Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sejak pengiriman gas dari Uni Sovyet dimulai, faktor pengiriman merupakan hal
yang sangat mencemaskan masyarakat Eropa. Di penghujung pergantian tahun 2005,
penutupan pengiriman ekspor gas melalui Ukraina ke Eropa menyebabkan kerisauan
publik. Sejak tahun 199an, Uni Eropa meneruskan kebijakan liberalisasi pasar energi
agar pasar bebas tersebut dapat melayani kebutuhan masyarakat umum. Pada saat
yang sama, liberalisasi tersebut mengakui peranan penting regulator publik untuk
menghindari gangguan-gangguan pengiriman gas secara mendadak. Pertanyaaan
yang muncul adalah bagaimana Uni Eropa dapat menciptakan ruang gerak ekonomi
bagi Rusia agar infrastruktur perbatasan dapat menjaga Keamanan Pengiriman dan
pada saat yang saling menjaga hubungan bilateral, dan mengembangkan
pengaruhnya dengan membangun bentuk- bentuk kerjasama guna membendung
pengaruh Eropa. Saling rnempengaruhi antara sistem skala nasional, tingkat antar
Negara Uni Eropa dan strategi komersial perusahaan gas akan mempengaruhi
pembangunan di masa yang akan datang. Berdasarkan pendekatan untuk mencermati
hal tersebut, proses persamaan dan perbedaan akan ditekankan menjadi hal yang
penting. Pendekatan apakah yang akan berlaku guna memahami tantangan yang
dihadapi Eropa dalam menjaga Keamanan Pengiriman.
"
Jurnal Kajian Wilayah Eropa Vol. 4 No. 1 2008: 21-34, 2008
JKWE-4-1-2008-21
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Hazairin
"Tulisan ini mengupas berbagai langkah-langkah kebijakan untuk mengatasi ketergantungan dan implikasi politisnya, serta krisis energi yang dihadapi dunia di kawasan Eropa, khususnya di Polandia."
Jurnal Kajian Wilayah Eropa, 2008
JKWE-4-1-2008-35
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to evaluate the state of energy security indicators in Indonesia by following the most update study by Savacool (2012). We found that energy security has a multidimensional meaning. We found five major finding. First, the availability dimension suggests Indonesia needs to improve energy infrastructure both for fossil fuel and renewable energy. Second, pricing policy become important in the case of affordability dimensions, but Indonesia still does not have exit strategy from energy subsidy, even the subsidy tends to increase both in nominal and real amount. There is a serious fairness issue on energy subsidy that needs to be solved effectively at political level. Third, Indonesia needs to allocate more funds for research and development. This is important to improve capacity to solve existing and future problems in order to improve the state of energy security. Fourth, there are two-way relationship between energy and the environmental risks. Finally we argue that the regulation and governance dimensions need to put at the highest priority for better energy management in the future."
JEP 20:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arshie Ramadhani
"Konsep keamanan energi bersifat kontekstual dan dapat memiliki makna yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Terkait dengan hal tersebut, tulisan ini berusaha mengkaji perkembangan literatur mengenai konsep keamanan energi dari waktu ke waktu. Tulisan ini kemudian akan mengelompokkan literatur-literatur tersebut dengan menggunakan metode kronologi ke dalam tiga periode berbeda, yaitu periode 1970-1990, 2000-2010 dan pasca 2010. Dari pengelompokkan tersebut, terlihat bahwa terjadi perluasan tema dalam definisi konsep keamanan energi yang awalnya terkait dengan tema ketersediaan dan harga menjadi mencakup tema infrastruktur, lingkungan, dampak sosial, efisiensi, tata kelola dan kebijakan publik, dan sebagainya. Hal ini kemudian menimbulkan perdebatan mengenai apakah konsep keamanan energi perlu diperluas untuk mengakomodasi munculnya tantangan-tantangan baru atau tetap dibatasi agar keamanan tidak kehilangan maknanya. Penulis berargumen bahwa pendefinisan keamanan energi harus tetap dilekatkan dengan definisi keamanan, ldquo;survival in the face of existential threat, rdquo;agar konsep keamanan itu sendiri tidak kehilangan fokusnya. Dengan menggunakan perspektif kontekstual dan variasi konseptual dari waktu ke waktu, tulisan ini diharapkan dapat menghadirkan perdebatan teoretis mengenai bagaimana isu energi dapat menjadi isu keamanan serta memberikan kontribusi berupa pemetaan konsep keamanan energi sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan energi.

