Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuarsih Tunggal Putri
"Daerah sepanjang barat Pulau Sumatera adalah daerah yang sangat rawan terhadap bencana gempabumi karena daerah tersebut merupakan zona subduksi aktif yang disebabkan oleh pertemuan dua lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Pengetahuan tentang kondisi tektonik ini sangat diperlukan oleh masyarakat di wilayah tersebut sehingga mereka lebih peduli terhadap bahaya gempabumi dan tsunami yang mengancam setiap waktu. Untuk memahami kondisi tektonik yang tepat diperlukan analisis hypocenter yang akurat. Karena itulah informasi mengenai hypocenter yang akurat sangat penting. Relokasi gempabumi dilakukan untuk menentukan ulang hypocenter gempabumi menjadi lebih akurat. Selain itu relokasi gempabumi juga dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bidang patahan berdasarkan distribusi gempabumi yang terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk merelokasi hypocenter gempabumi Mentawai 25 Oktober 2011 (7.1 SR). Metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) diterapkan untuk merelokasi hypocenter gempabumi menggunakan data waktu tiba (arrival time) gelombang-P dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Gempabumi yang direlokasi adalah data gempabumi yang tercatat mulai dari terjadinya gempabumi utama 25 Oktober 2010 hingga 5 November 2010. Batasan area relokasi adalah ± 1.5° dari lintang dan ± 1° dari bujur gempabumi utama. Hasil akhir dari relokasi ini menunjukkan bahwa bidang patahan yang terjadi adalah bidang dengan strike 316°, dip 8° dan slip 96°.

The region along west of Sumatra island is very vulnerable region in case of earthquake disaster because of this region is located at active subduction zone which caused by convergent boundaries of two tectonic plates, Eurasian plates and Indo-Australian plates. The knowledge about tectonic setting is needed by the community at this region to increase their awareness of earthquake hazard and tsunami hazard that can hit them anytime. Precise hypocenter analysis is needed to understand about the accurate tectonic setting. Because of that reason, precise hypocenter information is very important. Earthquake relocation is used to recalculate earthquake hypocenter to become more precisely. In other hand, earthquake relocation also can be useful for identifying fault plane which can be determined by the earthquakes distribution.
The purposes of this study is to relocate earthquake hypocenter of Mentawai earthquake 25 October 2010 (7.1 SR) and to identifying it's fault plane. Modified Joint Hypocenter Determination method is used to relocate earthquake's hypocenter by using P-wave arrival time from The Agency of Meteorology Climatology and Geophysical (BMKG). Earthquake that be relocated are earthquake which are recorded from the mainshock 25 October 2010 until 5 November 2010. The target area of relocation is ± 1.5 degree from the mainshock's latitude and ± 1 degree from the mainshock's longitude and also fulfil the requirement of MEQ and MNST. Finally, the result show that the fault plane of the Mentawai earthquake is the one with strike 316°, dip 8° and slip 96°.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1990
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S28217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran geomagnet menggunakan magnetometer landas bumi sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena itu diperlukan suatu metode untuk memisahkan anomali akibat gangguan internal yang berasal dari dalam bumi atau eksternal. Dalam paper ini digunakan metode polarisasi (Z/H) dengan perbandingan 2 stasiun. Dengan membandingkan 2 stasiun itu diharapkan akan mengeliminir anomali yang berasal dari faktor eksternal. Pemilihan stasiun pembanding dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi seismisitas sekitar stasiun dan banyaknya data yang sudah terekam sehingga bisa diketahui karakteristiknya. Selain itu filter yang digunakan juga masih dibagi 3 rentang periode, yaitu 10 â?? 45 detik, 45-150 detik dan 150-600 detik sehingga kita dapat melihat pada rentang periode mana prekursor lebih mudah dikenali. Berdasarkan studi kasus ini, disimpulkan bahwa perbedaan rentang periode filter lebih berpengaruh pada fluktuasi trend polarisasi dibandingkan dengan pada waktu terjadinya prekursor."
620 DIR 5:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muliadi Halim Wijaya
"ABSTRAK
Metode half-slab merupakan penggabungan dua metode yaitu pelat pracetak sebagai dasar dan pelat konvensional sebagai penutup/topping. Skripsi ini membahas mengenai kinerja metode half-slab jika dibandingkan dengan metode konvensional. Shell-layered untuk permodelan pelat dan grid sebesar 10 mm untuk permodelan sambungan antar pelat digunakan untuk menganalisa bangunan empat lantai menggunakan perangkat lunak SAP2000 dan ETABS. Analisa struktur akibat pembebanan gravitasi dan gempa bumi dilakukan dengan meninjau periode getar, reaksi perletakan, gaya geser dasar, lendutan/displacement serta gaya-gaya dalam.
Hasil pada pembebanan gravitasi, terjadi diskontinuitas gaya dalam momen pada area sambungan antar pelat dan berkurangnya gaya dalam momen pada pelat. Hasil pada pembebanan gempa bumi, gaya dalam lintang pada balok meningkat.

