Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Linda
"Pentanahan merupakan salah satu faktor kunci dalam usaha pengamanan (perlindungan) sistem tenaga listrik. Pentanahan sistem merupakan usaha untuk menghubungkan bagian kondusif terbuka perlengkapan dengan tanah. Adanya perbedaan beberapa jenis tanah yang ada di wilayah Indonesia sangat berpengaruh pada kelayakan keamanan dari sistem pentanahan yang akan dibangun.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis setiap parameter parameter yang mempengaruhi tahanan tanah. Elektroda pentanahan tersebut di stel dengan kedalaman 2,5meter dan 5 meter. Besarnya tahanan tanah akan diukur sesuai dengan tahanan tanah yang sebenarnya dengan pengaruh pengaruh parameter tanah.

Grounding is one factor in business protection power system. Grounding system is an attempt to link the open conducive equipment by land. The difference of several types of land in the territory of Indonesia is very influential on the security worthiness of the grounding system to be built.
The study was conducted by analyzing each yag parameters affecting soil resistance. Earth electrode in the stel degan depth measuring 0.5 meters by 2.5 meters and a distance of 5 meters. The amount of land surface tension will drop from a point above the earth electrode until it is equal to the actual ground voltage so away from the earth electrode. Based on research that transactions are carried out on several parameters that affect the resistance of the soil surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this study is to clarify the ecosystem quality of Bayur Bay based on heavy metalic elements (CD and Pb) behaviour in surface sediment. Sediment samples were collected using grap sampler from 4 stations in Bayur Bay. West Sumatera Province, Indonesia in March to April 2009. Surface sediment samples were used for the mechanical analysis by the settlingtube method, and mean size diameter was calculated based on the proportion of grain - size distribution. Concentration of CD and of Pb in the samples were determined using Automic Absorption Spectrofotimetry (ASS). One way Analysis variance (ANOVA) was carried to clarify the relation between the concentration of Cd, and mean size diameter of sediment. General trend of Cd and Pb distribution strongly indicate that the ecosystem quality of Bayur Bay is in same level for all stations as shown by result of one way anova (Tcalculate < Ttable). The study area is under influence of human activities supplied Cd and Pb to the surface sediment . Result of linier regression analysis show is under influence of human activities supplied Cd and Pb to the surface sediment. results of linier regression analysis show negative correlation between Cd concentration and mean size diameter shows positive value (Y = -0.031x + 1.262). Constrastingly, correlation between Pb concentration and mean size diameter show positive value (Y = 0,098x - 0,10). Cd and Pb concentrations in surface sediment of Bayur Bay are lower than the ERL (Effect Range Low : Cd = 1,2 ppm; Pb = 46,7 ppm) and ERM (Effect Range Median : Cd = 9,6 ppm; Pb = 218 ppm) indicating the Bayur Bay ecosystem is not yet polluted by the concentrations."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Thalita Audi
"ABSTRACT
Latar belakang: Overjet dan overbite diluar batas normal dapat meningkatkan kontraksi otot mastikasi yang merupakan salah satu kemungkinan penyebab dari tension-type headache TTH . Tujuan: Mendapatkan informasi mengenai proporsi masalah overjet dan overbite pada remaja kelas XI yang mengalami TTH di SMAN 81 Jakarta. Metode: 324 murid kelas XI mengisi kuesioner nyeri kepala mengunakan metode wawancara terpimpin. Didapatkan 112 subjek penelitian dan diperiksa overjet dan overbite menggunakan periodontal probe. Hasil: Sebanyak 43,4 remaja mengalami TTH. Diantaranya, 40,2 mengalami masalah overjet 26,8 overjet berlebih, 13,4 crossbite anterior dan 30,4 mengalami masalah overbite berupa deepbite. Kesimpulan: Jumlah subjek dengan TTH yang memiliki masalah overjet dan overbite lebih sedikit dibandingkan jumlah subjek dengan overjet dan overbite normal.Kata kunci: tension-type headache, overjet berlebih, crossbite anterior, deepbite.

