Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siburian, N. Balandina Tiurma
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Imaddudin
"Tesis ini akan membahas tentang peningkatan kapabilitas militer India yang terjadi pada periode 2003-2011. Penelitian ini akan menggunakan teori ofensif realisme oleh John J Mearsheimer. Penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka. Dari hasil penelitian ini, ditemukan tiga indikator penyebab terjadinya peningkatan kapabilitas militer India periode 2003-2011. Pertama, hubungan antara India dengan Pakistan dan Tiongkok menciptakan ketidakpastian di kawasan Asia Selatan. Kedua, kapabilitas militer Pakistan dan Tiongkok menimbulkan ancaman bagi India. Ketiga, India berupaya untuk mempertahankan posisinya sebagai regional hegemoni di kawasan Asia Selatan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa India mempunyai ambisi untuk menjadi regional hegemoni di Asia.

This thesis will discuss about India's military capabilities improvement that occurred in 2003-2011. This study will use the theory of offensive realism by John J Mearsheimer. This study will use qualitative research methods literature. The result of this research found three main indicators that cause the increase in India?s military capabilities from 2003 until 2011. First, India's relations with Pakistan and China creates uncertainty in the South Asian region. Second, Pakistan and China?s military capabilities pose a threat to India. Third, India tried to maintain its position as a regional hegemony in South Asia. In addition, this research also found that India also has the ambition a regional hegemony in Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alessia Anindiya Melinda
"[Tesis ini membahas tentang prioritas kebijakan luar negeri India terhadap Pakistan pada periode 2009-2014. Kebijakan Luar Negeri (KLN) India telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan kebijakan yang menggunakan pendekatan idealisme, KLN India dalam perkembangannya bergeser menjadi kebijakan yang pragmatis. Pragmatisme dalam KLN India terlihat dalam prioritas KLN negara tersebut terhadap Pakistan. Pada awal masa kemerdekaan kedua negara, hubungan India-Pakistan relatif berada dalam tensi tinggi. Setelah memasuki periode 2000an, India terlihat memilih strategi yang
lebih bersifat kooperatif terhadap Pakistan. India menilai cara ini lebih efektif dibandingkan pendekatan koersif yang selama ini dilakukan.
Melalui analisis menggunakan kerangka pemikiran dari Kaarbo, Lantis, Beasley, dan Kumar didapatkan kesimpulan bahwa dijadikannya bidang militer, terorisme, dan ekonomi sebagai prioritas dalam KLN India terhadap Pakistan pada periode 2009-2014 dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dimaksud ialah kepentingan nasional dan strategi pemerintah India dalam memperjuangkan kepentingan tersebut. Dan faktor eksternal adalah hubungan
India – AS, hubungan India - Rusia dan hubungan Pakistan – Tiongkok;This thesis discusses about India's foreign policy priority towards Pakistan in the period of 2009 - 2014. India's foreign policy has evolved from time to time. Since it changes its foreign policy to idealism approach, the policy becomes pragmatic nowadays. It can be seen from their priority towards Pakistan. In the beginning of their independence, the relation between India and Pakistan is in high tension. In the period of 2000's, India tends to choose cooperative strategy toward Pakistan. Through foreign policy theory by Kaarbo, Lantis, Beasley, and Kumar, this thesis finds that India's foreign policy priority toward Pakistan are divided into three subjects, which are military, terrorism, and economy. These priorities are caused by internal and external factors. The internal factors are India's national interests and the government's strategy. Meanwhile, the external factors are the relations of India - US, India - Russia, and Pakistan - China., This thesis discusses about India's foreign policy priority towards Pakistan in the
period of 2009 - 2014. India's foreign policy has evolved from time to time. Since
it changes its foreign policy to idealism approach, the policy becomes pragmatic
nowadays. It can be seen from their priority towards Pakistan. In the beginning of
their independence, the relation between India and Pakistan is in high tension. In
the period of 2000's, India tends to choose cooperative strategy toward Pakistan.
