Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhilah Muslim
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kegagalan struktur jembatan selama tahap konstruksi, terutama akibat gempa. Jembatan kabel Suramadu yang memiliki bentang utama 818 meter dengan 89 tahap konstruksi, dipengaruhi oleh tiga rekaman gempa berbeda, yaitu gempa Banyuwangi Maret 2011, gempa jember Februari 2011, dan gempa Nusadua September 2009. Analisis riwayat waktu dilakukan agar diperoleh respon struktur dari detik ke detik selama gempa berlansung. Analisis displacement, tegangan pada gelagar, gaya kabel, dan pengaruh rasio redaman struktur, dilakukan pada setiap tahapan konstruksi dan dievaluasi sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon gempa pada struktur jembatan atas tidak hanya bergantung pada karakteristik dari rekaman gempa yaitu durasi, kandungan frekuensi, percepatan tanah maksimum (PGA), akan tetapi juga bergantung pada karakteristik struktur yaitu massa, kekakuan, dan redaman.

ABSTRACT
This study aims to avoid bridge structure failure during the construction stages, primarily due to earthquake. Suramadu cable-stayed bridge which has main spans 818 m with 89 stages of construction was studied to 3 different earthquakes, namely Banyuwangi earthquake March 2011, Jember earthquake February 2011, and Nusadua earthquake September 2009. Time history analysis was carried out in order to obtain responses of the structure anytime during the earthquake occurred. Analysis of displacement, stress on the girder, cable forces, and also influence of structural damping ratio, was performed at each stage of construction and was evaluated in accordance with the existing requirements and appropriate regulations.
The results showed that the seismic responses of upper bridge structures depends not only on the characteristics of earthquake records, namely duration, frequency content, and maximum ground acceleration (PGA), but also on the structural characteristics, namely mass, stiffness, and damping."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42114
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Sukanta
"Efek gempabumi di permukaan tanah sangat dipengaruhi oleh jenis tanah yang dilalui oleh spektrum gempabumi. Wilayah Jakarta dan sekitarnya mempunyai jenis tanah yang sangar bervariasi. Ada 2 (dua) lokasi yang digunakan sebagai lokasi penelitian, yakni Kompleks UI Depok dan Kompleks BI Jakarta Komplek UI Depok mempunyai jenis tanah yang Iebih keras dibandingkan dengan tanah yang ada di Kompleks BI Jakarta.
Simulasi Monte - Carlo pada program aplikasi SHAKE2000 digunakan untuk membantu mengolah dan menganalisa response spektrum dan percepatan puncak muka tanah (PGA) pada Iokasi penelitian. Ada 2 (dua) sumber gempabumi dengan frequensi content berbeda yang digunakan sebagai input motion, yakni gempabumi Elcentro dan gempabumi Mexico.
Hasil pengolahan dengan SHAKE2000 menunjuklcan nilai response spektrum dan percepatan puncak muka tanah yang lebih besar diperoleh pada Iokasi dengan jenis tanah yang lebih lunak. Efek gempabumi Elcentro pada Komplek UI Depok menghasilkan nilai PGA rata - rata sebesar 0,41 g dan nilai response spektrum sebesar 1,3 g. Untuk Kompleks BI Jakarta mempunyai nilai PGA rata-rata sebesar 0,42 dan nilai response spektrumnya 1,3 g. Efek gempabumi Mexico pada Kompleks UI Depok menghasilkan nilaf PGA rata - rata sebesar 0,33 dan nilai response spektrum sebesar 1,3 g. Untuk Kompleks BI Jakarta mempunyai nilai PGA rata - rata sebesar 0,32 dengan nilai response spektrumnya sebesar 1,2 g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Evelina Sefriyanty
"Studi ini meneliti tentang bangunan X bertingkat banyak di Jakarta yang dibangun di atas bangunan cagar budaya. Struktur yang terdiri dari struktur rangka baja dan sistem prategang digunakan sebagai balok transfer untuk memindahkan dan meneruskan beban-beban dari lantai-lantai atas ke kolom-kolom pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan gaya geser, perpindahan, gaya dalam, dan kebutuhan penulangan seiring dengan bertambahnya jumlah lantai. Selanjutnya, dalam variasi jumlah strand pada kabel prategang, karakteristik dinamik dan kebutuhan tulangan yang terjadi relatif sama, namun perpindahan vertikal yang terjadi semakin kecil dengan bertambahnya jumlah strand yang digunakan. Profil baja yang digunakan semakin kecil dengan meningkatnya jumlah strand yang digunakan pada sistem prategang luar.

