Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sianipar, Lanni Palmitha Rosetty
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh macroeconomic uncertainty dan financial uncertainty dari Amerika Serikat terhadap pasar modal saham konvensional dan saham syariah di emerging markets, Amerika Serikat dan ASEAN 5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina. Data yang digunakan dari tahun 2002 sampai dengan 2017. Ada 4 metode asset pricing yang digunakan yaitu Fama-French 3 Factor Model, Carhart 4 Factor Model, Fama-French 5 Factor Model, dan Bali, Brown and Tang model. Dalam penelitian ini, digunakan 3 jenis metode olah data. Pertama menggunakan ordinary least square untuk melihat bagaimana pengaruh uncertainty Amerika Serikat. Yang kedua dan ketiga yang dilakukan adalah robustness check yaitu mengolah data dengan ARCH/GARCH dan mengurangkan indeks pasar modal dengan treasury bills rate. Hasil penelitian ini, yang pertama menyatakan bahwa macroeconomic uncertainty dari Amerika Serikat secara signifikan memengaruhi pasar modal saham konvensional emerging markets, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Yang kedua, financial uncertainty dari Amerika Serikat secara signifikan memengaruhi pasar modal saham konvensional emerging markets dan Singapura jika mengunakan metode French 5 Factor Model dan Bali, Brown and Tang model. Yang ketiga, macroeconomic uncertainty dari Amerika Serikat secara signifikan memengaruhi pasar modal saham syariah emerging markets, Singapura dan Malaysia. Yang keempat, financial uncertainty dari Amerika Serikat secara signifikan memengaruhi pasar modal saham syariah Singapura jika menggunakan model French 5 Factor Model dan Bali, Brown and Tang model.

This study analyzes the impact of macroeconomic uncertainty and financial uncertainty from the United States on conventional stock market and Islamic stocks in emerging markets, the United States and ASEAN 5, namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and the Philippines. The data was used from 2002 to 2017. There were 4 asset pricing methods used, namely Fama-French 3 Factor Model, Carhart 4 Factor Model, Fama-French 5 Factor Model, and Bali, Brown and Tang model. In this study, 3 types of data processing methods were used. The first one used was ordinary least square to see how the United States uncertainty affects. The second and third conducted is robustness check, namely processing data with ARCH/GARCH and subtracting stock market index with treasury bills rate. The results of this study, the first stated that macroeconomic uncertainty from the United States significantly affected the conventional stock market of emerging markets, Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand and the Philippines. Secondly, financial uncertainty from the United States significantly affected the conventional stock market of emerging markets and Singapore if using the French 5 Factor Model and Bali, Brown and Tang models. Third, macroeconomic uncertainty from the United States significantly affected the Islamic stock market in emerging markets, Singapore and Malaysia. Fourth, financial uncertainty from the United States significantly affected the Islamic capital markets of Singapore if using the French 5 Factor Model and Bali, Brown and Tang models."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinnata Nikko Arjuna
"Pergeseran dari sistem nilai tukar mengambang menjadi sistem mengambang penuh sejak 14 Agustus 1997 telah memberikan perubahan mendasar dalam kebijakan makro ekonomi Indonesia. Sejak diberlakukannya kebijakan mengambang bebas, Rupiah terus terdepresiasi serendah Rp 14.900/USD pada bulan Juni 1998. Ketika ketidakpastian menurun dan serangan spekulatif telah memudar, seiring dengan penguatan fundamental makroekonomi, Rupiah naik secara konsisten hingga mencapai kondisi stabilitas di tingkat kisaran Rp 8.600 - Rp9.000/USD sejak Mei 2000. Fluktuasi nilai tukar Rupiah selama rezim nilai tukar mengambang dapat dijelaskan oleh Dornbusch Exchange Rate Overshooting Model. Dengan menggunakan metode kointegrasi untuk menganalisis struktur jangka panjang dan Error Correction Model untuk menganalisis struktur jangka pendek, hipotesis overshoot nilai tukar di Indonesia dapat diterima dari periode pengamatan dari bulan September 1997 hingga Desember 2012.

