Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94861 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suroto
"Tesis ini mengkaji tentang pola adaptasi yang dikembangkan anggota Brimob dan keluarganya di lingkungan Asrama Brimob Kedaung Pamulang. Dari Iatar belakang sosial dan kebudayaan yang berbeda mereka tinggal dalam satu Iingkungan asrama yang menekankan nilai-nilai kebersamaan dan jiwa korsa. Karena itu mereka dituntut untuk mengembangkan pola adaptasi baik terhadap Iingkungan fisik, sosial dan dalam kehidupan ekonomi sehingga terwujud suatu keteraturan sosial.
Penelitian ini mengacu pada konsep yang dikemukakan Alland, bahwa setiap masyarakat selalu mengembangkan mekanisme penanggulangan terhadap tantangan dalam proses adaptasi terhadap Iingkungannya. Dalam usaha memahami Iingkungannya, manusia mengacu pada pengetahuan budayanya untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang mengancam kelangsungan hidupnya, dan menentukan pilihan strategi penanggulangan guna meningkatkan daya guna bagi hidupnya. Sedangkan konsep adaptasi mengacu pada pendapat J. Bennett, yaitu adaptasi tingkah Iaku dan adaptasi sosial.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif, dengan tujuan untuk menggambarkan pola adaptasi anggota Brimob dan keluarganya di lingkungan asrama Selanjutnya dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola adaptasi anggota Brimob dan keluarganya terhadap Iingkungan fisik, sosial dan ekonomi mempunyai karakteristik ; (1) Upaya untuk mengoptimalkan rasio antara in put (kondisi Iingkungan) dan out put (kebutuhan yang hams dipenuhi). (2) Hirarki kepangkatan tidak diterapkan secara tegas. (3) Menjaga keseimbangan kelompok. (4) Perasaan senasib dan saling membutuhkan antar sesama warga. (5) Loyalitas anggota Brimob kepada Danki masih kuat.
Pola adaptasi tersebut melahirkan sikap tolong menolong, saling menghargai dan menghormati, saling membutuhkan dan saling menjaga agar tidak terjadi konflik. Demi kepentingan bersama (ketertiban dan ketenteraman di asrama) kadang-kadang mereka harus rela mengorbankan kepentingan pribadinya (menahan perasaan dan mengendalikan diri).
Karena itu, terwujutlah keteraturan sosial dalam kehidupan mereka sehari-hari di Iingkungan asrama. Keteraturan sosial tersebut terwujud karena adanya perasaan senasib dan saling membutuhkan antar sesama warga yang tinggal di asrama. Untuk mewujudkan keteraturan sosial tersebut mereka membuat aturan-aturan atau yang disepakati dan dilaksanakan bersama sebagai landasan untuk berperilaku. Di sisi lain, agar semua warga berperilaku sesuai dengan harapan-harapan kelompok, maka mereka melakukan pengendalian sosial."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suroto
"Tesis ini mengkaji tentang pola adaptasi yang dikembangkan anggota Brimob dan keluarganya di lingkungan Asrama Brimob Kedaung Pamulang. Dari latar belakang sosial dan kebudayaan yang berbeda mereka tinggal dalam satu lingkungan asrama yang menekankan nilai-nilai kebersamaan dan jiwa korsa. Karena itu mereka dituntut untuk mengembangkan pola adaptasi baik terhadap lingkungan fisik, sosial dan dalam kehidupan ekonomi sehingga terwujud suatu keteraturan sosial.
Penelitian ini mengacu pada konsep yang dikemukakan Alland, bahwa setiap masyarakat selalu mengembangkan mekanisme penanggulangan terhadap tantangan dalam proses adaptasi terhadap lingkungannya. Dalam usaha memahami lingkungannya, manusia mengacu pada pengetahuan budayanya untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang mengancam kelangsungan hidupnya, dan menentukan pilihan strategi penanggulangan guna meningkatkan daya guna bagi hidupnya. Sedangkan konsep adaptasi mengacu pada pendapat J. Bennett, yaitu adaptasi tingkah laku dan adaptasi sosial.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif, dengan tujuan untuk menggambarkan pola adaptasi anggota Brimob dan keluarganya di lingkungan asrama. Selanjutnya dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola adaptasi anggota Brimob dan keluarganya terhadap lingkungan fisik, sosial dan ekonomi mempunyai karakteristik ; (1) Upaya untuk mengoptimalkan rasio antara input (kondisi lingkungan) dan output (kebutuhan yang harus dipenuhi). (2) Hirarki kepangkatan tidak diterapkan secara tegas. (3) Menjaga keseimbangan kelompok. (4) Perasaan senasib dan saling membutuhkan antar sesama warga. (5) Loyalitas anggota Brimob kepada Danki masih kuat.
