Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mustari Irawan
"ABSTRAK
PT Pantja Niaga sebagai perusahaan Perseroan (Persero) ni
aga yang bergerak di bidang perdagaiagan mexupuxiyai kedudukan
dan peranan yang khas dalam sistem perekonomian Indonesia. Sebagai
Persero niaga, PT Pantja Niaga diharapican mampu untuk
m.emiperoleh dan memupuk keuntungan sebanyak-banyaknya, dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang niembantui ntenyelenggarakan ke
manfaatan umum.
Keberhasilan PT Pantja Niaga sebagai Persero niaga untuk
mencapai tuuan-tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan
ekstern dan. intern Persero itu sendiri. Lingkungan ekstern
meliputi faktor-faktor pengendalian penierintah, faktor ekonorni,
faktor kebijaksanaan pemerintab dan faktor kelembagaan
dan persaingan pasar, sedangkan faktor intern terdiri atas fak
tor struktur organisasi, faktor personil, faktor material dan
finansial dan faktor managemen.
Pandangan di atas didasarkan pada konsep t.eori sistem, di
maria PT Pantja Niaga sebagai suatu organisasi merupakan satu
sistem terbuka, yang kelangsungan hidupnya sangat dipengaruhi
oleh lingkungan. Sebagai suatu sistem dari sistem yang lebih
luas, PT Pantja Niaga merupakan sub sistem dari sistem adminis
trasi nega ra. Hal ini berarti bahwa kegiatan-kegiatan usaha PT
Pantja Niaga dipengruIu oleh mekanisme pengendalian yang dila
kukan oleh pemerintah.
Keberhasilan PT Pantja Niaga selama tahun 1981 8ampai tahun
1983 dapat dilihat pada penampilannya. Penampilan Persero
merupakan hasil-hasil kegiatan yang telab dicapai oleh Persero
dalam. jangka waktu tertentu, yang dikaitkan dengaa kemungkinan
kontribusinya terhadap negara. Untuk mengukur tingkat effektivitas dan effisiensi penampilan PT Pant ja Niaga digunakan ukur
an hard criteria yaitu ukuran-ukuran yang lebih bersifat kwantitatif,
dan ukuran soft criteria, yaitu ukuran yang lebih ber
sifat kwalitatif.
Skripsi mi mencoba raendeskripsikan tingkat effektmvitas
dan effisiensi penampmlan PT Pantja Niaga sebagai suatu perulsa
haan perseroan, dengan mempertmnibangkan beberajpa faktor ekstern
dan intern yang meinpengariihinya. Untuk mendeskripsikan
hal ini maka dikumpulkan sejumlah data, baik nielalum penelitian
kepustaka3n dengan membaca literatur, buku-buku dan hail
penelitian maupun melalui sejumlab wawancara dengan key informant
yang mengethui masalah Persero niaga. Tingkat effektivitas
dan effisieflSi penanipilan PT Pantja Niaga akan nierientukan
seberapajauh kontribusi yang mampu diberikannya kepada negara terutaina terhadap perekonomaan nasional.
Dari hasil analisis mempenlihatkan bahwa effektivitas dan
effisiensi jpenampilan PT Pantja Niaga relat.if masih rendah.Ber
dasarkan ukuran hard criteria, kemampuan PT Pantja Niaga untuk
memperoleh laba belum memuaskan, sedangkan bila dilihat dan
rasio output dan input rnenunukkan tingkat effisiensi yang masihi
rendah. Sementara itu berdasarkan ukuran soft criteria,penampilan
PT Pantja Niaga juga mernulaukkan effektivitas yang ma
sib. rendah. Hal mi dapat diLihat dari rendahnya kemampuan adaptasi, dalam pengambilan keputusan, dan kemampuan mnstitusmo
nalisasi yaitu pemanfaatan bantuan dan kesempatan yang dapat
diperoleh dari Lingkungan.
Relatif rendahnya effektivitas dan effisiensi penampilan
PT Pantja Niaga menyebabkan kontnibusinya terhadap negara,baik
dalam arti finansial dan non finansial pun relatif rendah, P
Pantja Niaga hanya mampu menberikan kontnibusi finansial berupa
pajak dan dividen sebesar Pp. 586,82 juta selain tahun 1981
sampal 1983. Sedangkan sunibangan jasa niaga yang bersifat non
finansial, terutarna dalam membantu rnenyelenggarakan kemanfaat
an urnurn hariya berhasil dilaksanakan beberapa kali saja"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingke Yosi Hermawaty
Universitas Indonesia, 2004
T36197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andries G. Sasegade
"
ABSTRAK
Dalam memasuki era globalisasi ini, setiap perusahaan baik yang menghasilkan produk ataupun jasa berusaha meningkatkan produktivitasnya untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. PT. BNI salah satu bank terbesar di Indonesia juga berusaha meningkatkan produktivitasnya. Langkah awal dari peningkatan produktivitas adalah dengan mengevaluasi produktivitas dalam rentang waktu tertentu.
