Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159346 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Purwadi
"Tesis ini membahas perilaku komposit interior dengan beton yang terdapat di dalam profil kotak baja tebal 4 mm. Dengan mutu beton fc = 32 MPa dan tegangan leleh baja fy = 270 MPa untuk hasil pengujian full-scale pada kondisi leleh diperoleh gaya lateral sebesar 41 ton, displacement 35 mm dan daktilitas benda uji sebesar 3,5. Tekuk yang terjadi pada benda uji berada pada daerah balok, sehingga kriteria strong column weak beam terpenuhi. Kelebihan dari struktur komposit adalah mengkombinasikan keunggulan dari masing-masing sifat bahan dari baja dan beton sehingga diharapkan akan diperoleh bahan yang efektif, efisien dan ekonomis untuk kepentingan industri konstruksi.

This thesis discusses the behavior of the composite structure in-filled concrete hollow steel section with profile 4 mm thick steel box. With the quality of concrete fc= 33 MPa and steel yield stress fy = 270 MPa for the full-scale test results on yield condition obtained lateral force of 41 tons, 35 mm displacement and ductility of test specimens of 3.5. Buckling occurring in the test specimen in the beam region, so the criteria of strong column weak beam is valid. The advantages of composite structures is to combine the advantages of each the material properties of steel and concrete which is expected to obtain materials that are effective, efficient and economical for the benefit of the construction industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30239
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susilahadi
"Tesis ini berbasis pada penelitian full-scaled dari sambungan balok-kolom ( beam-column joint) eksterior. Baik balok maupun kolom keduannya merupakan penampang komposit dari penampang kotak baja (di bagian luar) serta beton tanpa tulangan di bagian dalam. Tidak dipasang shear connector pada balok maupun kolom komposit ini. Kolom berdimensi (500x500x3200)mm, sedang balok berdimensi (300x500x2300)mm. Tebal pelat baja 4mm dan mutu baja fy=270 MPa. Beton yang digunakan adalah fc?=33 MPa. Balok dan kolom dihubungkan dengan pelat setebal 16 mm yang dipasang pada sisi atas dan sisi bawah balok dengan alat sambung las. Benda uji dirancang untuk mengalami kehancuran lentur pada titik sejauh 30 cm dari muka kolom. Uji beban dengan menggunakan beban quasi-static berkapasitas 100 ton dengan kemampuan simpangan maksimum sebesar +30/-30 cm. Leleh pertama terjadi pada beban lateral 20 ton dalam simpangan 22 mm. Daktilitas sambungan sebesar 5,93.

The thesis is based on full-scalled exterior joint. Beam and column are composite sections consisted of steel plate ( out side) and conctrete without reinforced ( inner side). There are no shear connector in the beam and column. The dimension of column is 500x500x3200 mm and the beam is 300x500x2300mm. The thickness of the plate is 4 mm ( fy=270 MPa). Beam and column are joined by 16mm thickness of plate steel in both upper side and lower side of beam by welding. The sample is designed to be bending-collapsed in 30 cm away from the column face. Loading test is performed by quasi-static load of 100 tf capacity actuator with +30/-30 cm maximum displacement. First yielding is occurred in 20 tf lateral force and 22mm lateral displacement. Ductility of the joint is 5.93."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29603
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abubakar Fahmi
"Struktur kolom komposit adalah struktur kolom yang terbentuk dari dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban terutama beban aksial dan momen akibat beban aksial eksentris. Pada skripsi ini secara khusus akan dibahas struktur kolom komposit yang terdiri dari material square hollow steel dan beton dengan 2 macam mutu. Material baja dan beton masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan melakukan penggabungan kedua material dalam suatu struktur maka diharapkan struktur tersebut dapat bekerja maksimal dalam menahan beban luar, yaitu dapat menahan beban lebih besar dengan deformasi yang kecil. Hal ini disebabkan karena perilaku dari struktur komposit baja-beton sangat dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material baja dan beton. Dengan mengetahui sifat material baja dan beton, dapat dibuat suatu eksperimen kolom untuk mencari hubungan antara gaya yang diberikan dengan lendutan yang terjadi, kemudian menganalisis tipe keruntuhan yang terjadi serta perbandingan dengan perhitungan teoritis (dengan Ad Code).
Berdasarkan latar belakang di atas, pada skripsi ini penulis melakukan eksperimen pada kolom komposit baja-beton dengan cara penyediaaan bahan bahan eksperimen yaitu baja test dan campuran beton 2 macam mutu fc'= 32.4 MPa dan fc' = 46 MPa. Untuk keperiuan test diperiukan perhitungan awal untuk mendapatkan profil SHS yang sesuai dengan kapasitas alat laboratorium (hydraulic jack 20 ton), perhitungan awal itu menggunakan diagram interaksi sebagai pembantu untuk mendapatkan dimensi profil kolom.
