Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruth Palupi Widya Handari
"Kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan mendirikan sekolah rintisan bertaraf internasional (RSBI) menuai banyak kontroversi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja sekolah RSBI dan Non RSBI yang telah menerapkan ISO 9001di sepuluh SMA Negeri di Jakartadengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Indikator kinerja dapat dilihat dari efisiensi. Variabel input yang digunakan dalam penelitian adalah rasio jumlah guru per siswa, jumlah guru S2, dan nilai Ujian Nasional siswa masuk, sedangkan variabel outputnya adalah nilai Ujian Nasional siswa lulus, presentase kelulusan, dan presentase siswa diterima perguruan tinggi Negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah Non RSBI rata-rata cenderung lebih efisien daripada sekolah RSBI, akan tetapi perbedaan nilai efisiensi tersebut tidak terlalu signifikan.

The governments policy in improving education quality by establishing Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI, International school pioneer) brings controvertion in society. The purpose of this thesis is to compare school performance between RSBI and Non RSBI school which implement ISO 9001 at ten public high schools in Jakarta using Data Envelopment Analysis method. School performance can be seen from efficiency. The input variable used in this thesis are teacher-pupil ratio, percentage of master degree teacher, and National test scores of new students, whereas the output variables are national test score of graduted students, percentage of graduted students, and Percentage of passes in the public University. The thesis result shows that Non RSBI school averagely more efficient that RSBI school, but the efficiency score has no significant difference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Permatasari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja Rintisan SMA Bertaraf Internasional di Kabupaten Cirebon. Subyek penelitian adalah guru pengajar. Sampel yang diambil sebanyak 68 orang dengan teknik sampel jenuh. Metode analisis yang digunakan kuantitatif dengan tehnik analisis korelasi. Instrumen disusun dalam bentuk angket dengan menggunakan skala Likers.
Penelitian ini membuktikan bahwa: Pertama, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sebesar 0.731. Kedua, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim sekolah dengan kinerja Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sebesar 0.731.

The objective of this research were to examine the contribution of the influence leadership and climate school to the performance of Pioneering International Standard Senior High School (RSBI) in Cirebon Distric. The subject consist of class teachers. The total sampel was taken 68 by using saturation sampling technique. Research method which is used is quantitative by using correlation analisys. The instrument was arranged in the form of Likert Scale.
The research implied the influence that: first, there was a positive and significant correlation between leadersheep and performance Pioneering International Standard Senior High School of 0.583. Second, there was a positive and significant correlation between school climate and performance Pioneering International Standard Senior High School of 0.534.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30016
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendidikan bukan hanya pilar penting dalam upaya mencerdaskan bangsa, tetapi juga merupakan syarat mutlak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. RSBI sebagai suatu kebijakan publik di bidang pendidikan dianggap telah gagal mencapai tujuan dan harapan yang ingin diwujudkan yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Kebijakan RSBi dianggap menyalahi konstitusi walaupun telah diamanatkan dalam pasal 50 ayat 3 UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal tersebut dinilai bertentangan dengan nilai-nilai dalam konstitusi yang mengamanatkan pemerataan pendidikan bagi semua rakyat. Oleh karena banyaknya kontroversi tentang RSBI dari berbagai kalangan terhadap dunia pendidikan, MK akhirnya membatalkan RSBI."
POL 4:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Alfian
"Penelitian ini membahas tentang beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sekolah pada SMA yang menerima Bantuan Dana Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Adapun faktor-faktor tersebut adalah Manajemen Berbasis Sekolah, Mutu Sarana dan Prasarana Sekolah, Otonomi Daerah, Pengawasan Ketersediaan Alat Pembelajaran, Partisipasi Masyarakat di Sekolah, Bantuan Sesuai Kebutuhan Sekolah, Kesejahteraan Pegawai dan Pengadaan Alat-alat Pelajaran, Pembinaan Profesi, Ketepatan Jadual Bantuan Sesuai Perencanaan, Ketepatan Sasaran, Kesesuaian Dana, Ekstrakurikuler yang dijadikan sebagai variabel bebas, dan kinerja sekolah sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 79 responden, dan setelah dilakukan uji hipotesa dengan model regresi berganda, maka diperoleh temuan terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari 12 faktor tersebut terhadap Kinerja Sekolah pada SMA yang menerima Bantuan Dana Rintisan SMA Bertaraf Internasional (RSBI). Hal ini berimplikasi bahwa sekolah dengan status RSBI harus memperhatikan keduabelas faktor itu tanpa kecuali jika menginginkan kinerja sekolah meningkat. Meskipun kedua belas faktor berpengaruh signifikan secara simultan, namun jika dianalisis secara parsial hanya satu faktor pengaruh, yaitu Ketepatan Jadwal Bantuan Sesuai Perencanaan yang berpengaruh signifikan, dengan temuan nilai R sebesar 0.301. Dari nilai korelasi tersebut diperoleh nilai R square sebesar 0,090 yang bermakna kontribusi Ketepatan Jadwal Bantuan Sesuai Perencanaan hanya sebesar 0,90 % terhadap kinerja sekolah yang menerima bantuan dana RSBI. Hal ini berimplikasi bahwa pemerintah perlu memperhatikan ketepatan jadwal bantuan sesuai perencanaan bagi sekolah, agar kinerja sekolah meningkat. Hal ini disebabkan rata-rata sekolah Rintisan SMA Bertaraf Internasional di Indonesia belum mampu mandiri mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP) plus yang diwajibkan bagi sekolah RSBI.

