Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 233993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dyah Esthi Perwitasari
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteritik mustahik berdasarkan kondisi sosial ekonomi terhadap penggunaan dana ZIS sebagai modal usaha. Sampel responden berjumlah 108 responden dan responden merupakan peserta program pemberdayaan ekonomi LAZ PKPU, Jakarta. Variabel yang digunakan adalah tiga variabel terikat yang terdiri dari penggunaan dana 100% sebagai modal usaha, penggunaan dana 50%-70% sebagai modal usaha dan penggunaan dana 0-30% sebagai modal usaha, variabel bebasnya adalah jumlah anggota keluarga, pendidikan dan pendapatan. Metode analisis yang digunakan model multinomial logit. Hasil penelitian pada model pertama berdasarkan pengaruh karakteristik mustahik pada penggunaan dana 100% sebagai modal usaha dibandingkan dengan penggunaan dana untuk modal usaha 0-30% menunjukkan profil mustahik : jumlah anggota keluarga antara 1-3 orang dan 4-6, berpendidikan SMU, dan berpendapatan Rp.750.001-Rp.1.000.000 yang memiliki probabilitas cukup tinggi. Pada model kedua perbandingan antara penggunaan dana 50%-70% dan 0-30% menunjukkan profil mustahik yang berpeluang besar adalah jumlah anggota keluarga antara 1-3 orang dan 4-6 orang, pendidikan SD-SMP dan pendapatan Rp.750.001-Rp. 1.000.000.
Sedangkan tujuan penelitian selanjutnya untuk melihat pengaruh karakteristik mustahik seperti pendidikan, jenis usaha, besar pinjaman dan penggunaan dana terhadap probabilitas peningkatan pendapatan usaha > 100%.
Metode yang digunakan adalah model Logit dimana model ini untuk melihat probabilitas mustahik yang meningkat pendapatan usahanya ? 100% terhadap mustahik yang peningkatan pendapatan usahanya < 100%. Hasil penelitian yang memiliki probabilitas tinggi dalam meningkat pendapatan usahanya 100% adalah mustahik yang memiliki profil, pendidikan < SD, jenis usaha dibidang jasa, besar pinjaman >Rp. 750.000 dan penggunaan dana X100% untuk modal usaha.
Dari hasil penelitian diketahui karakteristik mustahik berdasarkan kondisi sosial ekonomi mempengaruhi mustahik terhadap penggunaan dana ZIS dan peningkatan pendapatan usaha > 100%.

This research is to understanding influence of mustahik characteristic base on social economic conditions regarding utilizing of ZIS fund as business capital. Sample sum of respondent are 108 peoples which represent participants of Economic Empowered LAZ PKPU, JAKARTA. This research use 3 (three) fixed variable that comprising use of 100% fund as business capital, use of 50%-70% as business capital and use of 0-30% as business capital whereas number of family, education and earning as float variable. Research uses Multinomial Logit Model as method of analysis.
The first research model base on influence of mustahik characteristic that using 100% fund as business capital compared to use of 0-30% as business capital resulting mustahik profile follows: Families with 1-3 member and 4-6 member, High school literate, with Rp. 750.001 - Rp. 1.000.000 earnings.
In the second model, comparison between use of 50%-70% as business capital and -30% as business capital resulting mustahik profile that have more opportunity is families that have 1-3 member and 4-6 member, Elementary-Junior High Scholl literate with Rp. 750.001 - Rp. 1.000.000 earning.
The aim of research is to observe influence of mustahik characteristic such as education, type of business, sum of loan and use of fund regarding probabilities of increasing business revenue? 100%. Logit model applied as method of analysis whereas this model will shown mustahik probabilistic which increase business revenue? 100% to mustahik which business revenue increasement < 100%. Research resulting that highest probabilities in increasing business revenue 100% is mustahik that have profile: education < SD, business field is services, sum of loan > Rp. 750.000 and use of fund > 100% as business capital.