Concept Energy security concept is contextual and understood in different ways in different context. This paper examines the development of the literatures of energy security. Using chronological method of organization, this paper classifies the literatures into three different periods 1970 1990, 2000 2010, and post 2010. From this classification, it is found that there is a proliferation of themes in the definition of energy security concept. The concept has expanded from what was initially limited to availability and affordable price, to include themes such as infrastructures, environment, social impacts, efficiency, governance and public policy. This raises a debate as to whether the energy security concept need to be broadened to accomodate the emergence of new challenges or to remain limited in definition so that it would not lose its meaning. This paper then further argues that the definition of energy security should be attached to the definition of security as, ldquo survival in the face of existential threat, rdquo so that security concept itself would be able to retain its focus. Taking a contextual perspective and conceptual variation over time, this paper aims to present a theoretical debate on how energy is understood as a security issue and to serve as a reference for energy policy making."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Tiara Lovysamina Zahir
"Penelitian ini berfokus pada strategi Uni Eropa dalam menjaga keamanan energi selama perang Rusia-Ukraina tahun 2022. Tujuannya adalah untuk menganalisis tanggapan Uni Eropa dan posisi Parlemen Indonesia terhadap perang Rusia-Ukraina dalam konteks keamanan energi. Menggunakan metode kualitatif dan pendekatan Teori Kompleksitas Keamanan Regional oleh Barry Buzan serta Konsep Keamanan Energi, penelitian ini mengungkap bahwa Uni Eropa telah mengadopsi sejumlah strategi penting untuk menjaga keamanan dan ketahanan energi selama konflik. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan sanksi ekonomi dan politik terhadap Rusia, implementasi kebijakan REPowerEU untuk mendorong penggunaan energi terbarukan, diversifikasi pasokan energi, peningkatan kemandirian energi, serta peningkatan kerjasama bilateral dan multilateral di bidang energi. Selain itu ditemukan juga bahwa Indonesia berperan aktif melalui diplomasi parlemennya sebagai mediator dalam penyelesaian Perang Rusia – Ukraina tahun 2022, baik melalui hubungan bilateral maupun multilateral.

This study focuses on the European Union's strategies in maintaining energy security during the 2022 Russia-Ukraine war. Its aim is to analyze the responses of the European Union and the position of the Indonesian Parliament towards the Russia-Ukraine conflict in the context of energy security. Employing qualitative methods and the Regional Security Complex Theory by Barry Buzan along with the Concept of Energy Security, this research reveals the European Union has adopted several critical strategies to safeguard energy security and resilience during the conflict. These measures include the implementation of economic and political sanctions against Russia, the implementation of the REPowerEU policy to promote renewable energy use, energy supply diversification, enhanced energy self-reliance, and increased bilateral and multilateral cooperation in the energy sector. Furthermore, the study finds that Indonesia actively engages through parliamentary diplomacy as a mediator in resolving the 2022 Russia-Ukraine war, both bilaterally and multilaterally."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Zaen
"Kebutuhan telekomunikasi termasuk kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan jasa telekomunikasi adalah inovasi teknologi yang dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia sampai ke pelosok area, bukan hanya telekomunikasi di darat bahkan saat berada ditengah laut sekalipun. Adanya kerjasama Perusahaan Telekomunikasi Selular untuk mendukung ketersediaan telemetri, yang kemudian memiliki manfaat besar yaitu tersedianya jaringan telepon selular bagi para penumpang diatas kapal, dan untuk terus berinovasi serta memberikan yang terbaik kepada konsumen, pihak penyedia layanan harus terus memperbaiki kualitas.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode SERVQUAL agar dapat diukur kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan dengan menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterima. Pada penelitian ini keinginan dan harapan konsumen diterjemahkan kedalam House of Quality pada Quality Function Deployment. Hasil penelitian diusulkan menggunakan nilai strategi perusahaan untuk mendapatkan prioritas perbaikan atribut pelayanan sesuai dengan kemampuan perusahaan.