This research explains about some of the factors which affect school performance n high school that received Aid for International School Pioneering (RSBI). As these factors are the School-Based Management, Quality Infrastructures School, Autonomy, Control Equipments Learning, Citizen Participation in School, Schools Need Aid In accordance, Welfare Employees and Procurement Tools Lesson, Teacher Profession Development, Aid Schedule Accuracy as per Planning, Target accuracy, Suitability and Extracurricular Funds which be used as independent variables, and school performance as the dependent variable. Based on the results of research on 79 respondents, and after testing the hypothesis with multiple regression model, the obtained findings of 12 factors that affect school performance simultaneously, these factors are the School-Based Management, Quality Infrastructures School, Autonomy, Control Equipments Learning, Citizen Participation in School, aid accordance with School Supplies, Welfare Employees, Teacher Profession Development based RSBI, Schedules aid accuracy, accuracy Target, Compliance Fund, Extracurricular. This implies that the school (RSBI) must consider the twelve factors are, without exception, if the school's performance improved. Although the twelve factors simultaneously have a significant effect, but if it is partially analyzed influence only one factor, namely accuracy Schedules Aid significant effect, with the findings of the R value for 0301. From these correlation values obtained for R square value 0.090 meaningful contribution accuracy Schedules aid only as much as 0.90% on the performance of schools that receive funds RSBI. This implies that the government needs to pay attention to the accuracy of the schedule according to plan for school aid, so that school performance improved. This is due to the average high school pioneering international standard school in Indonesia have not been able to independently achieve the National Education Standards (SNP) Plus required for school RSBI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keri Darwindo
"Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sekolah dasar Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menggali determinan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sekolah dasar Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di provinsi DKI Jakarta. Prestasi belajar sebagai variabel terikat diambil untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam siswa sekolah dasar kelas VI dengan acuan nilai raport semester ganjil. Jumlah sampel yang digunakan 438 siswa dari populasi sebesar 484. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi ganda dengan metode stepwise untuk mencari variabel yang berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan analisis faktor terhadap variabel prestasi belajar, maka terbentuklah pengelompokkan 7 (tujuh) variabel bebas yaitu: motivasi siswa dalam pembelajaran, bantuan orangtua dalam pembelajaran, dukungan orangtua dan guru di sekolah, kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah dalam pembelajaran, kemandirian siswa dalam pembelajaran dan keterbukaan siswa dalam pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) variabel determinan yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dua variabel determinan yang berpengaruh positif, yaitu motivasi siswa dalam pembelajaran dan bantuan orangtua dalam pembelajaran, sedangkan determinan yang berpengaruh negatif, yaitu dukungan orangtua dan guru di sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah dalam pembelajaran. Pengaruh dari indikator-indikator tersebut terhadap pencapaian prestasi belajar siswa adalah sebesar 8%. Sementara itu ada tiga variabel yang tidak mempunyai pengaruh yaitu variabel kemampuan guru dalam pengelolaan pembalajaran, kemandirian siswa dalam pembelajaran dan keterbukaan siswa dalam pembelajaran.

