Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oxford: Blackwell Sience, 2003
693.5 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Balaguru, Perumalsamy N.
New York: Taylor &Fransic, 2009
624.183 4 BAL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Somerville, George
London: Taylor and Francis, 2008
624.183 402 88 SOM n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abingdon: Routledge, 2011
624.183 4 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Azzahra Salsabila
"Infrastruktur transportasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Hingga saat ini, terdapat 18.990 unit jembatan nasional di Indonesia. Namun, hanya 1.2% dari total keseluruhan tersebut yang berada dalam kondisi baik. Sehingga diperlukan adanya pemeliharaan dan perawatan untuk menjaga kualitas agar tetap optimal untuk digunakan. Pedoman menjadi salah satu acuan yang digunakan dalam pekerjaan pemeliharaan dan perawatan. Saat ini, sudah terdapat pedoman yang digunakan, tetapi tidak membahas secara detail. Maka dari itu, diperlukan adanya pengembangan pedoman pemeliharaan dan perawatan yang berbasis WBS untuk memudahkan proses pemeriksaan, pemeliharaan, dan juga perawatan pada komponen struktur bawah jembatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pedoman pemeliharaan dan perawatan pada pekerjaan struktur bawah jembatan beton yang berbasis work breakdown structure (WBS) untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Hasil dari penelitian ini adalah pedoman pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur bawah jembatan beton yang berbasis work breakdown structure (WBS) untuk 44 klaster elemen serta model hubungan antara work breakdown structure (WBS) dan pedoman pemeliharaan dan perawatan dengan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Dengan adanya pengembangan pedoman akan memengaruhi peningkatan kinerja struktur bawah jembatan, terutama pada aspek durabilitas dan kondisi umum jembatan.

Indonesia's transportation infrastructure is currently undergoing rapid development. Presently, there are 18,990 national bridges across the country, but only 1.2% of these are in good condition. Consequently, maintenance and repair are essential to ensure their quality remains optimal. Guidelines play a crucial role in directing maintenance and repair activities. Although existing guidelines are available, they lack detailed coverage. Therefore, there is a need to develop maintenance and repair guidelines based on a Work breakdown structure (WBS) to streamline the inspection, maintenance, and care processes for the substructure components of concrete bridges. This research aims to develop maintenance and upkeep guidelines for the substructure work of concrete bridges based on the Work breakdown structure (WBS) to improve maintenance and repair performance. The outcome of this research is the implementation guidelines for the maintenance and repair of the substructure components of concrete bridges based on WBS for 44 element clusters, as well as a model showing the relationship between the Work breakdown structure (WBS) and the maintenance and repair guidelines with their performance. The development of these guidelines will impact the improvement of the substructure performance of bridges, particularly in terms of durability and overall condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihani Syahirah
"Indonesia memiliki ribuan jembatan nasional dan tercatat hanya 1% diantaranya berada dalam kondisi baik. Kondisi ini mengancam keamanan dan ketahanan infrastruktur jembatan. Upaya pemeliharaan dan perawatan diperlukan untuk menjaga jembatan tetap aman. Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Building Information Modelling (BIM) diharapkan dapat meningkatkan kualitas, ketepatan dan kecepatan dalam pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Pengembangan SMM yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan sebuah dokumen lengkap yang memuat enam komponen penting dalam manajemen mutu yang patuh terhadap regulasi yang berlaku. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini juga turut mengintegrasikan penggunaan BIM dengan SMM pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Integrasi BIM dilakukan untuk mengakselerasi kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton dengan melibatkan teknologi dan sistem digital yang berkembang saat ini. Penelitian dilakukan dengan penggunaan data historis dan survey untuk pengembangan model BIM dilanjutkan dengan validasi konten kepada pakar/ahli untuk mengetahui ketepatan dalam mengintegrasikan SMM dan BIM pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Dari penelitian ini diperoleh sebuah produk menggunakan studi kasus Jembatan X yang melibatkann penggunaan website dalam pengintegrasian.

Indonesia has thousands of national bridges, and only 1% of them are recorded to be in good condition. This situation threatens the safety and resilience of bridge infrastructure. Maintenance and repair efforts are necessary to keep bridges safe. The implementation of a Quality Management System (QMS) and Building Information Modelling (BIM) is expected to improve the quality, accuracy, and speed of maintenance of concrete bridges. The development of the QMS aims to produce a comprehensive document that includes six important components of quality management that comply with applicable regulations. In line with this, the research also integrates the use of BIM with the QMS in the maintenance of concrete bridges. The integration of BIM is carried out to accelerate the performance of concrete bridge maintenance and repair by involving current digital technology and systems. This research is conducted using historical data and surveys for the development of the BIM model, followed by content validation by experts to determine the accuracy of integrating the QMS and BIM in concrete bridge maintenance. From this research, a product was obtained using a case study of Bridge X, which involves the use of a website for integration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blight, Geoffrey E.