As research result, it is identified that musthik characteristic base on social economic conditions influence to mustahik in the direction of use of ZIS fund and incensement of business revenue > 100%.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sutrisno
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai partisipasi relawan didalam PNPM Mandiri Perkotaan. Partisipasi merupakan konsep sentral didalam pemberdayaan masyarakat yang dipandang sebagai proses dan tujuan (as means to ends). Tinggi rendahnya partisipasi masyarakat didalam pemberdayaan berimplikasi terhadap demokrasi dan implementasi HAM didalam program. Berdasarkan kajian literatur dan pemetaan teoretis diduga terdapat empat variabel independen yang berhubungan dengan variabel dependen tingkat partisipasi relawan didalam PNPM Mandiri Perkotaan. Keempat variabel independen tersebut antara lain : Gaya Kepemimpinan Partisipatif KSM (X1), Peningkatan Kapasitas KSM (X2), Pendampingan KSM oleh Fasilitator (X3) dan Alokasi Pendanaan KSM (X4).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis serta derajat keeratan hubungan dari keempat variabel independen (X1-X4) terhadap variabel dependen (Y). Tesis ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik penelitian survey serta didukung oleh wawancara. Sampel penelitian dipilih secara total dari populasi (total sampling) dari seluruh KSM Fisik yang ada di Kecamatan Pesanggrahan. Uji statistik menggunakan pearson correlation dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan linearitas.
Hasil pengujian menunjukan, hubungan variabel gaya kepemimpinan partisipatif KSM signifikan (sig = 0.035) terhadap tingkat partisipasi dengan derajat keeratan Rendah (0.210). Variabel peningkatan kapasitas KSM signifikan (sig = 0.01) terhadap tingkat partisipasi dengan derajat keeratan Rendah (0.314). Variabel pendampingan KSM oleh fasilitator signifikan (sig = 0.000) terhadap tingkat partisipasi dengan derajat keeratan Tinggi (0.772). Sedangkan variabel alokasi pendanaan BLM tidak signifikan (sig = 0.157) terhadap tingkat partisipasi dengan derajat keeratan Rendah (0.338). Penelitian juga menunjukan pentingnya struktur LKM sebagai bentuk pengorganisasian masyarakat, terbangunnya kapital sosial melalui proses rembug warga, adanya pemaknaan bersama (shared meaning) mengenai program diantara para relawan, tindakan komunikatif fasilitator didalam menterjemahkan pengetahuan teknis yang dibawa program serta peningkatan kapasitas relawan dan perencanaan anggaran deliberatif.

ABSTRACT
This thesis discusses the participation in the PNPM Mandiri Perkotaan. Participation is a central concept in the community development is seen as a process and a goal (as means to ends). The level of citizen participation in the development has implications for democracy and human rights in the program implementation. Based on a literature review and a theoretical mapping there were four independent variables associated with the dependent variable levels of voluntary participation in the PNPM Mandiri Perkotaan. The four independent variables are: Participative Leadership Style of KSM (X1), KSM Capacity Building (X2), KSM Assistance by Facilitator (X3) and KSM Funding Allocation (X4).
The purpose of this study was to test the hypothesis and the degree of relationship between the four independent variables (X1-X4) to the dependent variable (Y). This thesis uses quantitative methods, survey research techniques and supported by interviews. Samples were selected from the total population (total sampling) of all KSM Fisik in the Pesanggrahan District. Statistical test using pearson correlation with first tested the validity, reliability, normality, outliers, and linearity.
The test results showed the relationship between KSM participative leadership style variable is significant (sig = 0.035) to the level of KSM participation with degree of closeness low (0.210). Variable KSM Capacity Building significant (sig = 0.01) to the level of participation with degree of closeness low (0.314). Variable KSM Assistance by Facilitator significant (sig = 0.000) to the level of participation with a high degree of cohesion (0.772). While the BLM funding allocation variables were not significant (sig = 0.157) to the level of participation with a low degree of closeness (0.338). The study also shows the importance of the structure of KSM as a form of community organizing, social capital through the establishment of citizen deliberation (rembug), shared meaning of the program among volunteers, facilitators communicative action in translating technical knowledge and capacity building had brought by program to volunteers and deliberative budget planning.