ABSTRACT
Background Overjet and overbite beyond normal limits can lead to increased contraction of masticatory muscle which expected as one of the causes of tension type headache TTH . Objective To attain the proportion of overjet and overbite problems in adolescents on 11th grade at SMAN 81 Jakarta who sustain TTH. Methods 324 students on 11th grade were given headache questionnaires with guided interview. 112 subjects, who were chosen, were examined to measure their overjet and overbite using periodontal probes. Result 43,4 students experience TTH. From all of them, 40.2 having an overjet problems 26.8 of excessive overjet, 13.4 of anterior crossbite . Besides, 30.4 having an overbite problem as deepbite. Conclusion The number of adolescents with TTH who were having overjet and overbite problems is fewer than the number of adolescents with normal overjet and overbite.Keywords tension type headache, excessive overjet, anterior crossbite, deepbite."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan suatu sumur minyak
dapat diproduksi dengan cara menurunkan tegangan antarmuka minyak-air. Salah satu cara untuk menurunkan tegangan antarmuka minyak-air adalah dengan proses MEOR yang menghasilkan bioproduk, dalam hal ini biosurfaktan.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pembentukan biosurfaktan pada sumur P-02 dan P-O3 dengan mengamati perubahan tegangan antarmuka minyak-air. Inokulum kedua sumur dibuat dalam kondisi anaerob. Penelitian ini mengamati populasi, nutrien, dan pH serta pengaruhnya pada perubahan tegangan antarmuka minyak-air. Keempat parameter tersebut diukur pada jam ke-0, 24, 48 dan 72.
Penurunan tegangan antarmuka minyak-air yang paling besar untuk Sumur
P-02 terjadi pada jam ke-72 (23,74%) sedangkan untuk Sumur P-03 pada jam ke-24 (39,48%). Penurunan tegangan antarmuka minyak-air pada kedua sumur disebabkan oleh pembentukan biosurfaktan oleh mikroba indigen. Sebaliknya, kenaikan tegangan antarmuka minyak-air terjadi pada jam ke-48 (23,54%) untuk Sumur P-02 dan jam ke-72 (12,62%) pada Sumur P-03. Kenaikan ini terjadi antara lain karena terbentuknya garam asam organik dan elektrolit anorganik seperti POH.
Pengamatan menunjukkan bahwa pada Sumur P-02 populasi tidak berbanding lurus dengan penurunan tegangan antarmuka sebaliknya pada Sumur P-03 populasi berbanding lurus dengan penurunan tegangan antarmuka minyak-air.
Untuk kondisi pH, keasaman kedua sumur berada pada rentang yang mendukung aktivitas mikroba. Perubahan nutrien tidak mempengaruhi tegangan antarmuka minyak-air secara langsung. Nutrien berpengaruh kepada populasi mikroba karéna dibutuhkan mikroba untuk beraktivitas. Mikroba Sumur P-02 lebih banyak mengkonsumsi sulfat dan fosfat sedangkan mikroba Sumur P-03 lebih banyak mengkonsumsi nitrogen."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton : CRC Press, 2011
530.417 APP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Fitrah Aulia Nurpalah
"Studi analisis ini merupakan suatu kegiatan untuk menganalisis dan menghitung kekuatan tegangan tendon dan besar beban ekternal dari lingkungan untuk menghindari terjadinya failure pada perencanaan dan perancangan TLP agar mendapatkan hasil yang optimal serta bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu 100 tahun (lifetime design). Guna mencapai tujuan yang dimaksud, harus dilakukan analisis terhadap pembebanan pada struktur TLP sendiri, beban angin, arus, jenis soil, dan beban ombak yang diderita TLP dalam kondisi kritis yaitu pada kondisi badai 100 tahunan di tempat operasional. Adapun hasil analisis ini menyatakan bahwa kekuatan tegangan tendon pada TLP yaitu 239.105.642,12 N/m2 dan hal ini sesuai dengan standar sehingga mampu diterapkan di laut dalam Wilayah Timur Kalimantan, Indonesia.

This analysis study is an activity to analyze and calculate about the tendon tensile strength of Tension Leg Platform (TLP) and the value of external load to avoid a failure in planning and designing it in order to obtain optimal results, and this building can survive within period 100 years (lifetime design). To achieve this intended goal, should be analyzed internal load on the structure, wind load, currents load, soil type, and wave load in critical condition (100 years storm condition) of operational place. The result of this analysis states the tendon tensile strength is 239.105.642,12 N/m2, it shall be appropriate with the standards an regulations, so the TLP can be applied for deep water on Eastern Region of Kalimantan, Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Rianti Dwiyani Agusman
"Tesis ini mencoba mengaplikasikan penelitian yang dilakukan oleh Dodd dan Favaro (2006) dalam karya tulisnya yang bertopik: ?Managing the Right Tension? pada lima bank terbesar berdasarkan total aset di Indonesia, namun penelitian hanya difokuskan kepada profitability vs growth tension dan today vs tomorrow tension. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, BRI dan BCA relatif telah berhasil mengendalikan kedua tension tersebut namun Mandiri, BNI, dan CIMB Niaga masih belum dapat mengendalikan tension ini dan terjebak dalam corporate cycle. Tesis ini juga mendukung hasil penelitian dari Dodd dan Favaro (2006) bahwa batting average memiliki korelasi yang positif dengan Total Shareholder Returns (TSR), namun demikian untuk kasus pada lima bank ini terdapat faktor lain yang peru diperhatikan yaitu struktur kepemilikan bank.

