Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninawati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Rahardjanti
"ABSTRAK
Masyarakat Cina penganut Khonghucu masih mempertahankan tradisi Cina, antara lain masih dapat dijumpai pelaksanaan upacara kematian secara Khonghucu, meskipun demikian sudah mengalami perubahan di masa lalu.Upacara kematian dalam lingkungan masyarakat Cina penganut Khonghucu sangat berkaitan erat dengan ajaran Konfusius yang menekankan sernangat bakti (xiao . ). Maksud diadakan upacara kematian adalah untuk menunjukkan tanda bakti seorang anak kepada orang tuanya. Sedangkan tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa hormat kepada almarhum, agar almarhum memperoleh kehidupan yang damai, rasa aman dan ketentraman bagi keluarga yang ditinggalkan.Dalam penyelenggaran upacara kematian di kalangan masyarakat Cina penganut Khonghucu di Surakarta ini ternyata sudah mengalami akulturasi dengan kebudayaan setempat (Jawa), misalnya adanya kepercayaan masyarakat Cina penganut Khonghucu di Surakarta tentang hari Sabtu, yang dipercayai sebagai hari yang tidak bagus untuk menguburkan jenazah; adanya pelaksanaan Upacara Selamatan yang diadakan menurut tradisi Jawa .Masyarakat Cina penganut Khonghucu di Surakarta meyakini Khonghucu sebagai agama. Mereka tetap melakukan peribadatan menurut ajaran Khonghucu. Termasuk salah satunya adalah melaksanakan upacara kematian secara Khonghucu. Penulis merasa tertarik untuk menggambarkan upacara kematian selain karena hal - hal tersebut di atas, juga karena adanya pengaruh tradisi Jawa yang mereka terapkan.

"
1996
S13099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Indiwara Pakan Rahardjo
"ABSTRAK
Skripsi ini menitikberatkan pembahasannya pada upacara pemakaman masyarakat Toraja Sa'dan di Kelurahan Pangala yang masih terus diselenggarakan oleh masyarakat setempat hingga sekarang ini. Kemudian, dari pembahasan upacara pemakaman ini akan dapat difahami struktur sosial di Kelurahan Pangala tersebut. Dalam skripsi ini digambarkan bagaimana upacara kematian dan pemakaman yang tradisional dan yang sekarang ini diselenggarakan. Di mana terlihat ada perbedaan pada kedua upacara tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya proses modernisasi yang terjadi dalam masyarakat Toraja Sa'dan tersebut, yaitu antara lain dengan masuknya agama Kristen dan pendidikan barat. Kemudian dalam skripsi ini juga digambarkan secara lengkap bagaimana upacara pemakaman masa kini diselenggarakan, dengan mengambil contoh dari dua upacara pemakaman yang terjadi di Kelurahan Pangala, Tana Toraja pada dewasa ini. Maksud penggambaran kedua upacara pemakaman tersebut adalah untuk melihat struktur sosial masyarakat Toraja Sa'dan di Kelurahan Pangala dewasa ini. Maksud permasalahan yang ingin dilihat dalam skripsi ini adalah mengapa dan bagaimana upacara pemakaman orang Toraja Sa'dan masih dapat bertahan sampai sekarang. Masalah tersebut didasarkan atas proposisi bahwa suatu upacara pemakaman sekarang ini dapat masih berlangsung, karena ada struktur sosial masyarakat setempat yang mendukungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara pemakaman dewasa ini dapat bertahan karena struktur sosial masyarakat setempat masih mendukung upacara pemakaman orang Toraja Sa'dan, di Kelurahan Pangala Tana Toraja. Hal tersebut dapat dilihat dari peran-peran dan kedudukan-kedudukan yang ada dalam upacara serta hubungan-hubungan sosial yang bersifat tradisional yang masih terwujud dan memegang peranan penting dalam upacara pemakaman orang Toraja Sa' dan, khususnya di Kelurahan Pangala. Tana Toraja"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dyah Ayu Purwanti
"Skripsi ini membahas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan atas pemakaman mewah di Kabupaten Karawang. Krisis lahan pemakaman di Jakarta membuat para pengusaha membuat bisnis pemakaman mewah pinggiran kota Jakarta, khususnya di Kabupaten Karawang. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan, Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang, kuburan tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan. Namun, pemakaman mewah di Kabupaten Karawang dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan. Sehingga terjadi ketidaksesuaian antara peraturan dengan pelaksanaannya.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan atas pemakaman mewah di Kabupaten Karawang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data secara studi literatur dan studi lapangan yang dilakukan dengan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menggambarkan pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan atas pemakaman mewah di Kabupaten Karawang tidak memiliki landasan hukum yang kuat. Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan atas pemakaman mewah di Kabupaten Karawang selama ini hanya berdasarkan penafsiran pemerintah.

