Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Yuliawati
"Kualitas merupakan inti keberlangsungan hidup rumah sakit. RSIA Hermina Jatinegara yang mempunyai letak strategis di Jakarta Timur dengan komposisi penduduk usia balita, anak dalam pertumbuhan dan wanita usia reproduksi sebesar 39,30% dapat menjadi pasar potensial bagi pengembangan Klinik Tumbuh Kembang. Peningkatan jumlah kunjungan tidak cukup memberikan kesimpulan bahwa pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan. Harus ada kajian akan nilai yang dianggap paling penting/dibutuhkan bagi pelanggan dan bagaimana penilaian kenyataan pelayanan yang diberikan Desain penelitian berupa survei deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dari kuesioner terhadap 97 responden pengguna layanan dan 26 responden penyelenggara layanan (pihak manajemen dan staf pelaksana Klinik Tumbuh Kembang). Analisis data kuantitatif secara univariat, bivariat dan multivariat dan pemetaan dalam Importance Performance Matrix.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pengguna maupun penyelenggara layanan memberi nilai kenyataan layanan paling tinggi pada keramahan/ kesopanan petugas sedangkan paling rendah pada jumlah petugas. Harapan paling tinggi bagi pengguna pada kejelasan kesembuhan sementara harapan paling rendah pada kecepatan pelayanan. Bagi penyelenggara, harapan paling tinggi pada kejelasan informasi, kesembuhan pasien, manfaat dan rencana terapi, sementara harapan penyelenggara paling rendah pada penampilan fisik petugas. Pendidikan pengguna mempunyai hubungan bermakna dalam penilaian kualitas layanan sedangkan jabatan dan pendidikan penyelenggara mempunyai hubungan bermakna dalam penilaian kualitas layanan.

Quality is the key point of the sustainability of hospital institution. Location of RSIA Hermina Jatinegara in East Jakarta is very strategic. People compossition in large number (39,30%) of growing children and woman in reproductive age could become potential market for the ?Growth & Development Clinic?. Growing number of customer visit is not enough to conclude that customer served in good service and meet customer expectation. So, it sholud be have evaluation of hospital performance and customer expectation. Research design method is conducted with the Quantitative Descriptive Analysis with cross sectional approach. Data collected from questionnaire of 97 customer and 26 local hospital stafs (Management stafs, Doctors and Physiotheraphiest). Data analysis is made through univariate, bivariate and multivariate analysis and map into Importance Performance Matrix.
The result shows that both of customer and provider have the same perception of the best hospital performance that is stafs courtessy while the lowest factor in hospital perforrmance is not enough number of officers. The customer highest expectation is information of recovery while the lowest expectation is on the speed of services. The provider highest expectation are the clarify of information and recovery process and benefits and programme of theraphy, while lowest provider expectation is officer personal appearance. As the result of bivariate and multivariate analysis show a significant correlation between educational customer, job and educational stafs in judge service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devira Putri Ayuningrum
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Suryani
"ABSTRAK

Upaya pembangunan rel ganda Jakarta-Surabaya, membuka peluang bagi sistem

transportasi logistik dengan kereta api sebagai moda utamanya menjadi alternatif utama
angkutan barang. Peningkatan kinerja diperlukan untuk dapat bersaing dengan moda jalan
raya yang selama ini mendominasi, untuk itu diperlukan pengukuran kinerja aktual sebagai
acuan pengembangan dan peningkatan kinerja selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengukur kinerja dari kereta api sebagai moda utama angkutan barang (dalam hal ini
kontainer) menggunakan indikator kinerja waktu yang ditunjang dengan persepsi pengguna
kereta api barang. Sistem utama yang menjadi fokusan dalam penelitian ini adalah sistem
yang langsung berhubungan dengan aktifitas kereta api. Data primer diperoleh berdasarkan
survei lapangan terkait waktu pergerakan kontainer di Stasiun Sungai Lagoa, Jakarta dan
Stasiun Kalimas,Surabaya. Data sekunder yang didapat adalah data terkait perjalanan kereta
api barang. Total waktu perjalanan kontainer dari Stasiun Sungai Lagoa, Jakarta ke Stasiun
Kalimas,Surabaya membutuhkan waktu ±93 jam dengan 73% waktu dihabiskan kontainer di
terminal. Persentase ketepatan waktu kereta yang rendah dan mengalami keterlambatan
kedatangan di Surabaya rata-rata 1,5 jam jam serta waktu tunggu kontainer yang mencapai
±90% waktu total kontainer di terminal membuat waktu pengiriman kontainer Jakarta-
Surabaya dengan kereta menjadi lama.


