Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pelayanan pelanggan juga perlu diperhatikan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Persaingan usaha saat ini begitu ketat, tidak hanya teknologi dan produk, tetapi perusahaan juga dituntut untuk Iebih memperhatikan pelayanan. Dalam pelayanan yang sangat diperlukan adalah sikap dan perilaku positif terhadap pelayanan pelanggan. Hal ini bisa terlihat antara lain dari keramahannya, tersenyum dengan tulus, dan gembira saat melayani nasabah. Pelanggan yang berhadapan dengan karyawan yang mempunyai sikap dan perilaku positif ini tentu akan senang dan datang kembali untuk berbisnis dengan perusahaan tersebut.
Bank XYZ adalah Salah satu bank swasta nasional yang cukup besar di Indonesia, mempunyai 780 kantor cabang per 31 Maret 2004 dengan jumlah petugas frontliner lebih dari 7.000 orang.
Manajemen Bank XYZ menyadari bahwa saat ini persaingan semakin ketat dan sudah melibatkan pelayanan dengan sikap dan perilaku positif terhadap pelayananan pelanggagan (nasabah) sebagai Salah satu pendukung bisnis. Mereka menyadari dan mengetahui bahwa karyawan yang ada saat ini lebih memperhatikan kecepatan, ketepatan, dan ketelitian.
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan sikap dan perilaku positif terhadap pelayanan nasabah pada karyawan Bank XYZ, seperti SMART Reward Program dan Program Assessment Teller Senior (PATS). namun ternyata hasilnya masih belum memuaskan.
Dan hasil wawancara penulis dengan beberapa Pemimpin Cabang dan observasi di lapangan, para karyawan Bank XYZ kurang memiliki sikap dan perilaku positif terhadap pelayanan nasabah, seperti keramahannya, tersenyum dengan tulus, dan gembira saaat melayani nasabah.
Adanya tuntutan bisnis dan kesadaran manajemen mengenai pentingnya sikap dan perilaku positif terhadap pelayanan nasabah, serta kondisi karyawan Bank XYZ yang belum memiliki sikap dan perilaku tersebut, penulis menganggap panting untuk memberikan pelatihan. Pelatihan dibuat dengan menyentuh tiga komponen sikap, yaitu kognitif, afeksi, dan perilaku. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan sikap dan perilaku karyawan berubah.
Perubahan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang berdampak pada bisnis perbankan Bank XYZ. Nasabah makin banyak karena senang berhubungan dengan Bank XYZ, transaksi dan keuntungan semakin meningkat dan hal ini juga berpengaruh pada karyawan.
Pelatihan diberikan satu hari, yaitu pada hari Sabtu, di luar waktu kerja karyawan. Hai ini memberikan kesempatan kepada karyawan melihat hal-hal lain yang juga diperlukan dalam menunjang pekerjaannya. Metode yang digunakan adalah conférence or discussion, classroom training, dan simulation method. Jumlah peserta maksimal lima belas orang dengan seorang pelatih dan seorang fasilitator.
Pelatihan dilanjutkan dengan monitoring hasil. Monitoring menggunakan bantuan buku monitoring. Buku monitoring merupakan buku kontrak pribadi karyawan. Buku monitoring digunakan untuk memantau sikap dan penlaku posmf karyawan terhadap pelayanan nasabah dan untuk umpan baliknya diberikan coaching dua minggu sekali.
Jika dari hasil pelatihan ini dapat memunculkan sikap dan perilaku potisitif terhadap pelayanan nasabah, maka pelatihan dan rangkaian monitoringnya dapatjuga dicobakan ke perusahaan dengan kondisi yang sama."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Abriansyah Afandi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan dan kinerja karyawan dalam konteks meningkatkan kualitas Pelayanan dan loyalitas nasabah bank syariah. Metode penelitian data dengan menggunakan kuesioner, statistik deskriptif dan teknik Path Analysis terhadap 100 responden sebagai sampel populasi penelitian (nasabah Bank Muamalat Indonesia di Jakarta), disimpulkan bahwa karyawan bank Muamalat tidak menunjukkan kepuasan kerja yang nyata, hal ini ditunjukkan dengan rata - rata nilai pada setiap dimensi hanya sebesar 3,1049. Penelitian juga menunjukkan kualitas pelayanan bank syariah bagi nasabah sudah cukup baik dengan rata - rata nilai setiap dimensi sebesar 4,2384. Namun nasabah tidak menunjukkan loyalitas yang nyata, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata - rata pada setiap dimensi yang hanya sebesar 3,5629.
