Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87133 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ni Putu Sarilani Wirawan
"Salah satu fenomena yang akhir-akhir ini tampak, terutama di Jakarta, adalah adanya orang-orang yang menuntut ilmu formal di bangku perguruan tinggi sambil bekerja. Konsekuensi langsung yang dirasakan oleh orang- orang yang kuliah sambil bekerja pada waktu yang relatif sama adalah tersedianya waktu yang lebih sedikit untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan maupun pendidikannya. Pengisian waktu luang bagi orang-orang yang menempuh pendldikan formal sambil bekerja diperlukan karena beberapa penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa kurangnya waktu luang sebagai hasil dari sekolah sambil bekerja mempunyai pengaruh negatif bagi pelakunya. Selanjutnya, diketahui bahwa walaupun setiap individu adalah unik, namun sejumlah tertentu orang dengan karakteristik serupa cenderung menampilkan pola tingkah laku yang serupa pula. Oleh karena itu dimungkinkan untuk membuat klasifikasi/tipologi berdasarkan kriteria tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dibuatlah penelitian studi eksploratif ini yang bertujuan untuk mengenali adanya klasifikasi dari para mahasiswa yang bekerja di dalam mengisi waktu luangnya, berdasarkan tingkat aktualisasi dirinya, cara memaksimalkan penggunaan waktu, orientasi jenis kegiatan, serta manfaat yang dirasakan dalam beraktivitas di waktu luang. Selanjutnya, ingin diketahui pula gambaran umum dari masing- masing kelompok yang berhasil diperoleh, yang merupakan karakteristik mahasiswa bekerja yang menjadi subyek penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel didasarkan pada teknik "accidental sampling". Di sini, setiap subyek diminta untuk memberikan respon pada tiga alat ukur, yaitu kuesioner mengenai tingkah Iaku penggunaan waktu secara umum, kuesioner mengenai preferensi terhadap kegiatan, tempat, dan orang lain yang diajak untuk mengisi waktu luang, serta kuesioner mengenai aktualisasi diri yang merupakan adaptasi dari "Short Index of Self Actualization" (Young dan Crandall, 1984 dalam Shin, dkk, 1994; diperbaiki oleh Jones dan Crandall, 1986 dalam Shin, dkk, 1994). Teknik analisa yang digunakan adalah analisa cluster yang menggunakan perhitungan. Teknik analisa yang Euclidean distance untuk mengukur jarak/perbedaan antar kasus tersebut, serta Ward?s Method untuk menempatkan obyek-obyek yang serupa ke dalam cluster/sub kelompok. Jumlah cluster yang dianalisa ditetapkan berdasarkan proprosi pemerataan jumlah subyek antar cluster dan pertimbangan praktis.
Hasil penelitian menetapkan jumlah 3 cluster sebagai solusi terbaik dengan karakteristik berbeda antar cluster. Kelompok Santai (Cluster 1) merupakan orang-orang yang cukup mampu untuk mengaktualisasikan dirinya, menggunakan waktu dengan tepat dan bertingkah laku self directed, berorientasi pada kegiatan waktu Iuang yang bersifat relaksasi, serta merasakan manfaatnya sebagai sarana untuk relaksasi dan mekanisme menghindar. Kelompok Aktif Dinamis (Cluster 2) terdiri dari para pengaktualisasi diri yang memaksimalkan penggunaan waktu dengan bertingkah laku self directed menggunakan waktu dengan tepat, dan bertindak cepat. Kelompok ini menyukai kegiatan waktu luang yang berorientasi intelektual dan relaksasi, serta merasakan manfaatnya bagi fisik, sosial, dan keadaan psikologis. Kelompok Pasif (Cluster 3) adalah para non pengaktualisasi diri yang berusaha rnemaksimalkan penggunaan waktu yang dimiliki dengan bertingkah laku self directed. Mereka berorientasi pada kegiatan waktu luang yang bersifat sosial, dan relaksasi, serta merasakan manfaat kegiatan waktu luang sebagai sarana mekanisme menghindar.
