Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adventius Hermawan Wibowo
"ABSTRAK
Dalam perusahaan barang industrial yang mempergunakan personal selling sebagai strategi pemasaran produk yang terutama, manajemen wiraniaga merupakan suatu hal penting untuk dilaksanakan dengan baik. Pada perusahaan tersebut wiraniaga merupakan wakil resmi yang langsung berhubungan dengan konsumen. Dalam hal ini baik atau buruk penilaian konsumen terhadap perusahaan dan produk, sangat tergantung pada kemampuan wiraniaga membawakan peran dan melaksanakan tugas dengan baik. PT EA sebagai perusahaan pemasok barang-barang industrial, yang antara lain juga memasok mesin jahit industrial merek Pfaff, mengalami kesulitan untuk meningkatkan pemasaran produk mesin jahit tersebut dalam pasar di Indonesia, Dalam menjalankan kegiatan pemasaran wiraniaga Pfaff seringkali menerima keluhan konsumen tentang beberapa hal yang menjadi keberatan untuk mempergunakan mesin jahit industrial ifaff yang sukar untuk dapat diatasi oleh PT EA sendiri dalam waktu yang singkat, karena menyangkut kepentingan yang berbeda-beda dari beberapa pihak di luar PT EA. Keluhan atau keberatan yang diajukan oleh konsumen tersebut adalah dalam hal: harga yang relatif mahal, teknologi mesin jahit industrial Pfaff yang berbeda dengan mesin jahit lain yang dikenal lebih dahulu, persediaan suku cadang yang kurang lengkap, dan waktu yang relatif lama. pengiriman Mengingat PT EA perlu untuk melakukan upaya pat dan tepat untuk mengatasi hambatan pemasaran tersebut maka dilakukan tindakan interen dengan menganalisis wiraniaga yang selama ini dilakukan PT EA. yang cemanejemen Analisis terhadap manajemen wiraniaga ini dilakukan mengingat bahwa sejak semula PT EA telah menetapkan personal selling pemasaran utama untuk mesin jahit industrial Pfaff. Berdasarkan analisis terhadap manajemen wiraniaga tersebut dapat disimpulkan bahwa PT EA menghadapi dua buah lah yang utama, yaitu dalam hal ketrampilan kewiraniagaan dan dalam hal pemberian motivasi yang tepat agar wiraniaga terdorong untuk mencapai prestasi tinggi dalam memasarkan sebagai strategi masamesin jahit industrial Pfaff. Pembahasan terhadap kedua permasalahan tersebut, yang dilakukan berdasarkan teori-teori mengenai kewiraniagaan menunjukkan bahwa PT EA perlu membuat ketentuan rekrutmen dan seleksi yang lebih baik, perlu membuat program pelatihan bagi seluruh wiraniaga Pfaff, perlu mengubah dasar perhitungan dan memperlancar pembayaran komisi wiraniaga, serta perlu mempertimbangkan pemberian bentuk-bentuk motivasi non finansial tertentu untuk mendorong timbulnya semangat berprestasi dan rasa memiliki dalam diri wiraniaga pfaff."
