Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didi Novrian S.
"Penjelasan yang dipaparkan didalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang gerakan tani. Bukan hanya perluasan model gerakan tani, tetapi juga perluasan imajinasi dan praktek gerakan petani didalam usaha mereka mencapai cita-cita kesejahteraan sosial. Dalam memberikan perluasan pemahaman itu, memaknai gerakan petani oleh petani sendiri menjadi hal penting yang tidak dapat ditinggalkan. Contoh kasus Koperasi Ciwangun, dipilih sebagai kasus uji bagi perluasan cara baca tentang gerakan petani. Koperasi, didalam historiografi akademis gerakan sosial tidak mendapat tempat yang menggolongkannya sebagai gerakan. Penelitian yang ditampilkan dalam kasus uji ini justru menegaskan bahwa koperasi petani adalah bagian dari gerakan tani. Karena dengan koperasi inilah, mereka tetap bertahan melewati badai politik Indonesia yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.

The aim of the explanation in this research to give broader understanding about peasant movement. Not only broader model of peasant movement, but also broader imagination and peasant movements practice in their efforts to gain the social welfare goal. In giving the broader understanding, to comprehend the peasant movement by the peasant itself become the significant thing that cannot be neglected. Koperasi Ciwangun is chosen as the case study for the broader understanding on peasant movement. The cooperative, in social movement historical academic do not obtain a place to be classified as a movement in this case study, but as peasant movement. Because through this cooperation, they are enabled to endure from the ups and downs of politic in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30595
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilliard, Vincent
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pertanian, 2007,
TAMEMKP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Tani Merdeka
050 TME 3 (2007)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dani Adriananta
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Integrated farming system between crops and animals has been practiced for along time by the farmers in Indonesia, espicially in the village
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bangkit Media Tani, 2009
BATMEIA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwititi Sarwoprasodjo
"Konstestasi wacana pembangunan pada level akar rumput melahirkan gerakan petani sebagai respon atas program pembangunan dominan pemerintah. Proses komunikasi penyadaran kritis memiliki peran penting dalam menyadarkan kaum tani akan berbagai bentuk penindasan dan mengarahkan mereka pada aksi kolektif. Penggunaan konsep consciousness raising berupa saluran komunikasi, bentuk komunikasi, dan beragam teknik penyadaran dapat mempengaruhi kesadaran, motivasi dan transformasi identitas partisipan gerakan petani. Artikel ini bertujuan untuk memahami proses komunikasi pembangkitan kesadaran gerakan petani dalam menyikapi isu yang sedang berkembang dan relasinya dengan partisipasi para partisipan dalam aksi kolektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek kasus 4 kelompok petani basis SPPQT (Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa aksi kolektif dipengaruhi oleh proses komunikasi pembangkitan kesadaran kritis yang dilakukan oleh SPPQT melalui penggunaan saluran komunikasi yang beragam, baik di level basis maupun di level publik. Komunikasi penyadaran kritis yang diakukan oleh SPPQT melahirkan kesadaran kritis partisipan yang beragam karena pemaknaan partisipan akan realitas yang berbeda dan motivasi intrumental yang selalu melekat dalam setiap aksi kolektif.

Development discourse at grassroots level gave birth to farmers?movement as a counterhegemonic response to the dominant state development. Critical awareness of communication processes plays a major role in sensitizing the farmers on forms of oppression and transforming them into a practical movement. The use of the concept of consciousness raising in the form of channels of communication, forms of communication, and various techniques of awareness can affect awareness, motivation and identity transformation of the participants. This article aims to understand the communication processes generating awareness of the peasant movement in addressing growing issues and their relationships with participation in a collective action. Method of research used is qualitative approach with the case subjects involving 4 groups of farmers SPPQT basis (Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah).
The results show that participation in collective action is influenced by the communication process of critical awareness generated by SPPQT through the use of various communication channels both at base level and at the level of public. Critical awareness of communication carried out by SPPQT spawned a variety of critical awareness of participants because participants make different meanings of reality, and instrumental motivation is always inherent in any collective action.
"
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wijanarko
"Konstestasi wacana pembangunan pada level akar rumput melahirkan gerakan petani sebagai respon atas program pembangunan dominan pemerintah. Proses komunikasi penyadaran kritis memiliki peran penting dalam menyadarkan kaum tani akan berbagai bentuk penindasan dan mengarahkan mereka pada aksi kolektif. Penggunaan konsep consciousness raising berupa saluran komunikasi, bentuk komunikasi, dan beragam teknik penyadaran dapat mempengaruhi kesadaran, motivasi dan transformasi identitas partisipan gerakan petani. Artikel ini bertujuan untuk memahami proses komunikasi pembangkitan kesadaran gerakan petani dalam menyikapi isu yang sedang berkembang dan relasinya dengan partisipasi para partisipan dalam aksi kolektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek kasus 4 kelompok petani basis SPPQT (Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa aksi kolektif dipengaruhi oleh proses komunikasi pembangkitan kesadaran kritis yang dilakukan oleh SPPQT melalui penggunaan saluran komunikasi yang beragam, baik di level basis maupun di level publik. Komunikasi penyadaran kritis yang diakukan oleh SPPQT melahirkan kesadaran kritis partisipan yang beragam karena pemaknaan partisipan akan realitas yang berbeda dan motivasi intrumental yang selalu melekat dalam setiap aksi kolektif.

Development discourse at grassroots level gave birth to farmers?movement as a counterhegemonic response to the dominant state development. Critical awareness of communication processes plays a major role in sensitizing the farmers on forms of oppression and transforming them into a practical movement. The use of the concept of consciousness raising in the form of channels of communication, forms of communication, and various techniques of awareness can affect awareness, motivation and identity transformation of the participants. This article aims to understand the communication processes generating awareness of the peasant movement in addressing growing issues and their relationships with participation in a collective action. Method of research used is qualitative approach with the case subjects involving 4 groups of farmers SPPQT basis (Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah). The results show that participation in collective action is influenced by the communication process of critical awareness generated by SPPQT through the use of various communication channels both at base level and at the level of public. Critical awareness of communication carried out by SPPQT spawned a variety of critical awareness of participants because participants make different meanings of reality, and instrumental motivation is always inherent in any collective action."
Institut Pertanian Bogor. Fakultas Ekologi Manusia, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>