Dengan diperolehnya hasil tersebut dan adanya keterbatasan ataupun belum sempurnanya penelitian ini maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, antara lain menggunakan jumlah subyek yang lebih banyak, dengan perbandingan jumlah yang seimbang antara subyek yang bekerja paruh waktu dan yang bekerja penuh waktu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Fuji Lestari Suharso
"ABSTRAK
Akibat kemajuan jaman, masyarakat, maupun teknologi mengundang suatu permasalahan tersendiri dalam hal pemanfaatan waktu luangnya. Aneka ragam produk negara maju, baik yang berbentuk fasilitas maupun budaya, telah diadopsi oleh masyarakat yang siap atau tidak siap harus bertanggung jawab terhadap kansekuensi penggunaan produk ini (Sukadji, S, 1990). Banyak ahli ilmu sosial menganggap pertunya bimbingan terutama yang menyangkut penggunaan untuk mengisi waktu luang bagi remaja, khususnya pelajar SMU.
Sering dijumpai remaja-remaja yang masih berseragam sekolah berkeliaran di pusat perbelanjaan atau bergerombol di tepi jalan melihat orang-orang yang berlalulalang. Kegiatan semacam ini dirasakan kurang bermanfaat dan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, seperti mengganggu ketentraman, perkelahian dll. Bukanlah tidak mungkin dari berbagai situasi yang tidak nyaman seperti sekarang ini, keterlibatan siswa dalam tawuran merupakan wujud dari kurangnya pemanfaatan waktu luang secara maksimal. Dugaan ini dapat ditinjau lebih jauh melalui salah satu manfaat sosial dari pengisian waktu luang. Pelajar yang lebih sibuk dan menyukai kesibukan, umumnya memiliki waktu luang yang membuat Mareka cenderung kurang berminat pada kegiatan-kegiatan yang tidak berguna. Pengisian waktu luang yang kurang terarah, akan mendesak kegiatan yang kurang terarah seperti perbuatan negatif, merusak ataupun keterlibatan mereka pada tawuran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto (dalam skripsi Dewi D.R. Kumala, 1979) bahwa waktu luang yang tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh yang buruk bagi remaja.
Dan berbagai penelitian tampak bahwa makin bertambahnya usia dan tingkat pendidikan seseorang ternyata tidak hanya IQ (kecerdasan) yang berpengaruh pada prestasi akademik seseorang. Temyata ditemukan dimensi lain yang juga berpengaruh pada prestasi akademik (keberhasilan dalam akademik) seperti kepribadian, minat, motivasi dll. yang sebetulnya dapat diperoleh melalui pengisian kegiatan waktu luangnya. Hal ini bisa dimengerti karena pengisian waktu luang dapat bermanfaat untuk pengembangan diri, menambah pengetahuan juga memperluas pergaulan (Mursitolaksmi, 1988).
Pengertian waktu luang masih diasosiasikan sebagai waktu dimana seseorang tidak melakukan sesuatu atau saat orang bermalas-malasan, saat orang melakukan sesuatu seenaknya tanpa tergesa-gesa dan tidak perlu serius (Sukadji, S, 1990). Di lain pihak jika ditinjau dan kegiatan formal maupun non-formal, maka waktu luang adalah waktu di luar jam kerja atau sekolah, di luar kewajiban-kewajiban yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat, kegiatan makan, tidur atau istirahat dan pemenuhan kebutuhan fisiologis lainnya (Catursari, 1990).
Penelitian mengenai kegiatan waktu luang, khususnya siswa SMU (sekolah menengah umum) yang dibandingkan dengan siswa SMUK (sekolah menengah umum kejuruan) memang masih sedikit. Ditinjau dan sistem pendidikan (kurikulum), maupun lingkungan antara SMU dengan SMUK, tampaknya ada karakteristik yang berbeda antara siswa dan SMU dan SMUK. Dimana siswa SMUK sudah banyak tertuju pada hal-hal yang lebih khusus sejak mereka menduduki kelas 1, misalnya SMEA, STM, SMT atau SMIP di yang masing-masing terdiri dari beberapa rumpun atau bidang kekhususan dan akan lebih banyak menerima materi pelajaran yang berkaitan dengan jurusannya. Sementara siswa SMU lebih banyak menerima materi pelajaran yang bersifat umum sampai menduduki kolas 2 SMU, Perbedaan penerimaan materi pelajaran bar terlihat begitu siswa memasuki penjurusan di kelas 3 SMU, yaitu pada saat mereka di juruskan ke IPS, IPA atau Bahasa. Perbedaan ini kemungkinan besar juga akan membedakan dalam hal pengisian waktu luang mereka.
