Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Sutanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andifa Chaerunnisa
"Berbagai jenis latar belakang sosial atau budaya, dikombinasikan dengan status wilayah atau sosial, masuk dalam produksi wacana lisan tertulis. Salah satu wacana lisan yang menarik untuk dibahas adalah wawancara politik. Sering terungkap di dalamnya alasan mengapa para pemimpin politik berbicara dengan cara tertentu. Meskipun ada beberapa yang bersikap halus dalam tutur kata mereka, ada juga beberapa yang tidak, salah satunya adalah presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte. Dikenal dengan kepribadiannya yang blak-blakan, ia sering menyatakan hal-hal kontroversial yang memengaruhi negaranya dan menuai kritik dari berbagai tempat. Menggunakan analisis wacana kritis model van Dijk (2004) tentang strategi makro penggambaran positif terhadap diri sendiri dan penggambaran negatif terhadap pihak lain 25 strategi mikro lainnya, penelitian ini menganalisis bagaimana Duterte memandang hubungan negara-negara lain dengan Filipina dalam wawancara bersama Russia Today. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Duterte menentang hubungan Filipina dengan Amerika Serikat yang terlihat dari representasi negatif yang diterimanya dibandingkan dengan Rusia dan Cina. Strategi diskursif yang paling banyak digunakan adalah implikasi, leksikalisasi, dan contoh/ilustrasi. Selain itu, strategi-strategi ini juga digunakan Duterte untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya.

Different types of social or cultural background, combined with a region or social status, go into the making of spoken or written discourse. One of the interesting spoken discourses to discuss is political interview. It often reveals the intention of political leaders way of speaking. While there are those who are subtle in their way of talking, there are also a few who do not, one of whom is the Philippines president, Rodrigo Roa Duterte. Known for his outspoken personality, he often states controversial things that influence his country and derive critics from various places. Using van Dijks (2004) framework on the macro strategies of positive self-presentation and negative other-presentation plus the other 25 micro strategies, this research analyzes how Duterte views other countries relations with the Philippines based on his most-watched English interview with Russia Today. The findings revealed that Duterte is against the Philippines relations with the USA as the latter is being presented negatively compared to Russia and China. The discursive strategies that are mostly used are implication, lexicalization, and example/illustration. Moreover, these strategies are also used to reach his own goals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S5643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurjannah Yusuf
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9798
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Dwiyanto Yurioputra
"Penelitian ini bertujuan ingin melihat ada tidaknya kointegrasi atau hubungan jangka panjang antara return IHSG dengan return nilai tukar rupiah terhadap keempat mata uang negara ASEAN (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, dan peso Filipina), pengaruh return IHSG terhadap return nilai tukar rupiah terhadap keempat mata uang negara ASEAN(dollar Singapura, ringgit Malaysia, bahtThailand, dan peso Filipina), dan seberapa besar koefisien pengaruh return IHSG terhadap return nilai tukar rupiah terhadap keempat mata uang negara ASEAN (dollar Singapura, ringgit Malaysia, bahtThailand, dan peso Filipina) pada kuantil besar dan kecil (nilai tukar ekstrim) dibanding kuantil-kuantil lainnya. Observasi dilakukan pada data harian 2001-2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya kointegrasi atau hubungan jangka panjang antara return IHSG dengan return nilai tukar rupiah terhadap keempat mata uang negara ASEAN (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, dan peso Filipina), pengaruh return IHSG negatif terhadap return nilai tukar rupiah terhadap keempat mata uang negara ASEAN (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, dan peso Filipina), dan pengaruh return IHSG besar terhadap return nilai tukar rupiah terhadap keempat mata uang negara ASEAN (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, dan peso Filipina) pada kuantil besar dan kecil (nilai tukar ekstrim) dibanding kuantil-kuantil lainnya. Hasil ini membuktikan adanya portfolio balance effect.