ABSTRACT

Double track rail that was already built from Jakarta to Surabaya creates the

opportunities of logistics transportation system by freight rail as the main alternative
transportation of goods. Improvement is required by the rail system to compete with the road
transportation which have been dominant mode. It is necessary to measure the actual
performance to be a reference for performance improvement. The purpose of this study is to
measure the freight rail performance as the main mode of freight transportation (i.e using
container) by using time performance indicator and supported by user perception. The rail
system is the focus of this study. Primarly survey is conducted to estimate the duration of the
container movement, i.e duration time of the all activites of container in Sungai Lagoa Station
and Kalimas Station. The secondary survey is related to operational data of the rail system.
Total travel time of container to be delivered from Sungai Lagoa Station, Jakarta to Kalimas
Station, Surabaya is ± 93 hours with 73% of total travel time spent in the station. Low
punctuality percentage, arrival delay time of ±1.5 hours and ± 90% waiting time in the
station makes the travel time of freight rail system longer.

"
2015
S60328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Swisari
"Upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan neonatal merupakan suatu program prioritas pada prinsipnya diutamakan pada peningkatan pelayanan Antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan kualitas yang baik serta jangkauan pelayanan yang maksimal, peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, peningkatan deteksi dini risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, peningkatan pelayanan neonatal dengan kualitas yang baik. Hal tersebut harus ditunjang oleh kualitas kinerja dari tenaga kesehatan, terutama tenaga bidan. Cakupan persalinan oleh tenaga bidan di kota serang 54,8%, cakupan K1 64,4% cakupan K4 54,5%. Cakupan KN1 62,2%, cakupan KN2 58,5% dan masih berada dibawah target nasional. Kualitas kinerja bidan dapat dipengaruhi oleh faktor predisposing (umur, lama bekerja,status kepegawaian, status pernikahan, pengetahuan, pendidikan) faktor enabling (pelatihan, sarana), faktor Reinforcing (supervisi, Dukungan Pimpinan, dukungan masyarakat). Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi mengenai karakteristik dan kualitas kinerja bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan neonatal di Kota Serang Tahun 2009. Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah survei analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. populasi adalah seluruh Bidan di Puskesmas di Kota Serang.

