Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129707 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maryanti Tjandra
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isbandi Rukminto Adi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Pricilla Adiputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kohesi sosial di antara penderita kanker dalam menghadapi depresi, melalui studi kasus terhadap anggota support group Goodnews Lifestyle. Studi-studi terdahulu menunjukkan bahwa kohesi sosial yang terbangun di antara individu dapat membantu dalam menghadapi depresi. Namun, studi-studi tersebut belum melihat mekanisme yang menghubungkan kohesi sosial dengan depresi. Penelitian ini mengidentifikasi dukungan sosial yang dirasakan, persepsi terhadap efikasi kolektif yang tersedia, dan spiritualitas sebagai tiga mekanisme yang memungkinkan kohesi sosial yang terbangun di antara anggota support group untuk membantu penderita kanker menghadapi depresi. Penelitian ini selanjutnya menunjukkan bahwa anggota support group sebagai similar others menyumbang dukungan emosional yang besar, terutama karena mereka mempunyai pemahaman yang mendalam tentang situasi stres yang sedang dihadapi oleh sesamanya, yang dalam konteks penelitian ini adalah penderita kanker. Hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa mereka pernah atau sedang berbagi ketakutan dan penderitaan yang sama, yang mengkondisikan ikatan yang kuat antar anggota. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan wawancara mendalam dengan support group Goodnews Lifestyle untuk memperoleh data. Sementara itu, hasil kuesioner Beck Depression Inventory-II (BDI-II), yang menilai sentimen peserta selama dua minggu terakhir, digunakan untuk menentukan tingkat keparahan gejala depresi yang ditunjukkan oleh pasien kanker.

This study aims to explain the social cohesion among cancer patients in dealing with depression through a study case on the Goodnews Lifestyle support group. Previous studies show that social cohesion built among individuals can help them deal with depression. However, those studies did not observe the mechanisms that connect social cohesion with depression. This study identifies perceived social support, perception of available collective efficacy, and spirituality as the three mechanisms enabling social cohesion to help cancer patients deal with depression. Furthermore, this study shows that support group members as “similar others” contribute significant emotional support, primarily because they have a profound understanding of the stress that their fellow cancer patients are experiencing. It can be explained by how they share the same fears and sufferings, which condition a strong bond between members. This study uses a qualitative approach and in-depth interview data collection technique with the support group of Goodnews Lifestyle’s members. While data on the severity of the cancer patient's depression symptoms is obtained from the results of the Beck Depression Inventory-II (BDI-II), a questionnaire used to evaluate the emotional state of the patient within the most recent two-week period."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Dinata M.R
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai metode intervensi mikro dalam pekerjaan sosial yang diterapkan dalam menangani masalah penyalahgunaan obat dan narkotika di kalangan remaja. Intervensi dengan pendekatan mikro ini tidak memandang individu sebagai bagian yang terpisah dari lingkungannya namun sebagai suatu sistem yang terkait erat dengan sistem sistem lainnya, dalam masalah ini, seperti keluarga dan kelompok sebaya. Maka penanganan terhadap masalah ini dilakukan baik pada remaja penyalahguna obat maupun pada sistem keluarga di mana ia menjadi bagiannya di samping pentingnya pemahaman tentang pengaruh kelompok sebaya terhadap remaja yang mengambil sikap penyalahgunaan obat dan narkotika. Penanganan kasus-kasus yang digunakan dalam skripsi ini berdasarkan pada proses pemecahan masalah problem solving process yang diawali dengan tahap penilaian situasi terhadap permasalahan, pendefinisian masalah, perencanaan serta pelaksanaan rencana pemecahan masalah, evaluasi serta proses terminasi dari relasi pemberian bantuan. Sedangkan teknik yang digunakan dalam proses tersebut adalah interviu individual maupun interviu bersama yang dilakukan baik pada saat klien remaja penyalahguna obat masih menjalani perawatan inap di RSKO maupun setelah klien kembali ke rumah di mana hubungan sistem klien klien dengan anggota keluarganya dengan pekerja sosial dibina melalui suatu relasi yang dinamis. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk membantu memperoleh pemahaman tentang faktor faktor yang melatarbelakangi seorang remaja dalam mengambil sikap penyalahgunaan obat dan narkotika serta metode yang relevan dan dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka penanganan masalah ini. Untuk keperluan tersebut maka dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif pada 3 tiga klien remaja, berusia antara 13 22 tahun, yang menjalani perawatan inap di RSKO Rumah Sakit Ketergantungan Obat . Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kemungkinan maksimal bagi seorang remaja untuk mengambil sikap penyalahgunaan obat dan narkotika terjadi ketika ketiga pengaruh kepribadian, keluarga dan kelompok sebaya, hadir bersama dalam suatu tingkat tertentu. Terdapat hubungan antara kondisitertentu pada ketiga faktor tersebut yang mendukung sikap penyalahgunaan obat dan narkotika. Hal ini diperoleh dengan mempelajari struktur keluarga serta hubungan di antara anggota keluarga, peristiwa peristiwa kondisi dalam kehidupan klien dan keterkaitannya dengan masalah ini serta gambaran kelompok sebaya klien yang semuanya ini sangat menunjang bagi pemahaman terhadap faktor-faktor yang melatarbelakangi sikap tersebut. Sedangkan metode intervensi mikro yang diterapkan pada remaja dan anggota keluarga, melalui interviu individual dan interviu bersama dalam suatu proses pemecahan masalah dengan langkah-langkah seperti yang telah disebutkan di atas, dapat membantu klien untuk mengungkapkan perasaannya, memahami masalah personal maupun masalah keluarga yang dialami dan keterkaitannya dengan penyalahgunaan obat juga untuk memperbaiki relasi klien dengan anggota keluarga serta melibatkan sistem klien klien dan keluarga dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif yang dapat ditempuh untuk kelanjutan pembinaan klien. Hal-hal tersebut di atas dapat membantu sistem klien untuk mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul, khususnya dalam membantu klien untuk ,mengendalikan, mengurangi ataupun kemungkingan untuk meninggalkan penggunaan obat dan narkotika, di samping mengurangi ketergantungan sistem klien pada relasi bantuan yang telah dibina dengan pekerja sosial. Melihat kompleksnya permasalahan ini maka dibutuhkan 1 pemahaman tentang konsep konsep yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat dan narkotika, perkembangan kepribadian seorang remaja serta konsep konsep tentang proses intervensi mikro 2 ketrampilan di dalam menerapkan metode intervensi serta mengembangkannya dengan menggunakan pendekatan lain, seperti Analisa Transaksional maupun metode intervensi dengan pendekatan kelompok baik pada klien maupun anggota keluarganya sebagai suatu upaya ke arah penanganan masalah yang lebih komprehensif dan terintegrasi."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kurnia Sari Ardan
"Pandangan masyarakat tentang epilepsi makin
dipertajam dengan penyebaran informasi melalui media cetak
dan elektronik yang membahas penyebab dan penanggulangan
epielpsi. Epilepsi yang sudah dikenal ribuan tahun yang
lalu hingga kini masih merupakan masalah baik dari segi
kedokteran maupun sosial.
Kerusakan pada otak manusia meyebabkan timbulnya
gangguan psikologis pada penderita. Beberapa peneliti
mengkaitkan epilepsi dengan depresi. Dikatakan bahwa
penderita epilepsi mempunyai resiko yang tinggi menjadi
depresi karena kemungkinan besar disebabkan oleh tekanan
psikososial.
Tekanan psikosial ini muncul dengan adanya beberapa
masalah yang dihadapi penderita dalam menempuh kehidupan
sehari-hari. Kegagalan-kegagalan yang dijumpai akan
mempengaruhi harapan mereka terhadap masa yang akan
datang. Learned Helplessness Model of Depression mencoba
memerangkan mengapa dalam menghadapi kegagalan seseorang
bisa bersikap optimis dan yang lainnya menjadi pesimis.
Selanjutnya, sikap pesimisme akan menyebabkan individu
mengalami depresi. Perasaan ini menyebabkan individu
tenggelam dalam dukanya sehingga tidak mampu tampil
maksimal dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitasnya menurun
dan tidak percaya diri. Kondisi ini akan mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan pada tahap dewasa muda
dengan penekanan pada segi sosial.
Untuk melihat masalah-masalah yang dihadapi penderita
epilepsi serta melihat dinamika timbulnya kecenderungan
depresi pada mereka, dilakukan studi kasus terhadap 2
subyek penelitian. Hasil yang diperoleh melalui proses
wawancara, dianalisis dengan teknik template matching.