"
2013
T33014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kambuaya, Carlos Clief
"Kemiskinan yang dialami penduduk desa Katapang ditandai dengan rendahnya tingkat pendapatan, merosotnya daya beli masyarakat, bangkrutnya usaha kecil dan rumah tangga, rendahnya kualitas sumber daya manusia, buruknya sanitasi lingkungan, rawan gizi dan derajat kesehatan masyarakat yang rendah. Kompleksitas permasalahan tersebut diperparah lagi dengan krisis multidimensi yang menyebabkan angka pengangguran bertambah meningkat, banyak orang hilang pekerjaan karena di PHK, dan bertambahnya penduduk miskin baru.
Solusi untuk mengatasi kompleksitas permasalahan kemiskinan di atas, pemerintah meluncurkan kebijakan P2KP. Tidak seperti kebijakan penanggulangan kemiskinan sebelumnya dimana dominasi pemerintah masih nampak, maka dalam kebijakan P2KP, kegiatan penanggulangan sepenuhnya dilimpahkan kepada keluarga miskin yang tergabung dalam wadah KSM untuk melaksanakan sendiri dengan mendapat pemberdayaan dari LSM dan Perguruan Tinggi.
Strategi untuk mempelajari pemberdayaan yang dilakukan, dipakai pendekatan kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan proses dan langkah-langkah pemberdayaan yang ditujukan kepada anggota KSM dan bagaimana keterlibatan penduduk miskin didalam rangkaian proses tersebut. Untuk membuat deskripsi tersebut, digunakan teknik wawancara mendalam dan pengamatan langsung untuk melihat proses pemberdayaan yang dilaksanakan. Hasil dari pemberdayaan penduduk miskin di desa Katapang dilakukan Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) dari Universitas Winaya Mukti (Unwim), adalah :
- Proses pemberdayaan telah mengikuti langkah-langkah pengembangan masyarakat yaitu dimulai dengan pengorganisasian kelompok dan pemasaran sosial program, kemudian diikuti dengan fasilitasi penyusunan rencana dan usulan kegiatan, bantuan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan, memberikan pengawasan melalui monitoring dan evaluasi serta diakhiri dengan pemutusan hubungan (terminasi).
- Hasil yang dicapai dalam proses pemberdayaan sesungguhnya belum maksimal karena proses pendampingan, luasnya wilayah, pemantauan dan evaluasi,. dan dukungan dari penanggung jawab program yang belum optimal.
- Proses pemberdayaan meskipun belum maksimal, namun beberapa hasil positif yang dicapai adalah : (1) Anggota KSM telah memanfaatkan dana bantuan kredit secara bertanggung jawab untuk membuka usaha-usaha produktif yang dapat memberikan penghasilan dan pemenuhan kebutuhan hidup, (2) Anggota KSM telah berperan sebagai pelaku pasar yang aktif karena sudah tumbuh budaya berusaha, (3) Proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dari bawah mulai berkembang, (4) Kebiasaan bekerja dan berusaha sendiri berubah menjadi bekerja dan berusaha dalam kelompok.
- Dampak sampingan yang muncul akibat proses pemberdayaan yaitu terjadi perpecahan antara kepala desa dan pengurus BKM, serta munculnya hubungan kerja dalam organisasi KSM yang mengarah pada Patron - Klien.
- Faktor-faktor dari dalam yang menyebabkan perbedaan perkembangan antara KSM Bahrurchoir dan KSM Karya Usaha adalah : faktor permodalan, status usaha, faktor kepemimpinan ketua kelompok. Sedangkan eksternal adalah keterbatasan Faskel dan kurangnya pengawasan dan pembinaan dari penanggung jawab program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Roubal Arif Khan
"Yayasan Arek Lintang adalah salah satu organisasi non pemerintah yang menangani anak jalanan, dengan mernbuat program intervensi tidak hanya kepada anak jalanan, tetapi juga program intervensi kepada keluarga anak jalanan.
Kajian penelitian ini adalah efektifitas program pemberdayaan ekonomi untuk orang tua dan anak jalanan dengan mengambil studi kasus program pengembangan kewirausahaan bagi orang tua dan program pengembangan minat dan bakat bagi anak-anak jalanan. Kemudian dikaji pula faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektifitas program. Pengumpulan data melalui observasi lapangan, studi dokumenter, wawancara pada seluruh peserta program yakni 16 orang tua dan 16 anak jalanan, dan wawancara mendalam pada 5 orang tua dan 5 anak jalanan.
