Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Michael Mamentu
"Penulisan tesis ini ditujukan untuk mendapatkan jawaban tentang peran dan pengaruh Lobi Bisnis terhadap Lembaga Legislatif Amerika Serikat ( Kongres ) pada masa Ronald Reagan menjadi kepala negara ( 1981-1988 ). Dasar pemikiran yang mendorong penelitian ini adalah adanya keinginan dari penulis untuk membuktikan bahwa budaya kebebasan, kesetaraan dan individualisme yang dianut oleh bangsa Amerika telah menyebabkan kelompok-kelompok masyarakat yang menonjol didalam sektor pembangunan ekonomi nasional, menjadi memiliki pengaruh yang amat kuat terhadap proses politik negara ini. Khususnya dalam proses pembuatan keputusan atau perumusan suatu kebijaksanaan yang berlangsung didalam Kongres.
Untuk tujuan ini, maka untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, penulisan tesis ini diarahkan pada pembahasan terhadap salah satu kelompok Lobi Bisnis yang ada di Amerika, yaitu Lobi kelompok industri Tekstil dan Pakaian jadi.
Tesis ini akan terdiri dari. 4 bab pembahasan dan 1 bab kesimpulan. Bagian pertama ( BAB I ) membahas tentang hakekat Lobi, nilai-nilai budaya yang mendasari adanya Lobi dalam politik Amerika, kemudian tentang pentingnya kehadiran Lobi bagi kelompok-kelompok kepentingan yang berada didalam masyarakat Amerika, serta juga tentang bagaimana unsur Lobi menjadi penting didalam setiap proses perumusan kebijaksanaan Amerika Serikat. Pada bagian ini, juga akan dijelaskan secara teoritik tentang bagaimana budaya demokrasi Amerika, memherikan kesempatan kepada individu atau swasta untuk dapat menjadi pelaku-pelaku utama didalam sistem dan pembangunan ekonomi mereka. Selanjutnya bagian ini juga memuat tentang teori-teori yang akan dipakai untuk menganalisis permasalahan. Untuk mendapatkan hasil analisa yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka teori-teori yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah ; teori kebudayaan, teori kelompok, politik ekonomi, teori organisasi dan teori kebijakan publik.
Pada bagian kedua ( BAB II ), akan dibahas secara khusus tentang Lobi. Secara keseluruhan mulai dari masa awal pertumbuhan kegiatan Lobi didalam proses politik di Amerika Serikat, kemudian tentang peraturan yang mengatur kegiatan melobi ( lobbying ) serta kategorikategori yang dapat dipakai untuk menentukan seseorang adalah pelobi, dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang pelobi profesional. Bagian ini secara lebih terperinci akan menjelaskan tentang pentingnya keberadaan Lobi bagi seluruh individu dan lembaga yang berkepentingan dengan suatu kebijaksanaan yang akan ditetapkan oleh Kongres. Selanjutnya sebagai kaitan yang amat penting dengan peran Lobi dalam Kongres, maka pada bab II ini akan terjadi dalam pola hubungan kekuasaan antara Kongres dan Presiden, serta perubahan-perubahan struktural yang berlangsung didalam Kongres sendiri. Hal ini perlu dibahas, oleh karena perubahan-perubahan ini tentunya juga berpengaruh besar terhadap peran dan akses pengaruh Lobi terhadap Kongres.
Pada bagian ketiga ( BAB III ), akan dibahas secara lebih spesifik tentang permasalahan yang dihadapi oleh kalangan industri tekstil dan pakaian jadi Amerika Serikat, pada era kepresidenan Ronald Reagan. Didalam bab ini, akan diperlihatkan angka-angka kerugian yang dialami oleh kalangan industri domestik tekstil Amerika ini, akibat derasnya arus produk-produk impor sejenis, yang kemudian menguasai pasar domestik Amerika Serikat.
Selanjutnya pada bagian keempat ( BAB IV ), akan dibahas mengenai upaya-upaya lobbying yang dilakukan oleh pelobi kalangan industri tekstil dan pakaian jadi terhadap Kongres. Pembahasan masalah ini akan difokuskan pada upaya lobi tekstil yang dimulai dari tahun 1984 sampai dengan tahun 1988. Kemudian akan dilihat sikap dan tanggapan dari Kongres terhadap upaya lobbying yang dilakukan oleh Lobi tekstil dan pakaian jadi ini. Pada bagian akhir dari bab ini, akan dibahas tentang bentuk-bentuk kebijaksanaan perdagangan yang dikeluarkan oleh Kongres pada masa itu, sehingga dapat diperoleh kejelasan tentang berhasil atau tidaknya upaya Lobi mereka ( Tekstil dan Pakaian jadi ) untuk mempengaruhi Kongres.
