Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Syakir
"Pembangunan yang dilaksanakan, diciptakan dan diharapkan terlaksana dengan baik sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat. Dalam situasi dan semangat otonomi daerah yang dilaksanakan, pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang kemudian dikembangkan oleh daerah. Kepariwisataan sendiri pada hakekatnya mampu membantu dan melengkapi pertumbuhan sektor lain serta menambah lapangan dan kesempatan masyarakat dalam lingkungan dimana pariwisata itu berada.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode dekriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran/deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan peluang dari implementasi kebijakan pengembangan pariwisata yang dilaksanakan dikawasan wisata wisata Anyer. Adapun pengumpulan data di lokasi studi menggunakan tehnik baik secara primer maupun sekunder. Secara primer menggunakan metode wawancara dengan pertanyaaan-pertanyaan yang bersifat terbuka, serta secara observasi_ Sedangkan secara sekunder menggunakan studi kepustakaan yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan.
Pengembangan pariwisata yang dilaksanakan di kawasan wisata Anyer terkait dengan penataan dan pengembangan produk-produk wisata yang meliputi pengembangan obyek-objek wisata alam dan budaya, pengembangan akomodasi dan fasilitas penginapan dan hotel, peningkatan produk wisata, peningkatan dan penataan prasarana dan aksesibilitas agar mampu memperlancar dan mempermudah kunjungan wisata serta menengembangkan daya tarik wisata baru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan wisata Anyer selama ini sejak daerah tersebut dijadikan kawasan wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ekonomi. Dan sisi ekonomi dengan keberadaan pariwisata, masyarakat sekitar dapat mengembangkan usaha ekonomi untuk meningkatkan penghasilan dan tingkat kesejahteraan. Dimana sebelum daerah ini dikembangkan sebagai objek wisata pada umumnya masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani penghasilan yang didapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan pengembangan pariwisata sektor mata pencaharian masyarakat berkembang dengan memannfaatkan peluang dan kesempatan dari banyaknya kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Masyarakat membuka usaha penginapan dan tempat peristirahatan, rumah makan, warung telekomunikasi, jasa penyewaan keperluan alat mancing dan olah raga pantai, usaha pernijatan tradisional hingga menjadi pemandu wisata. Paluang dan kesempatan kerja lebih luas dari keberadaaan wisata didaerah Anyer tersebut serta merangsang masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri dalam menyediakan apa saja yang menjadi kebutuhan bagi wisatawan yang berkunjung.
Dan sisi lain kebudayaan dan kesenian di daerah Anyer atau serang pada umumnya semakin berkembang seiring kebutuhan dari pertunjukan kesenian yang ditampilkan setiap saat untuk membuat betah para wisatawan yang berkunjung didaerah ini. Selain perkembangan dan kreasi-kreasi yang terus berkembang dari kesenian ini dengan keberadaan pariwisata kebudayaan dan kesenian tradisional yang dimiliki oleh daerah Serang seperti Debus dan kesenian tradisional lainnya tetap lestari dan terjaga sebagai salah satu daya tarik wisata.
Meskipun keberadaan pariwisata disekitar kawasan wisata Anyer memberikan manfaat yang besar terutama sebagai salah satu penghasil devisa bagi daerah Serang dan mempengaruhi masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan pariwisata didaerah ini karena memberikan manfaat-manfaat secara ekonomis, pengembangan pariwisata di Kawasan Anyer masih memerlukan perbaikan dan peningkatan baik secara prasarana, pengetahuan tentang pariwisataan yang lebih mendalam kepada masyarakat sehingga mutu dan daya tarik wisata yang ada didaerah ini lebih meningkatkan kunjungan wisatawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Ibnu Fikri
"Penerapan pariwisata halal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki peran positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah khususnya dari sektor pariwisata. Penerapan kebijakan ini sudah diimplementasikan dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016. Kendati demikian, determinan wisatawan muslim dalam mengembangkan loyalitas mereka terhadap destinasi pariwisata halal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas wisatawan muslim terhadap pariwisata halal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini mengadopsi model Theory of Tourism onsumption Systems (TCS) sebagai kerangka teori dan melakukan pendekatan studi kuantitatif dengan menggunakan metode structural equation modeling (SEM). Data primer dikumpulkan melalui survei secara online dengan metode quota sampling yang melibatkan 1068 responden yang pernah melakukan perjalanan wisata ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa experience quality, perceived value, destination image, dan religiusitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas wisatawan muslim pada pariwisata halal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperkaya literatur terkait pariwisata halal dan dapat menggambarkan potensi pariwisata halal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sehingga dapat dijadikan acuan bagi KEMENPAREKRAF, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.