Lengkap +
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djafederalmen Poerba
"ABSTRAK
Pokok Permasalahan Untuk mempertahankan hidup, manusia itu membutuhkan saling berhubungan antara sesama manusia, maupun kebu tuhan akan benda, khususnya yang bernilai ekonomis. Dalam tindakan untuk mendapatkan kebutuhan itu, manusia mempunyai patokan, norma, ataupun hukum yang mengaturnya. Seperti di Indonesia dikenal Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mengatur antara lain tentang Perikatan. Hukum Perikatan itu mengandung suatu Azas Kebebasan berkontrak, dimana berarti dimungkinkan adanya suatu Perikatan yang dibuat para pihak, sehingga mempunyai kekuatan sebagai Undang-undang bagi para pembuatnya, asal saja tidak bertentangan dengan hukum, kesopanan maupun kesusilaan. Namun akibat perkembangan tehnologi serta kebudayaan maka terkadang undang-undang itu seakan-akan tidak dapat mengikuti perkembangannya. Demikian kiranya mengenai sewa-beli yang lahir dari praktek kebiasaan, dimana lembaga ini belum diatur didalam suatu peraturan tertulis tertentu. Methode Penelitian Untiik mendapatkan data-data, maka dipakai methode Library Research, maupun dari buku-buku yang penulis miliki sendiri, serta pengamatan langsung kepada para pihak yang terlibat langsung dalam sewa-beli, khususnya sewa-beli mesin jahit merek Singer. Hasil penelitian didalam kenyataannya lembaga sewa-beli ini sudah tumbuh dan berkembang pesat, seperti yang dilakukan oleh P.T. Singer. Industries Indonesia LTD, untuk memasarkan hasil produksinya. Dalam hubungan sewa-beli diatas, maka hak-hak dan kewajiban para pihak sudah ditentukan semula oleh penjual didalam suatu Surat Perjanjian tertulis, sehingga ada kemungkinan pihak yang kuat dapat menekan pihak yang lemah. Beralihnya hak-milik dalam sewa-beli ini ialah pada saat pembayaran terakhir dilunasi oleh pembeli, sebeliam hal itu dilakukan maka pembeli/penyicil dapat dianggap sebagai penyewa dari segi hukumnya. Kesimpulan dan Saran Lembaga sewa-beli ini, tidak diatur dalam suatu peraturan tertulis tertentu, sehingga untuk lebih mencapai kepastian hukum perlu kiranya pembuatan pehulisannya atau minimum pengawasan pelaksanaan sewa-beli ini oleh Instansi yang berwajib. Lembaga sewa-beli ini, sangat mempunyai hubungan yang erat dengan perjanjian jual-beli dan perjanjian sewa-menyewa, dan juga merupakan perjanjian yang bertimbal balik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murselim D. Laksana
"ABSTRAK
Perjanjian jual beli dengan pembayaran secara angsuran (cicilan) sebenarnya timbul karena kebutuhan praktek, dimana pihak pembeli dihadapkan kepada ketidaksanggupannya untuk membayar harga barang yang dibeli secara tunai penuh. Namun perjanjian ini dimungkinkan oleh KUH Perdata dengan adanya 'Asas Kebebasan Berkontrak'.
Kehadiran perjanjian jual beli secara angsuran (cicilan) ini memang sangat menolong masyarakat konsumen yang ekonominya lemah, dimana dengan cara ini masyarakat konsumen tersebut dapat membeli barang-barang secara mengangsur sehingga ini berarti bahwa perjanjian demikian merupakan sarana yang tepat didalam mengikut sertakan masyarakat konsumen yang ekonominya lemah untuk menimati hasil pembangunan yang bertujuan mewujud kan masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spirituil.
Di dalam perjanjian ini ada hal-hal yang cukup memberatkan konsumen ekonomi lemah seperti sanksi-sanksi yang cukup berat terhadap pembeli (konsumen) yang tidak dapat membayar uang angsuran yang telah dibayar oleh pembeli (konsumen) yang tidak dapat membayar uang angsuran tepat pada waktunya, dimana uang muka dan uang angsuran yang telah dibayar oleh pembeli menjadi hapus bahkan harga pembelian yang semata-mata ditentukan oleh penjual cukup tinggi, yang justru bukannya menolong masyarakat konsumen ekonomi lemah bahkan akan merugikan.
Jelaslah di sini bahwa perjanjian Jual beli secara angsuran disatu pihak menguntungkan pihak konsumen yaitu kesempatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan pembayaran secara angsuran, tetapi dilain pihak ada hal-hal yang tidak disadari konsumen ekonomi lemah, kerugian-kerugian yang akan ditanggung baginya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Putra Jaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eli Mas`idah
"ABSTRAK
Dalam dekade 1990 an manajemen pemasaran dikenal sebagai era micromarketing atau super segmental. Hal ini disebabkan karena masyarakatnya yang heterogen. Tentunya kondisi demikian mendorong lajunya needs atau wants konsumen yang komplek. Sehingga perlu penataan manajemen pamasaran yang sesuai dengan kondisi yang ada.
