Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syukra Alhamda
"Padang merupakan kota yang rawan terjadi gempa dan tsunami. Gempa dan tsunami walaupun jarang terjadi namun banyak memakan korban. Siswa sekolah dasar memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap orang dewasa sehingga sangat rentan menjadi korban saat terjadi bencana. Penelitian ini mengkaji tentang gambaran kesiapan sekolah dasar yang berada di zona merah menghadapi bencana gempa dan tsunami dilihat dari kesiapan tanggap darurat dan manajemen bencana.
Hasil penelitian menunjukkan, secara umum sekolah dasar masih perlu dibina dan dilatih lagi untuk menghadapi bencana. Sekolah yang sudah dijadikan sebagai sekolah siaga becana lebih siap menghadapi bencana dibandingkan dengan sekolah lainnya.

Padang is a city prone to earthquakes and tsunamis. The earthquake and tsunami although rare but a lot of casualties. Elementary school students have a high degree of dependence on adults so it is very vulnerable to become victims when a disaster occurs. This study examines the basic description school readiness in the red zone earthquake and tsunami disaster viewed from emergency preparedness and disaster management.
The results showed, in general elementary school still needs to be nurtured and trained again to face the disaster. Schools that have been used as a school better prepared for disaster preparedness for disasters as compared to other schools.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ichwan Hanif
"Bencana merupakan sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Penelitian ini merupakan peneltian geografi yang memiliki ciri khas dalam hal melihat fenomena keruangan yang terjadi di permukaan bumi Pada hal ini fenomena yang terjadi merupakan sebuah bencana alam yang berdampak terhadap alam secara fisik itu sendiri maupun terhadap komponen manusia yang mengalaminya. Bencana yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Kota Padang. Kota Padang juga merupakan wilayah yang termasuk kedalam wilayah rawan bencaana, terkhusus untuk bencana gempa bumi dan tsunami. Maka dari itu perilaku kebencanaan masyarakat berupa pemilihan lokasi evakuasi dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat terhdap bencana. Pengetahuan yang dilihat merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman, pengetahuan terkait lokasi, dan pengetahuan terkait informasi sosialisasi bencana. Sehingga menghasilkan sebuah pola variasi spasial pengetahuan berdasarkan tingkat wilayah bahaya bencana. Hal ini menghasilkan tingkat pengetahuan yang akan mempengaruhi perilaku kebencanaan masyarakat dalam kesiapsiagaan mengahadapi bencana.

Disaster is an event or series of events that threaten and disrupt people's lives and livelihoods caused by both natural and/or non-natural factors as well as human factors, resulting in human casualties, environmental damage, property losses and psychological impacts. This research is a geographical research that has a characteristic in terms of seeing spatial phenomena that occur on the earth's surface. The disaster referred to in this study is an earthquake and tsunami natural disaster in the city of Padang. The city of Padang is also an area that is included in a disaster-prone area, especially for the earthquake and tsunami disaster. Therefore, community disaster behavior in the form of choosing an evacuation location is influenced by community knowledge about disasters. The knowledge seen is knowledge based on experience, knowledge related to location, and knowledge related to disaster socialization information. So as to produce a pattern of spatial variation of knowledge based on the level of the disaster hazard area. This results in a level of knowledge that will influence community disaster behavior in disaster preparedness."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zikri Alhadi
"Tesis ini membahas tentang upaya Pemerintah Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana gempa dan tsunami. Penelitian ini berfokus pada tahap pencegahan yang terkait dengan peningkatan kesiapsiagaan sebagai bagian dari siklus manajemen bencana.Pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dengan tenis penelitian deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa upaya Pemerintah Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana gempa dan tsunami secara umum belum mencapai hasil yang diinginkan. Ini dibuktikan dengan sikap Pemerintah Kota Padang yang lebih mengutamakan penanggulangan bencana pada tahap tanggap darurat, edukasi kesiapsiagaan yang belum merata, kerentanan bangunan terhadap gempa dan tsunami yang masih tinggi, jalur dan lokasi evakuasi yang belum tersedia dan mencukupi serta sistem peringatan dini yang masih butuh perbaikan. Untuk itu Pemerintah Kota Padang perlu mengubah paradigma dalam penanggulangan bencana dengan lebih memperhatikan tahap pencegahan (pra ? bencana) berupa kesiapsiagaan sebagai upaya untuk mengurangi resiko bencana gempa dan tsunami jika terjadi.