The implementation of halal tourism on the island of Lombok, West Nusa Tenggara has a positive role in increasing regional economic growth, especially from the tourism sector. The implementation of this policy has been implemented with the issuance of Regional Regulation no. 2 of 2016. However, the determinants of Muslim tourists in developing their loyalty to halal tourism destinations on the island of Lombok, West Nusa Tenggara are not yet fully understood. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence the loyalty of Muslim tourists to halal tourism on the island of Lombok, West Nusa Tenggara. This study adopted the Theory of Tourism consumption Systems (TCS) model as a theoretical framework and carried out a quantitative study approach using the structural equation modeling (SEM) method. Primary data was collected through an online survey using the quota sampling method involving 1068 respondents who had traveled to Lombok Island, West Nusa Tenggara. The results of this study indicate that experience quality, perceived value, destination image, and religiosity have a significant influence on the satisfaction and loyalty of Muslim tourists to halal tourism on the island of Lombok, West Nusa Tenggara. The results of this study are expected to contribute in enriching the literature related to halal tourism and can describe the potential of halal tourism in increasing the country's economic growth so that it can be used as a reference for KEMENPAREKRAF, local governments, and other stakeholders."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Anwar
"
ABSTRACT
The purposes of this research are (1) to describe the perception of rural society toward mobile library services in Lombok island, West Nusa Tenggara; (2) to identify the reading habit of rural society in Lombok island, West Nusa Tenggara; (3) to know the role of mobile library in supporting the reading habit of the rural society in Lombok, West Nusa Tenggara.
This research is carried out to 331 respondents which considered from all member of the mobile library in Lombok. The sampling method used are systematically and randomly. Data collection used is multiple choice questioner.
The results of the research are as follows: (1) the collections of the mobile library are not variously sufficient and not really meet the user need; (2) the service of the mobile library is not variously available and less satisfied; (3) the service time is less appropriate; (4) the time used for reading by the rural society is more than one hour a day; (5) the collections frequently red are hooks, magazines and newspapers; (6) the way used to obtaining those collections is by borrowing from library; (7) the total collections red are four titles a month.
Based on the results of the research can be concluded as follows: (1) the perception of the 'rural society toward the mobile library in Lombok island, West Nusa Tenggara are good enough, although to certain components like collections, services and the time service are not so good; (2) the reading habit of the rural society in Lombok island, West Nusa Tenggara is good enough; (3) the role of the mobile library is very important in supporting the reading habit of the rural society in Lombok island, West Nusa Tenggara.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) menggambarkan persepsi masyarakat pedesaan terhadap layanan perpustakaan keliling di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, (2) mengidentifikasi kebiasaan membaca yang meliputi waktu untuk membaca, bahan bacaan yang dibaca, Cara memperoleh bahan bacaan dan banyaknya bahan bacaan yang dibaca bagi masyarakat pedesaan di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, (3) untuk memperoleh kepastian sejauh mana perpustakaan keliling dimanfaatkan dalam mendukung kebiasaan membaca masyarakat pedesaan di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sampel penelitian ini sebanyak 331 orang diambil dari semua anggota perpustakaan keliling yang beroperasi di pulau Lombok. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematis dan acak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket berbentuk pilihan ganda.