This research is conducted to investigate existence of cointegration between IHSG and exchange rate of rupiah to four ASEAN currencies (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, and peso Filipina), influence of IHSG return to exchange rate return of rupiah to four ASEAN currencies (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, peso Filipina),and how strong the coefficient of IHSG return to exchange rate return of rupiah to four ASEAN currencies (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, and peso Filipina) in the biggest and smallest quantile (extreme exchange rate) compared to another quantiles. Observation data is daily during 2011-2013.
The result is there is nocointegration between IHSGand exchange rate of rupiah to four ASEAN currencies (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, and peso Filipina), negative influence of IHSG return to exchange rate return of rupiah to four ASEAN currencies (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, and peso ilipina),and the coefficient of IHSG returnstrongly affect exchange rate return of rupiah to four ASEAN currencies (dollar Singapura, ringgit Malaysia, baht Thailand, and peso Filipina) in the biggest and smallest quantile (extreme exchange rate) compared to another quantiles. It supports portfolio balance effect.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Nugraha
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S5649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Alizar
"Meskipun usia serikat pekerja di Indonesia sudah hampir 100 tahun namun sampai saat mi masih lemah clan beluni menjadi kekuatan yang handal dalam memperjuangkan aspirasi clan kesejahteraan pekerja Diratifikasinya Konvensi ILO No 87 Tahun 1948 pada tahun 1998 telah membawa perubahan mendasar clan menimbulkan paradigma baru dalam hubungan industrial di tanah air Hal mm ditandai dengan berdirinya 37 federasm serikat pekerja 56 serikat pekerja BUMN clan ratusan serikat pekerja perusahaan swasta nasional (data sampam akhir tahun 2000) Namun secara substantif sampam saat mi belum memberikan perubahan berarti terhadap kehidupan buruh.
Penelitian mm dilakukan dengan memakai data sekunder dan primer Data sekunder clan BPS clan Depnaker dengan metode analisa kuantitatif menggunakan teknik statistik sederhana Data primer mengambml kasus di JABOTABEK dengan 60 responden yang bersifat trmpartit yaitu pekerja/serikat pekerja pengusaha clan pemermntah dengan memakai analisa kualitatif Sampel yang dipilih untuk pekerja/buruh clan pengusaha adalsh perusahaan yang sudah ada serikat pekerja/buruhnya ada KKB dan bersifat padat karya sedangkan untuk pejabat yaitu yang terkait dengan ketenagakerjaan Sebagam data pendukung dilakukan pula diskusi kelonipok secara mendalam dengan 80 pekerja/buruh clan berbagai perusahaan di empat lokasi di JABOTABEK.
Dan analisis yang dilakukan baik yang didasarkan atas tulisan atau lmteratur maupun temuan di lapangan menunjukkan bahwa lemahnya gerakan serikat pekerja di Indonesia secara umum di pengaruhi antara lain kondisi ketenagakerjaan yang tidak seimbang yaitu besarnya jumlah angkatan kerja tmnggmnya angka pengangguran tingkat SMTA kebawah clan kondisi ekonomi makro yang menurun Faktor lain perjuangan serikat pekerja cenderung bersifat partial kurang terkoordinasi clan komprehensif serta Iebih banyak melakukan aktivitas politik clan pada kegiatan pokoknya Sebab latnnya serikat pekerja di satukan dalam wadah tunggal.
Temuan di lapangan menunjukkan meskipun pada beberapa perusahaan dampak positif serikat pekerja plural telah dirasakan pekerja namun masalah yang dihadapi pekerja juga masih banyak Dampak positif serikat pekerja plural antara lain meningkatnya keinginan para pekerja/buruh untuk mendirikan serikat pekerja mendorong serikat pekerja yang ada lebih aktif melakukan kegiatan serta mendorong kenaikan upah clan kesejahteraan pekerja/buruh pelaksanaan KKB clan produktivitas serta mendorong tumbuhnya demokrasi industrial dan fungsi lembaga bipartit Masalah yang dihadapi ialah tekananhintimidasi kepada pekerja/buruh agar tidak mendirikan serikat pekerja tekanan agar tidak melakukan aksi-aksi massal sistem kerja kontrak clan sub kontrak yang banyak dilakukan perusahaan menjadikan UMR sebagai upah standar clan pembayaran upah di bawah UMR serta disiplin clan eksploitasi tenaga buruh secara berlebihan."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhisa Tania Priyadi
"Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja, baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab untuk memperjuangkan, membela, serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Namun, keberadaan serikat pekerja tidak secara otomatis mampu memperbaiki nasib pekerja yang menjadi anggotanya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran organisasi serikat pekerja dalam perumusan kebijakan hubungan industrial. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, dan pengumpulan data melalui wawancara mendalam serta studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan peran organisasi serikat pekerja dalam perumusan kebijakan hubungan industrial ialah memperjuangkan hak-hak dan kepentingan pekerja untuk memberikan kesejahteraan serta perlindungan kepada pekerja. Hal tersebut diwujudkan melalui perundingan dalam perumusan pengupahan, jaminan sosial, jam kerja, cuti, dan lain-lain, dengan cara memberikan rekomendasi dan memberikan saran. Namun, kenyataannya organisasi serikat pekerja tidak selalu diikutsertakan di dalam perumusan kebijakan.

A trade union is an organization formed from, by and for workers, both corporate and external, free, open, independent, democratic and responsible for the struggle, defense and welfare of workers and their families. However, the existence of unions is not automatically able to improve the fate of workers who become members.
The purpose of this study was to analyze the role of trade unions organization in the formulation of industrial relations policy. The research approach used is qualitative research approach, data collection through in depth interview and literature study.
The result of the research shows that the role of trade union organization in industrial relations policy formulation is to fight for workers rights and interests to provide welfare and protection to workers. It is manifested through negotiations in the formulation of wages, social security, working hours, leave, etc., by providing recommendations and suggestions. However, in reality unions are not always included in policy formulation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>