Through foreign policy theory by Kaarbo, Lantis, Beasley, and Kumar, this thesis
finds that India's foreign policy priority toward Pakistan are divided into three
subjects, which are military, terrorism, and economy. These priorities are caused
by internal and external factors. The internal factors are India's national interests
and the government's strategy. Meanwhile, the external factors are the relations of
India - US, India - Russia, and Pakistan - China]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Irwanto
"Tesis ini mempergunakan perspektif realis yang bersumber dari gagasan ontologis bahwa semua fenomena politik dan hubungan internasional adalah fenomena tentang negara (state) dan kepentingannya yaitu mengejar kepentingan-kepentingan kekuasaan (struggle for power). Konsekuensinya adalah bahwa hubungan antar negara bersifat zero-sum game. Belenggu logika zero-sum game ini disebut dilemma keamanan, Peningkatan kekuatan negara-negara ditentukan oleh berbagai asumsi yang melatarbelakangi yaitu: sistem internasional adalah anarki. Sudah menjadi sifat negara untuk memiliki kemampuan militer yang ofensif sehingga dapat melakukan serangan balasan sekaligus menghancurkan lawan; negara tidak pernah secara pasti untuk mempergunakan kemampuan militernya untuk melakukan serangan terlebih dahulu; molivasi paling mendasar yakni kemampuan untuk survival dalam sistem internasional dan negara ingin memelihara kedaulatannya ;secara strategis, negara akan memikirkan bagaimana agar tetap survive. Dengan begitu, negara akan saling berlomba mengadakan modernisasi persenjataan yang menciptakan bermacam sistem penangkalan terhadap serangan luar.
Dalam situasi demikian, peningkatan kekuatan militer Cina didasari atas faktor geografis yang didukung oleh keinginan untuk mengembalikan citra kejayaan/ambisi sendiri, faktor AS, Jepang, Taiwan maupun situasi keamanan regional.
Indikator dari peningkatan kekuatan militer diperlihatkan oleh Cina dalam defence budget, defence expenditure, alih teknologi, dan penggelaran kekuatan bersenjata. Faktor geografis merupakan elemen utama dari peningkatan militer tersebut. Lepasnya beberapa wilayah dari kesatuan propinsi nasional akibat melemahnya kekualan bersenjata dalam mengawasi intervensi asing yang masuk ke wilayah. Kurangnya peralalan tempur menjadi kendala utama bagi Cina dalam mengawasi luasnya geografi yang harus dikontrol. Besarnya jumlah penduduk dan ambisi diri menjadi kekuatan adidaya tidak cukup bila tidak didukung kualitas persenjataan.
Upaya peningkatan militer Cina menjadikan Asia Timur sebagai kawasan yang dapat menjadi arena peningkatan militer bahkan menciptakan perimbangan kekuatan pada level mini. Hal ini akan berakibat luas bagi proses perdamaian maupun pertumbuhan perekonomian dunia. Hubungan dengan Jepang, Taiwan, serta AS masih diwarnai oleh beberapa persoalan yang melahirkan persepsi ancaman terutama Jepang dan Taiwan.
Adapun kesimpulan dari penelilian ini terlihat bahwa indikator meningkatnya kekualan militer Cina ditindak lanjuti pula oleh meningkatnya anggaran militer, belanja pertahanan, maupun penggelaran kekuatan bersenjata. Secara keseluruhan, persaingan militer di Asia Pasifik belum mengkhawatirkan, karena masih lerbalasnya kemampuan negara-negara Asia Pasifik, namun persaingan tersebut secara kualitatif Cina cenderung meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Agung Dewanata
"ABSTRAK
Pakistan dan India mempakan dua negara bertetangga yang memiliki sejarah koflik sejarah berdirinya kedua negara tersebut. Hingga saat permasalah di kedua negara yang menyangrucut masalah Kashmir masih belum bisa diselesaikan dengan baik. Dua tahun lalu, pada tahun 2008, terjadi peristiwa yang menggegerkan dunia internasional, dimana Mumbai, sebagai kota yang pusat perekonomian India, dan juga sébagai kota dengan populasi terbesar di India diserang oleh sepuluh orang bersenjata otomatis, yang dengan tenangnya melepas tembakan ke arah kerumunan orang di beberapa tempat di Mumbai. Kejadian tersebut berhasil di atasi oleh aparat kemanan India setelah dua hari. Namun kemudian, hal tersebut memicu ketegangan diantara India dan Pakistan karena dari hasil investigasi menunjukkan bahwa ke sepuluh orang yang melakukan serangan terhadap Mumbai tersebut berasal dari Pakistan. Disini dilakukan analisis mengenai keterkaitan falctor aksi terorisme yang texjadi diantara kedua negara terhadap hubungan kedua negara, dan kemudian disajikan bagaimana pola yang efektif guna melakukan upaya anti-teror di dalam kedua wilayah negara yang bersangkutan.