Pola adaptasi tersebut melahirkan sikap tolong menolong, saling menghargai dan menghormati, saling membutuhkan dan saling menjaga agar tidak terjadi konflik. Demi kepentingan bersama (ketertiban dan ketenteraman di asrama) kadang-kadang mereka harus rela mengorbankan kepentingan pribadinya (menahan perasaan dan mengendalikan diri). Karena itu, terwujudlah keteraturan sosial dalam kehidupan mereka sehari-hari di lingkungan asrama. Keteraturan sosial tersebut terwujud karena adanya perasaan senasib dan saling membutuhkan antar sesama warga yang tinggal di asrama. Untuk mewujudkan keteraturan sosial tersebut mereka membuat aturan-aturan atau yang disepakati dan dilaksanakan bersama sebagai landasan untuk berperilaku. Di sisi lain, agar semua warga berperilaku sesuai dengan harapan-harapan kelompok, maka mereka melakukan pengendalian sosial."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T7711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fajar Sejati
"Skripsi ini membahas dinamika kehidupan penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok. Penghuni Asrama UI Depok berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang beragam, seperti suku, asal daerah, fakultas, hobi, agama, dan lain-lain. Keberagaman ini menyebabkan penghuni asrama untuk memiliki strategi adaptasi selama tinggal di sana. Selain strategi adaptasi, interaksi sosial juga menjadi perhatian dalam dinamika kehidupan penghuni asrama. Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan untuk mendapatkan hasil deskriptif pola interaksi masing-masing individu penghuni asrama dan kelompok-kelompok yang terdapat di dalamnya, cara kelompok-kelompok tersebut terbentuk, dan proses adaptasi para penghuni terhadap lingkungan baru. Hasil analisis skripsi ini dapat dijadikan referensi bagi penghuni Asrama UI Depok tentang kehidupan di asrama serta bagi pengelola asrama untuk menciptakan lingkungan asrama yang lebih kondusif untuk para penghuninya.

This thesis discusses the dynamics of the resident?s life in Student Dormitory of Universitas Indonesia (UI) Depok. The resident of Student Dormitory UI Depok derived from diverse social and cultural backgrounds, such as ethnic, national origin, faculty, hobbies, religion, and others. This diversity led the resident to have adaptation strategies for staying there. In addition to adaptation strategies, social interaction is also a concern in the dynamics of the resident. This study was done by using in-depth interviews and observations to obtain descriptive results of the interaction patterns of each individual residents and groups present in the dorm, the way these groups are formed, and the process of adaptation of the resident to the new environment. The result of the analysis of this thesis can be used as a reference for the occupants of Student Dormitory UI Depok about life in the dorm and the dormitory manager to create an environment more conducive to dormitory resident.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Hendricus Andy
"Dewasa ini, batubara menjadi salah satu komoditi perdagangan terbesar di Kota Banjarmasin yang ditandai dengan tumbuhnya 9 (sembilan) kegiatan terminal batubara (stockpile) di pinggiran Sungai Barito sejak tahun 1999. Terminal ini berfungsi sebagai tempat pengumpulan, penumpukan, dan pemuatan batubara ke tongkang, untuk kemudian dibawa ke laut lepas. Aktivitas ini ternyata membawa dampak terhadap lingkungan, khususnya ruang udara. Debu yang dihasilkan dari proses pemuatan batubara ke tongkang telah menyebar sampai ke permukiman penduduk karena jarak lokasi stockpile yang berdekatan. Permasalahannya adalah seberapa jauh jaraknya sebaran debu tersebut terhadap kawasan permukiman penduduk dan bagaimana mereka dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut?