This research discusses about the efforts of Padang City Government to raise public awareness in facing potential earthquake and tsunami. This research focuses on pre ? disaster stage by raising preparedness as a part of disaster management. This descriptive research uses qualitative method. Based on the result, it is concluded that Padang City Government efforts to raise public awareness in facing potential earthquake and tsunami have not yet achieved the target. This can be inferred from the goverment?s disaster management priority in the post-disaster emergency response, the uneven disaster preparedness education, the poor building construction, the absence of sufficient evacuation lines and centers as well as the need to maintain the early warning system. It is recommended that the Padang City Government change its perspective in disaster management by prioritizing in pre-disaster preparedness as an effort to reduce the risk of potential earthquake and tsunami."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfian Putra Ifadi
"Akibat program pembangunan bidang kelautan di masa lalu pelaksanaannya menunjukkan hasil yang kurang optimal dan cenderung tidak berkelanjutan (unsustainable), kehidupan perikanan rakyat tetap masih memprihatinkan. Untuk itu pemerintah senantiasa berusaha mengangkat derajat komunitas pesisir tersebut dengan berbagai program pembangunan.
Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan meluncurkan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) pada tahun 2001. Program yang dibiayai dengan dana subsidi BBM tersebut, fokus utamanya adalah pengembangan kelembagaan masyarakat pesisir berbasis sumber daya lokal serta pengembangan kapasitas kewirausahaan yang terorganisir secara baik. Tujuan program adalah tercapainya pendayagunaan sumber daya pesisir dan lautan secara lestari.
Penelitian ini bertujuan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat nelayan dengan dilaksanakannya Program PEMP tersebut di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Penelitian ini pendekatannya kualitatif dengan dukungan data kuantitatif yang tidak diperlakukan secara statistik. Informan penelitian ditentukan dengan cara purposive sampling yakni sebanyak 20 orang; terdiri dari aparat pemerintah, pihak pengelola program, serta pemuka masyarakat. Sedangkan responden ditentukan dengan cara yang sama yaitu sebanyak 53 orang nelayan penerima manfaat. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in depth interview) langsung dengan informan kemudian dilakukan observasi lapangan. Data kuantitatif dari nelayan pemanfaat dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai dokumen atau arsip. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk kemudian dideskripsikan.
Hasil penelitian menemukan pelaksanaan Program PEMP telah meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Meski masih ada kekurangan dalam pelaksanaan yaitu strategi pengelolaan kegiatan yang terlalu berorientasi hasil (out put) bukan pada proses kegiatan, akan tetapi telah cukup merubah pola nelayan mencari ikan di laut.
Sebelumnya mereka selalu dihadapkan pada masalah kekurangan alat (teknologi), tetapi sekarang nelayan memiliki alat tangkap yang dikelola berkelompok sesuai keinginan mereka. Dengan adanya alat tangkap yang lebih baik, walaupun operasionalnya masih relatif konvensional dan cenderung bersifat subsisten, tetapi 34 orang (64,15 persen) penerima manfaat (responden) menyatakan penghasilan mereka bertambah setiap bulan. Pengelolaan usaha dengan cara masih konvensional tersebut adalah akibat tidak diberikannya pelatihan oleh konsultan yang seharusnya dilakukan sebagaimana yang dikehendaki oleh program maupun langkah-langkah pemberdayaan masyarakat.
Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat nelayan. Pertama yakni karena pihak luar dalam hal ini aparat Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Padang serta aparat kecamatan dan kelurahan sangat berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan nelayan. Hal ini diakui oleh 24 orang (45,28 persen) responden. Termasuk 21 orang lagi (39,62 persen) responden yang menyatakan bahwa semua pihak termasuk aparat pemerintah terlibat aktif. Kedua; adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Diakui oleh 18 orang (33,96 persen) responden bahwa mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru oleh pelaksanaan program. Ketiga; keikutsertaan dalam organisasi. Dengan dukungan terbiasanya nelayan pemanfaat ikut berorganisasi, maka akan memudahkan bagi pengelola mengorganisir usaha ekonomi produktif mereka. Sebanyak 45 orang (84,91 persen) responden ikut terlibat dalam kegiatan berbagai organisasi dengan berbagai posisi dan kader keaktifan. Keempat; karena pemberdayaan dimulai dari rumah tangga. Eksistensi rumah tangga sangat menentukan dalam pemberdayaan. Karena rumah tangga tidak terlepas dari berbagai tuntutan kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka penghasilan keluarga harus diperbaiki. Sebanyak 52 orang (98,11 persen) responden adalah kepala keluarga yang mempunyai tanggungan rata-rata enam orang setiap keluarga. Kelima, karena baiknya partisipasi. Sebanyak 37 orang (69,81 persen) responden menyatakan bahwa mereka selalu aktif mengikuti kegiatan. Keenam yaitu kerjasama, dimana sebanyak 49 orang (92,45) responden sangat kooperatif. Mereka bersedia membantu setiap kegiatan tanpa perlu diminta. Ketujuh yakni adanya kaderisasi yang ditandai dengan tanggung jawab pengurus kelompok sangat bisa diandalkan untuk memelihara keberlanjutan program, karena senantiasa memotivasi dan mengawasi kegiatan anggota. Sebanyak 10 orang (18,86 persen) responden dianggap bisa diandalkan untuk menjadi kader karena punya motivasi untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuannya kepada masyarakat.
Hasil penelitian merekomendasikan usulan, pertama; agar disusun program lanjutan oleh Pemerintah Daerah untuk kelanjutan Program PEMP tersebut agar lebih berhasil. Kedua, struktur dan mekanisme kegiatan organisasi LEPP-M3 harus dibenahi cara kerjanya. Ketiga, pemantauan dan pengawasan kegiatan KMP harus lebih optimal oleh Dinas Perikanan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jurisman Nazara
"Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami. Lebih dari 600.000 orang menderita bencana di Indonesia setiap tahun. Menurut WHO, 67 persen dari sekitar 18.000 rumah sakit berada di daerah yang memiliki bahaya bencana alam. Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli di Pulau Nias adalah salah satu rumah sakit yang rentan dan perlu dipersiapkan untuk menghadapi bencana alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kesiapsiagaan petugas kesehatan rumah sakit dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode Kualitatif dan Semi Kuantitatif (Mix-method). Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen pengukuran dalam pelaksanaan penilaian seperti kuesioner, observasi, dan wawancara mendalam. Ada beberapa aspek yang telah dinilai termasuk pengetahuan dan sikap, kebijakan, perencanaan rumah sakit bencana, sistem peringatan, mobilisasi sumber daya, dan kelangsungan bisnis.
Hasil: Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar responden (51.6%) berpengetahuan Cukup Baik mengenai pengetahuan umum terkait bencana gempa bumi dan tsunami, 62.3% responden berpengetahuan Baik dalam sistem peringatan dan evakuasi, dan 60.2% responden berpengetahuan Cukup Baik mengenai mobilisasi sumber daya dan respons bencana. 50.5% responden mempunyai sikap baik mengenai rekognisi bahaya, 50.5% responden mempunyai sikap baik pada sistem peringatan bahaya, dan 50.5% responden bersikap baik dalam mobilisasi sumber daya dan sistem evakuasi terkait sikap kesiapsiagaan bencana. Seluruh sampel tenaga kesehatan yang dipilih hanya mampu untuk memenuhi 40% hingga 65% keterampilan mengenai triage dan 25% hingga 33% keterampilan mengenai basic first aid. Sebanyak 51.6% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa rencana kegiatan bencana rumah sakit berjalan Baik, sebanyak 49.64% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa implementasi mobilisasi sumber daya tergolong Kurang Baik, dan sebanyak lebih dari 70% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa implementasi tiga komponen lainnya tergolong Kurang Baik. Hasil Hospital Safety Index sebesar 0 tidak memenuhi standar. Disimpulkan secara keseluruhan, kesiapsiagaan tenaga kesehatan RSUD Gunungsitoli tergolong kurang baik.