The need for telecommunications, including the category of primary need for the people of Indonesia, one of the important aspects that need to be considered by the telecommunications company is a technological innovation that can cover all of Indonesia to outlying places, not only telecommunications on land even when in the middle of the ocean though. With Cellular Telecommunications Company cooperation to support the availAbility of telemetry, then develop into the greatest benefit is the availAbility of the Mobile phone network for the passengers on board, to continue to innovate and deliver the best to customers, the service providers must continue to improve quality.
Research conducted using the SERVQUAL method to used to measure the quality of service based on the five dimensions of service quality by analyzing gaps that occurs due to a mismatch between customer expectations and perceptions of the quality of service received. In this study wants and expectations of consumers translated into House of Quality in Quality Function Deployment. Results of research propose using strategy value to get priority repairs according to the company’s ability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melakukan analisis upaya China untuk mengamankan pasokan energinya di Indonesia melalui economic statecraft. Sejak menjadi net oil importer pada tahun 1993, China mengubah kebijakan energi yang pada awalnya dilakukan secara self sufficiency menjadi going abroad melalui kerja sama dan ekspansi ke luar negeri. Diversifikasi sumber pemasok energi adalah hal yang vital untuk menekan resiko dependensi pada pemasok tertentu. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa China menggunakan instrumen economic statecraft yang berupa bantuan asing dan foreign direct investment dalam melakukan diplomasi energi di Indonesia.

ABSTRACT
This research attempted to do an analysis of strategies used by China, in its efforts to secure energy supplies from Indonesia through economic statecraft. Since becoming a net oil importer in 1993, China's changing energy policy that was originally done in self-sufficiency be going abroad through cooperation and overseas expansion. Diversification of sources of energy suppliers is vital to reduce the risk of dependency on specific suppliers. The results of this study show that China's use of economic statecraft?s instruments in the form of foreign aid and foreign direct investment in doing energy diplomacy in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiet Saputra
"Seiring dengan percepatan globalisasi dan berakhirnya masa Perang Dingin, negara-negara semakin saling tergantung pada sektor energi. Kerjasama dan konflik merupakan pola hubungan yang muncul antar negara terkait keamanan energi. Situasi interdependensi dan common interst dalam hal keamanan energi menjadi dasar terbentuknya kerjasama energi. Bagi negara, kerjasama merupakan pilihan yang rasional dalam memenuhi keamanan energinya. Berbagai tipe kerjasama energi ditempuh oleh negara konsumen maupun produsen energi. Tulisan ini akan membahas situasi keamanan supply dan demand energi dalam hubungan antar negara. Keamanan energi berupa minyak bumi dan gas menjadi fokus utama tulisan ini dikarenakan dampak yang ditimbulkan keduanya dalam pasar energi global, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri suatu negara. Hasil dari tulisan ini akan menunjukkan bagaimana interdependensi energi dan common interest negara akan minyak bumi dan gas , menjadi faktor yang memicu terciptanya kerjasama energi dalam berbagai tipe.