Hasil yang didapat dari test ini berupa hubungan antara gaya ber eksentrisitas yang diberikan dengan lendutan yang terjadi pada titik-titik tertentu serta tipe keruntuhan dari kolom tersebut. Tipe keruntuhan kolom tersebut adalah tipe buckling akibat kelangsingan kolom bukan hancur karena penampang. Serta analisis yang didapatkan dimana makin tipis (nilai b/t rasio besar) suatu profil serta makin meningkat mutu beton maka faktor keruntuhan model beton (keruntuhan getas) akan terjadi pada struktur komposit tersebut, demikian juga sebaliknya. Dari hasil ini dapat dijadikan referensi dari perhitungan analisa kolom komposit baja beton dengan menggunakan berbagai program komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyana
"Penggunaan material untuk struktur tidak lagi hanya sejenis saja, tapi pada perkembangannya digunakan beberapa gabungan dari material yang bekerja bersama-sama dalam menahan beban. Struktur ini lebih dikenal dengan struktur komposit. Pada kesempatan ini akan dibahas kolom komposit baja square hollow section dan beton. Penampang komposit dengan material baja dan beton lebih umum digunakan, kombinasi sifat material beton dan sifat material baja akan meningkatkan kekuatan penampang. Sifat material baja dan beton diambil dengan memakai model yang terdapat di literatur.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka pada skripsi ini penulis akan melakukan analisa kolom komposit baja-beton dengan mengembangkan model sederhana secara analitis untuk mempelajari tingkah lakunya. Model yang dikembangkan adalah berdasarkan pendekatan layer (Fiber Model). Prinsip analisa ini adalah pembagian penampang kolom menjadi segmen segmen yang lebih kecil. Tiap segmen tersebut dibagi atas sejumlah layer yang terdiri dari layer baja dan beton. Untuk membantu menyelesaikan analisa ini secara numerik akan digunakan bahasa pemrograman MATHLAB 5.3. Dengan menganalisa setiap potongan tersebut maka sebagai keluaran akhir akan didapatkan hubungan antara lendutan dengan beban yang diberikan.
Hasil analisa program didapatkan besarnya hubungan antara beban dengan lendutan pada kolom komposit baja square hollow section di sepanjang bentang. Kemudian hasil ini dianalisa dan dibandingkan dengan eksperimen. Untuk mengetahui karakteristik dari kekuatan penampang kolom komposit tersebut dilakukan variasi terhadap mutu beton , model beton , tebal profil dan ukuran profil. Model beton tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan penampang sedangkan peningkatan mutu beton akan meningkatkan kekuatan penampang. Selain itu dianalisa faktor tekuk yang terjadi pada kolom komposit. Lendutan yang terjadi ternyata sangat berpengaruh terhadap kekuatan penampang kolom komposit karena timbulnya momen lentur sekunder atau terjadinya efek P-Delta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Juarisman
"Balok komposit adalah balok yang terbentuk dari dua material atau lebih, yang bekeria bersama-sama untuk menahan beban terutama beban lateral dan lentur. Struktur komposit yang dibahas pada skripsi ini menggunakan material dari baja dan beton. Material baja dan beton masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan penggabungan kedua material dalam suatu struktur maka diharapkan struktur tersebut dapat bekeria maksimal dalam menahan beban luar, yaitu dapat menahan beban lebih besar dengan deformasi yang kecil. Hal ini disebabkan karena perilaku dari struktur komposit baja-beton sangat dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material baja dan beton. Dengan mengetahui sifat material baja dan beton, dapat dibuat suatu pendekatan teoritis untuk mengetahui pengaruh pembebanan struktur balok komposit terhadap deformasi yang terjadi. Untuk material baja dipakai profil rectangular hollow section (RHS). Profil komposit ini disebut Concrete-Filled Tubular (CFT).
Berdasarkan latar belakang di atas, pada skripsi ini penulis melakukan analisa fiber model pada balok komposit baja RHS-beton dengan pembebanan empat titik, yaitu dengan cara membagi penampang menjadi serat-serat arah tinggi balok, sehingga terdapat sifat non linear material. Sedangkan untuk menghitung rotasi dan lendutan, dipergunakan rumus Mekanika yaitu Moment-Area Method. Untuk keperluan analisa maka penulis memakai program MATLAB 5.3. Dari hasil analisa yang didapat kemudian dibandingkan dengan hasil experimen.
