Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Maolana
"Tesis ini berisi studi aplikasi metode penalti volume (volume penalty method) pada komputasi dinamika fluida (Computational Fluid Dynamic/CFD). Metode ini diterapkan pada pemodelan numerik persamaan Burgers satu dimensi dan persamaan Navier-Stokes dua dimensi. Untuk kasus satu dimensi, metode ini diujikan pada persamaan Burgers dengan dan tanpa interaksi fluida-solid (IFS) dan diterapkan pada persamaan Burgers yang direduksi dengan POD (Proper Orthogonal Decomposition).
Dari pemodelan menunjukan bahwa untuk kasus satu dimensi baik dengan maupun tanpa IFS, diperoleh hasil yang sama dengan metode klasik. Untuk kasus satu dimensi dengan POD, kasus tanpa IFS memberikan hasil yang sama dengan metode klasik. Namun untuk kasus dengan IFS tidak diperoleh hasil yang sama dengan metode klasik. Untuk kasus dua dimensi, metode ini diterapkan pada aliran fluida melalui silinder dan melalui kotak dan diperoleh hasil yang sama dengan metode klasik.

This thesis consists of application of volume penalty method in Computational Fluid Dynamic (CFD). This method applied in numerical modeling of one dimension Burgers equation and two dimensions Navier-Stokes equation. In case of one dimension, this method is tested in Burgers Equation with and without interaction of fluid-solid (IFS) and also in reduced Burgers equation with Proper Orthogonal Decomposition (POD).
The modeling shows that for one dimension Burgers equation with and without IFS give the same result with classic method. For one dimension Burgers equation with POD, the case without IFS gives the same result with classic method, but not for the case with IFS. In two dimensions Navier-Stokes equation, this method applied in fluid flow around a cylinder and a box and gives the same result with classical method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29988
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Munson, Bruce R.
Jakarta: Erlangga, 2004
532 MUN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Derrida, Jacques
Chicago: University of Chicago Press, 2014
364.660 1 DER d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ichiko Thambryana Dwita
"Analisa dinamika fluida dibutuhkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam memvisualisasikan aliran pada mekanika fluida, akan tetapi metode ini tidak terdapat pada modul di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia sehingga dibutuhkan suatu metode untuk melengkapinya. Alat gelembung hidrogen dirancang dan diuji agar dapat memvisualisasikan aliran, menentukan profil kecepatan yang terbentuk di sekitar bola dan bola golf serta mengamati pengaruh penambahan orifice dalam aliran fluida terhadap perubahan tekanan dan kecepatan yang terjadi. Proses visualisasi aliran dilakukan dengan cara mengambil gambar saat pembentukan aliran hidrogen terjadi. Parameter yang divariasikan adalah bilangan Reynold yang didasarkan pada kecepatan fluida di hulu serta bergantung pada struktur yang dipakai (bentuk bola, bola golf atau radius hidraulik pipa persegi empat di mana terdapat orifice). Kenaikan kecepatan yang sebanding dengan bilangan Reynold setelah melewati bagian hulu menuju hilir terjadi pada semua variabel yang diuji namun karena pengaruh getaran yang timbul pada water tunnel membuat visualisasi kurang terlihat dari pembentukan gelembung hidrogen terhadap aliran fluida. Bilangan reynold yang dihasilkan menggunakan alat ini pada rentang 5000-18000. Aliran yang paling laminar ditunjukkan dengan nilai intensitas turbulen yang paling rendah, yaitu 10,59 dengan kecepatan aliran rata-rata 28,24 mm/s. Rata-rata coefficient discharge sebesar 0,4660 sepanjang Re 12-18 pada aliran yang dilewati orifice.