Dari hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa telah ditemukan pengaruh positif antara kepuasan kerja karyawan dengan kualitas pelayanan dengan nilai 3 sebesar 0,05, Menurut peneliti nilai regresi yang positif ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan secara nyata memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan. Namun pengaruh kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan relatif kecil, karena kurangnya kemampuan memecahkan masalah dan kurangnya pemenuhan kebutuhan hidup disebabkan gaji yang kurang memadai. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa telah ditemukan pengaruh negatif antara kualitas pelayanan dengan loyalitas nasabah dengan sebesar -0,07 dan tidak signifikan karena t sebesar -0,64. Menurut peneliti nilai R yang negatif dan tidak signifikan ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap loyalitas nasabah. Dimana kualitas pelayanan tidak menjadi variabel yang dapat mempengaruhi loyalitas nasabah BMI.

This research aims to recognize relationship between the employee's satisfaction and their performance in the context of increasing service quality and loyalty of syariah bank's customers. From data research method using questionnaire, descriptive statistic and Path Analysis statistic on 100 respondent as a research samples (customer of Bank Muamalat Indonesia in Jakarta), it could be concluded that the employees of Muamalat bank did not show real work satisfaction, this matter was shown by the average value of every dimension which was only 3,1049. This research also shows that the quality of syariah bank for customers is good enough with average value for every dimension of 4, 2384 but the customers did not show the real loyalty; this matter was shown with average value for every dimension, which was only 3, 5629.
From the result of first hypothesis test showed that it has been found positive influence between employees work satisfaction with service quality with f3 value of 0, 05. According researcher, this positive regression value shows that the employees work satisfaction actually has positive and significant impact on service quality but the influence of work satisfaction on service quality is relatively small; the inadequate salary because the less ability to solve problem and the less ability to fulfil] life needs causes it. The result of second hypothesis test showed that it has been found negative influence between service quality and customers loyalty with 13 value of -0,07 and not significant because t value of - 0,64. According researcher, this negative 13 value shows that quality service actually does not have influence on customer's loyalty. They for, the quality service cannot be the variable that influence on customers loyalty.
"
2006
T17921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaban, Reny Fitriana
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Depok terhadap kepuasan nasabah supaya bank syariah dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada para nasabahnya. Penelitian ini juga bertujuan men supaya bank syariah dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada para nasabahnya guji hubungan kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah dengan perilaku post purchase behavior sebagai dasar penetapan strategi pemasaran dan pengembangan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Depok. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer. Data tersebut diperoleh dengan cara membuat kuesioner dengan skala Likert dan meminta responden yaitu nasabah Bank Syariah Mandiri di wilayah Depok untuk mengisinya. Adapun teknik pengambilan datanya menggunakan non probability sampling, yakni pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti terhadap elemen berkaitan dengan penyediaan data yang dibutuhkan. Berdasarkan tujuan penelitian ini maka teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi, uji t dan uji Chi Kuadrat.
Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa, pertama, kualitas pelayanan Bank Syariah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah. Kedua, variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah adalah assurance atau kepercayaan. Ketiga, hanya perilaku loyalitas yang berhubungan signifikan dengan kualitas pelayanan, sedangkan perilaku bayar lebih, pindah dan respon eksternal tidak terbukti berhubungan signifikan. Keempat, terdapat hubungan signifikan antara kepuasan nasabah dan keenan perilaku post purchase behavior. Keenam perilaku tersebut adalah membicarakan hal-hal positif kualitas pelayanan bank syariah kepada orang lain, merekomendasikan jasa bank syariah kepada orang lain, tetap loyal dengan bank syariah, mengalihkan bisnis kepada kompetitor karena harga yang lebih baik, mengeluh kepada nasabah lain dan mengeluh kepada pihak ketiga.
This research aims to evaluate how big is the effect of service quality Bank Syariah Mandiri Branch Depok, which inform it has an effect to the customer satisfaction. It also wants to examine the relation between service quality and customer satisfaction with post purchase behavior as basic of marketing strategy decision and development of Bank Syariah Mandiri Branch Depok The database used in this research is primary data taken from making Likert scale questionnaire and asking the respondents from Bank Syariah Mandiri Branch Depok to fill it. Meanwhile, the technical data used are non probability sampling that takes sample subjectively on element with data needed. Based on the aims of this research, this research uses regression analysis, t test and Chi Square test.