Indonesia is one of the most vulnerable countries to natural disasters, especially earthquakes and tsunamis. More than 600,000 people suffer from disasters in Indonesia every year. According to WHO, 67 percent of the approximately 18,000 hospitals are located at natural disaster hazards areas. The Gunungsitoli Regional General Hospital on Nias Island is one of the hospital that is vulnerable and needs to be prepared to deal with natural disasters. The purpose of this study was to assess the preparedness of hospital health workers to face earthquakes and tsunamis disasters.
Method: This research was observational with Qualitative and Semi-Quantitative methods (Mix-method). This study used several measurement instruments in conducting assessments such as questionnaires, observations, and in-depth interviews. There were several aspects that have been assessed including knowledge and attitudes, policies, disaster hospital planning, warning systems, resource mobilization, and business continuity.
Results: The results of the study found that most of the respondents (51,61%) had fair levels of knowledge related to earthquake and tsunami disasters, 62,37% of respondents had well levels of knowledge about the warning and evacuation system, and 60,21% of respondents had well levels of knowledge about the mobilization of resources and disaster response. 50.5% of respondents have good attitudes regarding hazard recognition, 58,5% of respondents have a good attitude on the hazard warning system and 50.5% of respondents are good at mobilizing resources and evacuation systems related to disaster preparedness attitudes. All selected health workers were only able to fulfill 40% to 65% of skills regarding triage and 25% to 33% of skills regarding basic first aid. As many as 51.61% of the sample of health workers stated that the planned hospital disaster activity went well, as many as 49.64% of the sample of health workers stated that the implementation of resource mobilization was classified as Poor, and more than 70% of the sample health workers stated that the implementation of the other three components was classified as Poor. The Hospital Safety Index result fulfilled 0 standard compliance. In conclusion, overall, the preparedness of health workers at the Gunungsitoli General Hospital was inadequate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raja Amarulloh
"Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau di Indonesia yang sering mengalami gempa bumi. Hal ini dikarekanan Pulau Sumatera terletak pada sebelah utara dari zona subduksi dari Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Selain itu, Pulau Sumatera juga memiliki zona patahan yang dinamakan Sumatran Fault Zone, yang berada sepanjang Pulau Sumatera. Salah satu gempa besar yang terjadi di Pulau Sumatera adalah pada tahun 2009 di Kota Padang dengan magnitudo sebesar 7,9 SR di kedalaman 71 km. Hal ini mendukung untuk melakukan penelitian mengenai struktur bawah permukaan pada daerah Kota Padang, salah satunya pada daerah Koto Tangah. Salah satu metode yang cocok digunakan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan adalah metode gravitasi, yang dapat memetakan ragam massa batuan bawah permukaan pada kedalaman dalam, maupun dangkal. Salah satu sumber data gravitasi open source adalah data gravitasi satelit Topex. Data gravitasi Topex diolah menggunakan metode First Horizontal Derivative dan Second Vertical Derivative untuk memetakan patahan dan juga jenis dari patahan tersebut. Hasil dari analisis FHD dan SVD menunjukkan 4 patahan naik yang berorientasi barat daya – timur laut pada bagian timur laut Koto Tangah.

