Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvi Rizaldi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati Yulistiani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S8042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mansur
"Penelitian dalam tesis ini dimaksudkan untuk menjabarkan bentuk pelaksanaan kebijakan luar negeri India yang dijalankan oleh negara tersebut berkenaan dengan Look East Policy yang dalam kerangka penjabarannya didahului dengan mengkaji faktor-faktor, baik internal maupun eksternal, yang melatarbelakangi kebijakan luar negeri India dalam mengeluarkan Look East Policy terhadap negara-negara ASEAN. Faktor-faktor internal yang dimaksud adalah berupa perkembangan dalam kondisi politik, ekonomi, dan keamanan domestik India yang menstimulasi negara tersebut untuk merilis Look East Policy. Disisi lain, faktor-faktor eksternal mencakup pengidentifikasian berbagai masalah yang terutama muncul dikarenakan perubahan pada lingkungan eksternal India dengan perubahan-perubahan yang terjadi pasca-Perang Dingin. Penjabaran lebih lanjut akan diterangkan dengan bentuk aplikatif dari implementasi kebijakan Look East Policy terhadap ASEAN dalam tiga tataran. Tataran yang pertama adalah tatanan antara implementasi kebijakan Look East Policy India sebagai negara dengan ASEAN sebagai organ regional. Tataran yang kedua adalah tatanan antara implementasi kebijakan Look East Policy India sebagai negara dengan kerjasama sub-regional dalam ASEAN. Tataran yang ketiga adalah tatanan hubungan bilateral antara implementasi kebijakan Look East Policy India dengan Negara-Negara yang berada dalam kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini mengambil bentuk penelitian deskriptif untuk menjabarkan realisasi kebijakan Look East Policy secara komprehensif pada implementasi yang memiliki relevansi dengan latarbelakang kebijakan India untuk merilis Look East Policy yang terkait dengan arah kebijakan luar negeri negara tersebut untuk menata kembali hubungan luar negerinya dengan negara-negara ASEAN. Penjabaran realisasi kebijakan Look East Policy atas negara-negara ASEAN, baik yang memiliki dimensi ekonomi maupun non-ekonomi, akan menjadi fokus pada penelitian ini.

The goal of this research is to describe the form of India?s foreign policy. India?s foreign policies are closely related to Look East Policy orientation. The description of India?s foreign policy begins with the study of explanations to the factors which came as an input factor toward India?s Look East Policy to ASEAN Countries. There are several factors that came as background. These factors are divided into two categories, internal and external factors. Further description will be explained by the explanation of applicative form of look east policy orientation in three levels. The first level will emphasize the relation between the implementation of India?s look east policy and the ASEAN as a regional organ. The Second level will emphasize the relation between the implementation of India?s look east policy and the sub regional cooperation within the ASEAN territories. The third level will emphasize the relation between the implementation of India?s look east policy and the countries of ASEAN territories as bilateral relations. This research takes a form of descriptive research to describe the realizations of India?s look east policy comprehensively at the level of implementation that relevance with the background of India?s foreign policy which related to its orientation due to the redefining india?s foreign relations toward ASEAN Countries. The implementation of India?s ‗Look East Policy? foreign policy -economically or non-economically- will be the focus study of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24389
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S5787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Media A. Zainal
"Meskipun lingkungan internasional relatif damai dengan berakhirnya Perang Dingin yang ditandai dengan runtuhnya negara komunis terbesar dunia yaitu Uni Soviet, konflik di Semenanjung Korea tidak turut mereda bahkan cenderung meningkat, dimana terjadi persaingan dalam peningkatan dan pengembangan kekuatan militer baik senjata konvensional maupun senjata nuklir diantara kedua Korea. Hal ini sangat menganggu stabilitas keamanan kawasan Asia Pasifik, dan bagaimana peran serta kebijakan luar negeri Amerika Serikat sebagai negara super power yang mempunyai kepentingan di kawasan tersebut, bersikap dan bertindak dalam penyelesaian konflik yang terjadi di Semenanjung Korea.
Politik luar negeri mengandung tujuan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, sesuai dengan kepentingan nasionalnya. Oleh Cecil V. Crabb, Jr. dinyatakan bahwa politik luar negeri merupakan sintesa dari tujuan (kepentingan nasional} dan sarana (kemampuan) dari suatu negara. Jadi dalam politik luar negeri terdapat dua elemen, yaitu tujuan-tujuan nasional (national objectives) yang hendak dicapai dan sarana-sarana (means) untuk mencapainya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah riset kepustakaan (library research) atau studi dokumen dengan menggunakan data - data sekunder dalam berbagai bentuk. Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa setelah runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin, hubungan militer bilateral Amerika Serikat - Korea Selatan tetap dipertahankan karena hubungan ini tidak dapat dipisahkan dari konteks hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara. Kehadiran militer Amerika Serikat di Semenanjung Korea adalah untuk menghadapi ancaman, khususnya ancaman nuklir dari Korea Utara. Dan dalam rangka mempertahankan stabilitas dan keamanan di Semenanjung Korea, Amerika Serikat bersama beberapa negara sekutunya (Jepang dan Korea Selatan) bertekad melanjutkan upaya mencari jalan keluar guna mengurangi ketegangan kawasan dan mempertahankan kesiap siagaan. Pemerintahan Bill Clinton pada saat itu mengarahkan kebijakannya pada tiga tujuan utama di Semenanjung Korea, yaitu menerapkan perjanjian Agreed Framework sebagai hasil Perjanjian Jenewa 1994, mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea melalui berbagai dialog Inter-korea, dan memperbanyak kontak dengan Korea Utara guna meningkatkan stabilitas dan keamanan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T12437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lis Riana Dora M.P.