Bagian kelima ( BAB V ) atau bagian terakhir dari tulisan ini, akan memuat tentang analisa dan kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari seluruh pembahasan. Sehingga, berdasarkan seluruh hasil pembahasan tesis ini, maka akan dapat dilihat tentang terbukti atau tidaknya hipotesis yang diajukan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti Rahardjo
"Penghapusan Multi-Fiber Arrangement yang mengatur perdagangan TPT (Tekstil dan Produk Tekstjl), termasuk pakaian jadi, secara total pada tahun 2005 nanti akan semakin membuka pasar luar negeri yang selama ini masih diproteksi. Ini akan menimbulkan peluang hagi negara eksportir pakaian jadi termasuk Indonesia. Namun di lain pihak, ini juga berarti ancarnan bagi industri pabkaian jadi Indonesia, jika tidak segera memperbaiki kinerja ekspornya yang selama tahun 1990-an cenderung menurun.
PT R merupakan produsen pakaian jadi yang telah mengekspor produknya ke berbagai negara Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Jepang. Selama beberapa tahun terakhir ini penjualan ekspornya terus meningkat. Karya akhir ini disusun dengan maksud untuk melengkapi perencanaan PT R dalam menyongsong perdagangan bebas tersebut.
Dari analisis lingkungan eksternal dìketahui adanya situasi ekonomi dan politik yang elama setahun terakbir ini dapat dikatakan tidak terlalu inendukung pertumbuhasi ekenotni Indonesia, akibat krisis yang melanda dan ketidakpastian politik menyusul lengser-nya Presiden Soeharto. Namun dilihat dari dukungan Pemerintah terhadap ekspor non-migas dan tren demogratis Indonesia, industri pakaian jadi masih akan terus bertumhuh. Sementara ini dalam perdagangan internasional pakaian jadi, Cina menjadi negara eksportir utama.
Secara umum peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT R adalah: pertumbuhan Konsumsi TPT di pasar domestic dan global; dihapuskannya MFA; adanya dukungan pemerintah terhadap peningkatan ekspor non-migas; dan perkembangan internet sebagai alat promosi dan penualan produk. Sedangkan ancaman yang ada yaitu; kenaikkan upah minimum regional (UMR), persaingan yang semakin ketat ? di pasar domestic maupun internasional; penghapusan MFA; dan adanya kecenderungan meningkatnya perdaganan pakaian jadi antar Negara dalam suatu kelompok regional.
Berdasarkan analisis internal perusahaan dapat disimpulkan bahwa PT R mempunyai cukup kekuatan untuk bersaingm yaitu: pengalaman mengembangkan perusahaan dari home industry menjadi perusahaan besar; penjualan ekspor yang terus meningkat; memiliki merek sendiri; bagian pemasaran yang baik; dan hubungan baik dengan buyer. Sedangkan kelemahan-kelemahan yang ada adalah; belum penuhnya penggunaan kapasitas produksi; rework masih berkisar 1,5 % dan masih kurangnya peran manajemen strategic dalam perencanaan jangka panjang perusahaan.
Berdasarkan matriks TOWS, beberapa alternative strategi yang dapat diambil oleh PT R adalah: (a) meningkatkan produktivitas dan keterampilan karyawan untuk mengimbangi kenaikkan proporsi harga pokok penjualan yang terus meningkat (b) meningkatkan disain dan mutu produk (c) mengembankan pemasaran ke daerah lain di pasar domestic, khususnya ke pulau Sumatera, Sulawesi maupun kawasan Indonesia Timur (d) pengembangan pasar ekspor, khussunya ke Negara non-kuota (e) meningkatkan peran manajemen strategik dengan membuat web-site perusahaan sebagai salah satu bentuk promosi (g) membentuk aliansi strategis dengan buyer yang sesuai untuk semakin memantapkan posisi PT R dalam persaingan global industry pakaian jadi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Zulkarnain
"General Agreement on Trade in Services (GATS), meletakkan aturan-aturan dasar bagi perdagangan internasioanl di bidang jasa. GATS berisikan dua kumpulan kewajiban utama yaitu kumpulan tentang konsep, prinsip dan aturan yang menetapkan kewajiban yang berlaku bagi seluruh "measures" yang mempengaruhi perdagangan jasa dan kumpulan kewajiban khusus hasil negosiasi yang merupakan komitmen yang berlaku untuk sekotr jasa dan sub sektor jasa yang terdaftar pada "Schedule of Commitment". Karangan ini mrncoba menelaah perjanjian perdagangan jasa yang dihasilkan dalam Putaran Uruguay."
Hukum dan Pembangunan, 1995
HUPE-25-4-Agt1995-336
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karin Rizky Irminanda
"Seiring dengan meningkatnya kompetisi global, pemerintah dan swasta mencari solusi untuk meningkatkan daya saing dari industri tekstil dan pakaian jadi. Industri 4.0 dianggap memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri. Meski demikian, implementasi Industri 4.0 mengalami beberapa hambatan. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan rencana jangka panjang untuk adopsi Industri 4.0 yang bernama Making Indonesia 4.0. Tetapi, apakah kebijakan -kebijakan tersebut mampu menyukseskan adopsi Industri 4.0 masih menjadi pertanyaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh struktur kebijakan yang mampu mendorong atau membatasi adopsi teknologi Industri 4.0 pada sektor tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan bagaimana industri tekstil dan pakaian jadi dapat lebih cepat mengadopsi teknologi Industri 4.0 dengan mempertimbangkan peran masing-masing aktor di dalamnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Nurjanah
"Tesis ini membahas mengenai proses penyelesaian sengketa perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina dalam Impor Produk Pakaian Jadi dan Testil asal Cina. Konflik perdagangan AS dan Cina mengemuka sejak bergabungnya Cina dalam keanggotaan World Trade Organization (WTO) pada tahun 2001.