Berdasarkan laltar belakang masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan ?Bagaimana gambaran kegiatan waktu Iuang antara siswa SMU dengan siswa SMUK" dan ?Bagairnana gambaran pengisian waktu Iuang siswa SMU maupun SMK berkaitan dengan jurusannya masing-masing?"
Dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktisi, khususnya guru bimbingan di sekolah baik SMU maupun SMUK agar kegiatan bimbingan waktu luang dapat diperkenalkan/ditingkatkan sehingga para siswa dapat diarahkan ke kegiatan yang positif sesuai dengan minat mereka. Dengan demikian diharapkan kegiatan yang tidak bermanfaat yang dilakukan pelajar dapat berkurang. Selain itu dengan kegiatan bimbingan ini, diharapkan siswa dapat memiliki gambaran yang lebih nyata mengenai kematangan karirnya, karena pemilihan kegiatan waktu luang juga banyak berkaitan dengan minat seseorang.
Penelitian ini dilakukan pada 489 siswa kelas 2 SMU/SMK di Jakarta, yaitu: SMUK 7, SMU YPM, SMU Muhammadiyah 14, Madrasah Aliyah Negeri 7 Lenteng Agung, SMUT Al-lzhar, SMK 29, SMK 57, dan SMK YPM. Seluruh siswa diberikan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan tertutup yang harus dijawab oleh siswa. Kemudian data yang terkumpul diolah dandi analisa berdasarkan perhitungan frekuensi dan % jawaban.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
Gambaran kegiatan waktu luang antara siswa SMU dengan SMUK, maupun antara jurusan dan masing-masing SMU dan SMUK tampak tidak jauh berbeda. Kegiatan olahraga maupun kegiatan mengerjakan tugas sekolah dan rumah merupakan kegiatan yang umumnya dipilih oleh siswa SMU maupun SMUK. Hal yang menarik dan penelitian ini adalah bahwa bagi siswa SMU kegiatan ekskul merupakan kegiatan yang cukup diminati sebagai kegiatan di luar sekolah selain kegiatan mengerjakan tugas sekolah dan tugas rumah. Sementara bagi siswa SMUK justru tidak memiliki kegiatan di luar sekolah lebih diminati daripada mengikuti kegiatan ekskul.
Kegiatan belajar di rumah umumnya dilakukan di malam hari selama 1-2 jam.
Kegiatan waktu luang cukup positif bagi siswa dimana selain dapat menambah pengetauan juga untuk pengembangan diri. Ada pula yang menganggap dapat menambah teman. Namun hal yang perlu dicatat adalah, ada segelintir siswa yang menganggap kegiatan waktu luang sebagai sesuatu kegiatan yang membuang-buang waktu dan tidak bermanfaat.
Tampaknya sebagian besar siswa menganggap bahwa kegiatan waktu luang yang mereka piiih merupakan pilihan mereka sendiri, dan oleh karena itu juga berhubungan dengan hobi mereka.
Berdasarkan basil penelitian tersebut, maka disarankan agar diperluas ke sejumlah siswa lain agar perbandingan antara siswa SMUN, SMU swasta, SMUK maupun SMU Beragama dapat seimbang, sehingga dinamika jawaban dari setiap sekolah dapat lebih tampak. Selain itu beberapa pertanyaan dapat diperluas dengan pertanyaan lain, seperti alasan mengapa siswa memilih beberapa kegiatan tertentu atau tidak memilih kegiatan apapun di luar kegiatan sekolahnya, atau mengapa siswa memiliki kegiatan belajar yang tidak tentu. Dengan mengetahui alasan jawaban siswa, akan lebih mudah bagi berbagai pihak untuk menciptakan suatu kebiasaan akan pentingnya membagi/mengatur waktu antara kegiatan sekolah dan di luar sekolah. Sebagai suatu kegaitan yang positif sebaiknya sekolah, atau guru khususnya, bahkan keluarga (orangtua) perlu menunjang siswa untuk mengisi kegiatan waktu luangnya. Sebab seperti telah diutarakan kegiatan apapun yang dipilih seseorang tidak dapat dilepaskan dan dukungan keluarga dan pihak sekolah selain penyediaan sarana juga dorongan untuk mengikuti kegiatan tertentu.
