Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S77786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Fithriansyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maulana Putra
"Penelitian ini berfokus pada dampak kebijakan luar negeri terhadap identitas kolektif suatu negara dengan menggunakan disain penelitian studi kasus dimana kasus yang digunakan adalah hubungan internasional di Semenanjung Korea. Analisis dilakukan melalui dua tahap: (1) analisis pada kebijakan luar negeri yang berfokus pada hasil kebijakan luar negeri, (2) analisis yang menjelaskan hasil kebijakan luar negeri pada empat aspek identitas kolektif: ketergantungan, kesenasiban, keseragaman, dan ketahanan diri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebijakan Trust Building Process Korea Selatan dan kebijakan denuklirisasi Amerika Serikat serta Tiongkok terhadap Korea Utara mempunyai pengaruh pada identitas kolektif Korea Selatan.

This study focuses on the impact of foreign policies toward a state?s collective identity. The study was conducted by implementing a case study design which used international relation in Korea peninsula as the main case. The data of the study was analyzed in two phases: first, analysis focused on the outcomes of South Korea's, China?s, and the U.S.? foreign policies and, second, analysis on the results of the foreign policies in four aspects of collective identity, which are interdependence, common fate, homogeneity, and self-restrain. Eventually, the study concludes that South Korea's Trust Building Process policy, as well as the U.S.? and China?s denuclearization policy toward North Korea had an influence on South Korea?s collective identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawan Effendi
"Tesis ini membahas tentang aliansi militer Amerika Serikat dan Korea Selatan dengan memberikan perhatian khusus pada kredibilitas kebijakan extended deterrence melalui penelitian kualitatif deskriptif sebagai desain penelitian. Penyerangan Korea Utara terhadap Kapal Cheonan milik Korea Selatan dan serangan artileri di Pulau Yeonpyeong pada tahun 2010 merupakan ancaman konvensional yang dilakukan Korea Utara. Sementara ujicoba nuklir dan rudal Korea Utara pada tahun 2006 dan 2009 membawa kekhawatiran lebih terhadap stabilitas keamanan Korea Selatan. Pada akhirnya memunculkan pertanyaan tentang efektivitas extended deterrence yang diberikan Amerika Serikat terhadap Korea Selatan. Hasil penelitian menyatakan bahwa level komitmen merupakan alasan gagalnya kebijakan extended deterrence yang diberikan Amerika Serikat dalam mencegah serangan Korea Utara pada kurun waktu 2005 hingga 2010. Komitmen kebijakan nuklir, relokasi dan pengurangan jumlah pasukan, serta kampanye war on terrorism Amerika Serikat merupakan alasan extended deterrence tidak mampu menahan serangan Korea Utara terhadap Korea Selatan.

The focus of this study is the United States and South Korea military alliance with special attention to the credibility of extended deterrence policy through qualitative descriptive research design. The sink of South Korea’s battleship, Cheonan and the attack on Yeonpyeong Island in 2010 were the conventional threats to South Korea. Meanwhile, North Korea nuclear ballistic missile tested in 2006 and 2009 stimulated anxiety in South Korea’s security stability side. Those conditions made a question about the effectiveness of United States extended deterrence policy toward South Korea. The commitment level is the reason why United States extended deterrence policy failure in preventing North Korea attack from 2005 to 2010. Nuclear commitment, relocation and size of military presence, and war on terrorism policy are the reason why the United States extended deterrence failed to prevent North Korea attack on South Korea. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira T. Fabrian
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarienazka Putri Pranggono
"Terdesaknya Jepang untuk memerdekakan bangsa-bangsa jajahannya pada akhir Perang Dunia II menandai berakhirnya Perang Dunia II dan berubahnya Korea Selatan menjadi negara asuhan Amerika Serikat (AS). Peristiwa tersebut dilanjutkan dengan Perang Korea yang mengakibatkan keterpurukan kondisi Korea Selatan. AS pun membantu untuk memberdayakan Korea Selatan dengan memberikan berbagai bantuan, salah satunya dengan mendirikan The Asia Foundation untuk mempermudah aliran dana. Setelah pemberdayaan berlangsung, muncul keinginan AS untuk terlibat dalam psywar melawan pengaruh komunis. Dalam upayanya, AS menemukan kekurangan dari industri perfilman Korea Selatan yang dirasa dapat membantunya dalam psywar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor di balik pemberdayaan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap industri perfilman Korea Selatan. Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini menunjukkan hasil bahwa AS gagal untuk mencapai tujuan mendirikan board of anti-communist directors sebagai usaha memenangkan perang psikologis. Namun, dapat disimpulkan bahwa AS tetap berhasil memberdayakan perfilman Korea Selatan serta menyebarkan pengaruh propaganda di dalamnya.