Analisis evaluasi menggunakan Pendekatan Sistem Analisis data menghasilkan kesimpulan bahwa program pengembangan kewirausahaan orang tua tidak berjalan efektif, sedangkan program pengembangan minat dan bakat anak jalanan berjalan cukup efektif. Program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan Alit bisa dikatakan belum menunjukkan Hasil seperti yang diharapkan.
Dampak positif yang terlihat adalah tumbuhnya kesadaran orang tua untuk tidak lagi membiarkan anak-anaknya bekerja di jalanan, berkurangnya aktifitas anak di jalanan, bahkan ada yang sudah lepas dari jalanan, dan adanya kegiatan produktif anak untuk mengisi waktu luang. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas program terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, meliputi kualitas SDM para staf pendamping, ketersediaan fasilitas penunjang, minat dan motivasi peserta program, dukungan keluarga, masyarakat, dan mekanisme kontrol serta monitoring program.
Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan sosial, program penanganan anak jalanan hendaknya disusun dengan menggunakan Model Perlindungan Flak Anak dan Peningkatan Life Skill, Strategi yang digunakan adalah strategi perlindungan (protection) dan pemberdayaan (empowerement). Melalui pemenuhan hak-hak dasar anak dan meningkatnya kemampuan hidup anak dan orang tuanya, ketergantungan keluarga dari pekerjaan di jalanan menjadi berkurang. Selanjutnya, aktivitas anak di jalanan menjadi berkurang atau bahkan tidak ada lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhaimi
"Penelitian tentang konsep diri dalam konteks komunikasi antarpribadi ini bermaksud mengkaji arti penting persepsi diri manusia terhadap dirinya dan orang lain ketika mereka berkomunikasi dengan sesamanya. Penelitian ini dilaksanakan di Institut Pengembangan Sumberdaya Manusia (IPSDM) Maya Gita.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menjalin komunikasi bersama orang lain, mereka berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai lingkungan pergaulan berdasarkan persepsi diri mereka masing-masing. Dalam penelitian ini, konsep diri diartikan sebagai sekumpulan persepsi diri seseorang tentang dirinya yang relatif stabil (Ronald B. Adler, Lawrence B. Rosenfeld dan Neil Towne, 1986: 21).
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori George Herbert Mead (1934) yang melihat interaksi sosial sebagai tempat perkembangan konsep diri manusia. Menurut dia, manusia berbeda dengan hewan karena manusia memiliki kemampuan untuk berefleksi terhadap diri sendiri, yakni kemampu.an mempersepsi diri sendiri sehingga mereka mampu menjadi subjek dan objek dad pengalamannya sendiri.
Manusia belajar dari orang lain dalam memandang dirinya sendiri dan belajar dari persepsi orang lain terhadap dirinya, mereka mempersepsi diri dengan cara mengadakan percakapan dengan diri sendiri dan berperilaku sebagaimana orang lain bertindak terhadap dirinya. Orang-orang yang memiliki pengaruh paling penting dalam perkembangan diri seseorang disebut sebagai significant others, mereka a.1. adalah orang tua dan guru.
Dari hasil pengamatan dan wawancara mendalam dengan tujuh orang peserta program pengembangan sikap positif dan komunikasi efektif angkatan ke-35 di IPSDM Maya Gita, penulis mengumpulkan data penelitian ini dalam uraian tentang gambaran diri dan pergaulan mereka, kemudian penulis menganalisis data penelitian menjadi persepsi fisik yang merupakan pandangan mereka masing-masing tentang fisik dan bagaimana penampilannya, persepsi psikologis yaitu penilaiannya tentang bagaimana kemampuan personalnya yang menyangkut kepribadian dan nilai-nilai moral, serta persepsi sosial mereka yang berkenaan dengan gambaran masing-masing tentang bagaimana kedudukan dirinya di tengah masyarakat berdasarkan interaksinya setiap hari, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat pada umumnya, kemudian penulis memperbandingkan antara gambaran diri mereka yang bersifat pribadi (perceived self), dengan gambaran diri masing-masing yang bersifat publik (presenting self) dan gambaran diri yang bersifat ideal (desired self).