This study examines the multi-storey X-builing located in Jakarta, built above heritage building. Structure consisting of steel truss and external prestressing system is used as transfer beam to transfer and allocate loads from upper floors to supoorting columns.
This study shows an increase in shear force, displacement, internal forces, and the need for reinforcement as the number of floors increase. Furthermore, variation in the number of strands in prestressed cables gives relatively similar dynamic characteristic and reinforcement need, although vertical displacement that occurs gets smaller with increasing number of strands used. Steel profiles used are increasingly smaller as the number of strands used in external prestressing system increase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Heryudiasari
"Jembatan bentang panjang mempunyai perilaku kompleks apabila terkena gempa khususnya pada saat konstruksi sedang dilaksanakan. Pada penelitian ini, Jembatan Kabel Suramadu dipilih untuk menyajikan perilaku jembatan cable-stayed pada setiap tahapan konstruksi yang berjumlah 89 tahapan. Jembatan ditinjau pada 10 tahapan kritis yaitu tahapan ke-4, 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 74, dan 89 (lengkap).Rekaman gempa terletak pada sepasang gempa arah memanjang struktur jembatan akan dikenai gempa timur - barat (gempa transversal) dan arah melintang struktur jembatan akan dikenai gempa utara - selatan (arah longitudinal) secara terpisah di sekitar Selat Madura yaitu Gempa Banyuwangi (23 Maret 2011), Gempa Jember (14 Februari 2011), dan Gempa Nusadua (18 Maret 2009). Analisis riwayat waktu dan respon spektrum menggunakan perbedaan ketiga elemen pada kabel yaitu elemen truss tension-only, cable linier (equivalent truss element), dan cable nonlinier (catenary cable element). Peninjauan nodal terletak pada pertemuan kabel-menara dan pertemuan kabel-gelagar sedangkan, peninjauan elemen terletak pada kiri dan kanan menara. Hasil penelitian menghasilkan kandungan frekuensi jembatan, periode alami struktur, respon perpindahan, gaya dalam aksial kabel, gaya dalam momen dan geser arah Z pada gelagar, dan tegangan normal kabel.

Long-span bridge has a complex behavior when exposed to the earthquake, especially when the construction is being carried out. In this study, Suramadu Cable Bridge chosen to present the behavior of cable-stayed bridge at each stage of construction totaling 89 stages. Bridges are reviewed at ten critical stages. These stages are 4th, 9th, 18th, 27th, 36th, 45th, 54th, 63rd, 74th, and 89th stage (final stage). Recorded earthquake the located on longitudinal direction of the bridge structure will be east - west earthquake (transverse earthquake) and the transverse direction of the bridge structure will be given north - south (longitudinal direction) earthquake separately around the Madura Strait those are Banyuwangi earthquake (March 23, 2011), Jember earthquake (February 14, 2011), and Nusadua earthquake (March 18, 2009). Time history and response spectrum analysis is done by using three different elements on the cable. Those are tension-only truss elements, linear cable (equivalent truss element), and the nonlinear cable (catenary cable element). The review of nodal located in joint tower-cable and joint cable-girder while the review of the element located on the left side and right side of the tower. The results of the study resulted in the bridge's frequency content, the natural period of the structure, the displacement response, axial force in the cable, moment and shear force in the Z direction on the girder, and the normal cable stress.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
"Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dengan analisis pushover. Tujuan penggunaan sistem ganda adalah untuk menghasilkan desain yang efisien dan efektif dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Untuk memperoleh sistem ganda yang sesuai dengan peraturan gempa Indonesia, diterapkan tiga metode desain, yaitu : struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser, struktur portal dengan properti dinding geser yang dimodifikasi, dan struktur portal-dinding geser berinteraksi dengan pembesaran gaya geser tingkat berdasarkan faktor skala dari gaya geser dasar portal.
Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak yang dirancang sebagai sistem ganda dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM). Simulasi numerik dengan analisis pushover menunjukkan bahwa pendekatan struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser menghasilkan kinerja struktur yang paling baik dan yang paling mendekati dengan asumsi desain dibandingkan dengan 2 metode lainnya.