This thesis tries to apply the research conducted by Dodd and Favaro (2006) published in a journal: ?Managing the Right Tension? at the five biggest banks based on total asset in Indonesia but in this thesis only focusing at the first two tensions. In this thesis we found that BRI and BCA are relatively succeed in managing the two tensions but Mandiri, BNI, and CIMB Niaga still struggling in manage this two tensions and trapped in the corporate cycle. This thesis also support the research that batting average has a close relationship with TSR, but in our sample there are some other factor to be consider which is the ownership structure of the bank."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28212
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dheo Abdillah
"Masalah umum yang terjadi pada komponen logam adalah keausan. Proses pelapisan thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) adalah salah satu metode thermal spray yang relatif paling maju dari segi teknologi dan hasil lapisan yang mampu menghasilkan lapisan dengan ketahanan aus yang tinggi. Kelebihan yang dimiliki metode pelapisan thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) antara lain adalah lapisan yang memiliki densitas yang tinggi, oksidasi lapisan yang rendah, rentang penggunaan serbuk lapisan yang relatif banyak dan ikatan adhesif yang tinggi.
Pada penelitian ini, baja paduan tube ASTM A 213 T91dan baja karbon JIS G3132 SPHT-2 dilakukan grit blasting dilanjutkan dengan pemanasan permukaan pada temperatur 50 °C, 100 °C dan 150°C dengan menggunakan torch. Selanjutnya dilakukan proses thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) dengan serbuk pelapis CrC-25%NiCr Orlikon Metco. Karakterisasi hasil lapisan dan daerah antarmuka difokuskan pada struktur mikro, tingkat porositas, distribusi kekerasan dan laju keausan spesifik.
Hasil yang ditemukan bahwa pelapisan CrC-25%NiCr meningkatkan kekerasn masing-masing substrat 120-220 VHN menjadi 500-800 VHN. Selain itu nilai laju keausan spesifik juga menurun dari 1,66 x 10-6 mm3Kgf-1m-1 menjadi berkisar 7 x 10-8 mm3Kgf-1m-1. Peningkatan temperatur substrat sebelum penyemprotan dapat menurunkan persentase porositas pada lapisan HVOF dan dapat mempengaruhi nilai distribusi kekerasan dan keausan lapisan.

One of the general problem of metal part is wear. Thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) coating process is one of most advance coating methode for its technology and the high quality of coating, resulting in high wear ressistance coat. The advantages of thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) are high density coat, low oxidation coat, wide range of usable coating materials and high adhesive bond strength.
In this study, alloy steel tube ASTM A 213 T91 and low carbon steel JIS G3132 SPHT-2 blasted with alumina and heated for 50 °C, 100 °C dan 150°C. Then the substrate was sprayed with CrC-25%NiCr Orlikon Metco coating in the process of thermal spray high velocity oxygen fuel (HVOF) methode. The characterization focused on microstructure of coating interface, porosity, hardness distribution and spesific wear rate.
It was found that CrC-25%NiCr coating enhace surface hardness from 120-220 VHN to 500-800 VHN. Moreover CrC-25%NiCr coating decrease the value of spesific wear rate from 1,66 x 10-6 mm3Kgf-1m-1 to 7 x 10-8 mm3Kgf-1m-8. It was found that the increasing of substrate temperature could decrease coating porosity and affects coating hardness and spesific wear rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Fadly
"Material Ti6Al4V sangat umum digunakan sebagai Biomaterial karena memiliki karakteristik yang mendukung sebagai Biomaterial. Namun, sejumlah kecil kadar aluminium (Al), vanadium (V), dan Titanium (Ti) dapat terlepas sehingga dapat berdampak bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi stabilitas lapisan oksida pada permukaan implan Ti-6Al-4V yang diberikan pembebanan mekanis berupa bending sesuai dengan kontur wajah manusia. Preparasi Ti-6Al-4V dilakukan hingga permukaan tampak seperti mirror-like dan bersih dari unsur pengotor. Proses pembebanan mekanis menggunakan metode 3-point bending dengan variasi strain 0,01586, 0,016022, 0,015916. Sampel kemudian akan diimersi dalam larutan HBSS selama 21 hari dan 28 hari. Pengaruh strain terhadap kekasaran permukaan pasca imersi diidentifikasi melalui pengujian Surfcom, pengamatan morfologi dan karakterisasi unsur pada permukaan lapisan TiO2 sebelum dan sesudah proses imersi dengan larutan HBSS dengan SEM-EDS dan OM. Hasil penelitian memerlihatkan bahwa semakin tinggi pembebanan yang diberikan akan semakin berpengaruh terhadap ketidakstabilan lapisan pasif titanium oksida. Selain itu, ditemukan microcrack pada lapisan oksida pada tiap variasi strain yang diberikan. Hasil pengujian imersi menunjukkan bahwa microcrack yang terdapat pada lapisan oksida menjadi tempat utama terdepositnya komponen HBSS. Selain itu, terjadi peristiwa stress corrosion cracking pada lapisan oksida di permukaan yang dibuktikan dengan perubahan warna oksida pada permukaan Ti-6Al-4V.

