Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S8435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fiana Sedarpatmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Agama, ditinjau dari dimensi kualitas pelayanan (yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy), dan untuk mengetahui service delivery dari petugas pelayanan kepegawaian dapat memenuhi spesifikasi kualitas pelayanan dari Biro Kepegawaian, ditinjau dari faktor-faktor kunci yang memberikan kontribusi pada gap 3 (yaitu : team work, kesesuaian skill pegawai-tugas, kesesuaian teknologi-tugas, kendali yang dirasakan, sistem kontrol yang tepat, peran konflik dan peran ambiguitas).
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, jumlah sampel penerima layanan sebesar 96 dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik proportional random sampling. Sedangkan, jumlah -sampel pemberi layanan sebesar 30 dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan simple random sampling. Analisis data yang terkumpul dari kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan kuantitatif serta uji korelasi Spearman Rank (Rho), dengan bantuan program SPSS 11,00.
Untuk mengetahui tingkat kinerja dan tingkat harapan penerima layanan menggunakan teori dari dari John A. Manila and John C. James, tentang Importance-Performance Analysis, dan pemetaan faktor/atribut menggunakan diagram kartesius, ada tidaknya gap antara persepsi pelaksanaan kinerja dengan harapan, menggunakan skor - servqual dari Zeithaml Cs, dan ada tidaknya gap antara service delivery dengan spesifikasi kualitas pelayanan, menggunakan skor gap 3 dari Zeithaml, Cs.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 53,44% penerima layanan kepegawaian menilai kinerja Biro Kepegawaian setidaknya menilai baik dan 46,56% nya lagi masih menilai .belum baik. Dad skor servqual, diketahui terdapat gap antara persepsi pelaksanaan kinerja dengan harapan penerima layanan, artinya kualitas pelayanan yang. diberikan oleh Biro Kepegawaian masih belum memuaskan. Hal ini disebabkan penilaian terhadap dimensi kehandalan/reliability paling rendah, padahal dimensi ini oleh responden . dianggap tingkat kepentingannya paling tinggi.
Pada Diagram Kartesius, terdapat 5 faktor/atribut pelayanan Biro Kepegawaian yang perlu mendapat prioritas utama untuk segera diperbaiki kinerjanya, yaitu : ketepatan dan keakuratan dalam memproses SK-SK Kepegawaian (SK Kenaikan Pangkat, Mutasi, Jabalan di); prosedur pelayanan pembuatan SK-SK Kepegawaian (tidak berbelit-belit); ketepatan dalam pelaksanaan pelayanan kepegawaian (tepat waktu); kredibilitas (kejujuran, ketegasan, tepat janji) petugas kepegawaian dalam memberikan pelayanan; dan periakuan petugas kepegawaian dalam memberikan pelayanan kepegawaian (tidak pandang bulu). Dari faktor/atribut tersebut di atas diketahui bahwa reliability (kehandalan), assurance (jaminan kepastian) dan empati dari petugas masih rendah, hal ini dapat diminimalisir dengan melakukan :
- Pembentukkan budaya kerja "error free? atau ?no mistake? (tidak ada kesalahan),
- Secara periodik memberikan pelatihan-pelatihan dan menekankan kerja team work, dengan team work koordinasi antar bagian menjadi lebih baik;
- Pembagian tugas secara proporsional (tidak bertumpuk pada seseorang);
- Memberikan penghargaan atau sistem reward yang memadai terhadap kinerja pegawai yang dapat mencapai atau melebihi target;
- Meningkatkan kompetensi petugas dengan memberikan pelatihan-pelatihan mengenai hal-hal yang sering menjadi pertanyaan penerima layanan;
- Membangun personal approach antara petugas dengan penerima layanan, dengan secara terus menerus memberikan pelatihan-pelatihan tentang kualitas pelayanan;
- Personal approach/sentuhan pribadi ini perlu didukung dengan sistem data base pegawai yang efektif.