Temuan dari penelitian ini menegaskan kesimpuian sbb.:
Pertama, para informan yang memiliki latar belakang interaksi dengan orang tuanya yang menanamkan nilai-nilai kehidupan yang positif dengan memberikan dukungan terhadap keinginannya, memperlihatkan kesesuaian antara gambaran dirinya yang bersifat pribadi (perceived self) dengan gambaran dirinya yang bersifat publik (presenting self).
Kedua, para informan yang memiliki kesesuaian antara dimensi perceived self dan presenting self pada konsep dirinya, ternyata juga memiliki kemampuan mengembangkan dengan baik jalinan komunikasi antarpribadi mereka dengan orang lain.
Ketiga, para informan yang memiliki latar belakang interaksi dengan orang tuanya yang tidak memberikan dukungan kepada para informant kecuali terhadap apa-apa yang sesuai dengan kehendak orang tuanya, konsep dirinya menunjukkan ketidaksesuaian antara dimensi perceived self mereka dengan presenting selfnya.
Keempat, para informan dengan konsep diri yang memiliki ketidaksesuaian antara perceived self dan presenting selfnya, ternyata juga keinginan mereka untuk mengembangkan hubungan komunikasi yang baik dengan orang lain, belum didukung dengan usaha mengoreksi diri sendiri secara tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arif Fadillah
"Sebagai sebuah sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru, spmb, sejak dulu tidak pernah memberikan keterangan mengenai mengapa seorang calon mahasiswa diterima atau ditolak dari program studi yang dipilihnya. Juga tidak pernah menjelaskan kepada publik mengapa seorang calon mahasiswa diterima pada pilihan kedua atau ketiga bukan pilihan pertama.
Ketiadaan keterangan ini dijadikan peluang oleh lembaga-lembaga bimbingan belajar atau bimbingan tes -yang banyak menjamur di Indonesia, terlebih saat menjelang tes spmb-untuk memberikan penjelasan seputar bagaimana sesungguh proses penilaian seleksi calon mahasiswa itu berlangsung. Pemberian keterangan itu juga dilakukan bersamaan dengan upaya pendampingan/pelatihan calon mahasiswa agar mampu lolos melewati ujian masuk tersebut. Padahal penjelasan yang diberikan oleh lembaga bimbingan itu belum tentu dilakukan oleh panitia ujian masuk perguruan tinggi negeri. Itu artinya masyarakat diberikan informasi yang `semu' dan karena ketidaktahuan mereka bersedia membayar mahal.
Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri sebagai salah satu bimbingan yang juga menyelenggarakan program pendampingan/pelatihan persiapan spmb percaya bahwa informasi yang benar adalah sesuatu yang semestinya diketahui publik. Untuk itu bimbingan ini melakukan suatu upaya penjelasan yang benar mengenai bagairnana proses (terutama) penilaian/penempatan calon mahasiswa ke dalam program studi yang dipilihnya, Upaya itu diwujudkan dalam bentuk pengolahan penilaian prestasi siswa --dalam try out yang diselenggarakannya¬dilakukan seperti yang dilakukan oleh panitia ujian nasional spmb. Yakni: penilaian prestasi siswa dengan sistem penilaian nilai nasional. Sistem ini merupakan pemberian nilai berdasarkan posisi peserta tes dalam populasi. kecuali dalam hal jumlah peserta, segala perhitungan statistik yang ada diupayakan sama dengan pengolahan yang dilakukan oleh panitia nasional itu. Di samping memberikan prediksi nilai nasional yang bisa dicapai siswa, Nurul Fikri pun berupaya memprediksikan kaitan nilai nasional yang dicapai siswa dengan kemungkinan program studi yang bisa dipilihnya, Mirip dengan panduan belanja sehingga siswa mendapatkan keterangan mengenai program studi yang lebih berpeluang baginya di spmb nanti. Prediksi itu dikenal dengan istilah matrik bantu pemilihan jurusan.