ABSTRACT
Pakistan and India, are two neighboring countries which its story of conflicts colors its history since the dig; they gained their independence from the United Kingdom. lheir ongoing problems, Kashmir related in particular, has not been yet comprehensively solved Two years ago, in 2008, the international world shocked by the act of terrorism in Mumbai, Imha. lnaUa?s economic .symbol and most populated city were attacked by ten gunmen, armed with heavy-:full automatic firearms. These gunmen shot sporadicly toward the crowds at certain place in Mumbai. The assault then ended by Indian security apparatus two days later, but then me investigation on this matter provoked another tension between these two neighboring countries as all of the gunmen were Pakistani. This thesis will anabrze the involvement of terrorism in the relationship between two countries, and how an effective solution can be provided in order to establish an anti-terror acts in the two countries.
"
2010
T33408
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Impiani
"ABSTRAK
Kajian ini menganalisis eskalasi konflik militer yang terjadi antara India dan Pakistan
pada periode setelah perjanjian damai Deklarasi Lahore 1999. Setelah beberapa kali
terlibat perang besar, konflik militer di antara kedua negara ini terus berlangsung hingga
hari ini. Kajian terdahulu perihal konflik India-Pakistan hanya membahas perihal
penyebab konflik ini terjadi dan upaya penyelesaian konflik yang terbagi ke dalam tiga
sudut pandang besar yaitu keamanan, politik domestik dan ekonomi-politik, tetapi
belum ada yang menjelaskan bagaimana konflik ini nampaknya tetap bertahan. Dengan
menggunakan perspektif dilema keamanan sebagai kerangka analisis dan metode
penelitian causal-process tracing, kajian ini menunjukkan bahwa tindakan peningkatan
sistem pertahanan dan mengeluarkan kebijakan yang ofensif adalah pemicu kedua
negara terus terlibat dalam konflik militer. Analisis kajian ini juga menunjukkan
perjanjian damai Deklarasi Lahore 1999 tidak dapat menghentikan konflik militer dan
permusuhan antara keduanya, karena India dan Pakistan saling melihat perilaku satu
sama lain seperti pembangunan kekuatan pertahanan dan pengembangan nuklir sebagai
ancaman sehingga keduanya selalu berada dalam situasi dilema keamanan.

ABSTRACT
This study analyses the military conflict escalation between India and Pakistan in the
period after 1999 Lahore Declaration. After several major wars, military conflicts
between the two countries continued to this day. Previous studies on the India-Pakistan
conflict only discussed the causes of this conflict and efforts to resolve conflicts. The
studies are divided into three major perspectives, namely; security, domestic politics,
and political economy, but none has explained how this military conflict is relatively
lasting. By using security dilema as an analytical framework and causal-process
tracing on research method, this study shows that actions to improve the defense system
and an offensive policy are the triggers for the two countries to continue to be involved
in military conflicts. The analysis of this study also shows that the Lahore Declaration
1999 cannot stop military conflict and hostility between India and Pakistan, because
they see each other's behaviors-such as the development of military defense capability
and nuclear weaponry development-as threats so that they are always remains in the
security dilema situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spear, Percival
London: Oxford University Press, 1949
954 Spe i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wallbank, T. Walter
New York : The American Library, 1958
954 WAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Oxford University Press, 1961
954 HIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>