Dari skor Gap 3, diketahui bahwa ada gap antara service delivery dengan spesifikasi kualitas pelayanan, artinya service delivery dari petugas pelayanan kepegawaian masih belum memenuhi spesifikasi kualitas pelayanan dari Biro Kepegawaian. Selanjutnya, dari temuan penelitian tentang faktor gap 3, ada yang perlu diperbaiki yaitu pertama, sistem kontrol terhadap petugas, hal ini dapat diminimalisir dengan membuat suatu sistem pengukuran kinerja yang berdasarkan kompetensi pegawai termasuk kedisiplinan pegawai, dengan tidak melupakan reward/penghargaan bagi pegawai. Kedua, masih adanya konflik peran, hal ini dapat diminimalisir dengan penggunaan sistem pengukuran kinerja yang memfokuskan pada pelangganipenerima layanan dan tugas-tugas kerja dapat dibedabedakan supaya dapat mengatur beban kerja yang berlebihan. Ketiga, masih adanya ambiguitas peranan yang dialami oleh petugas pelayanan. Hal ini dapat diminimalisir dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang didukung dengan pesan-pesan/informasi yang jelas mengenai apa yang diharapkan para pejabat/pimpinan sehingga ada umpan balik dari kinerja pegawai.
Terakhir, uji korelasi antara faktor gap 3 dengan dimensi servqual, ternyata korelasinya tidak signifikan yang artinya tingkat hubungannya tidak begitu kuat, akan tetapi pada dimensi responsiveness mempunyai korelasi negatif dengan peran ambiguitas, artinya tingkat hubungan antar keduanya cukup kuat berlawanan. Pada dimensi empathy ternyata juga mempunyai korelasi yang signifikan dengan team work, yang artinya tingkat hubungan antar keduanya cukup kuat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Yoke
"Yoke, Wayan. Penyebaran peraturan perundangan oleh Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan Republik Indonesia. (Di bawah bimbingan Siti Sumarningsih N. M. Lib.) Depok: Fakultas lIlmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Masalah kehutanan merupakan masalah yang cukup krusial karena besarnya sumbangannya pada pembangunan dan juga luasnya arel kehutanan yang kita miliki Sebagai media komunikasi antara pemerintah dengan rnasyarakat dalam bidang kehutanan ini adalah melalui terbitan pemerintah, khususnya peraturan perundangan namun ada anggapan bahwa cukup sulit lmtuk memperolehnya. Penulisan skripsi ini bertujuan tmtuk memberikan gambaran secara deskriptif tentang pelaksanaan penyebaran peraturan perundangan Web Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal Departemea Kehutanan Republik Indonesia dan kerjasama yang dilakukan dalam penyebaran peraturan perundangan ini Adapun alasan pemilihanan tempat karena dalam masalah penyebaran peraturan perundangan bidang kehutanan yang memiliki wewenang adalah Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan Republic Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara. tertulis (melalui dokumen) dan wawancara. Subjek penelitian dalam hal ini adalah Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan Republik Indonesia, sedangkan objek penelitian adalah keadaan penyebaran peraturan perundangan itu sendiri. Anggapan bahwa peraturan perundangan sulit dan mahal untuk didapatkan tidaklah benar karena ternyata tersedia gratis dan mudah didapatkan. Namun hasil penelitian secara umum menggambarkan bahwa kegiatan penyebaran peraturan perundangan yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal Departemen, Kehutanart Republik Indonesia, masih kurang optimal. Hal tersebut terlibat dari buruknya sistem penyimpanan dan penataan dokumen yang dilakukan, kurangya promosi, kurang sesuainya kualitas sumber daya manusia dengan tugas-tugas yang ada sistem pencatatan data operasional yang belum dilakukan dengan baik sehingga tidak ada data dalam melakukan evaluasi ataupun perencanaan dimasa yang akan datang dan tidak adanya kejelasan tentang kerjasama yang dilakukan, baik yang dalam pelaksanaannya maupun lembaga mana saja yang seharusnya mengikuti kerjasama Beberapa hal tersebut hendaknya mendapat perhatian Lebih lanjut agar proses penyebaran peraturua perundangan bidang kehutanan dimasa mendatang lebih optimaL Kata Kunci (Keyword}: penyebaran informasi (information dissemination/information diffusion), terbitan pemerintah (government publication), undang-undang (regulations)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Pamungkas
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Saleh