Hasil penelitian adalah: (1) koleksi perpustakaan keliling dipersepsikan kurang memadai, kurang bervariasi dan kurang sesuai dengan kebutuhan pemakai; (2) layanan kurang bervariasi dan kurang memuaskan; (3) jam buka layanan kurang tepat; (4) waktu untuk membaca bagi masyarakat pedesaan di pulau Lombok rata-rata lebih dari satu jam dalam sehari; (5) jenis bahan bacaan yang sering dibaca adalah buku, majalah dan Surat kabar; (6) cara yang paling sering dilakukan untuk memperoleh bahan baeaan adalah merninjam dari perpustakaan; (7) jumlah bahan bacaan yang dibaca rata-rata 4 (empat) judul dalam satu bulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (I) persepsi masyarakat pedesaan terhadap perpustakaan keliling secara umum baik, namun terhadap unsur-unsur tertentu seperti koleksi, layanan dan jam buka layanan dipersepsikan kurang baik; (2) kebiasaan membaca masyarakat pedesaan di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat cukup baik; (3) layanan perpustakaan keliling memiliki peranan panting dalam menunjang kebiasaan membaca bagi masyarakat pedesaan di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhit Setiadi
"

Kawasan Wisata Ciwidey merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Jawa Barat yang mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 2007, pemerintah provinsi secara resmi mencanangkan kawasan tersebut sebagai kawasan agropolitan. Hal tersebut memicu dampak fundamental terhadap perekonomian rumah tangga di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pola spasial perubahan ekonomi rumah tangga akibat penetrasi pariwisata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mengandalkan data primer yang diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara kuesioner dengan masyarakat sekitar. Penelitian ini melakukan analisis spasial dan time series untuk menganalisis perubahan pekerjaan dan pendapatan rumah tangga antara sebelum dan sesudah tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata terletak pada jarak 2,5 km-5 km di luar kawasan inti. kawasan pariwisata. Hal itu ditandai dengan berkembangnya obyek wisata, daya tarik wisata, dan fasilitas sekunder. Perkembangan tersebut mengakibatkan perubahan jenis ekonomi rumah tangga, dari rumah tangga pengangguran dan pertanian menjadi rumah tangga pariwisata. Perubahan tipe rumah tangga ini diikuti dengan peningkatan pendapatan penduduk, terutama di sekitar kawasan inti pariwisata.


Ciwidey Tourism Area is a tourism destination in the Province of West Java which having rapid development.  In 2007, the provincial government officially declared the area as the agropolitan region. It stimulated the fudamental impact on household economy in the area. This study aims to elaborate spatial pattern of households economy alteration due to tourism penetration. It is a descriptive study that rely on primary data which comes from field observation and questionnary-interview with local people. The study exercises spatial dan time series analysis to analyse the change of occupation and income of households between before and after the year of 2007. The results showed that the development of tourism is situated at a distance of 2.5 km-5 km outside the core of tourism area. It was marked by the development of tourism objects, tourism attractions, and secondary facilities.  Such development resulted in changes in the type of household economy, from both the unemployed and agricultural to the tourism households. This change in household types was followed by an increase in population income, mostly around tourism core.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Armini
Bali: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
306.4 GUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Harsono
"Berbicara mengenai partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka pada. saat ini ada suatu bidang pembangunan yang sangat menarik untuk diamati, yaitu bidang pariwisata. Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa pariwisata hendaknya mendapatkan prioritas tinggi dalam pembangunan. Pembangunan pariwisata harus memperoleh perhatian khusus, agar supaya pendapatan devisa negara dapat ditingkatkan.
Dalam kepariwisataan di Indonesia terlihat bahwa Bali sampai saat ini masih merupakan sentra utama pariwisata Indonesia atau masih merupakan daerah tujuan utama wisata domestik maupun mancanegara.
Dalam berbagai kesempatan sering terdengar diskusi pro dan kontra tentang perkembangan pariwisata di Bali itu. Terutama mengenai kemungkinan akan hancurnya kebudayaan Bali karena pengaruh berbagai kebudayaan asing yang diperkenalkan para wisatawan. Demikian pula karena terbentuknya budaya masyarakat baru yang timbul karena tumbuhnya industri pariwisata, diperkirakan dapat menggeser nilai budaya, norma sosial dan lain-lain yang merupakan dasar kebudayaan Bali selama ini.