Dalam penulisan skripsi ini dilakukan pengukuran produktivitas terhadap PT BNI selama lima tahun terakhir yaitu dari tahun 1992 sampai dengan 1996. Pengukuran yang dilakukan menggunakan metode total dan metode parsial David J. Sumanth yang dimodifikasi yang meliputi produktivitas tenaga kerja, produk, energi, modal dan lain-lain. Metode ini dianggap telah mewakili keseluruhan bagian perusahaan yang akan diukur. Data yang dibutuhkan dalam pengukuran produktivitas ini adalah neraca, laporan laba-rugi perusahaan dan beberapa catatan keuangan lainnya.
Untuk menyamakan atau menghilangkan perbedaan nilai uang akibat faktor-faktor tertentu seperti inflasi yang nilainya tidak sama setiap tahun, maka digunakan deflator. Deflator yang digunakan disesuaikan dengan nilai produktivitas yang akan diukur.
Setelah pengukuran produktivitas dilakukan, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil perhitungan. Analisis yang dilakukan berdasarkan grafik hasil perhitungan dari produktivitas yang diukur. Hasil analisis ini nantinya digunakan untuk membuat perencanaan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
"
1997
S36834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanki Hartijasti
"Persaingan bisnis yang semakin ketat di tengah keadaan ekonomi, polilik dan keamanan yang belum akan stabil sampai tahun 2003 dan menjelang diterapkannya AFIA (ASEAN Free Trade Area) pada tahun 2003 membuat para manajemen puncak perusahaan-perusahaan di lndonesia harus mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja perusahaannya agar tidak terhempas dan posisinya. Sejak tahun 1980-an, budaya organisasi sudah disebut-sebut sebagai faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan mode! teori Denison (1990) mengenai hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja perusahaan yang mengemukakan bahwa organisasi dengan budaya efeklif akan meningkaikan kinerja perusahaannya.
Menurut Denison (1990), ada empat sifat utama dan budaya organisasi, yaitu keterlibatan, konsistensi, adaplabilitas, dan penghayatan misi. Keempat sifat ini dikelompokkan menjadi dimensi-dimensi dinamika ekstenal (adaptabililas dan penghayatan misi), dinamika internal (keterlibatan dan konsistensi), fieksibilitas (adaptabililas dan keterlibatan), dan stabilitas (penghayatan misi dan konsistensi) Organisasi yang efektif adalah organisasi yang memiliki budaya yang adaplif namun sangat konsisten dan dapat diprediksi, serta tanggap pada keterlibatan individu, tetapi bertindak dalam konleks shared sense of mission.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauhmana model ini dapat diterapkan di Indonesia dan untuk mengetahui sifat-sifai budaya organisasi mana yang paling dominan pada 6 perusahaan dalam penelitian ini yang sedang menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.
Subyek dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive samping, berdasarkan kriteria perusahaan-perusahaan yang masih bertahan setelah krisis moneter di iahun 1997 dan telah menjalankan bisnisnya selama minimal 10 tahun. Perusahaan yang bersedia menjadi responden ada 6 yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok perusahaan, yaitu Asuransi Jiwa, Asuransi Kerugian, dan Pengelola Jalan Tol yang bernaung di bawah sektor industri jasa. Total sampel berjumlah 583 karyawan dari level staf sampai direktur.
Pengukuran budaya organisasi dilakukan dengan menggunakan adaptasi instrumen budaya organisasi dari Denison. Pengukuran kinerja perusahaan dilakukan berdasarkan rasio-rasio yang berasal dari laporan keuangan tahun 1999 yang sudah diaudit dari masing-msing perusahaan, yaitu net prorit margin, retum on equity, retum on assets,cash ratio, net working capital to total assets, debt to equity ratio, collection period, dan sales to total assets. Analisis data dilakukan dengan metode SEM (Structural Equation Modeling) yang dibantu dengan program LISREL (Linear Structural RELations) versi 8.
