Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89718 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wenang Irmansyah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi fisik yang mendukung untuk dibangunnya PLTMH serta masih adanya rumah tangga di Kabupaten Sukabumi yang belum teraliri listrik. Untuk itu diperlukan pencarian lokasi yang potensial dan dapat dipetakan sebaran lokasi tersebut sebagai bahan rujukan untuk pembangunan PLTMH. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode K-Means Cluster.
Metode K-Means Cluster berguna untuk mengklasifikasikan variabel penelitian yaitu nilai stream power, jarak lokasi potensial ke permukiman, jumlah rumah tangga yang masih membutuhkan listrik, dan sebarannya di kawasan lindung.
Hasil dari analisis cluster lokasi potensial PLTMH dibagi menjadi 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah, dengan penyebarannya dipengaruhi oleh karakteristik topografi wilayahnya. Kondisi topografi wilayah tersebut mempengaruhi pembangunan instalasi listrik, akses jarak lokasi potensial dengan permukiman, serta energi listrik yang dihasilkan di lokasi potensial PLTMH.

The research is caused by the physical conditions that support the development of Micro Hydro Power Plant as well as the existence of the households is not powered of electricity in Sukabumi District. It is necessary to map the potential locations and its distribution as a reference for the development of Micro Hydro Power Plan.
The method of K-Means Cluster is used in this research which is useful for classifying the variables such as, the value of stream power, the distance between potential location and settlement, the number of households need electricity, and the spreading in protected area.
The results of this research conclude the potential locations for the Micro Hydro Power Plan are divided into 3 classes, high, middle, and low potensial locations. The spreading of potential locations is influenced by topographic characteristics of region. Topographic regions are affects instalation of electrict,access to the settlement, and energy of electrict can producted in the potential locations for the Micro Hydro Power Plan.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2012
S42054
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Fandi S.M.
"Saat ini energi listrik merupakan kebutuhan pokok manusia termasuk di Indonesia, karena hampir setiap jenis aktivitas memerlukan energi yang satu ini. Di Indonesai pemasok energi listrik adalah PLN, setiap industri, rumah dan fasilitas umum menggunakan listrik dari PLN. Akan tetapi belum semua wilayah di Indonesia ini mendapatkan energi listrik. PLN tidak mengalirkan listrik ke wilayah tersebut dengan alasan akses yang sulit dijangkau dan jumlah pengguna yang termasuk skala sangat kecil. Untuk itu dibutuhkan sumber energi yang mudah diperoleh yang dapat menghasilkan energi listrik yang cukup untuk satu desa.
Pada penelitian ini akan dibahas Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sangat tepat digunakan di Desa Nyomplong, Bogor. PLTMH merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air dalam skala kecil untuk membangkitkan listrik. Namun sebelum membangun PLTMH adalah sangat baik untuk melakukan analisis terhadap kelayakan baik secara teknis maupun ekonomis. Pada penelitian ini akan dibahas analisis kelayakan pembangunan PLTMH secara ekonomi enjinering. Adapun analisis yang dilakukan adalah Net Present Value (NPV),Internal Rate of return (IRR), Lama Pengembalian (PBP) dan Analisis Sensitifitas. Dari perhitungan diperoleh NPV=421.161.254,70; IRR =40,2%; PBP = 2 tahun 4 bulan.

Currently electricity is a basic human needs, including in Indonesia, because almost every type of activity requires this energy. PLN is a supplier of electric energy in Indonesia. Every industry, homes and public facilities use electricity. However, not all regions in Indonesia is getting electrical energy. PLN does not supply power to the region for reasons of access hard to reach and the number of users that include a very small scale. That requires an energy source that is readily available that can generate enough electricity to one village.