Jumlah ekspor produk Cina meningkat drastis dan berdampak hebat pada industri domestik AS sehingga AS menjatuhkan safeguard terhadap produk Cina. Kedua negara bersengketa dengan menggunakan peraturan WTO sebagai acuan kebijakannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyelesaian sengketa dagang antara AS-Cina berbeda dengan UE-Cina. Faktor domestik, sejarah, ekonomi politik dan bargaining power kedua negara menentukan lama dan alotnya perundingan AS-Cina.

The focus of this study is trade dispute settlement between United States (U.S) and China in clothing and textiles Import from China. Their conflict started when China joined World Trade Organization (WTO) in 2001.
China's export increase rapidly and give huge damage to U.S industry, resulted in safeguard policy by U.S. government to China products. Both countries insisted their action based on WTO policy. This study uses descriptive analytical approach.
The result of this research has shown that trade dispute settlement between AS-China is different compared to UE-China dispute settlement. Domestic, history and political economy factor, and bargaining power between two countries affected the time lead and complexity of AS-China negotiation process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26235
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusharyaningsih Candrawinata Boediono
"ABSTRAK
Penelitian Mengenai Migran Tetap dalam skripsi ini dikaitkan dengan penyesuaian terhadap pekerjaan, khususnya di sektor industri. Mengingat migran yang diteliti pada umumnya berasal dari daerah rural, yang berorientasi pada sektor pertanian maka diduga para migran akan mengalami kesuli±an dalam penyesuaian terhadap pekerjaan. Akan tetapi dalam penelitian ini ditemukan bahwa migran tetap yang mempunyai latar belakang kehidupan di sektor pertanian tidak mengalami kesulitan dalam penyesuaian. Penyebab kemudahan penyesuaian diri adalah kondisi internal yang berlaku di masing-masing pabrik pakaian jadi. Aturan kerja yang relatif tidak ketat, ternyata memudahkan responden melakukan penyesuaian. Bentuk penyesuaian yang dominan terhadap keempat objek penyesuaian adalah bentuk acceptance, dimana responden dapat menerima sepenuhnya norma yang berlaku baik dalam hubungannya dengan aturan kerja, ternan seruangan, pengawas dan peralatan kerja dan melakukan kegiatan sesuai dengan norma. Bentuk penyesuaian lainnya bagi sebagian responden mengalami ketidaksesuaian adalah convergent information, divergent innovation dan retreatism. Dalam ketiga bentuk penyesuaian tersebut responden dapat melakukan perubahan norma yang tidak merugikan perusahaan convergent innovation, merubah norma hanya untuk kepentingan responden divergent innovation dan tidak melakukan perubahan apa-apa, diam saja atau bersikap pasrah. Pengaruh tiga variabel independen terhadap keempat objek penyesuaian -aturan kerja, teman seruangan, pengawas dan peralatan kerja atau mesin ternyata tidak sama besarnya, di mana berdasarkan pengukuran kekuatan hubungan bahwa hubungan-hubungan yang secara statistik terlihat muncul relatif lemah. Variabel Lama menetap di Jakarta terlihat pengaruhnya pada kesesuaian terhadap Teman Seruangan, Pengawas dan Peraiatan Kerja, keseluruhanhya berlaku di pabrik pakaian jadi Tebet, dengan arah hubungan positif. Sedang variabel Kompleksitas Tugas terlihat berpengaruh pada kesesuaian terhadap Aturan Kerja di Tebet, terhadap Teman Seruangan, Pengawas dan Peralatan Kerja di pabrik pakaian jadi Cengkareng, dengan arah hubungan negatif, kecuali kesesuaian terhadap Peralatan Kerja atau Kesin. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi pabrik yang berbeda, yaitu di pabrik pakaian jadi Tebet .dan pabrik pakaian jadi Cengkareng. Kedua pabrik tersebut berbeda dalam jumlah output-nya. Dasar pemilihan kedua pabrik ini terletak pada kemudahan menjumpai responden serti adanya izin yang diberikan pihak perusahaan untuk mengedarkan kuesioner pada para pekerjanya. Disadari sepenuhnya bahwa hasil penelitian ini belum dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian mengenai migran tetap yang bekerja di sektor industri. Hal ini disebabkan karena penelitian ini dilakukan pada pabrik pakaian jadi yang mungkin tidak mewakili industri pakaian jadi yahg ada di Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>