Analysis of fluid dynamics is require to provide a clearer picture in visualizing the flow on fluid mechanics, but the method has not been include in laboratory teaching module at Department of Chemical Engineering University Indonesia. Hydrogen bubble device is designed and tested in order to visualize the flow, determine the velocity profile is formed around the sphere, golf ball and observe the effect of adding orifice in fluid flow against the pressure and velocity changes that occur. Flow visualization is process by taking pictures during the formation of hydrogen flow. The parameters was varied the Reynolds number based on fluid velocity in the upstream as well as dependent on the structure used (a ball, golf ball or hydraulic radius of pipe where there is a rectangular orifice). The increase in speed is proportional to the Reynolds number after passing through the upstream side toward the downstream in all variables tested but due to the influence of vibrations that occur in a water tunnel to visualize the less visible than the formation of hydrogen bubbles on the fluid flow. The experiment obtain 5000-18000 Reynold number and most laminar flow is indicated by the value of the lowest turbulence intencity, which is 10.5969 with an average flow rate of 28,24 mm/s. Coefficient discharge overall on the flow passing the orifice were 0,4660 in 12-18 Reynold number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42594
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemodelan proses yang baik membutuhkan model sifat-sifat termodinamika yang
akurat dan elisien dalam perhilungan untuk rentang tekanan, temperature dan komposisi
yang lebar.
Metode yang efektif dalam menentukan sifat-sifat termodinamika adalah dengan
menggunakan persamaan keadaan yang mengambil bentuk umum persamaan van der
Waals.
Persamaan keadaan yang paling baik untuk dikembangkan adalah persamaan
kubik tiga parameter dengan parameter a sebagai fungsi temperature. Perbaikan
perhitungan volume cair jenuh dapat dilakukan dengan menerapkan translasi volume
pada persamaan keadaan yang diinginkan.
Aplikasi volume translasi dapat meningkatkan akurasi perhirungan volume cair
jenuh. Pada aplikasinya translasi volume mempunyai akurasi yang tinggi pada
persamaan Peng-Robinson, dimana faktor koreksinya merupakan fungsi temperatur."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Streeter, Victor Lyle, 1909-
Jakarta: Erlangga, 1988
532 STR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Munson, Bruce R.
Jakarta: Erlangga, 2003
532 MUN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Munson, Bruce R.
Jakarta : Erlangga, 2005
532 MUN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Antonio Tito Kwang
"ABSTRACT
Preparasi grafena oksida tereduksi dengan menggunakan metode mekanokimia basah sebagai aditif fluida pengeboran dari limbah elektroda telah diteliti lebih lanjut pada penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan grafena oksida tereduksi yang dapat digunakan sebagai aditif fluida pengeboran dengan menggunakan metode kimia basah dengan bantuan mekanik mekanokimia, yang terdiri dari enam tahap, yaitu purifikasi asam menggunakan asam klorida HCl, purifikasi alkali dengan natrium hidroksida NaOH, sintesis grafena oksida dengan metode Hummers termodifikasi Tour, eksfoliasi menggunakan ultrasonikasi, ball-miling dan reduksi grafena oksida menggunakan agen pereduksi asam amino glisin C2H5NO2 dan natrium hidroksida NaOH. Penelitian ini menghasilkan hasil serupa dimana grafena oksida dengan hasil karakterisasi XRD memiliki puncak difraksi 2? sebesar 9,21o dan FTIR menunjukkan adanya ikatan -OH. Sedangkan grafena oksida tereduksi pada variasi rGO 1:5, B-rGO 1:5, rGO 1:3 dan B-rGO 1:3 memiliki puncak XRD 2? secara berurutan sebesar 24,57o; 24,37o; 26,10o; 26,40o dengan bentuk puncak yang landai dan karakterisasi FTIR menunjukkan hilangnya ikatan -OH pada grafena oksida tereduksi. Puncak XRD yang landai menandakan bentuk partikel/ lapisan grafena yang berbentuk amorf tidak tersusun secara teratur. Hasil karaterisasi SEM-EDS menunjukkan purifikasi dapat menghilangkan senyawa Ca, F, Al, dan Na hingga 95. Penggunaan grafena oksida tereduksi sebagai aditif fluida pengeboran dapat mengurangi jumlah filtrat hingga 55 dan mengurangi ketebalan filter cake sebanyak 70 dengan penambahan aditif grafena oksida tereduksi sebanyak 0,6 dari berat total fluida pengeboran.