Berdasarkan basil penelitian, maka diketahui bahwa pola sebaran debu batubara lebih luas radius pencemarannya pada musim hujan, dan hal tersebut berdampak pada 6 (enam) kelurahan yang berada pada kategori status tercemar berbahaya sepanjang musim. Kualitas udara terbukti sangat buruk karena 2 (dua) tahun terakhir, kadarnya di atas ambang baku mutu dan sebagian besar penduduk merasa terganggu dengan kondisi tersebut. Walaupun tidak terbukti adanya hubungan peningkatan jumlah debu batubara terhadap jumlah penderita ISPA, namun jenis gangguan yang paling dirasakan adalah gangguan pernafasan, penglihatan, dan psikis. Pola adaptasi di daerah tercemar debu batubara, yang dilakukan secara perorangan secara keseluruhan berbeda dengan daerah kontrol, namun perbedaan tersebut mengarah pada ketidakaktifan dalam melindungi kesehatan maupun lingkungan di dalam rumahnya. Sedangan, tindakan adaptasi secara kolektif hanya terfokus pada kebersihan jalan, bukan pada perihal yang mendasar, seperti penyesuaian pola pemanfaatan lahan di daerah tersebut. Namun, harapan terhadap realisasi pelaksanaan terhadap prioritas tindakan adaptasi dimasukkan dalam suatu kuadran berdasarkan tingkat kebutuhan dan kepentingan, yaitu mensosialisasikan kegunaan peralatan pelindung pernafasan dan mata, pemberian tunjangan obat-obatan dan vitamin/susu secara berkala pada keluarga yang terkena debu batubara. Sedangkan rencana tindak adaptasi, yaitu penanaman pohon, pembersihan jalan, pembangunan fasilitas/bangunan pelindung. Dengan melaksanakan kegiatan tersebut maka diharapkan kegagalan pemenuhan unsur vitalitas dan kesesuaian dalam dimensi kinerja kota dapat diatasi dan dalam jangka menengah, pola adaptasi dapat dipertimbangkan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sehingga pembentukan kawasan permukiman (perkampungan) kota yang bebas debu dapat segera terwujud.

Recently, coal has become one of the greatest trading commodities in Banjarmasin which was indicated with the growth of 9 (nine) coal terminal or stockpile in the Barito River Basin since 1999. The function of terminal is to collect, to stock, and to load the coal into the barge in order to take it to the mother vessel in outer river. The terminal activities unfortunately had environmentally impact, especially to the air. The dust that was resulted from the loading process has flown to the citizen houses because the short distance among them. The problem is how far the impact to the human settlement and how they adapt to this polluted air conditions.
Based on the result, the pattern of coal dust distribution in rainy season has wider impact than dry season. And it caused to the 6 (six) kelurahan have been categorized as dangerous polluted area in whole seasons. The air quality was proved badly because in the last 2 years, the dust ambient in the air is over the standard minimum and part of the society feel inconvenience with this condition. Although according to statistic result, there is no relationship between coal dust volumes with the ISPA recipients, but the most influence of the coal dust to the people is about the respiration health, eyes health, and psychology health. The pattern of the adaptation in polluted area which was done individually completely different with the control area, but those distinctions are tend to become passive responds in order to protect their healthy status and house cleanliness, not doing something fundamental or structural things. But, the expectation of adaptation program has been ordered in the quadrant which based on needs and importance. So, the implementation of adaptation form was needed, which consist of dissemination of the breathe protection, eye protection, and medicine or vitamin support to the household periodically. And also the implementation of the adaptation plan, that was consist of tree plantation, road cleaning, and protection building or facilities. By doing so, the expectation of repairing the failure of vitality and fit dimension of the good city performance can be implemented properly. And in the medium term, the action plan of adaptation can be considered in the detailed spatial planning process of the dustless Kelurahan Pelambuan. Then, in the future, the settlement will be transformed from the dust city to become the healthy city.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Juke Roosjati
"Perjalanan waktu kehidupan sampai dengan milenium III telah melahirkan sejumlah perubahan sosial, ekonomi, polilik serta perkembanan pengetahuan dan teknologi yang menciptakan kehidupan sosial tertentu di masyarakat. Kehidupan paradoks dan globalisasi sebagai karakter dan perkembangan kehidupan sosial di abad 21 lelah menyajikan situasi kehidupan sosial yang penuh dengan tantangan dan pilihan untuk dijawab oleh individu secara cepat.