Hasil penelitian ini menjukkan bahwa model leon Denison dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh budaya organisasl pada kinerja perusahaan, tapi kemampuan meramalnya kurang tajam karena korelasinya sangat lemah. Sifat budaya organisasi yang dominan pada kelompok perusahaan Asuransi Jiwa adalah konsistensi yang negalif, kelompok perusahaan Asuransi Kerugian adalah keterlibatan yang positif, dan kelompok perusahaan Pengelola Jalan Tol adalah konsistensi yang positif. Berdasarkan pengelompokan tingkat efektivilas perusahaan, sifat dominan kelompok perusahaan yang Lebih Efektif (yang juga merupakan kelompok penrusahaan Asuransi Kerugian) adalah keterlibatan yang positif, kelompok perusahaan yang Efektif (perusahaan Asuransi Jiwa 2 dan Pengelola Jalan Tol 2) adalah penghayatan misi yang positif, dan kelompok perusahaan yang Cukup Efektif (perusahaan Asuransi Jiwa 1 dan Pengelola Jalan Tol 1) tidak terdeteksi. Sedangkan berdasarkan pengelompokan level jabatan, sifat dominan level staf - supervisor adalah adaptabilitas yang negatif dan level manajer - direktur adalah konsistensi yang negatif.
Dalam penelitian ini, terungkap bahwa lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dalam kondisi ekonomi, politik, dan keamanan yang belum stabil sangat mempengaruhi budaya organisasi karena pada saat ini salah satu prioritas utama keenam perusahaan ini adalah tetap bertahan untuk memenuhi kepentingan para stakehotder-nya. Sifat keterlibatan dan penghayatan misi yang positif terbukti dapat membuat penrusahaan-perusahaan bisa mempertahankan kinerja perusahaan yang efektif. Pengelompokan perusahaan dengan tujuan untuk melihat sifat dominan budaya organlsasi sebaiknya dilakukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti jenis usaha dan tingkat efektivitas yang setara, mengingat budaya ofganisasi menerapkan sesuatu yang unik.
Penerapan instrumen budaya organisasi dari Denison pada perusahaan-perusahaan di Indonesia masih memerlukan penelitian lebih laniut. Disarankan untuk melakukan penelitian pada saat situasi dan kondisi ekonomi, politik, dan keamanan indonesia sudah lebih stabil dengan menambahkan variabel-variabel independen lain, seperti ienis usaha, tingkat efektivitas, level jabatan, ekonomi makro, atau melihat dampak langsung dan tidak langsung budaya organisasi pada kinerja perusahaan, dengan menambah indikator kinerja perusahaan yang dapat lebih mencerminkan perusahaan secara keselunrhan. Untuk memperkaya hasil penelitian disarankan pula untuk menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualilatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitt, Michael A.
Jakarta: Salemba Empat, 2002
658.401 Hit m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
959.802 DAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rochimah Imawati
"Pemutusan hubungan kerja atau yang biasa disebut PHK
adalah realitas yang sering dijumpai dalam dunia kerja. Banyak
faktor yang menyebabkan PHK baik dari pihak karyawan atau
pihak pengusaha. Tugas akhir ini membahas keputusan PHK dari
pihak pengusaha. Pengusaha mempunyai banyak alasan dalam
melakukan PHK terhadap karyawannya, namun tidak semua
pengusaha memenuhi peraturan perundangan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Banyak hal yang dijadikan alasan
oleh pengusaha untuk melakukan PHK terhadap karyawannya ada
yang bersifat manajerial tetapi' ada juga yang bersifat personal.
Daiam tugas akhir ini, penulis membahas bahwa faktor gaya
kepemimpinan menjadi variabel yang mepengaruhi pengusaha
[pimpinan perusahaan) untuk memutuskan hubungan kerja.
Artinya keputusan tersebut dapat saja bersifat personal jika
mengacu pada sifat dan karakteristik dari seorang pimpinan pada
gaya kepemirnpinan teori Rensis Likert model Exploitative- ~
Auihoritativa
Pada data yang diperoleh di lokasi penelitian, penulis
mendapatkan bahwa PHK diputuskan oleh pimpinan perusahaan
dengan tidak memperhatikan masukan dan kondisi karyawan
yang bersangkutan. Hal ini mwunjukkan bagaimana bentuk
hubungan dalam perusahaan tersebut yang tidak melibatkan
partisipasi karyawan dalam menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan yang menyebabkan PHK. Sedangkan hal mendasa:
dalam teori Likert M adalah' sebagaimana dikatakan' oleh Davis'
dan Newstroom [1985] dalam Johannes Basuki (1994) bahwa
perbedaan mendasar pada kempat gaya kepemimmpinan dari
Likert adalah terlem pada derajat partisipasi yang diberikan
atasan kepada bawahannya, sehingga membentuk gaya
kepempinan yang lebih bersifat kontinuum. Dengan kondisi
yang ada panda perusahaan PT. ?X? ini, maka akan lebih mudah
untuk mengetahui penyebab terjadinya pemutusan hubungan
keeja dari pihak pengusaha adalah dengan teori Empat Gaya
Kepemimpinan dari Rensis Likert.