This research will be discussed Micro Hydro Power (PLTMH ) is ideal to use in Nyomplong village, Bogor. PLTMH is a power plant that utilizes small scale water flow to generate electricity. But before create PLTMH is very good to do an analysis of the feasibility, both technically and economically. In this study the feasibility analysis will be discussed in economic engineering. The analysis conducted are Net Present Value ( NPV ), Internal Rate f Return (IRR) , Old Returns (PBP) and Sensitivity Analysis. From the analysis, NPV=421.161.254,70; IRR =40,2%; PBP = 2 years 4 months.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
[date of publication not identified]
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fachry Dzaky Al Qadri Sabil
"Saat ini kebutuhan energi di dunia pada umumnya, dan di Indonesia khususnya terus meningkat. Hal itu dipicu oleh pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi yang senantiasa meningkat. Pada tahun 2005, cadangan minyak bumi diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun. Untuk itu diperlukan upaya diversifikasi pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan salah satunya adalah energi angin. Diketahui pemanfaatan energi angin untuk kebutuhan listrik di Indonesia hanya 0,0006 GW dari total potensi sebesar 9,29 GW. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana potensi angin yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa analisis spasial yaitu weighted overlay berdasarkan 6 variabel yaitu kecepatan rata-rata angin, jaringan jalan, wilayah pemukiman, kemiringan, ketinggian, serta penggunaan tanah dari Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan analisis spasial diketahui lokasi potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angina berada di Desa Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Desa Tepus memiliki rata-rata kecepatan angin pada tahun 2015 sebesar 6,2 m/s dengan arah angin dominan berhembus dari arah tenggara. Kebutuhan listrik dari Desa Tepus adalah 308.759 kWh/bulan dengan konsumsi terbanyak berasal dari sektor perumahan dengan daya 450 VA.

Nowadays, the energy needs in Indonesia in particular, and generally in the world are increasing due to population growth, economic growth, and the pattern of energy consumption. According to data released by The Ministry of Energy and Mineral Resources in 2005, petroleum reserves are expected to run out within 18 years, therefore, we need a solution to diversify electricity power plant with environmental friendly alternative energy sources, one of them is wind energy. Based on blueprint released by The Ministry of Energy and Mineral Resources, it is known that the use of wind energy for electricity needs in Indonesia is only 0,0006 GW of the total potential of 9,29 GW. Potential location for the development of wind power plants in Kabupaten Gunung Kidul that aims to determine the potential of wind energy itself in Kabupaten Gunung Kidul. The analysis was conducted using spatial analysis with weighted overlay analysis based on 6 variables of average wind speed, road network, residential area, slope, altitude, and land use in Kabupaten Gunung Kidul. Based on spatial analysis, it is known that the potential location for the development of wind power plants located in Tepus Village, Gunung Kidul Regency. Based on data processing and field survey is known that the village of Tepus has an average of wind speed in 2015 of 6,2 m/s with the dominant wind direction blowing from the southeast. From the result of the field survey, it is known that the electricity needs of the village of Tepus are 308.759 kWh/month where housing sector with 450 VA is the sector with the most consumption."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Budiman
"Akhir-akhir ini, di negara kita banyak terjadi krisis energi. Krisis yang muncul akibat tekanan multi dimensi yang menimpa negeri ini. Salah satu permasalahannya adalah ketidak mampuan pemerintah menyediakan listrik bagi masyarakat. Hal ini bisa diatasi dengan pengadaan listrik oleh swasta, yang tentunya berorientasi pada keuntungan. Hal yang akan memicu terjadinya kekurangan pasokan listrik di daerah yang lebih kecil yang notabene kurang menguntungkan bagi investor. Padahal tenaga listrik sangat dibutuhkan untuk pemberdayaan dan peningkalan kualitas hidup masy arakat. Kalau kita melihat fenomena yang terjadi di Negara-negara berkembang lainnya, sebagai contoh India dan Nepal, dikembangkan turbin-turbin dengan daya kecil. 01 Nepal pada tahun 1990 tercatat lebih dari 600 turbin terpasang di seantero negara. Jenis turbin yang digunakan adalah turbin aliran silang [TA S]. Untuk skala kecil, TAS sangat sesuai karena sederhana dan murah. Kendala utamanya adalah TAS membutuhkan debit air yang cukup besar dibandingkan jenis turbin skala kecil lainnya. Sedangkan yang banyak terdapat di Indonesia adalah tinggi jatuh atau tinggi terjun (head) besar tapi debitnya kecil. Untuk jenis aliran seperti ini, turbin pellonlah yang paling sesuai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Monica Virgine
