Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Iqbal Rifqi Prayoga
"Penelitian ini membahas mengenai Pelaksanaan Public Education dalam kesiapsiagaan Publik Bencana Kebakaran yang berada di wilayah RW.07 Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Public Education dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan yang berhubungan dengan penanggulangan bencana kebakaran. Dalam pelaksanaannya, terdapat faktor pendukung dan hambatan yang dihadapi oleh pihak – pihak yang terlibat di dalamnya. Namun, manfaat juga dirasakan terutama peningkatan kapasitas masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran.

This study discusses the implementation of Public Education in Public Disaster Preparedness in term of Fire Disaster residing in RW.07, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, West Jakarta. This research uses a qualitative approach with descriptive study. The results are indicate that the implementation of Public Education is done by providing education and training related to the fire disaster management. Practically, there are contributing factors and barrier factors faced by parties that involved in it. However there are significant benefits such as increasing community capacity and cope to Fire Disaster."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Asyik Noor Hilmany
"Dalam tesis ini dibahas tanggapan anggota masyarakat terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tentang Dewan Kelurahan di Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora Kotamadya Jakarta Barat. Keberadaan Dewan Kelurahan dimaksudkan untuk membantu Lurah agar terciptanya penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan yang transparan, demokratis dan berorientasi pada kerukunan dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan pelayanan masyarakat. Berdasarkan pendapat para ahli faktor-faktor yang berpengaruh dalam Implementasi kebijakan antara lain faktor komunikasi, faktor sumber daya, faktor sikap pelaksana, dan faktor struktur organisasi. Penelitian ini menggunakan kerangka tersebut.
Jenis penelitian ini adalah survey yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota organisasi/lembaga kemasyarakatan di Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora yaitu sebanyak 210 orang terdiri dari Dewan Kelurahan, Rukun Warga, Rukun Tetangga, Perangkat Pemerintah Kelurahan, dan LSM. Sampel sebanyak 42 orang yang diambil dengan cara stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, pedoman wawancara, observasi dan telaah dokumen.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan, bahwa implementasi kebijakan tentang Dewan Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora Kotamadya Jakarta Barat belum berhasil baik. Terbukti dari persepsi (tanggapan) responden akan berbagai hal. Faktor komunikasi yang tidak efektif menurut persepsi 42 responden mendapat nilai 61%. Demikian pula faktor sumber daya secara kualitas kurang memadai menurut 42 responden mendapat nilai 62%, faktor sikap pelaksana secara kualitas kurang baik menurut 42 responden mendapat nilai 60%, faktor struktur birokrasi secara kualitas tidak baik menurut persepsi 42 responden mendapat nilai 60%.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka perlu upaya agar implementasi kebijakan tentang Dewan Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tambora berhasil dengan baik. Oleh karena itu, perlu diperhatikan faktor komunikasi, faktor sumber daya, faktor sikap pelaksana, dan faktor struktur birokrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachmat Suherwin
"Keberadaan kereta api di daerah perkotaan selain dapat menjadi sarana transportasi yang murah, cepat dan masal, dapat pula menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat, terutama karena suara bising yang ditimbulkannya. Dampak bising kereta api dapat menyebabkan gangguan kesehatan non auditorik, yaitu gangguan kesehatan selain gangguan pada indera pendengaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi gangguan kesehatan non auditorik pada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur kereta api yang meliputi gangguan komunikasi, gangguan fisiologis yang terdiri dari peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, melambatkan fungsi organ pencernaan, serta timbulnya gangguan psikologis. Disamping itu ingin pula diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan non auditorik tersebut.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi penelitian masyarakat yang tinggal disepanjang jalur kereta api di Kelurahan Jembatan Besi Kecamatan Tambora. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah orang dewasa yang berumur 17 tahun keatas yang paling sering tinggal di rumah, yang berjumlah 100 orang dan diambil dengan metode random sampling. Data diambil dengan wawancara, observasi dan melakukan pengukuran. Data-data yang terkumpul diolah dengan tahapan data coding, data editing, data structure, data the, data entry dan data cleaning. Selanjutnya dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariate, menggunakan SPSS for Windows.
Diketahui intensitas kebisingan rata-rata 70,7 dB pada umumnya bersumber dari kereta api. Umur responden rata-rata 45,3 tahun, responden terbanyak adalah wanita, lama tinggal rata-rata 30,9 tahun. jarak tempat tinggal dengan jalur kereta rata-rata 24,4 meter, waktu bising yang paling mengganggu umumnya Siang hari, suhu udara rata-rata 30,8°C dan kelembaban rata-rata 33%. Gangguan kesehatan non auditorik yang timbul terdiri dari gangguan komunikasi 53%, peningkatan tekanan darah 40% (lebih tinggi dari prevalensi hipertensi di Kelurahan Jembatan Besi dan Kecamatan Tambora), gangguan pencernaan 51%, gangguan psikologis 59%. Sedangkan peningkatan detak jantung tidak terjadi. Secara umum responden yang mengalami gangguan non auditorik sebanyak 79%.
Pada analisa bivariat ditemukan adanya korelasi yang bermakna antara gangguan kesehatan non auditorik dengan jarak tempat tinggal dengan sumber bising, sumber bising dan intensitas kebisingan. Sedangkan variabel lainnya seperti umur, jenis kelamin, lama tinggal, waktu bising, suhu dan kelembaban tidak menunjukan adanya hubungan dengan gangguan kesehatan non auditorik.
Pada analisis multivariat diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kesehatan non auditorik adalah jarak tempat tinggal dengan sumber bising, serta sumber bising. Yang berpeluang lebih besar adalah sumber bising (4,96 kali), sedangkan jarak tempat tinggal dengan sumber bising berpeluang 1,14 kali.
Selanjutnya untuk memastikan adanya hubungan sebab akibat perlu dilakukan penelitian sejenis dengan disain kasus kontrol atau kohort, serta meningkatkan jumlah variabel yang diteliti sehingga dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Daftar bacaan : 26 (1971- 2003)