Agar mampu menghadapi situasi tersebut, terdapat dua faktor yang memegang peranan penting untuk diperhatikan oleh individu, yaitu diri pribadi dan penyesuaian diri. Diri pribadi sebagai variabel independen mencakup komponen konsep diri, harga diri, percaya diri, regulasi dlri yang ditampilkan me!alui domain fisik, relasi sosial, akademik, olahraga dan organisasi. Penyesuaian diri sebagai variabel dependen, berkaitan dengan besar usaha yang dilakukan mahasiswa menghadapi kehidupan sosial di abad 21 yang mencakup aspek gaya hidup, dunia kerja. perkembangan dunia, perkembangan teknologi-informasi-komunikasi. Fokus utama penelitian adalah diri pribadi yang dikaji dalam dua hal yailu struktur internal diri pribadi sebagai konstruk yang menununjukan integrasi komponen konsep diri, harga diri, pcrcaya diri. regulasi diri, serla meliputi model mekanisme pengaruh anlar komponen tersebut. Disamping penelitian diri pribadi juga dilakukan pengkajian konstruk penyesuaian diri yang memiliki aspek gaya hidup, dunia kerja, perkembangan dunia. perkembangan teknologi - informasi - komunikasi Serta model pengaruh diri prihadi terhadap penyesuaian diri dalam kehidupan sosial di abad 21.
Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran program S-1 yang berusia sekitar 17 sampai dengan 22 tahun (N= 3041). Rancangan penelitian adalah expianarory research. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang bertujuan mengukur diri pribadi dan penyesuaian diri. Pengujian validitas dan realibilitas konstruk dalam alat ukur, digunakan analisis faktor konfirmatorik dalam LISREL versi 8.5.
Pengujian hipotesis yang berkaitan dengan pengujian konstruk diri pribadi dan konstruk penyesuaian diri, digunakan analisis konfirmatorik satu tingkat dan dua tingkat. Pengujian hipotesis yang berkaitan dengan model mekanisme pengaruh antar komponen diri pribadi dan pengaruh diri pribadi terhadap penyesuaian diri, dilakukan melalui pengujian SEM (Structural Equation Modelling) pada program LISREL. Untuk memperoleh profil diri pribadi mahasiswa UNPAD yang mencakup empat komponennya digunakan perhitungan statistik deskriptif dalam bentuk nilai rata-rata dan nilai persentil ke25 dan ke-75.
Hasil penelitian menggambarkan diri pribadi merupakan integrasi komponen konsep diri, harga diri, percaya diri dan regulasi diri dan memiliki mekanisme pengaruh antar komponen-komponen tersebut. Komponen percaya diri merupakan indikator paling kuat dalam tampilan diri pribadi. Hasil penelitian juga menggambadcan bahwa diri pribadi mahasiswa berpengamh terhadap penyesuaian dirinya di kehidupan sosial abad 21. Masalah yang ditemukan pada perkembangan diri pribadi mahasiswa UNPAD berkaitan dengan percaya diri dan regulasi diri."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heddy Shri Ahimsa Putra
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011
307.7 HED s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maharhanie Septi Nugroho
"ABSTRAK
Kegiatan ekonomi informal yang dilakukan di dalam maupun di lingkungan unit rumah telah banyak dilakukan oleh masyarakat Jakarta. Fenomena ini yang disebut sebagai HBE (Home-Based Enterprise) dimana unit rumah melakukan kegiatan domestik maupun kegiatan ekonomi. Tentunya dalam hunian dengan luasan terbatas, kegiatan domestik dan ekonomi saling bercampur dan mempengaruhi interioritas penghuninya. Dengan menggunakan Kampung Cikini, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, sebagai studi kasus, saya mendeskripsikan usaha penghuni untuk menyediakan ruang domestik dan ekonomi yang mampu mengakomodasi kondisi interioritasnya. Untuk itu, saya melakukan pemetaan jumlah dan lokasi HBE yang tersebar di Kampung Cikini dan memilih 5 (lima) di antaranya sebagai kasus pembahasan berdasarkan komoditas yang diperdagangkan. Dalam pembahasan, saya mengidentifikasi HBE berdasarkan pembagian komoditas yang dijual, proses adaptasi ruang kegiatan ekonomi dan domestic secara bersamaan dan mengidentifikasi kaitan adaptasi ruang tersebut dengan kondisi interioritas. Hasil deskripsi ini tidak hanya memperkaya wacana mengenai adaptasi ruang dalam hunian dengan luas terbatas, namun juga dapat member pemahaman akan pentingnya penyediaan ruang untuk kegiatan ekonomi bagi hunian masyarakat berpenghasilan rendah dan strategi spasial yang dapat digunakan agar dapat sinergis dengan kegiatan domestik.