"Contents: Since AAR was first identified in 1940, it has been a subject dominated by studies of the mineralogy of AAR-susceptible aggregates, the chemistry of the AAR and related reactions and laboratory tests used to diagnose AAR and predict potential future swelling. Civil and structural engineers have found the literature bewildering and difficult to apply to their immediate requirements of assessing the present and future effects of AAR on the strength, safety and serviceability of plain and reinforced concrete structures. There is a need to discuss methods that can be used for in situ non-destructive testing to assess the effects of AAR, and in-service measurements and load-testing to assess the present and future safety of reinforced concrete structures. Methods of repair and rehabilitation and their long-term success also need to be discussed, as do methods of halting or slowing the progress of AAR. At the same time, the fundamentals of AAR need to be explained in terms intelligible to the civil and structural engineer who is primarily trained in structural mechanics and design, but also needs to have a basic understanding of the AAR process and its effects on concrete."
Boca Baton: CRC Press , 2011
620.136 2 BLI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gandjar I. Bondan
"Tulisan ini menyajikan hasil penelitian mekanik beton (kuat tekan, modulus elastisitas, kuat lentur, rangkak dan susut) mutu tinggi dan baton mutu normal. Beton mutu tinggi dibuat dengan w/c 0,28 dan menggunakan bahan tambah silica fume dan superplasticizer.
Nilai modulus elastisitas tekan beton diambil berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton dengan pemberian beban secara bertahap sebesar 2 ton. Benda uji yang digunakan adalah benda uji silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Modulus elastisitas tarik beton diambil dari hasil pengujian kuat lentur balok beton tanpa tulangan yang pada sisi tarik balok dipasang strain gauge untuk mengetahui besarnya regangan berdasarkan beban yang diberikan. Ukuran benda uji adalah 15 x 15 x 60 cm.
Pengujian modulus elastisitas beton dilakukan setelah mencapai umur 28 hari. Pengamatan susut (shrinkage) beton berlangsung selama 90 hari pada balok beton tanpa tulangan dengan ukuran 10 x 10 x 50 cm. Sedangkan pengujian rangkak (creep) beton dilakukan pada benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm selama 90 hari setelah berumur 28 hari.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa beton mutu tinggi memiliki kecuraman yang lebih tajam pada daerah elastis kurva hubungan tegangan regangan baton, dengan demikian besarnya modulus elastisitas lebih besar dibandingkan dengan beton mutu normal. Korelasi antara modulus elastisitas tekan dan tarik dengan kuat tekannya mempunyai niai yang mirip, Ec= Etrk=4300/ f'c .
Hasil pengujian rangkak yang dianalisa berdasarkan model Fxs Newtonian dan pengujian susut yang didekati dengan formulasi Lorman, menunjukkan bahwa beton yang menggunakan silica fume memiliki regangan lebih kecil dibanding dengan beton tanpa menggunakan silica fume, dan mendekati persamaan empiris yang disarankan ACI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Septiandini
"Dalam tesis ini dilakukan penelitian terhadap kekuatan beton mutu tinggi melawan serangan sulfat dengan bahan tambahan mikrosilika yang berasal dari Australia (SFA) dan Amerika (SFB). Dalam penelitian ini digunakan beton dengan ?water to cementitious material ratio" 2.8, ukuran agregat maksimum 10 mm, penggunaan superplastisizer 1.65-2.75 % dari berat semen ditambah mikrosilika, dengan variasi tambahan mikrosilika sebesar 5%, 7.5%, 10% dari berat semen ditambah mikrosilika. Benda uji beton dibuat berbentuk silinder dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm direndam dalam larutan magnesium sulfat 1%,3%,5% selama 90 hari setelah perawatan 28 hari dengan air biasa.
Ketahanan beton terhadap serangan sulfat dilakukan dengan pengujian kuat tekan dan pengujian berat. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 30,60,90 hari sedangkan pengujian berat dilakukan terhadap benda uji dalam keadaan ssd pada umur 0,14,28,42,56,70,84 hari.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa beton dengan bahan tambahan mikrosilika dapat meningkatkan ketahanan beton terhadap serangan sulfat, dan penggunaan mikrosilika B sebanyak 10% untuk campuran beton adalah yang paling baik untuk meningkatkan kekuatan beton dalam larutan magnesium sulfat.
Dalam larutan magnesium sulfat 3 % sampai umur 90 hari, beton tanpa tambahan mikrosilika mengalami penurunan kuat tekan sebesar 44.8 kg/cm2 dari nilai kuat tekan beton tersebut dalam perawatan dengan air biasa, sedangkan beton dengan campuran mikrosilika B 10 % belum mengalami penurunan dari nilai kuat tekan.
Dalam larutan magnesium sulfat 5 % sampai umur 90 hari, beton tanpa tambahan mikrosilika mengalami penurunan kuat tekan rata-rata sebesar 60,1 kg/cm2 dari nilai kuat tekan beton tersebut dalam perawatan dengan air biasa, sedangkan beton dengan campuran mikrosilika B 10 % kuat tekannya hanya mengalami penurunan sebesar 3.5 kg/cm2 dari nilai kuat tekan beton tersebut dalam perawatan dengan air biasa.
Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar SiO2 yang terkandung dalam mikrosilika yang dipergunakan pada campuran beton semakin baik ketahanannya terhadap serangan sulfat, dan dari hasil uji berat diketahui bahwa beton mutu tinggi yang direndam dalam larutan magnesium sulfat sampai umur 90 hari tidak mengalami pengurangan beratnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>