Disamping itu sebaiknya kegiatan bimbingan waktu luang maupun bimbingan karir perlu diperkenalkan pada siswa SMU agar siswa juga belajar menghargai waktu dan dapat mengatur waktu secara efektif dan proporsional dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Tentunya orangtua maupun pihak sekolah juga perlu menunjukkan bahwa pengisian kegiatan waktu luang tidak harus berkaitan dengan sesuatu yang sifatnya akademis, tetapi juga perlu diimbangi dengan hal-hal lain yang menunjang hobi mereka."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Elmanizar
"In APBN Year 2002-2003 tax income gave 70%-80% contribution for state income, which Income tax gave the biggest contribution about 50%. Therefore to improve tax income from income taxes in the future, to be needed by the improvement of taxpayer compliance. According to the above statement, hence factors influencing the compliance of taxpayer in filling corporate income tax return is an interesting issue to be researched.
Corporate income tax return filling arranged in Act of Republic of Indonesia No. 16 year 2000 (KUP) concerning: tax return, Bookkeeping, Inspection and Sanction. And Act of Republic Of Indonesia No. 17 year 2000 (income tax) about * calculation in tax liability. And guide of execution of admission filling of corporate income tax return Decision of DIP No. KEP-185IPJ./2003. The fundamental of problems is how far tax payer comprehend Law and Regulation of Taxation including the ability of conducting fiscal correction of financial statement base on calculation taxes amount owed to be filed in tax return, and what kind of effort which have been conducted by DJP to push voluntary compliance creation (compliance voluntary) of taxpayer in filling tax return.
In developing theoretical framework, research taken is library a research. The knowledge and ability of Taxpayer in comprehending and laws application and Regulation of Taxation is the main variable which influence compliance of 'Taxpayer in filling tax return. Counseling and also inspection is an important matter for DIP so that tax payer feel to be observed and will request to fulfill accountability of responsibility in filling tax return using Self Assessment system.
Research type used is qualitative with analytical descriptive. Method data collecting is "quota sampling" to be held an interview with by using guidance of interview at tax payer, tax consultant, even at Functionary of DJP which related to admission the filling of corporate income tax return. The result of the Research analyzed and reported in tabular, composition and descriptive.
Research result shows the existence of high impact between knowledge and ability of Taxpayer to comprehend and laws application and Regulation of Taxation, to the compliance of in filling income tax return. Role of inspection and counseling by DJP have a big impact in realizing compliance of level of tax payer in filling income tax return. Policy of giving the predicate of "Obedient tax payer" by DJP, to motivate obedient tax payer so that, this program not yet so drawn for most tax payer because do not influence tariff of tax payment.
Analysis to research finding show that: Formal compliance of tax payer in submitting income tax return in KPP Bekasi is only 30% from amount of income tax return which enlist, and among which have submitted income tax return the 64% is zero tax return. For the measurement of accuracy calculation in tax liability in tax return seen from ability of tax payer in conducting fiscal correction to financial statement only 25% from tax payer the research, consist of " Obedient tax payer" and " Regular tax payer submit tax return", and this tax payer there no correction of tax officer after checked_ From this finding result earn requested that there is still lower mount compliance of tax payer in filling corporate income return. Added again with limitation of DJP Resources in conducting inspection to corporate income tax return, hence tax potency owed by which not yet dug by in KPP Bekasi is still high.
Conclusion, that knowledge and ability of tax payer for the application of Law and Regulation of Taxation influence compliance of tax payer in filling seen corporate income tax return of result inspection of tax officer to tax return submitted by tax payer most unable to fulfill the laws and regulation of Taxation. Strive counseling of DJP to socialize Law and Regulation of Taxation there are, but not yet reached entire/all levels of taxpayer. And activity of inspection by DJP still limited and prioritized to overpaid tax return, condition of this also give opportunity for tax payer which tend to avoid Tax, to submit underpaid tax return in order not to be object of inspection. To improve compliance of tax payer in filling tax return repair there must be from both parties, first tax payer have to improve the knowledge of comprehending rule of legislation of Tax to fill corporate income tax return. Both of DJP as Stakeholders running role to improve acceptance of Tax better progressively fraternize in giving counseling but coherent in executing inspection by totally to all tax payer, therefore shall DJP conduct inspection pursuant to data of DJP alone is not pursuant to restitution, and in management and inspection of corporate income tax return use information technology system like sketch which have in format by DJP, so that tax payer feel to be observed and asked the accurate is calculation of and accountable and also responsible in filling tax return using the system of self assessment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>