"Kampung Mului merupakan salah satu kampung yang berada di wilayah Desa SwanSlutung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kampung Mului belum mendapat pasokan listrik dari PLN sehingga masyarakat memakai genset untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi daerah Kampung Mului merupakan alasan mendasar untuk memberdayakan potensi air terjun di Kampung Mului menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pada penelitian ini dibahas kelayakan investasi PLTMH dari segi ekonomi menggunakan NPV, PI dan Payback Period PLTMH Kampung Mului 20 tahun beroperasi dengan biaya pengeluaran listrik masyarakat Kampung Mului jika tidak memakai PLTMH. Hasil dari penelitian menunjukkan potensi daya air terjun Kampung Mului sebesar 123,4 kW dan kebutuhan beban listrik Kampung Mului sebesar 19,92 kW. Dari besarnya kebutuhan beban listrik Kampung Mului sehingga yang akan diambil debit air sungai sebesar 0.36 m3 /s dengan tinggi jatuh air 10 m. Hasil NPV skenario 2 sebesar Rp 6.770.000,- dan hasil NPV skenario 3 dengan iuran Rp 130.000,-/rumah dan Rp 43.000,-/rumah adalah sebesar Rp 755.960.000 dan Rp 4.280.000 yang menghasilkan nilai positif (>1), sehingga sumber dana tanpa bunga dan sumber dana hibah secara ekonomi investasi layak untuk membangun PLTMH. Hasil NPV skenario 1 dengan bunga tinggi dan rendah, sama-sama menghasilkan nilai negatif. Lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi (Payback Period) adalah 13 tahun 1 bulan. Hasil nilai PI dari 3 skenario yang telah didapat, hanya pada skenario 3 dengan nilai PI > 1 dengan nilai 1.0292 sehingga untuk metode PI yang layak untuk dibangun adalah hanya skenario 3. Harga pokok produksi untuk 20 tahun beroperasi sebesar Rp 582,89,- kWh. 

Kampung Mului is one of the villages in the area of SwanSlutung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, East Kalimantan Province. Mului Village is one of the villages in the Paser Regency, East Kalimantan. Mului village has not received electricity from PLN, so the community uses generators for their daily needs. The condition of the Kampung Mului area is a fundamental reason for empowering the potential of a waterfall in Kampung Mului to be a source of Micro Hydro Power Plants (PLTMH). This study discusses the economic feasibility of PLTMH investment using NPV, PI and Payback Period for PLTMH Kampung Mului for 20 years operating at the cost of electricity expenditure for Kampung Mului community if they do not use PLTMH. The results of the study showed the potential of Kampung Mului waterfall is 123,4 kW and the electricity load needs of Kampung Mului was 19,92 kW. Of the magnitude of the need for electricity in Kampung Mului, the river water debit will be taken at 0,36 m3 / s with 10 m effective high. The NPV scenario 2 results of IDR 6.770.000 and the NPV results of scenario 3 with contributions of IDR 130.000 / house and IDR 43.000 / house is IDR 755.960.000 and IDR 4.280.000 which results in a positive value (> 1) , so that the source of funds without interest and sources of grant funds are economically feasible to build PLTMH. But for NPV scenario 1 results with high and low interest, both produce negative values. The length of time needed to return the investment cost (Payback Period) is 13 years 1 month. The results of PI values from the 3 scenarios that have been obtained, only in scenario 3 with PI values > 1 with a value of 1,0292 so that for the PI method that is feasible to be built is only scenario 3. The cost of production for 20 years of operation is Rp. 582,89, - kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Makden
"Sampai saat ini transfer energi paling ekonomis adalah dalam bentuk energi listrik yang dihasilkan alternator di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Alternator-alternator--mempunyai tegangan keluaran maksimum 30 kV, yang kemudian dinaikkan dengan transfomator daya sampai 150 kV atau lebih. Energi listrik yang dihasilkan dikirim ke pusat-pusat beban melalui saluran transmisi tegangan tinggi, Cara pembangkitan tenaga listrik yang baru adalah dengan menggunakan penverformer yang dapat membangkitkan energi listrik dengan tegangan keluaran lebih tinggi sampai 400 kV, karena lilitan kumparan statornya berisolasi XLPE (Cross Linked Poly Ethylene) yang merupakan modifikasi dari kabel daya tegangan tinggi XLPE yang sudah dipakai sekrang ini. Tesis ini membahas desain suatu powerformer hidro 150 kV, 40 AIVA dan kemungkinan penerapannya di PLTA Jatiluhur.