ABSTRACT
Reduced graphene oxide preparation using wet mechanochemical methods as a drilling fluid additive from electrode waste has been further investigated in this study. The study aimed to produce reduced graphene oxide which can be used as a drilling fluid additive using wet chemical method with mechanical aid mechanochemistry, consisting of six stages acid purification using hydrochloric acid HCl, wet purification, graphene oxide synthesis by modified Hummers method Tour, exfoliation using 200 watt ultrasonication, and graphene reduction oxide using an amino acid glycine reducing agent C2H5NO2 and sodium hydroxide NaOH. This study yields a similar result in which the graphene oxide with XRD characterization results has a 2 diffraction peak of 9.21 and FTIR indicates an OH bond. Whereas reduced oxide oxide has XRD 2 puncak peak between 24-26o with a sloping peak shape and FTIR characterization indicates the loss of the OH bond in reduced oxide grain. The board XRD peaks indicate an amorphous shape of graphene particles layers not arranged uniformly. The result of SEM EDS characterization showed that purification can remove Ca, F, Al, and Na compounds up to 95 . The use of reduced oxide oxide as a drilling fluid additive can reduce the filtrate amount by 55 and reduce the thickness of the cake filter by 70 by adding a 0.6 reduced graphene oxide additive from the total weight of the drilling fluid. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nafiys Ismail
"Proses sistem kendali adalah proses penting yang terjadi di dunia perindustrian, salah satunya di ranah industri hulu migas. Salah satu instrumen utama pada proses upstream migas adalah separator yang memiliki fungsi untuk memisahkan kandungan fluida minyak mentah yang mengalir melalui pipa menjadi beberapa wujud fase. Pada kenyataanya hampir semua proses pengendalian separator pada fasilitas produksi PT. Pertamina EP masih menggunakan model pengendalian PID konvensional yang harus terus dimonitoring oleh sumber daya manusia selama 24 jam per hari. Oleh karenanya, pada penelitian ini dirancang sebuah metode pengendalian berbasis intelligent system, yaitu simulasi pengendalian Neuro Fuzzy. Metode pengendalian Neuro-Fuzzy ini didesain menggunakan algoritma ANFIS dengan input berupa setpoint, error, dan selisih error dari proses variabel fluida separator, yaitu level (h) fluida. Penelitian dilakukan menggunakan aplikasi Simulink/MATLAB dengan memasukkan fungsi transfer dari model matematis separator lalu melakukan perbandingan dengan melihat grafik respon dan parameter antara model pengendali PID dan ANFIS. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa performa pengendali model ANFIS secara rata-rata memiliki overshoot yang jauh lebih baik dari model PID karena selalu mendekati nol dalam tiap kondisi set point serta model ANFIS memiliki nilai error yang lebih baik pada saat set point bernilai 5 dengan perbedaan error 0,712 dari error model pengendali PID.

The control system process is an important process that occurs in the industrial world, one of which is in the upstream oil and gas industry. One of the main instruments in the upstream oil and gas process is a separator which has afunction to separate the crude oil fluid content flowing through the pipe into several phases. In fact, almost all separator control processes at PT. Pertamina EP still uses the conventional PID control model which must be continuously monitored by human resources 24 hours per day. Therefore, in this study, a control method based on intelligent systems is based on Neuro Fuzzy control of the level (h) of the fluid. The research was conducted using the Simulink/MATLAB application by entering the transfer function of the separator mathematical model and then making comparisons by looking at the response and parameter charts between the PID and ANFIS controller. The results of the study show that the ANFIS model controller performance on average has a much better overshoot than the PID model because it is always close to zero in each set point condition and the ANFIS model has a better error value when the set point is 5 with an error difference of 0.712. of the PID controller model error."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>