebut menyebabkan orang Cina tidak akan kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. Juga tak akan susah memantau harga di luar negeri.
Langkah-langkah yang dijalankan orang Cina untuk memajukan usaha dagangnya tidak tertandingi oleh penduduk asli yang sistim kerjanya masa secara tradisional. Oleh karena itu kehidupan orang Cina lebih makmur dari penduduk asli. Kesenjangan sosial ini di tempat lain dapat menimbulkan konflik dengan kekerasan atau kerusuhan. Tetapi di Kotamadya Jambi belum pernah teijadi. Ini disebabkan antara orang Cina dan penduduk asli mata pencahariannya berbeda, mereka saling melengkapi. Maka kehidupan sosial penuh dengan suasana toleransi, tenggang menenggang. Tambahan lagi Pemerintah Daerah memperhatikan kemajuan daerah dengan melakukan pembangunan secara berkesinambungan sehingga Kotamadya Jambi semakin terbuka untuk segala kegiatan aspek kehidupan.
Dalam suasana yang demikian dimana kesejahteraan penduduk meningkat, maka keamanan pun akan stabil. Karena sistim ekonomi yang baik akan berpengaruh baik pula pada aspek-aspek kehidupan yang lain. Dengan demikian pembinaan Ketahanan Nasional dapat dibina."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Supriadi Torro
"Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status ekonomi, partisipasi politik dan etnisitas terhadap tingkat integrasi transmigran dan penduduk asli di pemukinan transmigrasi Sukamaju, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Daerah sampel penelitian ditentukan dengan metode sampling bertujuan, sementara responden penelitian dipilih dengan tehnik random. Data dikumpulkan dengan penyebaran angket atau kuisioner ke 139 responden dan dianalisis dengan tehnik korelasi dan rearesi sederhana, korelasi dan recresi ganda atas bantuan komputer melalui program SPSS/PC + versi 6.0.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa statu ekonomi dan partisipasi politik secara positif dan signifikan berkorelasi dengan tingkat integrasi (dengan nilai r masing-masing 1,3845 dan 0,6643) pada taraf keyakinan 0,05). Begitupula dengan etnisitas secara negatif dan signifikan berkorelasi dengan tingkat integrasi (nilai r -0,4349 pads taraf keyakinan 0,05). Pengaruh gabungan dari ketiga variabel bebas di atas lebih besar lagi yakni 0,73529 dengan koefisien determinasi 0,54065. Pada tahap interpetasi dan pemba.hasan diketahui bahwa partisipasi politik yang sangat signifikan dan berpengaruh terhadap tingkat integrasi dengan nilai T hitung sebesar 7,278, kemudian disusul etnisitas dan status ekonomi.
Bila mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya, terutama studi Mangunrai maka ditemukan titik kesamaan bahwa integrasi yang tinggi sangat dipengaruhi oleh upaya transformasi budaya, sosial dan ekonomi dari masing-masing pihak. Begitupula studi Harahap melihat integrasi dari segi komunikasi, solidaritas kesamaan agama dan budaya. Dari aspek sosiologis studi ini menekankan interaksi dan kontak. Oleh karena itu akselarasi proses integrasi transmigran dan penduduk asli perlu penataan kembali mengenai pola pemukiman yang bergaya segregatad pluralism. Di samping itu tidak menonjolkan rasa keetnikan seperti memberi nama kampung, dusun atau nama-mana tempat umum misalnya lapangan sepak bola dan lain-lain dengan nama dari etnik tertentu. Hal-hal seperti ini dapat mengurangi rasa persatuan dan kesatuan komunitas desa itu.
Studi arerrg integrasi yang menggunakan indikator dan tolak ukur ini, masih perlu disempurnakan dan dikaji lebih mendalam. Ada beberapa studi yang senada seperti Darwis dan Hartoyo mengenai keserasian sosial, namun terhadap studi integrasi dimasa mendatang kedua studi tersebut perlu dikaji ulang, karena indikator-indikator yang ditetapkan hanya melihat interaksi secara nyata, padahal aspek sosiologis yang sesungouhnya adalah hubungan sosial (relationship). Dalam anti aspek-aspek laten yang melekat dalam sebuah komunitas perlu dicari."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S33725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>