The effort to improve maternal and neonatal health care is a priority program, principally focused on improving antenatal care services in all facilities with good quality and maximum service coverage, improving aid delivery by health personnel, improving early detection of high risk by health workers, improved neonatal care with good quality. This must be supported by quality performance of health workers, particularly midwifes. Coverage of deliveries by midwifes in the Serang City 54.8%, 64.4% coverage K1, K4 coverage 54.5%. KN1 coverage 62.2%, KN2 coverage 58.5% and is below the national target. Quality performance can be affected by the midwife predisposing factors (age, working time, employment status, marital status, knowledge, education) enabling factors (training, tools), reinforcing factors (supervision, leadership support, community support). This study aimed at obtaining information about the characteristics and performance quality of midwifes in maternal and neonatal health services in the city of Serang Year 2009. The research design was chosen in this research is quantitative analytical survey with cross sectional approach. Population is all the midwives at health centers in the city of Serang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Natrifahrizal
"Sejak bergulirnya reformasi di Indonesia, masyarakat semakin gencar menuntut adanya pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik merupakan gejala yang sulit dihindari oleh sektor publik. Kurangnya keseriusan untuk meningkatkan kualitas pelayanan disebabkan karena pemerintah sebagai satu-satunya institusi publik yang memberikan pelayanan.
Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN), Sekretariat Negara merupakan salah satu lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan kepada instansi publik lainnya, swasta dan masyarakat dalam berbagai urusan yang menyangkut kerjasama teknik dengan pihak luar negeri. Oleh karena itu, Biro KTLN dapat dikatakan sebagai pintu utama kerjasama pemerintah Indonesia dengan pihak luar negeri dalam rangka kerjasama teknik.
Sehubungan dengan itu, agar pandangan terhadap Indonesia dimata internasional positif maka Biro KTLN harus selalu dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. Dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kualitas pelayanan Biro KTLN dengan mengambil kasus Program Persahabatan Pemuda ASEAN Jepang, bantuan Pemerintah Jepang. Konsep yang digunakan Service Quality (Servqual) dengan menganalisis perbedaan tingkat pelayanan yang dirasakan oleh peserta program dari berbagai latar belakang (pekerjaan dan daerah). Di samping itu, penelitian juga menganalisis tingkat kesesuaian antara tingkat harapan penerima layanan dengan kinerja yang telah dicapai Biro KTLN dan kemudian memetakan ke dalam diagram kartesius.
Populasi dalam penelitian ini adalah alumni peserta program setelah tahun 1992, karena program dikelola Biro KTLN mulai tahun 1993. Jumlah responden sebagai sampel penelitian diambil berdasarkan Tabel Krejcie yaitu sebesar 302 sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product for Service Solution). Analisis dilanjutkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara harapan penerima layanan dengan kinerja organisasi (Servqual) dan memetakan kedalam diagram kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pelayanan yang dirasakan antara peserta program dengan latar belakang pekerjaan PNS dan swasta. Berdasarkan analisis diskriminan yang dilakukan, variabel yang memiliki perbedaa signifikan adalah assurance, empathy dan tangible karena memiliki angka signifikan dibawah 0,05 (< 0,05). Namun, tingkat perbedaan pelayanan tidak dirasakan antara peserta yang berasal dari DKI Jakarta maupun dari Iuar DKI Jakarta karena memiliki angka signifikansi lebih besar dari 0,05 (>0,05).
Hasil penelitian tingkat kesesuaian antara harapan penerima layanan dengan kinerja organisasi dan memetakan hasil statistiknya, menunjukkan bahwa dari 20 pertanyaan kuisioner (Servqual), 5 berada di kuadran A (prioritas utarna dan hams segera dilaksanakan sesuai dengan harapan konsumen). 4 (empat) berada di kuadran B (pertahankan prestasi). 7 (tujuh) berada di kuadran G (prioritas rendah). Dan 3 (tiga) berada di kuadran D (artinya pelayanan yang diberikan biro KTLN sangat memuaskan walaupun faktor yang mempengaruhi penerima layanan dianggap kurang penting bagi peserta program).
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, yaitu : Pertama, Biro KTLN sebaiknya melakukan penyebaran kuisioner secara berkala untuk mengetahui harapan dan persepsi peserta program sebagai penerima layanan agar selalu dapat meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai perkembangan jaman. Kedua, Biro KILN perlu meningkatkan kualitas kepada peserta dalam hal menepati janji, memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan peserta, meyakinkan calon peserta dalam memberikan informasi program, keramahan dan kesopanan, komunikasi dengan calon peserta dan menambah sambungan telepon khusus untuk pelayanan program. Hal ini disebabkan atribut tersebut diatas merupakan sesuatu yang dipandang panting oleh peserta program namun belum dipenuhi secara baik (berada di kuadran A dalam diagram kartesius)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luksi Paryatno
"Evaluasi kegiatan webinar dilakukan Pusdiklat Perdagangan untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu diperbaiki untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Evaluasi dilakukan terhadap peserta webinar. Sampel diambil dengan non probability sampling, yaitu purposive sampling yang berjumlah 36 responden dengan menggunakan kuesioner melalui survei online. Evaluasi layanan dilakukan dengan pendekatan service quality (servqual) terhadap empat dimensi pelaksanaan webinar, yaitu promosi, pelaksana, narasumber, dan materi. Hasil analisis dengan pendekatan importance performance matrix analysis (IPMA) membagi dimensi dan indikator ke dalam empat kuadran. Hasil menunjukkan bahwa narasumber dan materi adalah dua dimensi yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi dan kinerja yang baik, yaitu berada pada kuadran 2; dimensi promosi telah mempunyai kinerja yang sangat baik meski tidak mempunyai kepen tingan yang tinggi ; sedangkan dimensi pelaksana/pelaksanaan menjadi dimensi yang harus diperbaiki karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi kinerja yang rendah. Temuan lain yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan webinar adalah peran pemandu acara yang harus aktif memahami dan memenuhi kebutuhan peserta selama kegiatan webinar berlangsung. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan webinar, penyelenggara harus dapat memilih dan mempersiapkan pemandu acara yang memahami materi, karakter peserta, dan kebutuhan peserta webinar"
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pelayanan jasa bus malam di Aceh Indonesia. Studi ini menganalisis item dan sub variabel service Quality yang diliver oleh perusahaan jasa angkutan untuk menumpang mereka. Populasi penelitian ini adalah semua penumpang bus yang telah menggunakan layanan bus di terminal bus Batoh di Banda Aceh. Teknik Sampling adalah convenience sampling. data dikumpulkan melalui distribusi kuesioner kepada 156 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pelayanan bus malam, menurut penumpang, relatif baik. Dari gafik Cartesian, item pada kuadran 4 adalah indikator yang harus diintervensi oleh manajer bus malam Banda Aceh - medan. 6 itemdalam kuadran ini merupakan sumber frustasi pelanggan terhadap kinerja kualitas layanan yang disediakan oleh layanan transportasi bus untuk pelanggan mereka. Keenam item tersebut adalh indikator yang paling yang paling mendesak untuk ditingkatkankualitasnya. Item tersebut adalah "diberitahu jika ada penundaan", "memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan anda", "memberikan informasi anda informasi tentang bus", "memahami kebutuhan anda "memberi jadwal keberangkatan", dan dapat diandalkan ketika anda mengalami masalah. (item nomor 2,4,5,7,10,11). dengan melihat grafik cartesian tersebut, kita juga tahu bahwa sub variabel No 1 dan No 3, yaitu jaminan dan keandalan adalah sub-variabel yang perlu diintervensi juga oleh manajemen bus malam rute Banda Aceh - medan. Hal ini karena orang-orang sub variabel terletak di kuadran nomer 4, yang menjadi sumber ketidakpuasan masyarakat."
EKOBIS 1:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Lenita
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan menganalisis hubungan bauran promosi (word of mouth dan non
word of mouth) dengan pengetahuan pasien terkait pelayanan di poliklinik RSIA
Budi Kemuliaan. Adapun variabel confounding karakteristik pasien (usia,
pendidikan, pekerjaan, penghasilan) juga dianalisis hubungannya dengan
pengetahuan tersebut. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang
mewakili poliklinik pelayanan berjenjang lantai 2, pelayanan pribadi lantai 3 pagi,
dan sore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara bauran
promosi dengan pengetahuan pasien sehingga tidak efektif promosi yang dilakukan
terhadap pengetahuan pasien. Hanya variabel confounding pendidikan yang
berpengaruh terhadap pengetahuan pasien.