Sumatera Island is one of Indonesia many island where earthquake occurred pretty often. This is because Sumatera is located north of subduction zone of Indo-Australia Plate and Eurasia Plate. Also, Sumatera Island has fault zone known as Sumatran Fault Zone that located along Sumatera Island. One of the major earthquake ever happened in Sumatera Island is in 2009 at Padang City with a magnitude of 7.9 SR at depth of 71 km. This promote a research to identify subsurface structures at Padang City, especially Koto Tangah. One of suitable method used to identify subsurface structures is gravity method that can be used to map variety of subsurface rocks mass, whether shallow or deep depth. One of open source gravity data is Topex satellite gravity data. Topex gravity data processed using First Horizontal Derivative method and Second Vertical Derivative Method to map fault and they type of fault. The result of FHD and SVD analysis shows 4 reverse fault with orientation of south west – north east at north east of Koto Tangah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Rezeki
"Rumah Sakit merupakan Rumah Sakit X sebagai salah satu institusi pelayanan masyarakat yang tidak terlepas dengan kemungkinan terjadinya kasus kebakaran, gempa bumi, kecelakaan, maupun malapetaka lainnya. Data dari BMKG pada bulan Oktober 2011, gempa terjadi di Bali ada sekitar 3 rumah sakit yang rusak namun tidak ada korban jiwa dalam gempa tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat gempa. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data, baik data primer maupun data sekunder, diketahui bahwa Rumah Sakit X belum sepenuhnya memiliki kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat gempa bumi.

Hospital is a Hospital X as one of public service institutions that can not be separated with the possibility of a case of fire, earthquake, accident, or other catastrophe. Data from BMKG in October 2011, an earthquake occurred in Bali there are about three hospitals damaged but no casualties in the quake.
This study aims to determine the state of emergency preparedness in the face of the earthquake. Based on data collection and processing of data, both primary data and secondary data, it is known that X has not been fully Hospital has an emergency preparedness in dealing with earthquakes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surfia Miana
"Gempa Bumi Besar Jepang Timur dan Tsunami Maret 2011 telah mempengaruhi perkembangan ekonomi dan industri di Jepang. Industri pariwisata merupakan salah satu industri yang terkena dampak bencana tersebut. Skripsi ini membahas mengenai dampak yang diakibatkan gempa bumi dan tsunami terhadap pertumbuhan pariwisata Jepang, khususnya pada inbound dan outbound, hingga akhir tahun 2012. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Jepang melalui berbagai upaya dan kebijakannya di bidang pariwisata mampu merekonstruksi wilayah Tohoku dan memulihkan pariwisata di wilayah tersebut. Jepang bahkan berhasil meningkatkan rasio pertumbuhan pariwisata nasional secara positif.

The Great East Japan Earthquake and Tsunami March 2011 has affected the economic and industry growth in Japan. Tourism industry is one of the industries affected by the disaster. The focus of this study is about the impacts of earthquake and tsunami on Japanese tourism growth, especially inbound and outbound tourism, until the end of fiscal year 2012. This study is a literature review using descriptive-analytical method. The result shows that Japanese government, through various efforts and act, was able to reconstruct Tohoku and recover Japanese tourism in the affected area. Japan even succeeded to increase the growth rate of national tourism positively."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>