This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load using pushover analysis. The purpose of using dual system structure is to produce an efficient and effective design in the planning of earthquake resistant buildings. In determining dual system structure based on Indonesia Building Code, some methods of design such as frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall, frame structure with modification set modifiers of shear wall, and interaction of shear wall - frame structure with enlargement of story shears based on scale factor of base shear.
In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was designed as dual system with reduction factor R = 6,5 (IMRF). Numerical simulations using pushover analysis show that frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall approach results the best performance and the most closely with the design assumptions compared with other methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nugraha Hafiiz
"Sistem struktur Special Moment Resisting Frame (SMRF) beton bertulang umum diterapkan karena komponennya lebih sederhana dan memiliki kapasitas disipasi energi gempa yang cukup besar melalui mekanisme pembentukan sendi plastis. Namun, karena beban lateral (beban angin dan beban gempa) ditahan dengan mengandalkan kekuatan dan kekakuan portal utama, dibutuhkan dimensi struktur yang besar sehingga kurang ekonomis. Untuk meningkatkan kekakuan lateral struktur dan memperkecil dimensi portal utama struktur, SMRF kemudian dilengkapi pengaku berupa bresing konsentris. Namun, bresing pada Concentric Braced Frame (CBF) hanya mampu mencapai kondisi plastis pada pembebanan tank dan akan mengalami kegagalan tekuk pada pembebanan tekan. Kegagalan ini menyebabkan buruknya disipasi energi gempa dan menjadi pemicu keruntuhan struktur karena menurunnya kekakuan struktur secara tiba-tiba. Buckling-Restrained Braces (BRB) yang terdiri atas baja inti yang diselimuti casing baja berisi beton mampu mencapai kondisi plastis baik akibat tarik maupun tekan. Hal ini memungkinkan struktur memiliki kapasitas disipasi energi gempa yang besar. Terpisahnya bresing -tempat terbentuknya sendi plastis- dari struktur utama memberikan fleksibilitas dalam perbaikan akibat gempa sedang/besar. Selain itu, BRB juga dapat ditambahkan pada gedung existing untuk meningkatkan kinerjanya (retrofit) terhadap beban gempa.
Studi ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas penggunaan BRB pada struktur gedung beton bertulang dengan cara membandingkan kinerja SMRF dan BRBF yang didesain sesuai ketentuan perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung di Jakarta. Struktur yang dianalisis adalah struktur portal geser dua dimensi ekivalen dengan variasi 5,10, dan 20 tingkat. Berdasarkan hasil studi, penggunaan elemen BRB dapat dinilai efektif dalam mereduksi massa struktur, mereduksi periods alami fundamental, serta mereduksi simpangan puncak dan drift antartingkat. BRB juga efektif dalam meningkatkan ketahanan struktur terhadap gempa besar yang melampaui kekuatan gempa rencana. Namun demikian, elemen BRB kurang efektif dalam menyediakan kapasitas disipasi energi gempa yang besar akibat beban gempa rencana. Elemen ini belum dapat berperilaku plastis seperti yang diharapkan sehingga pada kondisi ini disipasi energi gempa justru lebih dominan dihasilkan oleh redaman modal. Elemen BRB baru dapat dinilai efektif dalam mendisipasi energi gempa pada kondisi gempa besar.

Reinforced concrete Special Moment Resisting Frame (SMRF) is commonly used because the components are simpler and it can provide big capacity of seismic energy dissipation trough plastic hinge formation. However, because the lateral loads are supported by relying on primary frame's strength and stiffness, large dimension of structure is required and it makes the structure less economical. In order to increase lateral stiffness and to reduce dimension of the primary frame, SMRF then equipped with concentric braces. But, the conventional concentric brace is only capable to achieve plastic 'condition in tension loading and it will be buckled in compression loading. This failure causes poor seismic energy dissipation and trigger structure collapse caused by sudden stiffness degradation. Buckling-Restrained Brace (BRB) which consists of steel core covered by concrete-filled steel tube is able to achieve plastic condition either in tension or in compression loading. This enables structure to have bigger capacity of seismic energy dissipation. BRB -where plastic hinge is formed- is separated from the primary structural frame, there for it gives more flexibility in repairs due to severe earthquake. Beside that, this element also can be applied in existing structure in order to gain better seismic performances.