ABSTRACT
The aim of this study is to analyze the correlation between promotion mix (word of
mouth and non word of mouth) with knowledge related to patient services at
polyclinic RSIA Budi Kemuliaan. The confounding variables of patient
characteristics (age, education, occupation, income) were also analyzed to do with
that knowledge. This type of study is a quantitative study with cross sectional
approach. Sample consisted of 100 respondents representing polyclinic 2nd floor, 3rd
floor in the morning, and afternoon. The results showed that there was no correlation
between patient’s knowledge of the promotion mix with so promotion in polyclinic
not efective for patient's knowledge. Only education confounding variables that
influence the patient's knowledge."
2013
T32923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Triasih
"Skripsi ini membahas tentang adanya tren penurunan jumlah kunjungan pasien rawat inap yang menunjukkan indikasi rendahnya tingkat loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita, dimana pasien mungkin beralih pada rumah sakit lain atau mungkin tidak kembali melakukan kunjungan karena merasa tidak puas karena layanan yang diberikan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan variabel dependen yaitu loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 106 responden yang merupakan pasien baru ataupun pasien lama. Untuk menguji analisis univariat digunakan analisis distribusi frekuensi, sedangkan untuk menguji analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien karena p value < α (α = 0,05). Didapatkan nilai p value untuk masing-masing dimensi kualitas pelayanan; yaitu tangibles (p value = 0,001), reliability (p value = 0,023), responsiveness (p value = 0,006), assurance (p value = 0,002) dan empathy (p value = 0,033). Begitu juga dengan hubungan kepuasan pasien dengan loyalitas pasien menunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu p value = 0,001.