The shift of the floating exchange rate system into a full floating system since August 14, 1997 has provided a fundamental change in Indonesia's macroeconomic policy. Since the enactment of the policy free floating, the Rupiah continues to depreciate as low as Rp 14.900/USD in June 1998. When the uncertainty decreased and speculative attacks has faded, along with the strengthening of macroeconomic fundamentals, Rupiah rose consistently until it reaches the condition of stability in the range level of Rp 8.600 - Rp9.000/USD since May 2000. The fluctuation of the Rupiah during floating exchange rate regime can be explained by the Dornbusch Exchange Rate Overshooting Model. By using the method of Cointegration to analyze long-term structure and Error Correction Model to analyze short-term structure, exchange rate overshooting hypothesis in Indonesia can be accepted from the observation period from September 1997 to December 2012.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Metri Sriwati
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara nilai tukar
terhadap nilai ekspor dan impor di Indonesia, baik pada jangka pendek
maupun jangka panjang. Data yang digunakan adalah data ekspor dan
impor bilateral Indonesia dengan 37 negara mitra dagang Indonesia
antara 1980:1 sampai 2006:4, diolah dengan memanfaatkan
pendekatan kointegrasi dan error-correction model. Hasilnya pada
jangka pendek, arah dan besarnya pengaruh perubahan nilai tukar
terhadap nilai ekspor, dan impor Indonesia dengan negara mitra
dagang tidak memiliki pola dan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan. Sementara pada jangka panjang, pengaruh perubahan pada
nilai tukar riil atau pendapatan terhadap nilai ekspor dan impor yang
berlaku sesuai hipotesis untuk sebagian besar negara, terutama
negara-negara mitra dagang Indonesia yang nilai perdagangannya
termasuk 10 besar. Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap niiai
ekspor maupun impor, rata-rata akan bertahan selama lima triwulan.
Perdagangan Indonesia dengan 18 negara memenuhi Marsha/I Lerner
Condition. Termasuk di dalamnya negara yang termasuk 10 besar
mitra dagang Indonesia, yaitu: Jerman, Jepang, Malaysia, Singapura,
Thailand, dan Amerika Serikat

"
2007
T34463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beta Yulianita Gitaharie
"This paper builds a regional macroeconomic model of DKI Jakarta and attempts to analyze the impacts of declining DAU revenues on the overall DKI Jakarta economy. The model uses microeconomic foundations, consists of four blocks, and is made up by 48 behavioral equations and 23 identities. The model adapts Doubinis? Chicago Metropolitan Area econometric model with some modifications. Two Stage Least Squares Methods are employed to estimate both parameters and prediction power of the model. There are two scenarios designed for forecasting, first, the scenarios of constant DAU of Rp 773,02 billion, and second, the scenario of 20% DAU decline. Comparing the constant and the declining DAU scenarios, the DAU decline does affect the growth of manufacturing sector and its number of employment, government investments, expenditures, and revenues, and the overall regional economy. However, this decline does not affect the activities in the non-manufacture sector and its employment, local government taxes and charges, and private consumptions and investments. Even though it affects the regional economy but the negative impact on growth is still less than 20%. "
2003
EFIN-51-4-Des2003-433
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Junita
"Kontribusi sektor minyak dan gas bumi mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan pembanglman ckonomi secara global, regionai, maupun nasional khususnya Indonesia. Tetapi kondisi minyak dan gas bumi Indonesia telah mengalami penunman terutama dalam hal eksportir bahan mentah minyak semenjak Indonesia mengalami krisis moneter.
Atas pertimbangan-perlimbangan tersebut, penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana pengaruh faktor ekonomi makro Indonesia tcrhadap kinelja saham sektor pertambangan minyak dan gas bumi, dan faktor mana yang sangat berpengaruh terhadap kondisi pertambangan ininyak dan gas bumi. Adapun variabel yang dilibatkan dalam faktor ekonomi makro adalah inflasi, suku blmga SBI, kurs, dan jumlah uang bcredar.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa variabel makro ekonomi berpcngaruh secara simultan terhadap kinezja saham pertambangan minyak dan gas bumi. Dan variabel makro ekonomi yang bcrpengaruh sangat besar terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi adalah variabel kurs.