Along with the globalization and the end of Cold War, states are going to be more dependent upon the energy sector. Cooperation and conflict are kind of relations occur related to energy security. The existence of interdependence and common interest become the foundation of the energy cooperation establishment. Cooperation is the rational choice for the states to fulfil their energy security. Various energy cooperation have been implemented by both consumer states and producer states. This literature review explain about the situation of energy security of supply and energy security of demand through the relations among states. Energy security which consists of oil and gas are the main focus of this paper as they have significant impact in the global energy market, economy, and states foreign policy. The result shows that energy interdependence and common interest toward oil and gas, turn out to be the factors causing the formation of energy cooperation in various type in the international relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Angga Hikmata
"Penelitian ini mengkaji tentang perubahan ketahanan energi Turki setelah TANAP (Trans-Anatolian Pipeline) berhasil dibangun di Turki pada Juni 2018. TANAP merupakan proyek yang dibangun atas kerjasama Turki dan Azerbaijan. Distribusi gas alam TANAP juga akan diteruskan ke pasar di Eropa. Turki merupakan negara dengan kebutuhan energi yang sangat tinggi dan kebutuhan ini meningkat sebanyak 8% per tahunnya dengan total kebutuhan energi sebesar 136 Mtoe pada tahun 2016. Untuk memenuhi kebutuhan energinya, Turki sangat bergantung pada distribusi energi dari Rusia dalam bentuk gas alam. Namun, hubungan yang tidak stabil antara Rusia dan Ukraina sebagai negara transit energi membuat distribusi energi dari Rusia sering terhambat. Hal ini kemudian menggerakkan Turki untuk mencari sumber energi alternatif untuk mengatasi masalah ketergantungan energi terhadap Rusia ini. Turki, diuntungkan secara geografis karena terletak di antara negara-negara penghasil gas alam dan minyak bumi yaitu negara-negara Timur Tengah, Asia Tengah dan negara-negara di sekitar Laut Kaspia dan negara konsumen energi di Eropa sehingga Turki juga memiliki potensi untuk menjadi energy-hub di kawasannya. Tesis ini pertama-tama akan menganalisa hubungan saling ketergantungan atau interdependensi dalam hubungan energi yang berpotensi bersifat asimetris antara Turki dan Rusia, dan implikasi yang ditimbulkan dari hubungan asimetris ini. Setelah itu peneliti akan mengkaji pengaruh TANAP terhadap ketahanan energi gas alam di Turki dan pengaruhnya terhadap perubahan interdependensi antara kedua negara. Setelah itu, akan dibahas juga pengaruh TANAP terhadap ambisi Turki untuk menjadi energy-hub di kawasannya.

This paper reviews the change of Turkey's energy security after Turkey managed to construct TANAP (Trans-Anatolian Pipeline) at June 2018. TANAP is a project built within cooperation between Turkey and Azerbaijan. TANAP's natural-gas distribution also is going to be supplied to Europe. Turkey is a country with vast energy needs with average increase of 8% per year with total energy consumption as much as 136 Mtoe as of 2016. To meet their energy needs, Turkey highly rely on energy from Russia's natural-gas. However, fragile relation between Russia and Ukraine caused energy distribution from Russia agitated, causing Turkey to search for alternative energy supply source to reduce their highly dependence on Russia. Beside that, Turkey also aware of their geographical advantage that lies between energy-rich Middle-East, Central Asia, and countries around Caspian Sea and energy-importing countries in Europe, which giving opportunities for Turkey to be energy-hub at their region. This thesis firstly will analyze interdependence relationship in the context of energy between Turkey and Russia that potentially has asymmetric nature and the implication that could arises in that relationship. Afterwards, author will review how TANAP change Turkey's natural-gas security and how it changes interdependency between the two countries. Author will also review how TANAP affect Turkey's ambition to be energy-hub in their region."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T52027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caballero-Anthony, Mely, editor
"This volume represents the perspectives of scholars from across Asia, looking at diverse aspects of energy security through a non-traditional security lens. The issues covered include environmental and socioeconomic impacts, the role of the market, the role of civil society, energy sustainability and policy trends in the ASEAN region."
Heidelberg : Springer, 2012
e20402016
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>