The result shows that firstly, service quality of sharia bank collectively has positive effect to customer satisfaction. Secondly, the variable which has the most effect to customer satisfaction is assurance. Thirdly, only loyalty behavior is significantly related with customer satisfaction. However, pay more behavior, switch and external responses are not proven. Fourthly, there are significant relations between customer satisfaction and six post purchase behavior. The six post purchase behavior consist of saying positive things about sharia bank to other people, recommending sharia bank to others, remaining loyal to sharia bank, and switching to competitors, saying negative things to other customers and complaining to external agencies.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Andini
"Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ada, bank XYZ perlu meningkatkan kinerja organisasinya saat ini yang salah satunya dipengaruhi oleh pengelolaan SDM. Penelitian ini dilakukan pada Direktorat A Bank XYZ dan terdiri dari dua studi, yaitu studi korelasi dan studi intervensi. Studi korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen afektif dan perilaku kewargaan antarpribadi. Penelitian dilakukan kepada 40 karyawan direktorat A dengan menggunakan TCM Employee Commitment Survey oleh Mayer dan Allen (2004) dan Interpersonal Citizenship Scale oleh Settoon & Mossholder (2002).
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen afektif dan perilaku kewargaan antarpribadi (r= 0,38, r2= 0,14, p< 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dilakukan studi kedua, yaitu studi intervensi berupa pelatihan untuk meningkatkan komitmen afektif kepada 5 orang karyawan Direktorat A Bank XYZ. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan (Z= -2,03, p< 0,05) pada karyawan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Hasil evaluasi level tiga yang dilakukan setelah 2 bulan pelatihan belum menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada komitmen afektif (Z = -0,85, p > 0,05) dan perilaku kewargaan antarpribadi yang dimiliki karyawan (Z= -1,34, p> 0,05), meskipun penilaian perilaku dari rekan dan atasan langsung menunjukkan bahwa karyawan memenuhi lebih dari 90 persen perilaku yang ditentukan.

To deal with existing business competition, Bank XYZ need to improve the performance of their organizations today, one of which is influenced by HR management. This research was conducted at Directorate A of Bank XYZ and consisted of two studies, namely correlation studies and intervention studies. The correlation study aims to determine the relationship between affective commitment and interpersonal citizenship behavior. The first study conducted on 40 employees of directorate A using the TCM Employee Commitment Survey by Mayer and Allen (2004) and the Interpersonal Citizenship Scale by Settoon & Mossholder (2002).
The results of this study indicated that there was a significant relationship between affective commitment and interpersonal citizenship behavior (r = 0.38, r2 = 0.14, p <0.05). Based on these results, an intervention study was conducted in the form of a training program to increase affective commitment to 5 employees of Directorate A, Bank XYZ. The evaluation results showed a significant increase in employees' knowledge (Z = -2.03, p <0.05) before and after training. The results of level three evaluation, which was conducted after two months of training have not shown a significant increase in affective commitment (Z = -0.85, p> 0.05) nor interpersonal citizenship behavior owned by employees (Z = -1.34, p> 0,05), although behavioral assessments from colleagues and direct supervisors indicate that employees fulfill more than 90 percent of the specified behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurrota A`Yuni
"Pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan untuk mencapai efektivitas organisasi. Penelitian ini merupakan bagian dari usaha pengembangan organisasi dengan melakukan dua studi, yang terdiri dari studi 1 dan studi 2. Studi 1 merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Setton & Mossholder, 2002) dan Motivation to Help Scale (Weinstein & Ryan, 2010) dengan partisipan sebanyak 40 karyawan Direktorat HC. Hasil dari penelitian ini di dapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,40, p<0,05) dan motivasi otonom juga memiliki hubungan yang positif signfikan dengan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,39, p<0,05). Namun, tidak terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi terkontrol dan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,26, p>0,05). Hasil dari penelitian korelasi kemudian ditindak lanjuti dengan studi 2 yang merupakan program intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi membantu pada karyawan Direktorat HC Bank XYZ dengan berfokus pada motivasi otonom yang diikuti oleh lima orang karyawan. Berdasarkan hasil evaluasi pada program intervensi didapatkan bahwa terdapat peningkatan pada skor rata-rata perilaku kewargaan antarpribadi sebelum dan sesudah pelatihan (Z=-2.02, p<0,05). Namun, tidak terdapat peningkatan pada skor rata-rata motivasi membantu sebelum dan sesudah pelatihan (Z=-0,37, p>0,05). Berdasarkan pengamatan rekan kerja dan atasan diketahui bahwa peserta mampu menunjukkan perilaku motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi dengan memenuhi > 90 persen perilaku yang disyaratkan.