ABSTRACT
Informal economic activities are done by the people in Jakarta either inside or outside the house units. This phenomenon is called as HBE (Home-Based Enterprise) where households do the domestic and economic activities in a house. In residential which has limited area, domestic and economic activity mix and influence the inhabitants? interiority. By using Kampong Cikini in Central Jakarta, as a case study, I attempt to describe the occupant?s enterprise to provide domestic and economic space which can accommodate their house?s interior and interiority. Thus, I am mapping the number and location of HBE in Kampung Cikini and choose 5 (five) of them as a case study based on its commodity. I identified HBE based on commodities, the process of adaptation of economic activities and domestic space and identified the relationship between the space?s adaptation an the interiority condition. I hope that the results of this writing will not only enrich the knowledge on the adaptation of residential in limited space, but also will tell about the importance of the provision of space for economic activity for the low-income communities particularly in urban slums and spatial strategies that can be used in order to synergize with domestic activities.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardy Arief
"Masalah hubungan sosial. masyarakat Cina dengan penduduk asli merupakan masalah hubungan dua etnik yang berbeda latar belakang historis dan budayanya. Hubungan sosial yang terjadi tidak luput dari adariya prasangka dan tindakan diskriminatif. Dalam rangka mempertahankan.hidup dan kelangsungannya serta meningkatkan kesejahteraan, interaksi sosial individu dan atau kelompok dalam bidang ekonomi, khususnya perdagangan berlangsung secara berkesinambungan menjadi hubungan kerjasama dengan penduduk asli yang petani. Untuk mendapatkan komoditi ekspor dan pemasaran barang-barang dagangannya berupa kebutuhan pokok penduduk.
Sebaliknya penduduk asli mencari pedagang yang akan membeli hasil kebunnya yang berupa komoditi ekspor seperti karet, coklat, lada dan sawit (CPO) serta kayu dan hasil hutan ikutan yang lain. Hubungan kerjasama yang terjadi adalah hubungan kerjasama yang simbiotik. Di samping itu orang Cina juga mengembangkan pola hubungan persaingan. Perilaku orang Cina yang ulet, tekun, etos kerjanya tinggi dan pragmatis usaha perdagangan orang Cina lebih maju dan penduduk asli. lni ditunjang oleh hubungan kerjasama sesama orang Cina yang berupa jaringan bisnis dan perdagangan yang melampaui batas-batas administrasi suatu negara. Adanya jaringan perdagangan tersebut menyebabkan orang Cina tidak akan kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. Juga tak akan susah memantau harga di luar negeri.
Langkah-langkah yang dijalankan orang Cina untuk memajukan usaha dagangnya tidak tertandingi oleh penduduk asli yang sistim kerjanya masa secara tradisional. Oleh karena itu kehidupan orang Cina lebih makmur dari penduduk asli. Kesenjangan sosial ini di tempat lain dapat menimbulkan konflik dengan kekerasan atau kerusuhan. Tetapi di Kotamadya Jambi belum pernah teijadi. Ini disebabkan antara orang Cina dan penduduk asli mata pencahariannya berbeda, mereka saling melengkapi. Maka kehidupan sosial penuh dengan suasana toleransi, tenggang menenggang. Tambahan lagi Pemerintah Daerah memperhatikan kemajuan daerah dengan melakukan pembangunan secara berkesinambungan sehingga Kotamadya Jambi semakin terbuka untuk segala kegiatan aspek kehidupan.