Until recent the most economical energy transfer is in the form of electrical energy being produced by alternators in power plants. Alternators have maximum output voltages of 30 kV. which are increased by power transformers to 150 kV or more, Electrical energy produced is sent to load centre through high voltage transmission lines. A new way of electrical energy generation is by using Powerformer, able to generate electrical energy with voltage up to 400 kV due to XLPE isolated stator windings modified from XLPE high voltage power cables already in use, This thesis is dealing with the design of a 150 kV, 40 A1VA powerformer hydro power and the possibility of its application at Jatiluhur hydro power plant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isfhahan Achmad Dzulqarnain
"Berdasarkan hasil data Sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia dihuni oleh 237.641.326 jiwa. Kondisi ini mengindikasikan angka perkembangan penduduk di pedesaan cukup tinggi, hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan pemenuhan energi listrik yang semakin meningkat.
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut pada kasus ini adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Desa Buntu Turunan Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Dalam sebuah sistem PLTMH yang memanfaatkan aliran sungai, jenis pembangkit tipe run off river tidak membutuhkan bendungan yang besar melainkan dengan cara mengalirkan aliran sungai dari elevasi tertinggi dari sungai ke satu sisi sungai lainnya yang mempunyai elevasi lebih rendah, dengan memanfaatkan energi karena adanya suatu potensial kemudian energi tersebut dikonversi menjadi energi kinetik untuk menggerakkan sirip dan memutar turbin yang selanjutnya dirubah menjadi energi listrik.
Daya yang dapat dibangkitkan oleh PLTMH Haspasuk - 1 ini adalah dengan memperhitungkan efisiensi sistem, maka daya yang dapat dihasilkan oleh skema PLTMH adalah sebesar 1308,19 kW, dengan debit andalan 3,103 m3 / detik. Direncanakan diameter pipa pesat sebesar 1,27 meter untuk meredam tekanan water hammer yang ditimbulkan, sehingga dari aspek teknis PLTMH Hapasuk – 1 ini layak untuk direalisasikan.

Based on Census data by the Central Bureau of Statistics in 2010, Indonesia is inhabited by 237,641,326 populations. This condition indicates the rural population growth rate is quite high. It caused the needs for compliance of electrical energy is increased.
One alternative to fulfilled for the demand of electrical energy is by building the Mini Hydro Power Plant in this case in Buntu Turunan Village, Hatonduhan Sub-District, Simalungun District, North Sumatra Province. In the system of Mini Hydro Power Plant, which utilizes river flow, the type of Runoff River plant does not required kind of large dam. It can be utilize the river system from high elevation to another point which has lower elevation. By the utilizing the potential energy which converted into the kinetic energy to move the blades and rotated the turbine then changed into the electrical energy.