Non Auditory Health Effect of Noise Exposure at Community Who Live Alongside the Railway in Jembatan Besi Sub-District, Tambora, West Jakarta, 2004The existence of train in urban area is a cheap, quick and mass transportation, on the other hand it can causes a lot of problems in community health , especially because of its noise. Noisy impact of train can cause non auditory health effect, which is health effect besides hearing system.
The aim of this research is to know health effect proportion of non auditory on community who live alongside the railway consist of communications trouble, physiological trouble such as increasing blood pressure, increasing heartbeat, slowing down digestive organ function, and also the incidence of psychological trouble. Besides that, would also like to know the factors influencing non auditory health effect.
The design of the research is cross sectional with population research is community who live alongside the railway in Sub-District of Jembatan Besi District of Tambora. The samples in this research are adult who is in the age of more than 17 years old and live in house frequently. The involving samples in this research are 100 respondents and taken with sampling random method. Data are taken by interview, observation and do measurement. The collected data are processed by step coding, editing, structuring, filing, entering and cleaning. Followed by data analysis of univariat, bivariat and multivariate with SPSS for Windows.
It is known that noise intensity in average is 70.7 dB. It is generally caused by train. The average age of respondent is 45.3 years old, most of respondent are woman, the average length of stay is 30.9 years, the average of residential distance with railways is 24.4 meters, noisy time which bother most is generally daytime, the average of temperature is 30.8°C and humidity is 33%. The arising non auditory effect consists of communications trouble 53%, increasing blood pressure 40% (is higher than hypertension prevalence in Sub-District of Jembatan Besi and District of Tambora), digestive trouble 51%, psychological trouble 59%. While increasing of heartbeat does not happen. Generally respondent suffering from non auditory trouble is 79%.
Bivariate analysis shows that there is a significant correlation between health effects on non auditory and the distance of residence, source of noise, and intensity of noise. While other variables like age, gender, length of stay, noisy time, humidity and temperature do not have significant correlation with health effects on non auditory.
Multivariat analysis shows that most influencing factors on the occurrence of health effects on non auditory are the distance of residence and also the source of noise. Variable having bigger opportunity is the source of noise (4.96 times), while the distance of residence has opportunity 1.14 times.
Furthermore, in order to ascertain the existence of causality need to be conducted by similar research with the design of case control or kohort, and also improve the amount of accurate variable so it that can describe the real condition.
References : 26 (1971 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hariyana
"PPMK merupakan suatu program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, dengan masyarakat yang berada di tingkat paling bawah, yaitu masyarakat kelurahan sebagai sasarannya. Salah satu kelurahan yang menjadi pelaksana PPMK adalah Kelurahan Bukit Duri. Program PPMK di Kelurahan Bukit Duri telah berjalan sejak tahun 2003. Namun, meski pelaksanaan PPMK di Kelurahan Bukit Duri sudah mendapatkan predikat sangat baik, tingkat kemiskinan di daerah tersebut masih cukup tinggi. Oleh karenanya, skripsi ini akan membahas mengenai bagaimanakah dampak PPMK di Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam pengumpulan data dan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis data. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan pemikiran dari Leo Agustino mengenai 4 dimensi dari dampak, yaitu pengaruh suatu program terhadap kelompok sasaran, pengaruh suatu program terhadap kelompok nonsasaran, keadaan program di masa kini, serta pengaruh tidak langsung suatu program terhadap kelompok sasaran. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, mayoritas responden memberikan tanggapan positif terhadap masing-masing dimensi tersebut.

PPMK is a program that held by Jakarta Provincial Government which aims to improve the well-being, with people who are at the lowest level, masyarakat kelurahan, as a target. One of the region that implement PPMK is Bukit Duri. PPMK in Bukit Duri has been running since 2003. However, despite the fact that the implementation of Bukit Duri's PPMK got a very good title, the poverty rate in the area is still quite high. Therefore, this paper will discuss how are the impact PPMK in Bukit Duri, Tebet, South Jakarta. This study uses a quantitative methods in collecting data and a quantitative approach to analyze the data. In the analysis, researchers used the ideas of Leo Agustino about 4 dimensions of impact, which are the impact of a program to target groups, the effect of a program to an nontarget group, in the present state of the program, as well as the indirect effect of a program to target groups. In the end, most of respondents gave positive responses to each dimensions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Savitri
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S33863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>