Disisi lain, perlunya menyadari bahwa suatu perusahaan memiliki keterbatasan baik material, sumber daya manusia ataupun waktu / energi dalam memenuhi needs & wants tersebut. Sehingga konsep membagi pasar menjadi sub-sub pasar atau pasar target akan menjadi sangat relevan untuk memenuhi needs atau wants konsumen yang semakin heterogen. Agar lebih efektif maupun efisien maka perlu mengetahui segmen yang potensial sehingga diperlukan suatu riset manajemen pemasaran tentang "Penetapan segmentasi yang potensial sebagai faktor strategi pemasaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran".
Langkah riset ini adalah merumuskan permasalahan dengan menetapkan tujuan yang hendak diambil. Selanjutnya melakukan riset lapangan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang diperlukan. Data-data yang dihasilkan diolah menggunakan tool Analisa Conjoint dan Regresi. Hasil pengolahan data tersebut dianalisa untuk mendapatkan hasil akhir. Hasil akhir inilah yang digunakan sebagai strategi dalam melakukan pemasaran .
Berdasarkan dari hasil analisa baik dari grafik maupun hasil tes signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap nilai penjualan maka segmen konsumen pasar yang potensial adalah segmen dengan tingkat ekonomi menengah.
Sedang segmen dari segi needs atau wants konsumen dapat terbagi dalam sembilan segmen, dimana segmen .produk yang potensial adalah konsumen yang paling sutra memakai batik dari jenis bahan dari sutera dengan tingkat kenyamanan dingin dan dengan harga murah. Namun secara keseluruhan tingkat kenyamanan adalah faktor terpenting dalam pemilihan batik.
Jadi faktor strategi pemasaran yang efektif dan efisien adalah dengan menetapkan segmen konsumen pasar dengan kelas ekonomi menengah yang memiliki needs & wants batik dengan kombinasi atribut dari jenis bahan terbuat dari sutera, dipakai dingin dan harganya murah. Secara keseluruhan tingkat kenyamanan adalah merupakan faktor terpenting dalam pemilihan batik. Segmen inilah yang semestinya dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan program pemasaran."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Widiati
"ABSTRAK
Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam menanggapi
keluhan tentang kecenderungan penurunan produksi dan peningkatan jam lembur
di PT. Papyrus, sebuah industri kertas berbahan baku kertas bekas.
Dua faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian produksi adalah faktor
teknis seperti mesin dan bahan baku, serta faktor non teknis yaitu manusia sebagai
penggerak mesin produksi. Dalam tugas akhir ini, penulis mengkhususkan kepada
faktor manusia yang diasumsikan mengalami penurunan motivasi dan pada
akhirnya menurunkan tingkat produksi.
Beberapa penyebab utama yang berkaitan dengan penurunan motivasi
tersebut diketahui dari hasil konseling yang diadakan oleh HRD kepada para
karyawan. Menempati urutan utama adalah keluhan tentang ketidakseimbangan
imbalan yang diterima dengan kerja mereka. Sebab Iainnya berhubungan dengan
penilaian kinerja dan komunikasi kepada atasan dan rekan kerja.
Beberapa alternatif solusi yang dapat dilakukan perusahaan adalah
memberikan training motivasi, perbaikan fasilitas kesejahteraan karyawan dan
terakhir adalah program gainsharing.
Berdasarkan situasi dan kondisi perusahaan serta mempertimbangkan
masalah waktu, biaya dan efektivitas hasil, maka penulis merekomendasikan
pelaksanaan program gainsharing sebagai insentif yang didapatkan karyawan
operasional jika mereka berhasil mencapai standar kerja yang telah disepakati
bersama.