The potency which can be generated by the Hapasuk - 1 Mini Hydro Power Plant, is by considering the efficiency of the system. The power generated by Mini Hydro Power Plant scheme is as big as 1308.19 kW, with dependable flow amount to 3.103 m3 / second. The diameter of the penstock is 1.27 meters to restraint water hammer pressure, so that from the technical aspect the Hapasuk – 1 Mini Hydro Power Plant is feasible to be realized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S58410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Helmi P.
"Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) dari sekitar 66.000 desa di Indonesia, baru sekitar 78 % atau 51.000 desa yang sudah terlistriki, sedangkan yang belum terlistriki meliputi 15.000 desa. Desa yang belum terlistriki umumnya terdapat di daerah terpencil (remote areas) yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa tersebut maka pengembangan sumber energi setempat terutama energi terbarukan seperti energi mikrohidro, surya, angin dan lain-lain merupakan altematif yang tepat Karena jenis-jenis energi tersebut tidak menggunakan bahan bakar dan tidak merusak lingkungan.
Pembangkit listrik energi terbarukan umumnya berkapasitas kecil dan tidak dapat digunakan terus-menerus, sehingga untuk meningkatkan kapasitas dan keandalannya dua atau lebih pembangkit listrik energi terbarukan yang berbeda sumber energinya dipadukan, membentuk suatu sistem pembangkit listrik energi terbarukan terpadu. Masalah utama pada pengembangan sistem pembangkit semacam ini adalah masalah pembiayaannya. Karena itu studi keekonomian pembangkit listrik energi terbarukan terpadu menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan.
Biaya-biaya Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Terpadu (P.L.E.T.T.) bergantung pada pilihan dari pembangkit yang digunakan dan pola beban dari desa yang akan dilistriki. Untuk kondisi di Indonesia paduan pembangkit listrik energi surya dan pembangkit listrik mikro hidro yang membentuk suatu Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Terpadu Surya - Mikro Hidro (P.L.E.T.T. S - MH) seperti yang terdapat di desa Teratak, Kecamatan Satukliang, Kabupaten Lombok Tengah, kiranya dapat merupakan alternatif yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Eko Priyanto
"Turbin air pada PLTM berfungsi merubah energi air yang memiliki tinggi tedun dan kapasitasldebit air tertentu menjadi energi mekanik dengan memutar roda turbin. Energi mekanik yang dihasilkan turbin air digunakan sebagai penggerak mula dari generator dengan menghubungkan poros turbin dan generator sehingga energi listrik dapat dihasilkan.
Pemilihan turbin air merupakan bagian yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan sebuah PLTM. Karena besarnya energi listrik yang dihasilkan olch suatu PLTM sangat tergantung dari kemampuan turbin air dalam merubah potensi tenaga air menjadi energi mekanik.
Lingkungan Kampus Ul Depok merupakan daerah yang cukup banyak memiliki kekayaan sumber energi khususnya sumber tenaga air. Hal ini didukung adanya rencana pembangunan waduk yang digunakan sebagai waduk resapan dan rencana pembangunan Studio Alam Energi Baru dan Terbarukan dengan memanfaatkan air luapan waduk tersebut sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan teknologi PLTM.
Potensi tenaga air di lingkungan Kampus Ul Depok memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Dilain pihak jenis turbin air yang digunakan dalam penerapan PLTM memiliki karakteristik serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga dalam perencanaan pembangunan PLTM di Kampus Ul Depok perlu dipilih jenis turbin air yang dipandang cocok dan menguntungkan untuk kondisi potensi tenaga air di lingkungan Kampus UI Depok.
Dalam skripsi ini, jumlah unit yang digunakan dalam pemilihan turbin air dibatasi sampai dua unit turbin air yang digunakan sebagai penggerak mula generator pada PLTM di Kampus Ul Depok. ApabiIa dengan menggunakan satu unit turbin air maka jenis turbin yang cocok untuk potensi tenaga air di Kampus Ul Depok adalah turbin propeler. Demikian pula pada pemilihan jenis turbin dengan menggunakan dua unit turbin air maka jenis turbin yang cocok adalah turbin propeler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>