The aim of this research is to find out the factors influencing studying achievement of the elementary students of RSBI (International Standard Pilot School) in the Province of DKI Jakarta. The research used a quantitative approach to discover the factors influencing studying achievement of the elementary students of RSBI (International Standard Pilot School) in the Province of DKI Jakarta. Studying achievement as the dependent variable is measured for the subjects of Indonesian language, Mathematics, and Natural Science of the sixth grade elementary students by referring to the report grades of the odd semester. The number of samples used is 438 students out of the 484 total population. The statistic analyses used are factor analysis and double regression analysis with a stepwise method to find variables influencing studying achievement.
Based on the factor analysis towards studying achievement variables, 7 (seven) groups of independent/free variables are discovered, and they are students motivation in learning, parents aids in learning, parents and teachers support in school, teachers capability in managing teaching/learning, the leadership of the school principal in teaching/learning, students independence in learning, and students openness in learning.
The research results show that there are 4 (four) determining variables which influence studying achievement of the students. Two determining variables having positive influence are students motivation in learning and parents aids in learning, while the variables having negative influence are parents and teachers support in school and the leadership of the school principal in teaching/learning. The influence of those indicators towards studying achievement of the students is as much as 8%. On the other hand, there are three variables which do not have any influence, and they are teachers capability in managing teaching/learning, students independence in learning, and students openness in learning.
"
Depok: Fakultas Ilmu sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uttomo
"Penelitian mengenai manajemen mutu terpadu dalam pendidikan dilakukan berangkat dari pentingnya lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu. Usaha ini harus dilaksanakan oleh semua unsur lembaga sejak awal secara terpadu dan berkesinambungan. Penerapan manajemen mutu terpadu pada sekolah bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, menjaga mutu serta meningkatkan mutu secara berkesinambungan.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap capaian manajemen mutu terpadu pada SMP Negeri 2 Sindang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data campuran atau mixed method. Penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu semua guru yang berjumlah 45 orang. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis faktor dan analisis regresi ganda dengan metode stepwise untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap capaian manajemen mutu terpadu.
Berdasarkan analisis faktor terbentuk 1 (satu) variabel terikat yaitu capaian manajemen mutu terpadu dan 6 (enam) variabel bebas yaitu : sarana dan prasarana sekolah, evaluasi berkelanjutan, promosi sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, bahasa pengantar dan penguasaan teknologi, serta layanan bagi pelajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh sangat signifikan terhadap capaian manajemen mutu terpadu pada SMP Negeri 2 Sindang RSBI Kabupaten Indramayu adalah sarana dan prasarana sekolah, serta evaluasi berkelanjutan. Sedangkan faktor-faktor yang kurang signifikan berpengaruh adalah promosi sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, bahasa pengantar dan penguasaan teknologi, serta layanan bagi pelajar.
Pemerintah daerah seharusnya dapat membuat kebijakan pemerataan pendidikan bagi siswa agar mendapatkan kesempatan yang sama dalam menerima layanan pendidikan. Dinas pendidikan kabupaten Indramayu dapat meningkatkan program evaluasi untuk mencapai mutu proses pembelajaran pada setiap sekolah. Sekolah juga dapat menjalin relasi atau kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan mutu sekolah.

The research about total quality management in education was done as the importance of educational institution to improve the quality. This effort must be done continuously. The implementation of total quality management at school was aimed to produce the qualified outcomes, to maintain and improve the quality continuously.
This study is aimed to know the determinant factors toward the performance of total quality management at SMP Negeri 2 Sindang the pioneering international school (RSBI) in Indramayu regency. This study used quantitative approach with a mixture of data collection techniques or mixed method. In this study used is total sampling of all teachers, 45 teachers. The data analysis technique used was factor analysis and multiple regression analysis with stepwise method to find the variables that determine the performance of total quality management.
Based on the factor analysis there is one dependent variable, and that is the achievement of total quality management and six independent variables, namely: school facilities and infrastructure, on going evaluation, school promotion, school principal leadership, delivery language and technology mastery, also the service for students.
The results of this study show that the determinant factors significantly influence the achievement of total quality management at SMP Negeri 2 Sindang RSBI in Indramayu regency are school facilities and on going evaluation. While the less significantly influence the achievement of total quality management are school promotion, school principal leadership, delivery language and technology mastery, also the service for students.
The local government should be able to make the policy of equitable access for student to get the educational service. Educational institution in Indramayu can improve the evaluation program to get the teaching learning quality for every school. The schools can also make the relation or cooperation with the stakeholders to improve the quality of schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29804
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiwiek Darmawanti
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan program RSBI di Kota Depok dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan positivisme. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, penanggungjawab program, gum pengajar, siswa, kepala tata usaha, unsur Dinas Pendidikan Kota, dan pengamat pendidikan SMA RSBI di Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan pada komponen konteks, keempat sekolah memulai program rintisan setelah ditunjuk pemerintah melalui surat resmi, pada komponen input keempat sekolah menerapkan sistem seleksi bertahap dalam penerimaan siswa baru, pada komponen proses keempatnya meneraplcan pembelajaran berbasis ICI pembelajaran secara billingual dan adopsi serta adaptasi kurikulum nasional dengan kurikulum luar negeri, dan di komponen output menunjukkan lulusan keempat sekolah mempunyai nilai rerata UN di atas 7,0 dan rerata keterserapan lulusan di perguruan tinggi terkemuka di dalam maupun di luar negeri sebesar 85%.