Selanjutnya untuk lebih menjamin adanya ketertiban,
keadiian dan kepastian hukum dalam penyelesaian masalah-
masalah yang menyertai dalam pemutusan hubungan kerja, maka
pemerintah telah membuat peraturan-peraturan khusus dalam
perundangan tenaga kerja. Ketika penulisan ini dilakukan,
peraturan yang tengah beriaku khusus mengenai pemutusan
hubungan kerja adalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor:
150 Tahun 2000.
Dengan demikian penulisan tidak hanya melihat penyebab'
terjadinya pemutusan hubungan kerja secara manajerial dari sisi
gaya. kepemimpinan, tetapi juga melihat akibat hukum yang
ditimbulkan dalam hubungan Industri dengan mengacu pada
Keputusan Menteri tersebut.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Rachmawati
"PT. A dan PT. B adalah perusahaan operator selular dengan lisensi regional.
Untuk memperluas wilayah pelayanan menjadi Iisensi nasional dan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, manajemen baru PT. A dan PT. B melakukan proses merger kedua perusahaan tersebut menjadi PT. C. Manajemen baru merencanakan akan melakukan pensiun dini kepada seluruh karyawan PT. A dan PT. B. Untuk pengisian struktur organisasi PT. C akan dilakukan proses seleksi, di mana kandidatnya dapat berasal dan mantan karyawan PT. A. PT. B maupun kandidat dari luar. Mengingat posisi general manager dan manager merupakan posisi kunci terhadap keberhasilan suatu perusahaan, maka manajemen memerlukan suatu metode seleksi yang dapat menjaring level manajerial yang kompeten.
Seleksi berdasarkan kompetensi diharapkan dapat menjaring kandidat-kandidat yang betul-betul kompeten untuk PT. C, karena seleksinya didasarkan pada kompetensi jabatan yang diperlukan untuk keberhasilan sualu perusahaan. Manfaat seleksi berdasarkan kompetensi adalah : dapat memillh kandidat yang mempunyai nilai kompetensi yang paling tinggi sesuai yang dipersyaratkan dalam suatu jabatan, data kompetensi yang didapat dari seleksi dapat dijadikan data pengembangan karyawan.
Tahapan yang harus dilakukan untuk melakukan seleksi berdasarkan kompetensi secara umum terbagi 2, yaitu yang pertama adalah membuat model kompetensi dan yang kedua adalah melakukan penerapan model kompetensi dalam seleksi.
Tahapan yang harus dilakukan dalam membuat model kompetensi adalah :
memahami tujuan perusahaan dan langkah strategis yang akan dilakukan. menelaah struktur organisasi PT. C untuk mendapatkan gambaran tentang uraian jabatan dan key performance indicator yang diperlukan, menelaah model kompetensi yang sudah ada sebelumnya di PT. A dan PT. B, diskusi dengan job expert, uji validasi dan penetapan model kompetensi.
Tahapan yang akan dilakukan dalam penerapan model kompetensi dalam seleksi level manajerial di PT. C adalah: iklan, seleksi administrasi, interview pendahuluan dan tes kompetensi fungsional, assessment centre dengan teknik leaderless group discussion, in basket, presentasi, paper & pencil test. Selanjutnya adalah menilai kompetensi kandidat dibandingkan dengan kompetensi jabatan yang diperlukan untuk dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan kandidat yang berhasil dalam proses seleksi.
Agar penerapan seleksi berdasarkan kompetensi lebih optimal, maka disarankan agar dalam perjalanan PT. C selanjutnya manajemen tetap memberikan dukungan secara konsisten terhadap kompetensi yang akan dijadikan dasar pengembangan sumber daya manusia. Selain itu model kompetensi dapat terus disempurnakan disesuaikan dengan perubahan yang terjadi di Iingkungan internal maupun eksternal PT. C."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G. Rai Widjaja
Bekasi: Kesaint Blanc, 2005
346.066 IGE h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>