Ti6Al4V material is commonly used as a biomaterial due to its supportive characteristics for biomedical applications. However, a small amount of aluminum (Al), vanadium (V), and titanium (Ti) can be released, which can have implications for the human body. This study aims to evaluate the stability of the oxide layer on the surface of Ti-6Al-4V implants subjected to mechanical loading in the form of bending according to the contour of the human face. The Ti-6Al-4V specimens were prepared until the surface appeared mirror-like and free from impurities. Mechanical loading was applied using the 3-point bending method with strain variations of 0.01586, 0.016022, and 0.015916. Subsequently, the samples were immersed in HBSS solution for 21 and 28 days. The effect of strain on the surface roughness after immersion was identified through Surfcom testing, morphology observations, and elemental characterization of the TiO2 layer using SEM-EDS and OM. The results showed that higher applied loading had a greater impact on the instability of the titanium oxide passive layer. Additionally, microcracks were found in the oxide layer for each strain variation applied. The immersion test revealed that microcracks served as primary sites for the deposition of HBSS components. Furthermore, stress corrosion cracking occurred in the oxide layer on the Ti-6Al-4V surface, which was evidenced by changes in the oxide coloration on the surface."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronal Setiawan
"ABSTRAK
Pada bangunan teknik sipil yang terletak pada daerah laut atau pantai, sering kali mengalami kerusakan akibat terjadinya korosi pada struktur bangunan. Hal ini tentu saja mengakibatkan kurangnya umur layan bangunan dan kekuatan struktur. Pada struktur yang mengalami korosi, diperlukan perbaikan yang menyeluruh yang relatif lebih murah dibandingkan pembangunan kembali. Struktur yang mengalami perbaikan akan mempunyai perilaku yang berbeda dengan struktur awalnya. Hal ini dikarenakan pada struktur perbaikan telah terjadi penyatuan antara material lama dan material baru yang dapat berbeda sifatnya. Ikatan antara material lama dan material baru akan berpengaruh terhadap kekuatan struktur. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai kekuatan struktur perbaikan tersebut.
Salah satu cara untuk menganalisa kekuatan struktur perbaikan adalah dengan menggunakan program Drain 2DX. Pada Drain 2DX, struktur beton bertulang didiskretisasi menjadi beberapa elemen yang masing-masing terdiri dari beberapa segmen. Sedangkan pada penampang struktur dilakukan pemodelan fiber dengan sifat material yang non linier. Untuk mendekati hasil percobaan maka dianalisa pengaruh dari fenomena komposit bertulang (gap, pull out, dan tension stiffening)_terhadap kekuatan struktur. Prosedur analisa dilakukan dengan cara penambahan beban yang diatur melalui displacement control sampai pada keruntuhan struktur. Maka akan diketahui hubungan antara beban dengan lendutan yang mencerminkan perilaku struktur perbaikan.
Dari hasil analisis dengan menggunakan program Drain 2DX, didapat kapasitas beban kerja struktur perbaikan tidak berbeda jauh dengan struktur awalnya. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan grafik beban-lendutan antara struktur awal denan struktur perbaikan. Struktur perbaikan dapat berdeformasi lebih besar dari struktur awalnya, karena pengaruh gap pada struktur perbaikan lebih tidak kaku dibanding struktur awalnya. Sedangkan pull out yang yang terjadi pada kedua struktur juga sangat berpengaruh terhadap kekakuan dan kekuatan struktur.

"
2001
S34790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>