The objective of this study is to analyze the impiementation of Pioneering International Standard Senior High School (RSBI) viewed from school?s input, process, output and outcome paradigm. This research employs positivism approach. The subject consists of school principals, coordinator of RSBI program, class teachers, the head of administration section, class student, and school stakeholders. Results show that, from context side, all the four-schools begun their program after they had been granted with govemment?s official certificate as an operator of pioneering program. From input side, the recruitment system for new students, all the four-schools use phases selection. From process side, the four schools implement ICT based leaming, learning process conducted bilingually and also adopting and adapting national curriculum with intemational curriculum. Output side, the graduated students from all schools have high percentage for national examination (UN) in average is above 7.0 and the means of students who are accepted in prominent universities in and out of this country is 85%."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T29393
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Mahendra
"Tesis ini membahas dan menganalisis peranan dan efektivitas OSIS SMAN 21 Jakarta periods 2009/2010 dalam mengembangkan status RSBI yang disandang SMAN 21 menjadi Status Sekolah Bertaraf lntemasional (SBI). RSBI dan SBI merupakan status sekolah di mana standar-standar nasional mengenai pendidikan telah diterapkan di dalamnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data mix method (penggabungan kualitatif dan kuantitatif).
Hasil penelitian menemukan data bahwa peran OSIS masih belum optimal, meskipun dalam hal efektivitas aktivitas OSIS dinilai cukup efektif dalam mengembangkan status RSBI SMAN 21 Jakana menjadi status SBI. Ditemukan pula data bahwa OSIS masih kurang dalam ?menggarap" bidang yang bernuansa akademik/i1miah dan moral/mental. Dengan hasil penelitian tersebut kemudian disarankan antara lain OSIS harus concern pada bidang bernuansa akademik/ilmiah dan moral/mental, mengingat kedua hal tersebut dinilai turut menjadi penentu meningkatnya mutu pendidikan.

This thesis discusses and analyzes the role and effectiveness of OSIS of SMAN 21 Jakarta period 2009/2010 in the developing RSBI status of SMAN 21 that carried into the international school status (SBI). RSBI and SBI is the status of school where national standards of education have been implemented in it. This study was a qualitative study with mixed methods of data collection methods (combining qualitative and quantitative).
The results found data that the role of OSIS is still not optimal, although in terms of effectiveness, OSIS activities considered quite effective in developing RSBI status of SMAN 21 Jakarta to the status of SBI. The research also found data that OSIS was lacking in working in non-academic/scientific fields and moral/mental fields. With the results of research then suggested OSIS should be concerned about working on non-academic/scientific fields and moral/mental fields, considering these two issues can also be a determinant factor in increasing the quality of education.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah mendekripsikan implementasi RSBI yang mencakup input-proses-output, dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input di tiga SMA RSBI sangat baik. Proses pembelajaran masih perlu ditingkatkan, khususnya penguatan kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK serta penggunaan bahasa Inggris sebagai indikator penting dalam sekolah RSBI. Kendala yang dihadapi meliputi pengembangan kurikulum, manajemen sekolah, dan perubahan mind-set semua elemen terkait yang berorientasikan RSBI. Secara umum kehadiran RSBI membawa dampak yang positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jambi."
FKP 30:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>