Organizational development is an effort to achieve organizational effectiveness. This research is part of organization development by conducting two studies consisting od study 1 and study 2. Study 1 is a correlational study that aims to find out the relationship between motivation to help and interpersonal citizenship behavior. The instruments used in this study were Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Setton & Mossholder, 2002) and Motivation to Help Scale (Weinstein & Ryan, 2010). The respondents were 40 employees from HC Directorate. The results in study 1 showed there were a significant positive relationship between motivation to help and interpersonal citizenship behavior (r=0,40, p<0,05) and autonomous motivation also had a significant positive relationship with interpersonal citizenship behavior(r=0,39, p<0,05). However, there is no significant relationship between controlled motivation and interpersonal citizenship behavior (r=0,26, p>0,05). Followed by study 2; intervention program that aim to increase employees motivation to help in HC Directorate of the XYZ Bank. Furthermore, the intervention program study conducted on five employees showed the result that there was an increase in the average score of interpersonal citizenship behavior before and after training (Z=-2.02, p<0,05). However, there was no increase in the mean score of motivation to help before and after training (Z=-0,37, p>0,05). Based on observations of coworkers and supervisor, its known that participants are able to show motivation to help behavior and interpersonal citizenship behavior by fulfilling more than 90 percents of the required behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Indira Artha
"Perilaku membantu rekan kerja di luar uraian pekerjaan utama berdampak positif pada pencapaian organisasi. Perilaku ini dalam penelitian psikologi industri sebagai perilaku kewargaan antarpribadi. Perilaku kewargaan antarpribadi merupakan tindakan karyawan yang bukan merupakan bagian dalam uraian tugas utamanya yang difokuskan untuk membantu menyelesaikan permasalahan pribadi atau menyelesaikan tugas rekan kerja. Untuk itu dilakukan penelitian guna mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Kepedulian empatik merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan dengan munculnya perilaku kewargaan antarpribadi. Kepedulian empatik adalah respons emosional belas kasih dan keprihatinan yang dialami karyawan ketika melihat rekan kerja yang sedang membutuhkan. Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang terdiri dari Studi 1 dan Studi 2. Studi 1 dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepedulian empatik dan perilaku kewargaan antarpribadi pada karyawan Direktorat A Bank XYZ. Data dikumpulkan dari 40 karyawan menggunakan kuesioner yang terdiri atas Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Settoon & Mossholder, 2002) dan Empathic Concern Subscale dari Intepersonal Reactivity Index (Davis,1980). Diketahui terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepedulian empatik dan perilaku kewargaan antarpribadi (r = 0,54, p < 0,01). Hasil Studi 1 ditindaklanjuti melalui Studi 2 dengan melaksanakan pelatihan Empathy at Work. Berdasarkan evaluasi terhadap lima peserta diketahui program ini efektif. Terdapat peningkatan yang signifikan pada pemahaman peserta mengenai kepedulian empatik (Z = -2,03, p < 0,05). Peserta juga menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap kepedulian empatik (Z = -2,06, p < 0,05) dan perilaku kewargaan antarpribadi (Z = -2,03, p < 0,05). Berdasarkan pengamatan rekan kerja dan atasan langsung diketahui peserta mampu menunjukkan kepedulian empatik dan perilaku kewargaan antarpribadi dengan memenuhi lebih dari 60 persen indikator perilaku yang diharapkan.

Helping coworkers outside ones main job description has a positive impact on organizational achievement this behavior in industrial psychology research known as interpersonal citizenship behavior. Interpersonal citizenship behavior is an employees activities that are not part of their main tasks, focused on helping to solve personal problems or complete the work of colleagues. For this reason, research is conducted to determine the factors associated with these behaviors. Empathic care is an important factor related to the emergence of interpersonal citizenship behavior. Empathic care is the emotional response of compassion and concern experienced by employees when they see colleagues in need. This research is applied research consisting of Study 1 and Study 2. Study 1 was conducted to determine the relationship between empathic concern and interpersonal citizenship behavior among XYZ Bank Directorate A employees. Data were collected from 40 employees using a questionnaire consist of the Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Settoon & Mossholder, 2002) and the Empathic Concern Subscale of the International Reactivity Index (Davis, 1980). There is a significant positive relationship between empathic care and interpersonal citizenship behavior (r = 0,54, >p <0,01). Study 1 results were followed up through Study 2 by conducting Empathy at Work training. Based on the evaluation of five participants, it was found that the program was effective. There was a significant increase in participants understanding of empathic care (Z = -2.03, p <0.05). Participants also showed a more positive attitude towards empathic care (Z = -2.06, p <0.05) and interpersonal citizenship behavior (Z = -2.03, p <0.05). From the observations of coworkers and direct supervisors, the research found that participants were able to demonstrate empathic concern and interpersonal citizenship behavior by meeting more than 60 percent of expected indicators."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Kurnia
"Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang menggembirakan dari bisnis perparkiran yang dieklola secara modern di Indonesia. PT. X yang saat ini memiliki lebih kurang 7800 karyawan tampil sebagai pioneer sekaligus menjadi market leader. Untuk mempertahankan posisi market leader dari ancaman para kompetitor yang semakin progresif dituntut upaya keras dari PT. X untuk membenahi pengelolaan bisnisnya yang masih lemah khususnya dalam hal kualitas sumber daya manusia.