Dari pengujian data dengan menggunakan hierarchial log-linear didapat hasil kelulusan peserta spmb dipengaruhi dengan jumlah nilai nasional optimal yang dicapai vs level pilihan jurusan dan pemahaman siswa terhadap sistem penilaian dan penempatan calon peserta di program studi yang diujikan (mbpj). Analisis lebih lanjut menunjukkan calon peserta yang nilai optimalnya mencukupi level kelas program studi yang dipilihnya mempunyai peluang yang lebih besar daripada yang tidak (kelompok IPA: 5,9 kali, kelompok IPS: 3.6 kali). Juga didapat angka kelulusan peserta (dalam persen) yang lebih tinggi jika ia mempunyai nilai nasional yang cukup, tidak perduli apakah ia paham atau tidak system mbpj, (kelompok IPA, AKP (L I) I) = 70,75 dibandingkan AKP (1,0) 28.82; AKP (0,1) = 61,65 dibandingkan AKP (0,0) = 21,15; kelompok IPS, AKP (1,1) = 64,41 dibandingkan AKP (1,0) = 33,16; AKP (0,1) = 54,95 dibandingkan MCP (0,0) = 25).
Uji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor kemampuan siswa di saat spmb (causal model for directly observed variables) dilakukan dengan Lisrel 8.30. Uji multivariat regression ini menghasilkan nilai koefisien regresi yang cukup baik sehingga dapat disimpulkan bahwa prediktor yang dikembangkan Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri dapat dipakai calon peserta spmb untuk meramalkan kemampuannya saat mengikuti ujian, Seperti yang dapat dilihat pada angka-angka indeks di bawah ini
1. Berdasarkan masing-masing bidang studi:
? Kelompok IPA: (hari pertama); = 0,67 x1 + 0.49 x2+ 0,73 x3+ 0,24 x4 +027x5;+0,27x6+0,53x7+ 0,44x8+ S dan(hari kedua):y2= 0,53x1 + 0.17x2 + 0,10 x3 +0,38x4+ 0,57x5 +0,76x6 +0,63 x7+ 0,67,x8 + S
? Kelompok IPS: (hari pertama): y, = 0,67 x1 + 0.69 x2 + 0,65 x3 + 0,29 x4 + 0,32 x5 + 0,23 x6 + 0,55x7 + dan (hari kedua); y2 = 0.13 x1 + 0,44 x2 + 0 ,11 x3 + 0,37x4+0,56x5 +0,80 x6,+0,46x7 + S
2. Berdasarkan kelompokan bidang studi:
? Kelompok IPA: (hari pertama); y1 = 0,52 x1 + 0.66 x2 + 0,39 x3 + S dan (hari kedua); y2 = 0,49 x1 + 0,13 x2 + 0,65 x3 + S
? Kelompok IPS (hari pertama): y1 = 0,72 x1 + 0.66 x2 + 0,33 x3 + S dan
(hari kedua) y2 = 0,12x1 + 0,21 x2 + 0,60 x3 + S"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isra Yeni
"Penelitian yang berjudul Peran Pendamping Dalam Program Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus Pada Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Comdev Indonesia di Penjaringan, Jakarta Utara) ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai peran pendamping Comdev Indonesia dalam melaksanakan program pengembangan masyarakat yang berorientasi pada program pemberdayaan ekonomi di Penjaringan, Jakarta Utara, mendeskripsikan dan menganalisis mengenai hambatan yang dialami oleh pendamping Comdev Indonesia dalam melaksanakan pengembangan masyarakat yang berorientasi pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat di Penjaringan, Jakarta Utara, dan mendeskripsikan dan menganalisis hasil dari proses pendampingan dalam pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Latar belakang dari pemilihan topik pada penelitian ini adalah belum optimalnya pencapaian tujuan program kemiskinan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh LSM, termasuk program pengembangan masyarakat yang berorientasi pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan Comdev Indonesia. Padahal dalam, program-program tersebut ada pendampingan yang dilakukan oleh pendamping. Terdapat empat peran utama yang dirumuskan oleh Comdev Indonesia untuk para pendampingnya, yaitu : peran fasliitatif, peran edukatif (peran pendidikan), peran representatif (peran perwakilan), dan peran teknis. Oleh sebab itu, salah satu upaya agar program pengentasan kemiskinan khususnya program pengembangan masyarakat yang berorientasi pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat berjalan sesuai dengan tujuannya yaitu untuk membantu masyarakat miskin seperti untuk meningkatkan pendapatan mereka karena pendapatan mereka masih di bawah standar (belum sesuai dengan upah minimum propinsi) belum bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, dapat tercapai dengan adanya peran-peran yang dilakukan oleh pendamping sesuai dengan kebutuhan tempat pendamping di tugaskan atau ditempatkan.