Sesungguhnya kekhawatiran sementara pihak itu terlalu berlebihan kalau diingat bahwa masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan k.ontak-kontak budaya yang mendorong proses akulturasi. Hal ini terbukti dalam aneka ragam kebudayaan yang dikembangkan oleh bangsa Indonesia sekarang. Perkembangan masyarakat melalui proses akulturasi merupakan hal yang wajar, karena tidak ada masyarakat yang dapat mengandalkan perkembangan kebudayaannya bertumpu pada penemuan-penemuan dan perekayasaan setempat dan akan selalu mencoba untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungannya. Sentuhan-sentuhan budaya, asing akan mempercepat proses pengembangan kebudayaan, apabila masyarakat yang bersangkutan telah siap untuk menyerapnya.
Akan tetapi pada saat ini dunia sedang mengalami percepatan interaksi yang luar biasa. Kedatangan wisatawan di Bali dengan segala dampaknya juga mengalami percepatan seperti itu. Adanya pergesekan budaya dan datangnya pengaruh budaya asing yang beruntun, dikhawatirkan tidak memberikan cukup wak.tu untuk mengendapkan proses akulturasi.
Pada saat ini apabila ditinjau dari sudut ekonomi, terlihat besarnya manfaat pariwisata bagi daerah Bali. Akan tetapi oleh karena pembangunan di Indonesia sesuai dengan Garis Garis Besar Haluan Negara berlandaskan kepada Ketahanan Nasional dan Trilogi Pembangunan, maka berbagai keberhasilan di Bali juga harus ditinjau dari aspek pemerataan dan stabilitas."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biran Affandi
"Sebuah studi intervensi telah dilaksanakan di delapan puskesmas di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sejak April 1994 sampai dengan December 1996. Ada dua komponen intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu pemberdayaan wanita dan rujukan obstetrik-perinatal. Komponen pemberdayaan wanita terdiri atas paket kegiatan kemitraan dalam melakukan penelitian dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat dan kegiatan tutorial bagi ibu-ibu usia reproduktif di desa. Sementara komponen rujukan obstetrik dan perinatal berupa pengembangan model pelayanan obstetrik-perinatal di tingkat primer yang mendapat pengayoman dari dokter spesialis kehidanan dan spesialis kesehatan anak di rumah sakit rujukan.
Kegiatan intervensi dilakukan dalam paket-paket kegiatan lokakarya penelitian untuk LSM setempat, pelatihan tutor, dokter/bidan puskesmas, bidan di desa, magang/pembinaan dukun bayi serta pengadaan alat, bahan habis pakai dan obat esensial untuk pelayanan obstetri dan perinatal. Dari kegiatan intervensi ini telah dilatih dan dilihatkan 5 LSM setempat, 9 dokter puskesmas, 16 bidan puskesmas, 23 bidan di desa, 104 tutor, dan 255 dukun bayi. Setelah kegiatan lokakarya dan pelatihan tersebut di atas, kegiatan tutorial dan rujukan obstetrik dan perinatal diimplementasikan. Kepada para tutor diberikan 3 paket kegiatan toturial, setiap paket terdiri dari 8 kegiatan pertemuan kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 8-10 orang. Selama implementasi kegiatan telah dilakukan 2043 kali kegiatan tutorial di desa yang memberi penyuluhan kesehatan dan keluarga berencana pada 2629 ibu usia reproduktif.
Evaluasi atas kegiatan kemitraan dengan LSM dilakukan terhadap proses dan hasil penelitian yang dilakukan. Evaluasi kegiatan tutorial dilakukan dengan menggunakan parameter Pengetahuan, Sikap, dan Praktek (PSP) ibu usia reproduktif tentang Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu dan Anak dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah intervensi. Untuk itu, dilakukan survei sebelum dan sesudah intervensi. Selain itu, juga digunakan data akseptor baru KB dengan cara melihat grafik kecenderungan dan membandingkan periode sebelum dan sesudah intervensi. Untuk rujukan perinatal, digunakan parameter kinerja pelayanan obstetri dan perinatal, yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, rujukan kasus risiko tinggi, pertolongan kasus aborsi dan penanganan kasus persalinan patologis.
