Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
""Kesenian Nasi0nal? itu sendiri merupakan persoalan yang diperdebatkan:
apa batasannya, apa kriterianya. Maka masalah sistem kesenian nasional dengan
sendirinya tak dapat dibicarakan sebelum batasan dan kriteria mengenai apa yang
nasional dan apa yang kesenian itu ditetapkan. Kemudian daripada itu kesenian
nasional akan dilihat tidak semata-mata sebagai label, melainkan sebagai suatu
sistem. Sistem kesenian ini dipahami sebagai bagian dari sistem budaya; dan di
sisi lain, dalam kasus sistem kesenian nasional Indonesia ini, akan dilihat
kaitannya dengan sislem-sistem kesenian kebangsaan lama yang telah terbentuk
berabad-abad sebelum gerakan kebangkitan nasional Indonesia.
"
Jelajah, Vol. 3 (1992) : 1-20, 1992
JSPI-3-1992-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sedyawati, 1938-
""Kesenian Nasional" itu sendiri merupakan persoalan yang diperdebatkan: apa batasannya, apa kriterianya. Maka masalah sistem kesenian nasional dengan sendirinya tidak dapat dibicarakan sebelum batasan dan kriteria mengenai apa yang nasional dan apa yang kesenian itu ditetapkan. Selain 'itu kesenian nasional akan dilihat tidak semata-mata sebagai label, melainkan sebagai suatu sistem. Sistem kesenian ini dipahami sebagai bagian dari sistem budaya;. dan di. sisi lain, dalam kasus sistem kesenian nasional Indonesia ini, akan dilihat kaitannya dengan sistem-sistem kesenian kebangsaan lama yang telah terbentuk berabad-abad sebelum gerakan kebangkitan nasional Indonesia.
Tinjauan mengenai permasalahan yang aktual :ini diletakkan. dalam kerangka kajian sejarah. kesenian, .suatu kajian .yang berkenaan dengan perkembangan kesenian dari masa ke masa, dimulai dari titik yang paling dini di zaman prasejarah. Dilihat dari rentangmasa yang demikian panjang, maka tinjauan mengenai sistem kesenian nasional Indonesia ini dapat dikatakan sangat bersifat mikroskopik. Namun satu butir masalah masa kini diharapkan dapat digunakan, juga untuk mencari ?variabel-variabel" yang diduga ada juga di masa lalu. Hal-hal yang akan dapat diperlakukan sebagai variabel itu akan ditampilkan nanti dalam judul-judul anak bab. Renungan ini juga dimaksudkan untuk menetapkan suatu titik-tolak untuk memahami masalah-masalah kesenian kita yang aktual dewasa ini."
Jakarta: UI-Press, 1992
PGB 0457
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
709.92 SEM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Nilai seni merupakan hakekat seni dan hakekat berkesenian bagi satu masyarakat berdasarkan budayanya. Dalam masyarakat suku-bangsa khususnya dan masyarakat lain pada umumnya, keseniannya dititipi muatan nilai-nilai, seperti nilai pengetahuan, nilai religi, nilai sosial, dan nilai seni. Biasanya, nilai-nilai itu saling terkait sehingga merupakan satu sistem, yaitu sistem nilai budaya. Nilai-nilai itu merupakan pesan budaya masyarakat yang amat hakiki, yang dipandang baik, tinggi, bahkan disebut luhur. Karena itu dijadikan acuan dalam bertingkah laku dalam kehidupan masyarakatnya.
Berdasarkan rumusan di atas, pemahaman yang cermat dan tepat terhadap sistem nilai budaya, khususnya nilai seni sangat diperlukan. Permasalahan operasional dalam penelitian ini adalah pemahaman nilai seni yang tersirat dalam jenis-jenis atau bentuk kesenian Sumba dan Benuaq.
Secara hipotetik, wujud nilai seni milik berbagai masyarakat itu mempunyai unsur-unsur yang bervariasi dan persamaan-persamaan. Persamaan-persamaan inilah yang kelak inenjadi salah satuacuan dalam rangka upaya mempererat integrasi nasional Indonesia."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Yoga Satyawan
"Skripsi ini membahas tentang perkembangan Perusahaan Rekaman Lokananta tahun 1961 ? 2001. Pesatnya perkembangan industri musik Barat pasca Perang Dunia Ke-2 membuat kesenian nasional kurang mendapat tempat di negeri sendiri. Oleh karena itu, didirikanlah Lokananta sebagai lembaga yang mampu mengembangkan kesenian nasional demi mendukung pembentukan identitas bangsa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Lokananta benar-benar menjalankan tugasnya dalam melaksanakan pengumpulan lagu-lagu daerah dan kesenian nasional. Hal ini terlihat dari koleksi Lokananta yang mencakup sebagian besar lagu-lagu daerah dan kesenial tradisional di Indonesia. Penulisan skripsi ini menggunakan kaidah penulisan ilmiah dan empat tahapan dalam metode sejarah, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

This thesis discusses the development of Lokananta Recording Company in 1961 - 2001. The rapid development of Western music industry after World War 2 make national art less a place in their own country. Therefore, Lokananta established as an institution capable of developing national arts to support the formation of national identity. Results from this study showed that Lokananta actually carry out their duties in implementing the collection of folk songs and national art. This is evident from Lokananta collection that covers most of the folk songs and traditional kesenial in Indonesia. This thesis uses the rules of scientific writing and the four stages in the historical method, which is a heuristic, criticism, interpretation, and historiography.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fontein, Jan
New York: Asia Society, 1972
730.095 98 FON k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Kesenian Singo Ulung merupakan kesenian yang hidup dan berkembang di wilayah kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tepatnya di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang...."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Rancang bangun model kesenian lansia adalah sebuah konsep dasar yang berisi tentang kaidah-kaidah dalam mengembangkan Model Kesenian Lansia, yang mencakup ragam gerak, koreografi, struktur pertunjukan, iringan musik tari, dan tata rias busana pertunjukan tersebut. Kelurahan Tonja, Denpasar Timur, memiliki potensi kesenian yang dilakukan oleh para lansia. Para lansia di daerah tersebut sangat berharap dapat terus berkesenian, walaupun mereka telah memasuki usia senja. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, para lansia di Kelurahan Tonja dibuatkan sebuah model kesenian yang sesuai dengan kondisi fisik mereka.
Metodologi yang digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif. Dengan mengembangkan konten kesenian mereka yakni tari Janger, sebuah tari pergaulan bagi muda-mudi menjadi sebuah Model Kesenian Lansia, dengan langkah-langkah penelitian secara bertahap: (1). Membuat Rancangan Bangun Model Kesenian Lansia; (2). Implementasi/Penerapan Model; (3) Ujicoba Model/pentas, diseminasi, monitoring, evaluasi dan revisi model. Dengan menurunkan volume dan kuantitas beberapa variable dari konten kesenian mereka secara bertahap maka terwujudlah Kesenian Janger Lansia yang lebih fungsional, yang dapat mereka kembangkan secara berkelanjutan."
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Th.Esti Wuryansari
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
700 EST k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>