"Kemampuan organisasi dalam mendayagunakan potensi sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam era persaingan yang semakin kompetitif sekarang ini. Hal ini sangat disadari bahwa salah satu faktor keberhasilan/kegagalan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Oleh karena itu penanganan sumber daya manusia (SDM) yang ada, harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang semakin meningkatkan kemampuan dan keterampilan sehingga mempunyai kinerja yang baik. Motivasi kerja merupakan suatu variabel yang harus mendapat perhatian dari pimpinan organisasi, dengan motivasi yang tinggi diharapkan akan karyawan akan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap organisasi. Motivasi kerja sendiri dipengaruhi beberapa faktor antara lain iklim organisasi dan gaya kepemimpinan. Iklim organisasi adalah mengacu pada satu set kondisi yang terukur dari lingkungan kerja, yang dirasakan oleh orang-orang yang tinggal dan bekerja didalamnya, dan mempengaruhi motivasi dan perilakunya. Pendekatan pengukuran iklim organisasi dengan 8 dimensi, yaitu: struktur, tanggungjawab, reward, resiko, konflik, standar, dukungan interaksi, dan identitas organisasi. Dimensi-dimensi tersebut memberikan kontribusi tertentu dengan motivasi kerja. Gaya kepemimpinan adalah pola tindakan pemimpin yang melibatkan hubungan sosial antara pemimpin dan anggota manajer. Pengukuran terhadap gaya kepemimpinan tersebut melalui dimensi: directive, supportive dan partisipative. Dimensi-dimensi tersebut juga memberikan kontribusi terhadap motivasi kerja.
Permasalahan yang dijawab melalui penelitian ini adalah persepsi karyawan terhadap iklim organisasi, persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan, adakah hubungan antara iklim organisasi dengan motivasi kerja, adakah hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja, serta adakah hubungan antara iklim organisasi dan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja Data penelitian didapat melalui penyebaran kuesioner untuk masing masing variabel, yaitu: kuesioner untuk variabel iklim organisasi, kuesioner untuk variabel gaya kepemimpinan, dan kuesioner untuk variabel motivasi kerja. Kuesioner tersebut disebarkan kepada karyawan di jajaran Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Pengolahan data dengan menggunakan seperangkat software antara lain SPSS for windows versi 13.0, Minitab versi 15.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap iklim organisasi di Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI sudah tercipta kondisi yang kondusif. Sementara persepsi responden terhadap gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh para pemimpin rata-rata dinilai positif. Hasil penelitian juga menunjukan terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan motivasi kerja menunjukkan hubungan yang signifikan diantara keduanya. Sementara jika ditinjau dari setiap dimensi iklim organisasi, ternyata hanya dimensi standar yang tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja pegawai. Tinjauan untuk hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja, ternyata memberikan kontribusi yang signifikan. Sementara jika ditinjau dari setiap dimensi gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja, dimensi partisipatif menunjukkan porsi terbesar secara signifikansinya berdasarkan persepsi karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kondisi iklim organisasi yang sudah tercipta patut dipertahankan bila perlu ditingkatkan sehingga kondisi tersebut semakin menambah tinggi motivasi kerja, sehingga meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Sementara dari sisi kepemimpinan, diperlukan peningkatan kualitas leadership, sehingga akan menghasilkan pemimpin pemimpin yang mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi di unit kerjanya.

Organizational ability to empower human resource potency is hardly required in emulation era that is increasingly very competitive at this moment. One of success factor or collapse factor in organization is determined by quality of human resource (HR) who owned it. Therefore human resource (HR) handling must be done across the board in management system framework. Human Resources handling can grow and increase ability and skill which make a very good performance. Job motivation is a variable which must get attention from organization leader, with high motivation is expected that the employee will give high contribution to organization. Job motivation is influenced by some factors for example organizational climate and leadership style. Organization climate refer to a set of measurable properties of the work environment, perceived directly or indirectly by the people who live and work in the enviroment and assumed to influence their their motivation and behavior. Measurement approach of organizational climate with 8 dimension, that is: structure, responsibility, reward, risk, conflict, standard, interaction support, and organization identity. These dimensions give certain contribution to job motivation. Leadership style is action pattern of leader involves the social relationship between the manager and the members of the group. Measurement to the leadership style through dimension: directive, supportive and participative. These dimensions also give contribution to job.