Japan’s urgency to liberate the nations that they colonized at the end of World War II marked the end of World War II and the change of South Korea into a United States (US) care state. This event was followed by the Korean War, which resulted in a downturn in South Korea's conditions. The US then helped to empower South Korea by providing various forms of assistance, one of which was to establish The Asia Foundation to facilitate the flow of funds. During the empowerment period, the US wanted to be involved in a psychological war (psywar) against communist influences. In its efforts, the US found a drawback in the South Korean film industry, which they saw as a way to help them win the war. Based on this background, this study aims to identify the factors behind US empowerment in the South Korean film industry. Using historical method, this study shows that the US failed to achieve its goal of establishing a board of anti-communist directors as an effort to win the psychological war. However, it can be concluded that the US still succeeded in empowering South Korean films and spreading their propaganda influence in them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Isti Farhan
"Perang Korea 1950-1953 menyebabkan kekacauan di Korea Selatan baik dari segi politik, ekonomi, maupun sosial. Selain masyarakat Korea Selatan pada umumnya, anak-anak merupakan korban yang paling menderita akibat perang. Tidak sedikit anak-anak yang terlantar di jalanan dengan keadaan yang memprihatinkan. Mereka kelaparan dan kedinginan, serta luka di tubuhnya. Bahkan, di antara mereka tidak sedikit yang akhirnya meregang nyawa. Dalam kondisi seperti itu, militer Amerika Serikat memberikan berbagai macam bantuan kepada masyarakat Korea Selatan, tidak terkecuali khusus bagi anak-anak yang menjadi korban perang. Kontribusi tersebut didukung oleh PBB, para misionaris Amerika, chaplain atau tentara pastor, berbagai macam organisasi Kristen di Amerika, serta pemerintah Korea Selatan. Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini akan membahas peran kaum militer Amerika Serikat terhadap anak-anak Korea Selatan dalam Perang Korea. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan menggunakan dokumen digital sebagai sumber data primer. Hasil dari penelitian ini adalah bantuan militer Amerika Serikat terhadap anak-anak Korea Selatan dalam masa Perang Korea bersifat kemanusiaan dan difokuskan pada penyembuhan trauma fisik dan psikis yang diwujudkan dengan upaya evakuasi, pengelolaan bantuan untuk panti asuhan, serta dukungan moral.

The 1950-1953 Korean War caused chaos in South Korea in terms of political, economic and social aspects. Apart from South Korean society in general, children were the victims who suffered the most from the war. Thousands of children were displaced on the streets with a state of concern. They were starving and cold with wounds on their bodies. In fact, lots of them ended up dying. In such conditions, the US Armed Forces provided various kinds of assistances to the people of South Korea, especially to the children who were also the victims of the war. The contribution was supported by United Nations, American missionaries, chaplains, various Christian organizations in America, and South Korean government. In this connection, this research will discuss the role of the United States Armed Forces towards South Korean children in the Korean War. The method used in this study is the historical method with digital documents as the primary data source. The results of this study explain that the aid rendered by the United States Armed Forces towards South Korean children, victims of the Korean War, was a humanitarian aid that was focused on the childrens physical and psychological trauma healing. They rescued and cared for the children, contributed to help the orphanages, and showered the children with moral supports."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>