Dalam suasana yang demikian dimana kesejahteraan penduduk meningkat, maka keamanan pun akan stabil. Karena sistim ekonomi yang baik akan berpengaruh baik pula pada aspek-aspek kehidupan yang lain. Dengan demikian pembinaan Ketahanan Nasional dapat dibina."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Budhi Utoyo
"Fenomena hacker dan hacking tidak bisa sekedar dikaji dari sudut pandang ilmu komputer saja. Sebagai makhluk individual dan makhluk sosial, seorang hacker tidak pernah lepas dari proses interaksi sosial dengan hacker lainnya. Interaksi antar hacker tersebut menggunakan sebuah sarana komunikasi berbasis Internet. Salah satu hal yang membuat hacker tertarik untuk menggunakan Internet adalah karena Internet memungkinkan setiap individu untuk berinteraksi dengan individu tanpa harus menunjukkan jati diri sebenamya (anonimitas). Interaksi sosial yang menggunakan Internet tersebut akan membentuk suatu kelompok sosial atau komunitas yang sifatnya maya. Pole komunikasi dalam kelompok hacker memiliki hubungan yang unik terhadap kegiatan hacking. Pergeseran makna terminologi hacker itu sendiri diakibatkan antara lain karena pengaruh industri hiburan dan media massa Amerika.
Responden hacker yang tergabung dalam suatu kelompok hacker tertentu dan menggunakan sarana komunikasi real-time, dapat membentuk sebuah kelompok sosial maya (komunitas maya). Komunitas maya tersebut diimplementasikan dalam bentuk sebuah chat room. Hacker yang tergabung dalam chat room tersebut akan memiliki kecenderungan lebih termotivasi melakukan hacking. Hacking tersebut dalam artian mengubah atau memodifikasi tampilan sebuah situs atau isi sebuah server. Secara kognitif, hacker tersebut akan belajar dan mengadopsi norma-norma kelompok hacker yang berlaku. Dengan melihat percakapan di rang maya publik atau membaca topik chat room IRC tentang keberhasilan seorang hacker, yang diikuti dengan pujian hacker lainnya, akan memberikan pemahaman tentang nilai sebuah aktifitas hacking. Kemudian secara afektif, mereka para hacker tersebut akan memuji rekan hacker yang lain dan menanyakan teknik teknik hacking yang digunakan. Kelompok hacker di sini akan dikategorisasi berdasarkan pads teori penyimpangan perilaku.
Penelitian ini memiliki implikasi praktis pada pemahaman masyarakat umum tentang pola interaksi hacker dan pemahaman lebih jauh tentang kelompok hacker yang intensif menggunakan IRC. Penelitian ini menegaskan kenyataan bahwa chat room merupakan cawan petri pertumbuhan hacker dan tempat yang memungkinkan terjadi proses pembelajaran dan motivasi kegiatan hacking. Matra tidak heran apabila aparat penegak hukum di manca negara telah memberikan perhatian khusus atas chat room hacker.
Penelitian ini memiliki implikasi akademis pada pemahaman tentang hacker dari sudut pandang komunikasi interpersonal dalam pembentukan kelompok sosial atau komunitas. Secara khusus penelitian ini akan berimplikasi pada pemahaman tentang teori self disclosure (membuka diri) yang dijelaskan melalui Johari Window. Konsepsi tentang "terbuka" dalam Johari Window jika ingin diimplementasikan pada komunitas maya, haruslah mengabaikan unsur-unsur kedekatan fisik, komunikasi face-to-face dan jati diri. Dalam komunitas maya, perwujudan diri diwakili dengan nickname, bahasa mimik muka diwakili dengan emoticon (smiley face) dan tingkah lake diwakili oleh simulasi aksi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011
307.7 IDE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>