This thesis discusses collecting property tax on luxurious funeral in Karawang regency. Graveyard crisis in Jakarta making business entrepreneurs create luxurious funeral outskirts of Jakarta, particularly in Karawang district. Based on property tax act, act local taxes and levies, and Karawang Regency regulation, graveyard is not subject to tax. However, luxury funeral in Karawang regency taxed on property tax. So there is a discrepancy between the rules and their implementation.
The purpose of this study is to analyze the collection of property taxes on luxury funeral in Karawang regency. The approach used in this study is descriptive qualitative method of data collection study of literature and field studies conducted by in-depth interviews.
Results of this study illustrate the imposition of property tax on luxury funeral in Karawang not have a strong legal foundation. So far, the collection of property taxes on luxury funeral in Karawang regency based solely on the interpretation of the government.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hydriana Ananta Win
"Salah satu dari tiga peristiwa penting dalam kehidupan orang Cina penganut ajaran Khonghucu adalah kematian. Oleh karena itu mereka ingin melaksanakan upacara pemakaman dan perkabungan secara benar sesuai dengan ajaran Khonghucu. Ajaran Khonghucu di Indonesia telah bercampur dengan unsur-unsur ajaran dari Buddha dan Dao. Keinginan untuk melaksanakan ajaran Khonghucu secara murni membuat kelompok masyarakat peranakan Cina di Indonesia membentuk organisasi kemasyarakatan yang bernama MATAKIN. Melalui MATAKIN inilah penganut ajaran ini setahap demi setahap mereformulasikan ajaran Khonghucu di Indonesia, termasuk di dalamnya terdapat tata upacara kematian. Untuk melihat pelaksanaan tata upacara kematian yang telah direformulasikan oleh MATAKIN, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lapangan di Kecamatan Cimanggis dan Cibinong. Alasan pemilihan kedua daerah ini adalah karena disana terdapat cabang dari organisasi MATAKIN di tingkat DATI II yaitu MAKIN. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa kelompok masyarakat peranakan Cina penganut Khonghucu di kecamatan Cimanggis dan Cibinong telah melaksanakan tata upacara kematian dengan cara-cara yang telah direformulasikan oleh MATAKIN melalui MAKIN nya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianti Anggia Murni
"Orang-orang Cina mengenal tiga peristiwa besar dalam kehidupan mereka, yaitu kelahiran, perkawinan dan kematian. Kematian, yang merupakan salah satu dari tiga peristiwa besar di atas, dianggap penting oleh orang_orang Cina karena, mereka percaya bahwa orang yang telah meninggal dunia, jiwanya tetap hidup, bahkan _menjaga kehidupan para keturunannya.Hubungan antara orang yang masih hidup dan yang telah meninggal..."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S12956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianingsih
"ABSTRAK
Upacara Kematian merupakan suatu upacara yang penting bagi orang Cina. Untuk melaksanakan suatu upacara kematian yang sempurna dan sesuai dengan kepercayaan mereka, sebagian kecil masyarakat Cina beragama Budha di Jakarta menyerahkan pelaksanaan upacara kematian pada Caima.
Kehidupan Caima di Cina dahulu sama dengan Bi qiu ni ( biarawati Budha ). Namun praktek keagamaan yang dilakukan oleh Caima sudah menyerap tradisi dalam masyarakat. Di Cina dahulu, banyak penganut Budha yang menggunakan jasa Caima dalam upacara kematian. Caima yang ada di Jakarta sekarang juga dikenal sebagai biarawati, namun kehidupannya sangat berbeda dengan Bi qiu ni. Caima hidup dari imbalan yang diberikan oleh keluarga yang menggunakan jasanya dalam upacara kematian.
Tugas Caima dalam suatu upacara kematian adalah meman_jatkan doa-doa untuk arwah yang meninggal. Pembacaan doa yang diiringi dengan alat musik sederhana mengha_silkan lagu yang cukup menarik. Alunan lagu yang berisi doa-doa dan atraksi yang dilakukan oleh Caima membuat orang yang datang melayat tinggal lebih lama. Tugas besar yang dilakukan oleh Caima dalam upacara kematian membuat biaya yang dikeluarkan oleh keluarga orang yang meninggal cukup besar. Ini adalah salah satu penyebab langkanya upacara kematian yang dilaksa_nakan oleh Caima.

"
1995
S13088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmy Halim
2010
T37668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Purwaningsih
"This descriptive qualitative research examines social solidarity of the Chinese and Javanese (pesantren) ethnic groups in Lasem. Both Chinese and Javanese ethnic groups live side by side safely and peacefully, thus creating a harmonious life. The aim of this research is to explain the mechanical and organic solidarity between the Chinese and the santris living in the pesantren (Islamic Boarding School) in Kauman, Lasem. The research result indicates that organic solidarity can be seen when these two ethnic groups help each other in various activities. For example, in the haul (commemoration of the death of a person) of Mbah Sambu held by the Kauman Islamic boarding school, the Chinese ethnic gave support both morally and materially. Similarly, when the Chinese ethnic commemorate their feast days, they will receive support from the pesantren."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>