Penelitian studi kasus memberikan hasil yang unik,
karena akan terlihat perbedaan untuk tiap individu. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tujuh masalah
yang dihadapi subyek. Selain itu, dengan memperhatikan
bagaimana subyek menjelaskan kegagalan yang selama ini
mereka jumpai, diketahui bahwa subyek 1 lebih sering
menggunakan gaya penjelasan personalization-internal dan
permanence-permanen, sementara subyek 2 menggunakan gaya
penjelasan personalization-eksternal dan permanence-
temporer. Dengan gaya penjelasan tersebut, terlihat bahwa
pada akhirnya subyek 1 memiliki kecenderungan menjadi
depresi sementara Subyek 2 tidak. Namun demikian, hasil
yang diperoleh tidak begitu saja dapat digeneralisasi
untuk populasi penderita epilepsi dewasa muda pada
umumnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Brianti Hadi Savitri
"Kondisi pandemi COVID – 19 yang melanda seluruh belahan dunia menyebabkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan dan pola bekerja menjadi dilakukan dari rumah. Penelitian ini akan berfokus pada bagaimana pembentukan persepsi yang termediasi oleh media komputer dan apakah pegawai yang melaksanakan pola bekerja dari rumah, dapat memahami informasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang disampaikan melalui perangkat media sosial. Tulisan ini menggunakan strategi penelitian fenomenologi dengan paradigma konstruktivis. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat proses pembentukan persepsi pada Pegawai yang dimediasi oleh komputer dan untuk melihat sejauh mana Persepsi seorang pegawai terhadap instruksi tugas atau informasi bila instruksi maupun informasi tersebut termediasi oleh komputer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan meskipun persepsi terbentuk dari sumber informasi yang termediasi oleh komputer namun hal ini tidak menimbulkan hambatan. Terkadang, komunikasi antar pribadi yang terjadi kurang optimal namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan konfirmasi ulang dan menghadirkan pihak ketiga untuk menanggulangi mispersepsi yang terjadi.

The condition of the COVID-19 pandemic that has hit all parts of the world has caused many changes in various aspects of life and work patterns to be done from home. This study will focus on how the formation of perceptions mediated by computer media and whether employees who carry out work from home patterns can understand work-related information conveyed through social media devices. This paper uses a phenomenological research strategy with a constructivist paradigm. The purpose of this study was to see the process of forming perceptions of employees mediated by computers and to see how far an employee's perception of task instructions or information if the instructions and information were mediated by computers. The results of this study indicate that although perceptions are formed from computer-mediated information sources, this does not cause obstacles. Sometimes, interpersonal communication that occurs is less than optimal but this can be minimized by reconfirming and presenting a third party to overcome the misperceptions that occur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Para eksistensialis menyatakan bahwa manusia adalah makhluk (being) yang ada dalam hubungannya dengan waktu dan tempat tertentu, serta makna tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui pengaruh perspektif waktu terhadap kualitas relasi sosial. Partisipan penelitian ini adalah 96 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan skala Zimbardo Time Perspective Inventory dan Positive Relations with others. Analisis data menggunakan multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima dimensi perspektif waktu secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas relasi sosial. "
JPSU 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"bawean merupakan pulau kecil di wilayah Jawa Timur yang penduduknya berasal dari berbagai etnik , seperti Madura, Palembang, Jawa dan Bugis. Budaya Bawean adalah campuran dari budaya penduduk yang ada di Pulau Bawean...."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soetji Andari
"ABSTRAK
Dinamika kehidupan anak jalanan selalu menyisakan berbagai tindakan kekerasan yang menyebabkan anak menjadi pelaku kekerasan bagi anak jalanan lain atau sebaliknya menjadi korban. Bagi anak jalanan hidup dijalan bukan pilihan akan tetatpi kebutuhan yang harus dijalani. mereka kerap kali berhadapan dengan kerasnya hidup dijalan seperti kejahatan, kekerasan, maupun kebebasan. tak ada seorang pun yang menginginkan untuk hidup dijalanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui relasi sosial yang terjadi antara anak jalanan dan komunitas jalanan untuk bertahan hidup dibawah tekanan dan keterbatasan. kelompok anak dan komunitas jalanan memiliki ciri solidaritas kelompok yang membela salah satu anggota nya. dinamika interaksi kelompok komunitas jalanan menghasilkan sebuah fenomena masyarakat jalanan dalam sosiologi budaya disebut sebagai solidaritas kelompok (Group Solidarity). Fenomena ini merupakan lawan dari semangat individualistik dalam masyarakat umum."
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>