Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asvi Warman Adam
Jakarta : Kompas Media Nusantara, 2009
959.803 ASV m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Jakarta: Gramedia, 1982
907.2 SAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2011
306 ILM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Irawan
"ABSTRAK
Babad Sepehi disingkat BS merupakan historiografi tradisional Jawa mdash;biasa disebut babad ndash; yang didalamnya banyak mengandung peristiwa di masa pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816. BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy mdash;orang Jawa atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi mdash;dalam penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo;. Naskah-naskah BS kemungkinan disalin dalam kurun waktu antara tahun 1813 sampai dengan awal tahun 1900. Tulisan ini menyajikan suntingan teks BS dan menjelaskan bagaimana teks BS merekam peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo;. Penelitian menggunakan kerja filologi untuk menyajikan suntingan teks BS. Bagaimana teks BS merekam peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo; dijelaskan secara tekstual dan kontekstual catatan sejarahnya. Teks yang disunting terdapat dalam Naskah PW 141/NR 36, koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia. Pengarang teks ini bernama Pangeran Mangkudiningrat 1778-1824 , anak dari Sultan Hamengkubuwana II dengan Ratu Mas. Catatan-catatan sejarah dalam peristiwa ldquo;Geger Sepehi rdquo; memperlihatkan bahwa teks ini banyak mengadung data sejarah. BS dalam naskah PW 141/NR 36 merupakan model catatan harian ketika itu.

ABSTRACT
Babad Sepehi abbreviated BS is a Javanese traditional historiography mdash commonly called babad mdash which described many events took place in the period of British colonial government in Java 1811 1816 . BS portrayed the involvement of Sepoy troops ndash often referred as Sepehi, Sepei, Spehi, sepoys, or Sipahi by Javanese people or Javanese texts ndash in the raid of Keraton Yogyakarta on June 18 to June 20 1812. The Javanese commemorate this raid as Geger Sepehi .It is likely that BS manuscripts were duplicated in a period between 1813 until early 1900s. This thesis presents the editing ofBS text and illustrates how BS recorded the ldquo Geger Sepehi. The philology work was conducted in order to present the editing of BS text. To illustrate the recording of ldquo Geger Sepehi rdquo in BS text, the history notes were defined textually and contextually. This thesis conducted the editing of manuscript PW 141 NR 36 from the collection of the University of Indonesia Library.The manuscript was written by Pangeran Mangkudiningrat 1778 1824 , the son of Sultan Hamengkubuwana II with Ratu Mas.The history notes in ldquo Geger Sepehi rdquo showed that the text covered many history data. BS in manuscript PW 141 NR 36 was the typical personal journal written in the era."
2016
T51171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninny Soesanti Tedjowasono
"Pendahuluan
Telah disebutkan pada bagian Latar Belakang, bahwa rekonstruksi sejarah kuno Indonesia semasa pemerintahan raja Airlangga tidak dapat dilepaskan dengan pengkajian sumber-sumber tertulis baik yang dikeluarkan pada saat ia memerintah maupun yang dikeluarkan oleh raja-raja yang memerintah sebelum dan sesudah dia, apalagi dirasakan cukup banyak prasasti dan naskah yang memuat data tentang raja Airlangga dan masa pemerintahannya itu.
Tahap awal dari suatu proses historiografi adalah heuritik, artinya adalah tahapan pengumpulan data selengkap-lengkapnya baik data berupa prasasti-prasasti yang sudah pernah dianalisis maupun seluruh data yang belum pernah dianalisis bahkan data yang masih berada di tempat ditemukannya atau bahkan belum pernah dicatat oleh lembaga yang berkepentingan (SPSP).
Permasalahan yang cukup krusial pada tahapan ini adalah menelusuri prasasti-prasasti yang masih ada di tempat asalnya dan belum pernah diinventarisasi apalagi diteliti. Pemerintah daerah kabupaten Lamongan dan Jombang melalui kepala seksi kebudayaannya telah membuat daftar dari prasasti-prasasti yang dimaksud dan menyebutkan sejumiah 40 buah prasasti masih tersebar di wilayah tersebut. Beberapa prasasti sudah diidentifikasikan sebagai prasasti yang dikeluarkan oleh raja Airlangga sedangkan sebagian besar belum.
Masalah kedua yang tidak kalah pentingnya adalah usaha memperkirakan pusat kerajaan raja Airlangga, yang barangkali dapat diidentifikasikan berdasarkan persebaran prasasti-prasastinya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Penerbit Wedatama Widya Sastra, 2008
907.2 TIT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
907.2 HIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2013
959.8 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dominic Sy
"In Philippine historiography, there has been a tendency to either classify political movements using rigid, positivist, and “elite” categories or to challenge such definitions by arguing for a certain almost universally “indigenous” Filipino character. In contrast, the current study proposes to use computer tools and corpus linguistic techniques to balance the recognition of both continuity and dynamism, as well as sameness and difference, between movements. More specifically, the study uses a Keyword in Context (KWIC) analysis to compare the writings of the Sakdalistas and the Communists, two of the largest mass movements in early 20th-century Philippines. The keyword analysis reveals, on the one hand, distinct discursive features in the writings of the two groups, with the Sakdalistas deploying a language that is more concerned with morality and the Communists deploying a more economistic tongue. On the other hand, a closer examination of these keywords in context also reveals a shared critique of imperialism and its connections to capital, as well as the common presence of two discourses in tension: a discourse of inclusive nationalism and a discourse of division among the people. In other words, the comparative keyword analysis shows that the Sakdalistas and the Communists had distinct political characteristics while also oscillating between similar languages and arguments on the nature of colonial Philippines. The identification of these patterns may contribute to a more nuanced and empirical understanding of the complexity of social movements in both the Philippines and Southeast Asia in general."
Kyoto : Nakanishi Printing Company, 2022
050 SEAS 11:3 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Akbar
"Artikel ini membahas dua hal. Pertama, historiografi haji di Sulawesi Selatan pada Masa Negara Indonesia Timur (NIT). Kedua, benang merah antara komoditas beras dan kopra terhadap peningkatan ekonomi di Sulawesi Selatan yang berdampak pada banyaknya masyarakat yang menunaikan ibadah haji di masa Negara Indonesia Timur. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini ialah metode sejarah dengan menganalisis terutama arsip sezaman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Sulawesi Selatan dapat menunaikan ibadah haji dikarenakan adanya peningkatan perekonomian melalui kegiatan perdagangan beras dan kopra di daerah ini, setidaknya pada masa Negara Indonesia Timur pada periode 1946-1950. Salah satu tolok ukur dari peningkatan ekonomi tersebut adalah banyaknya masyarakat Sulawesi Selatan menunaikan ibadah haji terutama mereka yang berasal dari wilayah penghasil beras dan kopra."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2021
900 HAN 4:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>