This study evaluated the effectiveness of BRB in reinforced concrete building structure by comparing seismic performances of SMRF and BRBF which were seismically designed in Jakarta. The structures analyzed were two dimensional shear frames with 5,10, and 20 stories. Based on the results, BRB application is effective in reducing structure mass, reducing fundamental natural period, and reducing roof displacement and interstory drift. BRB is also effective in increasing structure's endurance concerning earthquake exceed seismic design. Nevertheless, BRB element is less effective in providing a great portion of seismic energy dissipation caused by designed earthquake. This element has not been able yet to have plastic behavior as expected, so in this condition modal damping precisely provides dominant seismic energy dissipation. BRB element is just able to provide greater portion of seismic energy dissipation in severe earthquake.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinrizky Arintia
"Indonesia merupakan negara dengan tingkat bencana gema bumi yang tinggi. Banyak kerugian yang terjadi akibat gempa bumi, seperti kerugian materi dan korban jiwa. Terdapat beberapa metode untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Pada penelitian ini dikaji tentang respon struktur dengan menggunakan base isolation. Untuk mengetahui respon struktur suatu bangunan digunakan persamaan diferensial dari persamaan gerak. Program yang digunakan adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman Julia. Perbandingan hasil dari bangunan yang diberi base isolation menunjukan bahwa frekuensi dan kecepatan yang dialami struktur berkurang dibandingkan yang tidak dipasang base isolation. Perubahan tersebut dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi yang terjadi.

Indonesia is a country with a high level of earthquake disaster. Many losses occur due to earthquakes, such as material losses and fatalities. There are several methods to reduce the impact of damage caused by earthquakes. In this study, the structure response is based on base isolation. To find out the structural response of a building, a differential equation of motion equation is used. The program used is by using Julias programming language. Comparison of results from buildings given base isolation shows that the frequency and speed experienced by the structure is reduced compared to those without base isolation. These changes can reduce the impact caused by the earthquake that occurred."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Khairil Sube
"Sejak dimulainya peradaban diatas muka bumi ini manusia sebagai mahluk yang dikaruniai akal dan pikiran terus-menerus berusaha menemukan cara-cara baru untuk bertahan hidup, berusaha menciptakan cara-cara baru yang dapat mempermudah kehidupan mereka dan berusaha menjawab segala macam tantangan alam, baik itu berupa cuaca, keadaan tanah, maupun bencana alam yang kerap menimpa mereka. Untuk melindungi tubuhnya dari panas dan dingin manusia membuat pakaian, untuk menghindari derasnya hujan dan teriknya matahari manusia membuat naungan. Untuk menyuburkan tanaman manusia membuat pupuk, saat hama menyerang tanaman manusia mulai menciptakan obat-obatan anti hama.
Sebagai mahluk yang selalu belajar dari pengalaman yang pernah dialaminya manusia juga menemukan cara-cara untuk menghadapi bencana alam yang terjadi. Ketika banjir mengancam manusia membuat bendungan untuk mencegah banjir melanda lingkungan mereka. Ketika angin topan menyerang manusia berlindung didalam bunker-bunker yang telah mereka buat. Didaerah-daerah yang rawan gempa manusia membuat bangunan-bangunan yang dapat mengurangi risiko yang diakibatkan oleh gempa tersebut. Memang tidak ada cara yang sempurna di dunia ini dalam menghadapi tantangan alam, yang terbaik yang dapat dilakukan adalah mengurangi risiko dari tantangan tersebut semaksimal mungkin dan mencoba mencari cara yang lebih baik lagi, terus dan terus.