Pada studi ini, hasil yang didapat adalah bahwa perilaku Concrete-filled tubular element sangat baik dalam melakukan deformasi daktail, yaitu mempunyai curvature ductility factor dan displacement ductility factor yang besar, sehingga cocok untuk digunakan pada daerah rawan gempa. Analisa fiber model yang dilakukan memberikan hasil yang mendekati dengan hasil experimen. Dan type keruntuhan yang teriadi pada penampang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu keruntuhan lentur, keruntuhan geser, keruntuhan akibat bond slip, dan keruntuhan akibat local buckling (pada profil yang tidak diisi beton). Sehingga perhitungan deformasi melalui kurvatur harus memperhatikan beberapa efek tambahan, yaitu akibat kuat tarik beton, efek kuat tarik beton di antara dua retak lentur, penambahan deformasi akibat retak tarik diagonal geser dan bond slip."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Indarto
"Struktur balok komposit adalah struktur balok yang merupakan gabungan dua material atau lebih, yang bekerja sama secara simultan untuk menahan beban, terutama beban lateral dan lentur. Dalam skripsi ini, struktur komposit yang akan dibahas terbuat dari material beton dan baja. Material beton dan baja masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengkombinasikan keduanya sedemikian rupa, diharapkan struktur tersebut dapat bekerja lebih optimal dalam menahan beban luar. Perilaku struktur komposit yang dihasilkan amat dipengaruhi oleh gabungan sifat material beton dan baja. Dengan mengetahui sifat material beton dan baja maka dapat dibuat suatu pendekatan teoritis untuk mengetahui pengaruh pembebanan pada struktur balok komposit terhadap deformasi yang terjadi. Pada skripsi ini secara khusus akan dibahas struktur balok komposit yang terdiri atas baja penampang rectangular hollow dan beton.
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam skripsi ini penulis akan melakukan studi eksperimental dengan melakukan pengujian terhadap balok komposit beton-baja dengan menggunakan berbagai variasi kondisi yaitu keadaan komposit dan non komposit, variasi letak beban yang berbeda, variasi mutu beton, dan variasi dimensi penampang balok. Kemudian hasil pengamatan yaitu pengaruh beban terhadap lendutan yang terjadi akan dilakukan analisa agar dapat diketahui bagaimana perilaku yang terjadi pada setiap spesimen benda uji selama pengujian dilakukan. Dari studi eksperimental ini diharapkan dapat diketahui perbedaan perilaku struktur komposit dan non komposit pada balok dengan pembebanan empat titik.
Pada akhirnya akan ditunjukkan bahwa terjadi suatu perbaikan sifat struktur yang menyolok ketika balok berlaku sebagai komposit dibanding sebagai non komposit. Bisa dilihat juga bagaimana kenaikan mutu beton temyata tidak memberikan perubahan perilaku struktur yang signifikan pada struktur komposit. Selain itu akan ditunjukkan pula bagaimana perbandingan hasil perhitungan kekuatan teoritis menggunakan ACI Code, Modified ACS Code dan Modified Modified ACI Code dengan hasil yang didapat dari eksperimen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul
"Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dan gabungan dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Struktur komposit tersebut dapat berupa komposit baja-beton, beton-kayu, yang dapat digunakan untuk kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas khusus penampang komposit dengan material baja-beton. Perilaku penampang komposit baja-beton dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material beton dan profil baja. Akibat pembebanan, eiemen struktur komposit berdeformasi sehingga penampangnya mengalami tegangan tank dan tegangan tekan. Perilaku beban-lendutan balok komposit dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenamya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus yang ada dengan batasan-batasannya atau dengan membuat suatu bentuk pemodelan numerik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan analisa penampang balok komposit dengan membagi penampang menjadi serat-serat dan memberikan sifat non-linier material pada masing-masing serat. Analisa ini disebut sebagai analisa fiber model. Analisa ini diselesaikan secara numerik menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan analisa ini diharapkan hasil penyelesaian analitis yang diperoleh dapat menjadi parameter untuk kondisi yang sebenarnya terjadi baik pada elemen struktur di lapangan maupun saat penelitian di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Irawan
"Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dan gabungan dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Struktur komposit tersebut dapat berupa komposit baja-beton, beton-kayu, yang dapat digunakan untuk kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan lain sebagainya. Skripsi ini membahas khusus mengenai penampang komposit dengan material baja-beton. Analisa fiber model dilakukan terhadap penampang komposit beton dengan profil baja / dan profil baja C, dibatasi sampai mendapatkan perilaku momen-kurvatur. Dimana terdapat hubungan diferensial dan integral antara kurvatur dan deformasi yang berupa rotasi dan lendutan. Perilaku beban-lendutan balok komposit dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus yang ada dengan batasan-batasannya atau dengan membuat suatu bentuk pemodelan numerik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan analisa penampang balok komposit dengan membagi penampang menjadi serat-serat dan memberikan sifat non-Iinier material pada masing-masing serat. Analisa ini disebut sebagai analisa fiber model. Analisa ini diselesaikan secara numerik menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan analisa ini diharapkan hasil penyelesaian analitis yang diperoleh dapat menjadi parameter untuk kondisi yang sebenarnya terjadi baik pada elemen struktur di lapangan maupun saat penelitian di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Amelia
"Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) merupakan sasana yang dikelola oleh pemerintah atau badan swasta terkait sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat berusia lanjut. PSTW sebagai salah satu ruang hidup manusia lanjut usia memiliki pengaruh dalam memunculkan perilaku yang terjadi. Perilaku ini muncul sebagai manifestasi lanjut usia dalam berekspresi dan beraktivitas dalam konteks spasial yang dipengaruhi oleh interioritas tubuh manusia lanjut usia dan desain ruang interior di PSTW. Skripsi ini ditulis secara deskriptif menggunakan kajian literatur dan pembahasan studi kasus. Studi kasus dilakukan pada dua individu lanjut usia yang menetap di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung dan dianalisis dengan menggunakan pemetaan perilaku sebagai perwujudan penulisan yang utuh untuk melihat variasi perilaku lanjut usia di dalamnya. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa intensitas perilaku lanjut usia yang muncul dipengaruhi oleh besarnya intensitas aktivitas yang dilakukan pada suatu ruang, dimana ruang tersebut merupakan ruang favoritnya di dalam PSTW.

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) is a place that was managed by the government or private institution as a service form for the elderly community. PSTW as one of the elderly living space has an influence to elderly behaviors. This behavior has presented as a manifestation of expression and activities in the spatial context that is affected by the interiority of elderly bodies and implication of interior design in PSTW. This undergraduate thesis is written in descriptive method by using literature study and review of case studies. An analysis of case study was conducted in two eldery people who are living in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung and presented by using behavioral mapping to see variations of elderly behaviors. The analysis showed that the intensity of elderly behavior is affected by the intensity of activities that appear on their everyday space, which belongs to their favorite space in PSTW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edith Baskara
"ABSTRAK
Pada penelitian kali ini akan diteliti struktur komposit yang dikenal dengan istilah Concrete Filled Steel Tube (CFST) yaitu struktur baja hollow kotak yang diisi dengan beton. Struktur ini sudah secara luas dipakai dalam bidang konstruksi diantaranya adalah sebagai balok girder jembatan kereta api yang terdapat di Jepang (Hosaka et al., 1997; Nakamura et al., 2004). Beberapa keuntungan dari struktur CFST antara lain adalah struktur memiliki daktilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan struktur beton bertulang biasa, penampang beton dapat mencegah terjadinya local buckling pada penampang hollow baja dan sebaliknya penampang baja dapat menjaga confinement struktur beton sehingga beton dapat meningkatkan kekuatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa perilaku struktur komposit CFST dengan memodelkan struktur secara matriks dan melakukan permodelan fiber model pada penampang balok. Analisa yang dilakukan mencakup analisa perilaku linear dan non-linear penampang, analisa kekakuan sambungan dan kapasitas sambungan. Proses analisa dilakukan dengan membandingkan grafik eksperimen dan grafik hasil permodelan. Hasil penelitian menunjukan bahwa grafik hasil eksperimen mendekati grafik permodelan, dan sambungan memiliki sifat kekakuan yang rigid dan kapasitas yang cukup besar sehingga sambungan tetap elastis pada saat balok mengalami leleh.

ABSTRACT
This research will investigate composite structure that has known as concrete filled steel tube (CFST), steel hollow cross section fill in with concrete. This type of structure has been widely use in construction site, one of them is use as train?s bridge girder in Japan (Hosaka et al., 1997; Nakamura et al., 2004). Some of the advantages of CFST are this structure has a high ductility if we compare it with common concrete reinforcement, concrete cross section will prevent steel tube to occurrence of local buckling, and on the other hand steel will confine the concrete so it will increase strength of concrete it self. The aim of this research is to analyze the behavior of CFST?s structure by modelling it in stiffness matrix and modelling fiber to beam cross section. The analysis are including behavior of linear and non-linear of beam cross section, connection stiffness, and connection capacity. The analyzing process do by compare the graphic of experiment and the graphic of modelling results. This research show that experiment?s graphics are close to the graphic of modelling result, and connection has rigid stiffness and has enough strength to keep linear while beam has yielding. "
2015
S59578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>