Problems to be answered in this research are perception of employee to organization climate, perception of employee to leadership style, is there any relationship between organizational climate to job motivation, is there any the relationship between leadership style to motivation, and is there any relationship between organizational climate and leadership style to job motivation. Research data is gotten distributing of questionaire for each variable, that is: questionaire for organization climate variable, questionaire for leadership style variable, and questionaire for motivation variable of job activity. The questionaire propagated to employee in the line of Secretariat Directorate General Islamic Education of MORA. Data processing by using a set software for example SPSS for windows version 13.0, Minitab version 15.0.
Result of research indicates that perception of responder to organizational climate in Secretariat Directorate General Islamic Education of MORA have been created a condition more conducive. Whereas perception of responder to leadership style done by the leaders average of assessed to be positive.
Result of research also give a fact there is relationship between organizational climate to job motivation and shows significance relationship between both. While if it is evaluated from every organization climate dimension, simply only standard dimension that is not shows relationship that significance to job motivation. Review for the relationship between leadership style to job motivation, simply gives significant contribution. While if it is evaluated from every leadership style dimension to job motivation, partisipative dimension shows the biggest portion in its (the significance based on perception of employee).
Based on result of the research, condition of organization climate which have been created properly must be defended and needed to be improved so that the condition increasingly of job motivation, so that is increase performance and organization performance. While from leadership side, it is required improvement quality of leadership, so that will yield leaders which will lead with leadership style of matching with condition of in its (the job activity unit)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24462
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Suranto,author
"Pemilihan judul penelitian dilatar belakangi oleh adanya indikasi banyaknya temuan tim pemeriksa atas terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa pada proyek pembangunan di lingkungan Ditjen.Cipta Karya sehingga hasilnya belum sesuai dengan sasaran kebijakan pemerintah di bidang pengadaan barang dan jasa yang tertuang dalam Keppres 16 tahun 1994.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan substansi program pelatihan yang dapat dikembangkan dalam rangka peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) panitia pengadaan sebagai aparatur pelaksana pengadaan barang dan jasa berdasarkan ketentuan Keppres 16/1994.
Jenis penelitian ini adalah diskriptif komparatif yang dapat memberikan jawaban secara mendasar tentang sebab dan akibat dengan pengumpulan informasi sebanyak mungkin tentang masalah yang terjadi termasuk hubungan kegiatan, sikap, pandangan dan proses yang sedang berlangsung pada pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Ditjen. Cipta Karya.
Analisis peningkatan SDM dilakukan dengan pendekatan teori perubahan perilaku dengan lour partisipatif dari perubahan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan perilaku individu dan akhirnya perubahan perilaku kelompok menuju efektifitas panitia pengadaan. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan menggunakan data primer yang dikompilasi dari responden terdiri staf/pejabat di lingkungan Ditjen. Cipta Karya dan rekanan pengadaan barang dan jasa melalui kuesioner dan hasil wawancara, serta data sekunder yang didapat dari studi pustaka dan informasi dan sumber lain.
Hasil penelitian ini memberi penekanan pada dua aspek penting yaitu aspek kebijaksanaan dalam bentuk kebutuhan pedoman rinci dan ringkasan ketentuan pengadaan barang dan jasa Keppres. 16/1994, serta aspek kemampuan SDM yang perlu ditingkatkan melalui program pelatihan pelaksanaan ketentuan pengadaan. Ketersediaan SDM yang mampu dan didukung dengan ketentuan yang rinci dan terapan secara konseptual akan meningkatkan efektifitas panitia pengadaan, sehingga sasaran kebijaksanaan pemerintah di bidang pengadaan barang dapat tercapai.
Hasil kajian substansi Keppres. 16/1994 dan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaannya dan dikaitkan dengan perkembangan arus swastanisai serta menyongsong era globalisasi di bidang pengadaan barang dan jasa, merupakan masukan untuk usulan rumusan penyempurnaan Keppres. 16 Tahun 1994."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
"Sumber daya manusia mempunyai peran penting dalam mengembangkan dan mencapai sasaran organisasi. Keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas perlu mendapat perhatian dan dipertahankan oleh organisasi. Mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas dengan cara menciptakan kegairahan dan kepuasan kerja bagi sumber daya manusia dengan jalan memberikan kompensasi yang sebanding dengan kompetensi sumber daya manusia. Sejalan dengan hal tersebut peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul "Analisis Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral".