The contribution from oil and gas sector has a major rule in the Indonesian economic growth domestically, regional as well as globally. I-Iow ever, the oil and gas reserve and resource and its export contribution &om crude oil has been in the declining stage since the country experienced the monetary crisis in the past.
Base on the above facts and consideration, this research is being conducted to know how the stock's trading performance in oil and gas sector is impacted by macro economic factor condition. Please note that the variables in these macro economic factors are: Inflation rate, SBI rate, Foreign exchange rate and Money supply.
This research explains that the above macro economic factors (in particular, the following foreign exchange rate) have a direct impact on stock's performance in the oil and gas sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T34502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romadhon Ardiansyah
"Karya tulis ini menguji validitas dari pardigma yang ada di Indonesia selama ini yang menyatakan bahwa tarif mampu menekan impor. Secara spesifik, karya tulis ini menginvestigasi efek tarif terhadap impor. Data yang digunakan adalah data perdagangan sektor industri pada periode 2001-2012 yang dikelompokkan berdasarkan HS 6-digit. Selain itu, kami juga mengukur welfare cost dari perubahan tarif dengan menggunakan Harberger`s approach. Hasilnya menunjukkan bahwa tarif berpengaruh negatif hanya pada beberapa sektor industri, seperti sektor kimia, bijih/kaca, dan logam, sedangkan pada sektor lainnya tidak menunjukkan efek tersebut. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa pada tiga sektor industri tersebut, untuk tahun 2012 setiap penurunan tarif sebesar 1% akan meningkatkan welfare gain yang setara dengan 3% dari pendapatan tarif.

This paper examines the validity of the commonly accepted paradigm that tariffs discourage imports in Indonesia. Specifically, this paper investigates the effect of tariffs on imports by industry using six-digit sectoral trade data for the 2001 and 2012 period. We also measure the welfare cost of a marginal change in tariff rates in each industry using Harberger's approach. The results show that tariff negatively affect only certain industries, such as chemical, stone/glass, and metals, but not others industries. The findings demonstrate that in these three industries, the welfare gain from a 1% decrease in the 2012 tariff rate amounts to approximately 3% of tariff revenue."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joy Enrico
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kondisi makroekonomi terhadap tingkat penggunaan utang. Variabel yang menjelaskan kondisi makroekonomi terdiri dari GDP growth, expected inflation, dan Corruption Perception Index (CPI). Penelitian ini menggunakan sampel yang meliputi 156 perusahaan di Indonesia pada periode 2001-2011. Dengan menggunakan regresi data panel, hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh masing-masing variabel determinan kondisi makroekonomi terhadap tingkat penggunaan utang di Indonesia. Selain itu ditemukan pula bahwa terdapat perbedaan pengaruh masing-masing variabel determinan kondisi makroekonomi terhadap tingkat penggunaan utang antar industri.

This research aims to examine the impact of macroeconomic conditions on leverage. The determinants that represents macroeconomic conditions are GDP growth, expected inflation, and Corruption Perception Index (CPI). This research uses sample from 156 companies in Indonesia within period of 2001-2011. By using panel data regression, the result of this study discovers that there are some differences in the effect of each explanatory variable of macroeconomic conditions on leverage in Indonesia. In addition, the research also finds that there are some differences in the effect of each explanatory varible of macroeconomic conditions on leverage among the industries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>