ABSTRACT
Half-slab method is a combination of two methods consisting of precast slab as base and conventional slab as topping. This undergraduate thesis discusses the performance of half-slab method compared with conventional method. Shell- layered for slab modelling and 10 mm grid for joint between slabs modeling is used to analyze four-story building using SAP2000 and ETABS softwares. Analysis of structure subject to gravity dan earthquake loading is carried out by reviewing period of vibration, base reaction, base shear force, displacement and internal forces.
The result under gravity loads, internal moment force discontinuity is occurred at the joint between slabs and internal moment force at slabs is reduced. The result under earthquake loads, internal shear force at beams is increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1058
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reynell
"Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat menghasilkan bencana besar dan menyebabkan timbulnya kerugian jiwa dan material. Penanganan terhadap bahaya gempa bumi dapat dilakukan apabila dapat diketahui daerah-daerah yang memilki kerentanan terhadap bencana gempa bumi. Identifikasi terhadap daerah yang memiliki kerentanan terhadap bencana gempa bumi, dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan bencana gempa, dimana pada perhitungan, ditentukan variabel yang menyatakan bahaya dan elemen yang terancam akibat dari bahaya tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini, akan dibuat suatu peta Jakarta yang dapat menyatakan daerah-daerah yang rentan terhadap bencana gempa bumi. Pada penelitian ini, variabel bahaya yang digunakan adalah Ground Peak Acceleration (PGA) dan variabel elemen yang terancam akibat bahaya gempa adalah kepadatan penduduk. Peta risiko dibuat dengan melakukan kombinasi antara peta mikrozonasi yang menyatakan PGA dengan peta kepadatan penduduk yang menyatakan jumlah penduduk dalam satu wilayah. Analisa peta dilakukan untuk memastikan peta risiko dapat menyatakan keadaan yang sebenarnya. Diharapkan dengan peta risiko ini, dapat dibuat suatu penanganan terhadap bencana gempa bumi (pre-disaster dan post-disaster) yang dapat secara nyata mengurangi kerugian akibat dari bencana gempa bumi.

Earthquake is a disaster that can bring very dangerous hazards which makes material and life loss, therefore some prediction where bout places that maybe dangerous for earthquake is necessary. Some places could bring more hazard than others, even if they had an earthquake right in the bottom of that place. Identification for places that could bring dangerous hazard from earthquake can be done, some prediction for that matter can be done, using some variables, which contain source of the earthquake and things that become danger because of the earthquake. According to that matter, from this paper, can be made a map of Jakarta that identifies places, which bring dangerous hazard because of earthquake. On this paper, Ground Peak Acceleration used to determine the earthquake and Jakarta?s population as the thing that become danger because of the earthquake. Map of Risks, made by combining ?peta mikrozonasi? for the PGA and ?peta kepadatan penduduk? for the population of Jakarta. Analyze must be done, to determine the accuracy of this research, and can reflect the actual condition on Jakarta. Hopefully, using this ?peta risiko?, can be made scenario of act, to reduce the loss that caused by earthquake."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, 2006
R 363.348 IND g
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ramadhanti P
"Kejadian gempa yang terjadi dalam periode tertentu serta kondisi fisik wilayah yang mudah terkena dampak getaran seismik menjadikan wilayah Tasikmalaya menjadi wilayah rawan. Kerawanan wilayah Tasikmalaya dapat ditentukan dengan menggunakan metode skoring berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2007 dengan variabel berupa kondisi geologi berupa jenis batuan, kemiringan lereng, dan PGA. Selain kerawanan wilayah, penelitian ini menghasilkan kerentanan wilayah terhadap gempa bumi berdasarkan aspek fisik berupa kerawanan wilayah dan juga aspek sosial ekonomi berupa kepadatan bangunan, keluarga miskin, kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk dan persentase penduduk wanita dengan menggunakan metode pembobotan yang menghasilkan tiga tingkat kerentanan dimana kerentanan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Culamega. Berdasarkan metode pembobotan dengan mengurangi variabel struktur geologi, maka pengaruh kondisi fisik lebih mendominasi dibandingkan kondisi sosialnya.

Earthquake events that happened in certain period, as well as the physical condition of the area that susceptible to seismic tremor cause the Tasikmalaya area become a fluid area. The fluidity of Tasikmalaya area can be determined by using scoring method in accordance with The Provision of Minister of Public Works No. 21 of 2007 with variables in geological conditions, such as rock types, slope and PGA. Other than/besides the fluidity of the area, this research results in a vulnerability of the area over the earthquake based on physical aspects, such as the fluidity of the area and also social economy aspects, such as plants density, poor families, population density, population growth rate and women population percentage by using weighting method resulting in three vulnerability levels where the greatest area vulnerability is in Culamega district. According to the weighting method by decreasing geology structure variables, the physical condition more dominates than the social condition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1008
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S28391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Faiz Aryasena
"Penelitian ini akan berfokus pada evaluasi metode-metode sistem peringatan dini gempa bumi yang telah dipublikasikan oleh peneliti-peneliti lainnya dan dapat diakses secara publik. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode dalam memprediksi gelombang P/S, magnitudo, dan lokasi gempa bumi serta memberikan rekomendasi metode apa yang sebaiknya dikembangkan lebih lanjut, terutama untuk sistem peringatan dini gempa bumi di Indonesia. Penulis mengumpulkan data dari ratusan titik seismograf di Indonesia dan menggunakannya sebagai input untuk metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini. Evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi kuantitatif dengan menggunakan metrik-metrik yang sesuai dengan hasil dari metode-metode yang digunakan. Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan rekomendasi sistem peringatan dini gempa bumi untuk Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesiapan dan keamanan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

This research will focus on evaluating earthquake early warning systems that have been published by other researchers and are publicly accessible. The goal of this research is to assess the strengths and weaknesses of each method in predicting P/S waves, magnitude, and earthquake location, as well as to provide recommendations on which methods should be further developed, especially for earthquake early warning systems in Indonesia. I have collected data from hundreds of seismograph stations in Indonesia and used it as input for the methods utilized in this research. The evaluation will be quantitative, using metrics that correspond to the results of the methods employed. This research contributes to providing recommendations for earthquake early warning systems in Indonesia, thereby enhancing the preparedness and safety of the community in facing natural disasters."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>