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Konsep kompensasi terdiri dari variable laten kompensasi ekstrinsik dan kompensasi intrinsik sedangkan konsep kepuasan kerja varibel latennya adalah kepuasan kerja itu sendiri. Kompensasi Ekstrinsik diukur oleh variable teramati yaitu tabungan hari tua, tunjangan, tabungan pemilikan rumah dan pemeliharaan kesehatan, dan kompensasi intrinsik diukur oleh variabel teramati yaitu pekerjaan yang menarik, peningkatan tugas dan tanggung jawab, pengembangan pribadi dengan tugas yang menantang, keaneka ragaman kegiatan dan pengembangan pribadi dikarenakan dapat bekerja dengan baik. Sedangkan Kepuasan Kerja diukur oleh variabel teramati yaitu pekerjaan yang menantang, dukungan rekan kerja dan dukungan kondisi kerja. Untuk mewujudkan tujuan dimaksud, peneliti menggunakan analisa Structural Equation Modeling.
Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, ketertarikan pada penelitian ini dikarenakan tidak terdapat perbedaan dalam menerima kompensasi ekstrinsik bagi pegawai, padahal dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan kompetensi yang dituntut oleh pekerjaan, belum berjalannya budaya memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah berhasil dalam menyelesaikan suatu pekerjaan baik berupa sanjungan ataupun penghargaan fisik dirasakan belum optimalnya upaya memberikan pelayanan kesehatan yang lebih memadai kepada pegawai. Teknik pengumpulan data berdasarkan studi literatur untuk memperoleh landasan teori yang terkait dengan penelitian ini dan studi lapangan dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada pegawai. Sedangkan sampel penelitian ini diambil berdasarkan teknik maksimum Likelihood dengan model analisis SEM dan sample yang diambil sebanyak 102 orang yang berasal seluruh pegawai yang berjumlah 451 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara kompensasi dengan kepuasan kerja berarti semakin besar kompensasi yang diberikan kepada pegawai oleh Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral maka semakin besar tingkat kepuasan kerja pegawai. Penelitian ini merekomendasikan agar Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menjaga dan meningkatkan pemberian kompensasi ekstrinsik dan intrinsik kepada pegawai untuk mendorong peningkatan kepuasan kerja pegawai.

The human resources have important role in developing and achieving the organization aims. Having the qualities human resources need to get attention and is maintained by the organization. By maintaining the qualities of human resources by give the compensation as well as the human resources competence. In accordance with the case, the research is motivation to do researching with title "The compensation Effect Analysis of the Officer Working Satisfaction on the Secretary General of Ministry of Energy and Mineral Resources".
This research has the objective to explain the compensation Effect Analysis of the Officer Working Satisfaction. The compensation concept consists of extrinsic and intrinsic latent variables of compensation meanwhile the latent variable of job satisfaction is the working satisfaction it self. The extrinsic compensation is observed variables such as pension saving, allowance, home saving cared for healthy, and the intrinsic compensation is observed variables such as interested of jobs, increasing task and responsibility, personal development with challenging task, variety activities and personal development because of working well. In spite of the job satisfaction measured by observed variables such as job challenging, supporting colleges and working conditions. To create that objective, researcher uses Structural Equations Modeling (SEM) analysis.
This researching is conducted on the Secretary General of Ministry of Energy and Mineral Resources because there is different in accepting the extrinsic compensation for the officer, whereas in conducting the works there are the competence differences is demanded by works, not endure the culture that give appreciation to the officer who are passed in finishing the work either praised thing or physical appreciation, and felt not optimize the efforts to give healthy treatment better to the officer. The data collecting technical is based the references study to obtain the bases theory which is connected with this researching and field studies by spreading the questioners to the officer. Meanwhile the researching sample is take by using Likelihood Maximum technical that accordance with analysis model SEM and sample that is take a lot of 102 person whom come from 451 officer.
The resulting research indicates that compensation has significant correlation with the working satisfaction. Based on the resulting research that indicate there are stronger connection and significant between the compensation with the working satisfaction means increasingly the compensation that are give to officer of Secretariat General Ministry of Energy and Mineral Resources so increasingly officer the working satisfaction level. This researching recommends in order to Secretariat General Ministry of Energy and Mineral Resources maintaining and increased extrinsic and intrinsic compensation to officer to move the officer working satisfaction increased."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24473
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rully Zulkarnain
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S8505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>