PT. X saat ini memiliki keluhan bahwa hampir pada semua unit operasional perparkiran yang dikelolanya terjadi penyalahgunaan/manipulasi uang penerimaan parkir yang merugikan perusahaan baik secara finansial, etika/moral karyawan maupun citra perusahaan di masyarakat. Dalam upaya mengatasi dampak kerugian yang dialami maka manajemen PT. X merasa perlu untuk segera merancang program intervensi yang mampu mencegah terjadinya perilaku tersebut sekaligus meningkatkan motivasi serta perilaku kerja yang produktif.
Berdasarkan teori yang dikaji, perilaku karyawan dalam bentuk penyalahgunaan/manipulasi uang yang merugikan perusahaan disebut dengan perilaku kontraproduktif (contraproductive behaviour). Timbulnya perilaku ini dapat berpangkal pada kurangnya kepuasan kerja yang dapat disebabkan oleh: faktor pekerjaan, faktor individu/pribadi, faktor sosial dan faktor kesempatan berkembang. Setelah mengkaji data sekunder maupun data primer melalui kuesioner dan wawancara, disimpulkan bahwa masalah utama dari permasalahan di atas adalah: (a) faktor pekerjaan: job description kurang Iengkap-terinci, prosedur kerja (SOP) kurang detil-ketat, sifat pekerjaan berhubungan langsung dengan uang, dan kurangnya keamanan kerja (status kontrak); (b) faktor individu; status sosial-ekonomi kurang, kebiasaan/budaya hidup kurang baik, etos kerja kurang dan penghayatan agama kurang; (c) faktor sosial: lemahnya kualitas penyeliaan atasan (pengawasan kurang ketat), sikap/perilaku negatif rekan kerja, dan lingkungan bergaya hidup konsumtif; dan (d) faktor kesempatan berkembang: kurangnya kesempatan mengembangkan diri, dan kurangnya pemberian pengakuan/penghargaan dari perusahaan atas perilaku/prestasi yang ditampilkan/dicapai karyawan.
Secara teoritik ada beberapa alternatif solusi sebagai intervensi terhadap masalah di atas, yaitu : Intervensi Strategis, berupa pembentukan budaya kerja yang bertujuan memberikan pedoman kepada karyawan dalarn bersikap dan berperilaku kerja; Intervensi Teknostruktural, berupa penyempurnaan job description dan SOP unit operasional yang bertujuan memberikan panduan operasional pelayanan parkir secara akurat dan ketat sehingga mempersempit kesempatan manipulasi uang parkir; Intervensi Manajemen SDM, berupa penyusunan sistem penghargaan & hukurnan yang bertujuan memberikan pengakuan/penghargaan kepada karyawan yang menampilkan perilaku/prestasi positif dan sebaliknya memberikan sanksi/hukuman kepada karyawan berperilaku/berprestasi tidak diharapkan. Intervensi Proses Manusia, bempa pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja karyawan operasional yang bertujuan agar mereka dapat mengenal potensi dirinya, hambatan-hambatan, teknik memotivasi, dan etos kerja positif/negatif serta konsekuensinya.
Berdasarkan analisis terhadap keuntungan dan kerugian masing-masing allematif solusi di atas, maka dipilih pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja sebagai alternatif terbaik untuk direkomendasikan kepada pihak Manajemen PT. X mengingal alternatif ini secara umum lebih baik dalam hal efektivitas, durasi, sumber daya dan biaya, dibandingkan ketiga alternatif solusi lainnya.
Pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja yang direkomendasikan berisi: sasaran, silabus, metode, tempat, durasi, peserta, pelatih, evaluasi dan biaya pelatihan. Pelatihan dilaksanakan secara bertingkat diawali dengan memberikan Pelatihan Untuk Pelatih dan Pelatihan Motivasi dan Etos Kerja kepada para atasan di unit operasional parkir (Assistant Manager hingga Regional Manager) dalam rangka menyiapkan mereka menjadi pelatih untuk pelatihan kepada level pengawas dan level pelaksana. Pada akhir pelatihan, dilakukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi oleh atasan terhadap perubahan perilaku peserta di tempat kerja. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan karyawan akan memiliki motivasi tinggi dan etos kerja positif yang dapat menumbuhkan kepuasan kerja tinggi sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku kontraproduktif khususnya dalam penyalahgunaan uang pembayaran parkir."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ahyudi
"Setiap hari di dunia ini terjadi berjuta-juta transaksi pembayaran dengan menggunakan berbagai macam metode atau alat pembayaran. Dalam tiga puluh tahun terakhir ini telah banyak mengalami perubahan yang besar terutama dalam satu dekade terakhir ini yaitu ditandai dengan perkembangan yang sangat pesat pada teknologi telekomunikasi. Dengan kemajuan ini membantu perbankan dalam pengembangan produk pembayaran.
13CA merupakan salah satu bank yang sangat maju dalam pengembangan berbagai metode atau alat pembayaran yang mengadopsi kemajuan teknologi. Dalam mengembangkan produk dan jasa yang BCA tawarkan, BCA selalu mempertimbangkan kebutuhan nasabah yang selalu berubah. Lebih jauh lagi, BCA terus menyempurnakan setiap produk atau jasa BCA dengan menambahkan berbagai fitur bare untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam menggunakannya. Semakin banyak fasilitas yang disediakan di ATM, kartu !credit, K1ikBCA, debit BCA, Individual internal banking, dan m-BCA.
Untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap nasabahnya, BCA perlu mengetahui nilai-nilai yang terdapat pada nasabah dalam industri perbankan sehingga menimbuikan persepsi dan pada akhimya membentuk sikap masyarakat terhadap alat atau metode pembayaran yang ada di BCA.
Pada penelitian ini bersifat explanatory. Dalam hal ini penjelasan diperlukan untuk mengetahui pengaruh nilai terhadap persepsi manfaat dan pengaruh persepsi manfaat terhadap sikap tentang manfaat. Unit analisis dalam penelitian ini adalah nasabah BCA yang telah menjadi nasabah selama lebih dari satu tahun. Sampel yang diambil adalah nasabah yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan metode sampel non probabilitas dalam bentuk convenience sampling.
Hasil Penelitian ini adalah bahwa nilai mempunyai pengaruh yang signifikansi yang kuat terhadap persepsi tentang manfaat dan persepsi tentang manfaat jugs mempunyai yang signifikan terhadap sikap tentang manfaat.
Hasil Penelitian ini adalah bahwa nilai mempunyai pengaruh yang signifikansi yang kuat terhadap persepsi tentang manfaat dan persepsi tentang manfaat juga mempunyai yang signifikan terhadap sikap tentang manfaat.

Every day, there are millions of transactions using various payment methods or instruments. Over the past thirty years, most specifically in the past decade, there has been rapid change in information technology (IT) that, in turn, has been proven useful for the banking industry to develop their payment products.
BCA is one of the leading banks well-known for its adoption of state-of-art technology in developing payment methods or instruments. In improving its products and service, BCA always puts into account the ever-changing needs of its customers. Furthermore, BCA is a bank committed to make constant improvements in its products and services as well to add new features with one single aim in mind, namely to enhance customers' comfort in using BCA 's services and products. Currently, the bank has provided numerous facilities and services, such as ATMs, KIikBCA, debit RCA, don m-BCA.
To provide better services to customers, BCA should identiO customer values in the banking industry in order to create perception and, in turn, shape public attitude to the existing payment instruments or methods in BCA.
The research is an explanatory one. In this sense, the research tries to identify effects that values have on perception on benefits and effects that the perception on benefits has on attitude toward benefits. The analytical unit in this research is people who have been BCA's customers for over one year. The samples are people of Jakarta and its surroundings selected by non probability sampling method in the form of convenience sampling.
The results of this research reveal that values have a strong significant effect on perception on benefits and the perception on benefit has similar significant effect on attitude towards benefits."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T 17784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>