Secara keseluruhan kegiatan intervensi tersebut di atas mampu laksana dan berpengaruh positif terhadap perhaikan PSP ibu usia reproduktif dan kinerja pelayanan obstetrik dan perinatal di tingkat primer. Telah terjadi peningkatan proporsi responden yang mengetahui jenis kontrasepsi yang tepat, waktu pemeriksaan susuk. serta praktek penggunaan metode kontrasepsi yang lebih efektif. Intervensi tampaknya tidak berpengaruh pada jumlah kunjungan periksa hamil dan pertolongan kasus aborsi. Sebaliknya, intervensi terlihat herpengaruh pada proporsi persalinan puskesmas dan tenaga kesehatan, rujukan kasus kehamilan risiko tinggi, rujukan aborsi, dan tindakan obstetrik. Selama 24 hulan masa pengamatan angka kematian ibu pada praintervensi. pascaintervensi I, dan pascaintervensi 2 sebesar 303,233, dan 254 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian perinatal pada praintervensi, pascaintervensi 1, dan pascaintervensi 2 sebesar 15,6; 12,8 dan 12,5 per 1000 kelahiran. Angka-angka tersebut lebih rendah daripada angka provinsi dan angka nasional."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Luhur Budianda
"Salah satu objek wisata yang ada di Kota Padang adalah objek wisata Pantai Air Manis. Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini terus meningkat. Peningkatan kunjungan wisatawan ini membawa konsekuensi terhadap penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai.
Namun pada kenyataannya, pesatnya perkembangan sarana pendukung pariwisata tidak diikuti dengan peningkatan kualitas objek dan daya tarik wisata, seperti kebersihan, perawatan dan pemeliharaan objek, atraksi wisata serta industri kerajinannya. Seringkali pembangunan dan penataan suatu objek wisata oleh pemerintah akhimya terlantar karena kurangnya pemeliharaan dan perawatan. Begitu juga dengan atraksi wisata dan kerajinan cenderamata yang kurang mempunyai daya jual dan daya saing.
Untuk mengatasi masalah tersebut pertu digalang dan ditingkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata. Dalam artian mengikut sertakan masyarakat dalam proses dan usaha pengembangan pariwisata, sehingga rasa memiliki dan tanggung jawab tumbuh pada masyarakat terhadap objek wisata yang ada di daerahnya. Dengan rasa memiliki dan tanggung jawab ini, maka masyarakat akan ikut merawat dan memelihara kelestarian objek wisata tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara yang mendalam, kuesioner dan pengamatan di lapangan. Kuesioner diberikan kepada masyarakat, dan wawancara dilakukan terhadap pejabat pemerintah daerah yang terkait dan tokoh-tokoh masyarakat. Data yang terkumpul dianalisis secarp kualitatif dan kuantitatif.
Kesimpulan yang diperoleh bahwa dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata di Kelurahan Air Manis, peranan pemerintah daerah masih sangat dominan. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan lebih banyak ditentukan dari atas (top down), dan masyarakat hanyalah sebagai penerima hasil-hasil pembangunan, serta tidak memberi peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi. Pada hakekatnya masyarakat di Kelurahan Air Manis Kecamatan Padang Selatan Kota Padang, mau dan mampu (dalam batas-batas tertentu) untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata_ Namun pada kenyataannya, partisipasi masyarakat tersebut masih jauh dari yang diharapkan atau masih rendah, terutama dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Sedangkan dalam proses pemeliharaan hasil-hasil pembangunan pariwisata, partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi. Dan dari 7 (tujuh) faktor yang mempengaruhi, ada 3 (tiga) faktor yang dominan menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kelurahan Air Manis, yaitu faktor tidak adanya kesempatan untuk berpartisipasi, motivasi dan komunikasi. Sedangkan faktor-faktor yang lainnya yaitu, faktor pendidikan, penginterprestasian yang dangkal terhadap agama, tersedianya kesempatan kerja yang lebih baik di luar pedesaan dan faktor kepemimpinan merupakan faktor yang turut memberikan dukungan positif terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan untuk diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bentuk dan pola partisipasi masyarakat yang mampu menciptakan dan mendukung pengembangan pariwisata, sehingga kualitas objek wisata semakin meningkat dan lebih baik dari sekarang ini. Kepada pihak pemerintah khususnya pemerintah daerah agar dalam pengembangan pariwisata mengikut sertakan masyarakat sekitarnya karena keberhasilan, kenyamanan dan keindahan objek wisata sangat bergantung pada masyarakat di sekitamya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T 970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadjamuddin Ramly
Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2007
910 NAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>