Untuk menunjang keberhasilan program gainsharing ini, penulis juga
memberikan saran tentang pelaksanaan program pendampingan di mana hal ini
dapat membantu perusahaan dalam melaksanakan program gainsharing."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deviyantoro
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu model manajemen pemasaran, hasil inovasi berupa cara pengelolaan pemasaran bersama produk unggulan desa berbasis internet. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kebuntuan pemasaran produk desa yang kurang luas dan sering terjebak oleh sistim makelar pemasaran. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). Dan berdasarkan hasil pengamatan serta analisis data penelitian menunjukkan bahwa pengujian hipotesis atas penerapan model yang dilakukan secara terbatas hanya pada 2 kecamatan dihasilkan nilai thitung sebesar 22.130, yang selanjutnya nilai tersebut dibandingkan dengan nilai t tabelnya dengan dk = n1 + n2 3 +4 = 7 - 2 = 5. dengan derajat kebebasan (dk) = 5 dan taraf kesalahan sebesar 5%, maka sesuai dengan kriteria uji yang telah ditentukan hasil hipotesis komparatif atas model pemasaran online ini adalah t hitung lebih besar dari t tabel (-22.130 < -2.-21) sehingga maknanya adalah terdapat perbedaan secara signifikan efektifitas kinerja penjualan produk
masyarakat desa di kecamatan Waringin Kurung dan Kecamatan Keramatwatu sebelum dan setelah penerapan model Pemasaran bersama berbasis Internet."
Lengkap +
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2017
330 JOMUT 13:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Patar
"Industri perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kebijakan pemerintah dibidang perbankan yang terkenal dengan pakto 88, merupakan deregulasi dibidang perbankan yang telah memberi kesempatan lahirnya bank baru sementara bank yang telah berdiri, secara ekspansif memperluas kantor cabangnya. Hal ini menimbulkan situasi kompetitif tinggi yang terjadi diantara bank dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
Tulisan ini menganalisis strategi pemasaran produk tabungan bank oleh PT. Bank Rahastama, yang merupakan salah satu Bank Swasta Nasional Non Devisa. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, Bank Rahastama menghadapi berbagai masalah pemasaran diantaranya persaingan yang semakin kompetitif karena banyaknya peserta yang ikut didalam arus persaingan.
PT. Bank Rahastama mulai beroperasi pada tanggal 28 Januari 1994, lahir didalam era pasca booming dunia perbankan. Pada saat itu terjadi lonjakan kuantitas bank dari 111 bank pada tahun 1988 menjadi 220 bank pada akhir tahun 1994. Keseluruhan bank tersebut, sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 7/1992 melakukan aktivitas usaha perbankan dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Banyak bank yang bangkrut karena melakukan strategi yang tidak tepat dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Pada usia yang relatif muda Bank Rahastama menunjukkan prestasinya dengan berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar lebih dari 33,3 milyar sampai akhir tahun 1995. Namun demikian strategi pemasaran tabungan sebagai salah satu sumber dananya, harus terus ditingkatkan untuk menghadapi pesaing di industri yang sama dengan produk yang sama pula.
Tulisan ini menguraikan strategi pemasaran tabungan yang sesuai dengan posisi perusahaan dalam situasi persaingannya. Untuk mengetahui posisi persaingannya digunakan pendekatan daur hidup produk dan analisis portofolio perusahaan.
Dalam menganalisis SWOT, digunakan perhitungan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dari hasil analisis strategi pemasaran dapat diketahui pilihan strategi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan posisi perusahaan diharapkan dapat mempertahankan produk tabungannya di pasaran, dan meningkatkannya secara bertahap. Kemungkinan untuk memperluas pasar dengan cara yang sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
Disarankan perusahaan melakukan:
· Mempertahankan pasar
· Meningkatkan modal
· Melakukan program promosi yang maksimal
· Memperluas saluran pemasaran"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>