This thesis discusses the trend of decline in the number of patient visits that show indications of low levels of patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita, where the patient may be switched to another hospital or may not return to visit because it was not satisfied by the services provided.
The purpose of this study to determine the relationship of independent variables of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) with the dependent variable in patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita in 2012. This study used a cross-sectional study design, the sample size is 106 respondents were new patients or patients longer. To test for univariate analysis of frequency distribution analysis was used, while to test bivariate analysis using quadratic kai test.
The analysis showed no significant relationship between service quality and loyalty of patients as p value < α (α = 0.05). Obtained p value for each dimension of service quality, that is tangibles (p value = 0.001), reliability (p value = 0.023), responsiveness (p value = 0.006), assurance (p value = 0.002) and empathy (p value = 0.033). So is the relationship of patient satisfaction with the loyalty of the patients showed a significant relationship ie, p value = 0.001.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Permana Sari
"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran tanah pada Kantor Pertanahan Jakarta Selatan, dirasakan penting untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang telah diberikan selama ini. Kualitas pelayanan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dimensi model Servqual. Dimensi kualitas yang digunakan terdiri adalah dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty yang meliputi 21 indikator pelayanan. Dalam penelitian ini, metode importance performance analysis (IPA) digunakan untuk mengetahui indikator pelayanan mana yang perlu ditingkatkan.
Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan belum memenuhi harapan konsumen sehingga perlu meningkatkan layanan pada beberapa indikator terutama pemakaian sistem peralatan modern seperti sistem antrian, kecepatan waktu pengurusan sesuai standar prosedur, ketepatan jam buka layanan, pemberitahuan apabila berkas permohonan telah selesai, keberadaan bagian yang mendengarkan/membantu keluhan masyarakat, waktu tunggu untuk dilayani

To improve the quality of land registration services in South Jakarta Land Office, it?s necessary to evaluate the quality of services. The quality of service in this study is measured by the dimensions of Servqual model. Dimensions quality that is used consists of the dimensions of tangible, reliability, responsiveness, assurance and emphaty which included 21 service indicators. In this research, importance performance analysis (IPA) use to know which indicators of services need to improve.
Data collect with Quetioner and used purposive sampling. Based on the results of the study, it conclude that the service quality has not meet the consumer?s expectations so that needs to improve the services on some indicators especially the use of modern equipment such as queuing systems, speeds processing time according to the standard procedure, the accuracy of opening hours, notification when the application file has been completed, the existence division of complaints, the waiting time to be served."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>