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sementara jenisnya adalah penelitian yang tergolong penelitian case study. Lokasi penelitian adalah kelurahan Penjaringan Jakarta Utara. Janis sampling (Type of Sampling) pada penelitian ini adalah nonprobab lity sampling atau nonrandom sampling dan penentuan informan dalam penelitian ini mengggunakan metode Snowball Sampling. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara untuk mendapatkan data primer dan studi dokumentasi untuk mendapatkan data sekunder. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan teori peran community worker dari Jim Ife. Jim Ife mengemukakan bahwa ada empat peranan utama yang dimainkan seorang ages pendamping (community worker) agar terwujudnya tujuan sebuah program pengembangan masyarakat, yakni pecan fasilitatif (facilitative roles), peran pendidikan (educational roles), peran.perwakilan (representational roles), dan peranan teknis (technical roles).
Kelurahan Penjaringan adalah daerah yang pertama kali dilaksanakannya program pengembangan masyarakat yang berorientsi pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Comdev Indonesia. Dan dari hasil peneiitian, terdapat beberapa peran yang dilakukan oleh pendamping Comdev Indonesia, yaltu: peran fasililatif yang meliputi animasi sosial, pemberi dukungan, fasilitasi kelompok, pemanfaat sumber daya dan keterampilan, serta mengorganisir; peran pendidik yang dilakukan oleh pendamping adalah membangkitkan kesadaran, memberikan informasi, memberikan pelatihan; peran perwakilan yang dilakukan oleh pendamping adalah mencari sumber daya manusia, sharing ilmu dan pengalaman; peran teknis yang dilakukan pendamping adalah mengumpulkan data (data collection), mengoperasikan komputer untuk memasukkan data-data yang yang sudah didapatkannya di lapangan, manajemen, pendamping membuat pembukuan sederhana yang dilaporan kepada Comdev, dan mengontrol keuangan. Selain itu, ada lima tahap intervensi yang dilakukan oleh pendamping yaltu pengenalan wilayah pemberdayaan, konsolidasi internal mitra komunitas, penyusunan rencana program, pelaksanaan program, dan monitoring dan evaluasi.
Ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh pendamping dalam menjalankan program tersebut, yaitu hambatan internal dan eksternal. Hambatan tersebut disebabkan oleh tiga faktor yaitu, predisposisi yang terdiri dari kurangnya pengetahuan dan persepsi masyarakat mengenai bantuan. Faktor penguat terdiri dari banyaknya tengkulak, latar belakang pendamping bukan dari marketing, sikap pendamping yang kurang bisa berinteraksi secara luwes dengan ibu-ibu, dan tidak adanya keterlibatan dari pihak-pihak tokoh masyarakat, bailk formal maupun non formal secara langsung. Faktor pemungkin terdiri dari salary pendamping yang kecil. Namun meskipun mengalami hambatan ada beberapa hasil yang di dapat dari pelakasanaan program tersebut, seperti rneningkatnya pendapatan mitra komunitas (sasaran progam).
Dalam rangka mengoptimalkan hasil dari proses pendampingan yang dilakukan oleb pendamping maka perlu kiranya dilakukan beberapa perbaikan yaitu: Pertama, peiibatan tokoh masyarakat, bailk tokoh masyarakat formal maupun informal. Kedua, pada setiap pengambilan keputusan yang nantinya berdampak kepada mitra komunitas maka hendaknya pendamping mengikutsertakan mitra komunitas. Ketiga, perlu kiranya pendamping meningkatkan hubungan dengan mitra komunitasnya. Keempat, pendamping sebaiknya lebih memperdalam keilmuan atau pun keterampilan baik dilakukan secara otodidak atau dengan Cara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>