Bicara mengenai bencana alam, gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang belakangan ini cukup populer dibicarakan dimedia massa, selain karena kasusnya yang cukup banyak terjadi dan menelan korban dan kerugian yang cukup banyak baik oleh bencana gempa itu sendiri maupun oleh bencana susulan yang terjadi sesudahnya, dan memang jika berbicara tentang gempa maka tidak akan pernah ada habisnya, mulai dari teknologi-teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi kerugian akibat gempa sampai tentang sejarah bencana gempa bumi yang pernah terjadi di dunia dan membawa dampak yang cukup besar pada masa selanjutnya. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynell
"Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat menghasilkan bencana besar dan menyebabkan timbulnya kerugian jiwa dan material. Penanganan terhadap bahaya gempa bumi dapat dilakukan apabila dapat diketahui daerah-daerah yang memilki kerentanan terhadap bencana gempa bumi. Identifikasi terhadap daerah yang memiliki kerentanan terhadap bencana gempa bumi, dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan bencana gempa, dimana pada perhitungan, ditentukan variabel yang menyatakan bahaya dan elemen yang terancam akibat dari bahaya tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini, akan dibuat suatu peta Jakarta yang dapat menyatakan daerah-daerah yang rentan terhadap bencana gempa bumi. Pada penelitian ini, variabel bahaya yang digunakan adalah Ground Peak Acceleration (PGA) dan variabel elemen yang terancam akibat bahaya gempa adalah kepadatan penduduk. Peta risiko dibuat dengan melakukan kombinasi antara peta mikrozonasi yang menyatakan PGA dengan peta kepadatan penduduk yang menyatakan jumlah penduduk dalam satu wilayah. Analisa peta dilakukan untuk memastikan peta risiko dapat menyatakan keadaan yang sebenarnya. Diharapkan dengan peta risiko ini, dapat dibuat suatu penanganan terhadap bencana gempa bumi (pre-disaster dan post-disaster) yang dapat secara nyata mengurangi kerugian akibat dari bencana gempa bumi.

Earthquake is a disaster that can bring very dangerous hazards which makes material and life loss, therefore some prediction where bout places that maybe dangerous for earthquake is necessary. Some places could bring more hazard than others, even if they had an earthquake right in the bottom of that place. Identification for places that could bring dangerous hazard from earthquake can be done, some prediction for that matter can be done, using some variables, which contain source of the earthquake and things that become danger because of the earthquake. According to that matter, from this paper, can be made a map of Jakarta that identifies places, which bring dangerous hazard because of earthquake. On this paper, Ground Peak Acceleration used to determine the earthquake and Jakarta?s population as the thing that become danger because of the earthquake. Map of Risks, made by combining ?peta mikrozonasi? for the PGA and ?peta kepadatan penduduk? for the population of Jakarta. Analyze must be done, to determine the accuracy of this research, and can reflect the actual condition on Jakarta. Hopefully, using this ?peta risiko?, can be made scenario of act, to reduce the loss that caused by earthquake."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Amir
"Pelaksanaan pembangunan gedung-gedung bertingkat banyak merupakan salah satu altematif di dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan ruang untuk hunian maupun untuk layanan kegiatan bisnis. Hal ini berkaitan erat dengan keterbatasan lahan yang ada dan sejalan dengan kemajuan teknologi di bidang bahan konstruksi dan rekayasa struktur bangunan.
Di dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat banyak ini, perlu perlu diperhatikan besamya simpangan pada bangunan tinggi akibat gaya-gaya lateral yang belcerja. Simpangan yang terjadi dapat menyebahkan efek P-Delta yang dapat menimbulkan lcetidakstabilan pada struktur bangunan yang telah direncanakan.
Efek P-Delta adalah pembesaran pengaruh gaya al-zsial (P) yang belcerja clalam kolom-kolom akibat membesarnya eksentrisitas gaya-gaya aksial tersebut karena adanya simpangan sejauh delta pada struktun Pembesaran pengaruh ini berupa pertambahan momen pada ujung kolom.
Peraturan gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) 1987 memberikan batasan simpangan antar tingkat dan perbandingan antara simpangan antar tingkat dengan ketinggian tingkat yang maksimum dengan maksud untuk membatasi pertambahan momen tersebut.
Di dalam penulisan Skripsi ini akan dianalisa persentase pertambahan mornen dan pertambahan simpangan antar tingkat akibat efek P-Delta karena pengaruh pembebanan gaya lateral gempa yang terjadi pada enam buah model stmlctur portal bertingkat banyak dengan batasan simpangan maksimum yang diber1kan_ Perhitungan yang digunakan adalah analisa dua dimensi dengan metode iterasi dengan menggunakan alat bantu komputer dan perangkat lunak program SAP90 versi 5.4.
Dari hasil perhitungan ini kita dapat melihat apakah pembatasan simpangan lateral ini berpengaruh pada pendimensian kolom dan dapat disimpulkan apakah efek P-delta harus diperhitungkan di dalam perencanaan struktur gedung beningkat banyak mengacu pada hasil yang didapat dari empat buah model tersebut sebagai masukan untuk penyempurnaan peraturan gempa yang berlaku."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>