"ABSTRAK
Sejak pembentukan negara Republik Rakyat Cina (1949), kebijakan Cina terhadap Korea sangat dipengaruhi oleh pertimbangan keamanan. Cina memandang Korea Utara sebagai wilayah penyangga antara dirinya dengan kekuatan-kekuatan lain, seperti: Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Uni Soviet. Dalam masa Mao Zedong, kebijakan luar negeri Cina di Semenanjung Korea dipusatkan pada Korea Utara dan tidak menjalin hubungan dengan Korea Selatan. Berdasarkan politik dan ideologi, Cina memihak Korea Utara menentang Korea Selatan yang didukung Amerika Serikat dan Jepang. Berbeda dengan Mao, di bawah pimpinan Deng Xiaoping, Cina menjalin hubungan ekonomi secara informal dengan Korea Selatan pada tahun 1980-an. Selanjutnya dalam era pasca-Perang Dingin, tepatnya pada tanggal 24 Agustus 1992, Beijing menormalisasi hubungan diplomatik dengan Seoul. Namun, hal ini bukan berarti bahwa Cina meninggalkan Korea Utara. Beijing tampak berusaha memelihara hubungan baik dengan Pyongyang. Dengan menggunakan pendekatan keterkaitan antara faktor-faktor internal dan eksternal yang dikemukakan Samuel S. Kim, skripsi ini berusaha menjelaskan pelaksanaan kebijakan luar negeri Cina di Semenanjung Korea dalam era pasca- Perang Dingin (1989-1994), termasuk sikap Cina terhadap tiga isu penting di kawasan itu, yakni: nuklir Korea Utara, unifikasi Korea, dan masa depan Korea Utara. Ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Cina di Semenanjung Korea, yaitu: kepemimpinan dan elite; kepentingan ekonomi; serta kepentingan politik dan keamanan. Sedangkan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kebijakan Cina tersebut ialah normalisasi hubungan Cina-Soviet, serta jatuhnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur dan runtuhnya Uni Soviet (berakhirnya Perang Dingin); serta hubungan Cina dan Amerika Serikat. Pembahasan permasalahan juga dikaitkan dengan tulisan Kenneth Lieberthal, A. Doak Bamett, Hans J. Morgenthau, Susan Shirk, dan William T. Tow."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, S.M. Gusrini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S8015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Bayu Purwa Eka Payani
"[Perang Dingin yang berakhir pada tahun 1990 telah mengubah konstelasi politik dan keamanan dunia. Kemunculan banyak negara baru yang dulu tidak terlalu dominan dalam politik dunia, kini menjadi pemain yang cukup diperhitungkan seperti Jepang. Setelah mengalami kekalahan pada Perang Dunia Ke-II, Jepang menjadi negara yang tidak normal karena tidak memiliki kekuatan militer.Sejak saat itu pula, Jepang menggantungkan keamanan nasionalnya di bawah perlindungan payung keamanan Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, struktur keamanan global maupun regional telah berubah. Kemunculan China sebagai kekuatan regional baru, pengembangan senjata nuklir Korea Utara, modernisasi militer Korea Selatan, serta banyaknya masalah baik teritorial maupun sejarah di Asia Timur telah mempengaruhi Jepang untuk mengubah kebijakan Pertahanannya. Perubahan kebijakan ini diwujudkan dalam dua usaha yaitu usaha internal melalui peningkatan kekuatan pertahanan Jepang dan usaha eksternal melalui peningkatan diplomasi pertahanan Jepang dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

The end of Cold War in 1990 changed global political constellation and security. The emergence of new global power that were not determined in the past, now have a very significant role in global politics such as Japan. After losing to U.S allies in the World War II, Japan became abnormal state because she did not have military power. Since then, Japan has been depended her national security on U.S security umbrella. After Cold War, the situation surroundings Japan has changed. China rose as a new global power, nuclear weapon possession by North Korea, South Korea's military modernization, and territorial disputes among them give impacts on Japan?s Defense Policy. The change of Japan's Defense Policy is indicated by two attempts, which are internal efforts and external efforts. Internal efforts are executed by increasing military power and external efforts are executed by developing defense diplomacy through security arrangements with the Asia Pacific countries. The end of Cold War in 1990 changed global political constellation and security. The emergence of new global power that were not determined in the past, now have a very significant role in global politics such as Japan. After losing to U.S allies in the World War II, Japan became abnormal state because she did not have military power. Since then, Japan has been depended her national security on U.S security umbrella. After Cold War, the situation surroundings Japan has changed. China rose as a new global power, nuclear weapon possession by North Korea, South Korea’s military modernization, and territorial disputes among them give impacts on Japan’s Defense Policy. The change of Japan’s Defense Policy is indicated by two attempts, which are internal efforts and external efforts. Internal efforts are executed by increasing military power and external efforts are executed by developing defense diplomacy through security arrangements with the Asia Pacific countries., The end of Cold War in 1990 changed global political constellation and security. The emergence of new global power that were not determined in the past, now have a very significant role in global politics such as Japan. After losing to U.S allies in the World War II, Japan became abnormal state because she did not have military power. Since then, Japan has been depended her national security on U.S security umbrella. After Cold War, the situation surroundings Japan has changed. China rose as a new global power, nuclear weapon possession by North Korea, South Korea’s military modernization, and territorial disputes among them give impacts on Japan’s Defense Policy. The change of Japan’s Defense Policy is indicated by two attempts, which are internal efforts and external efforts. Internal efforts are executed by increasing military power; and external efforts are executed by developing defense diplomacy through security arrangements with the Asia Pacific countries.]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>