Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Admulya`s
"Tujuan protokol HART adalah untuk membuat instrumentasi dapat berkomunikasi secara digital satu dengan yang lainnya dengan menggunakan kabel yang sama yang digunakan untuk mengirim sinyal analog 4-20 mA. Protokol HART menggunakan teknik modulasi FSK. Sinyal digital terdiri dari dua frekuensi yaitu 1200 dan 2200 Hz yang merepresentasikan bit 1 dan 0. Pada Monitoring Suhu Berbasis Protokol HART di skripsi ini, tegangan supply dan panjang kabel dapat mempengaruhi akurasi pembacaan suhu. Minimum akurasi rata-rata pengukuran mencapai 96,62% untuk field device address 0 dan 95,84% untuk address 1.

The purpose of the HART protocol was to create a way for instruments to digitally communicate with one another over the same wire used to convey a 4-20 mA analog signal. The HART protocol uses the FSK modulation technique. The digital signal is made up of two frequencies 1,200 Hz and 2,200 Hz representing bits 1 and 0. On the Temperature Monitoring Based on HART Protocol in this undergraduate thesis, voltage supply and cable length can be influence measurement accuracy of temperature. The Minimum average accuracy has reached 96,62% for field device address 0 and 95,84% for address 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42120
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Gunawan
"Jaringan yang berbasis SDN, Software Defined Network kedepan secara perlahan akan menjadi alternatif sistem jaringan yang digunakan saat ini. Salah satu kelebihan utamanya adalah dalam satu box dapat diprogram untuk memiliki fitur apapun yang diinginkan, misalnya untuk dapat menjadi router, switch, access point, firewall dll. Pada penelitian ini akan dilakukan implementasi fitur firewall karena pada switch biasa seperti sekarang hal tersebut tidak dapat dilakukan, namun dengan SDN, maka hal tersebut dapat diterapkan. Yakni dengan memasukkan suatu instruksi kedalam openFlow switch untuk mendeteksi serangan DDoS sekaligus melakukan penanganan terhadap serangan tersebut.
Pengujian dilakukan dengan tool perangkat lunak network simulator mininet, floodlight controller dan SFlow. Setelah dilakukan pengujian, dapat dibuktikan bahwa suatu switch dapat juga berfungsi sebagai firewall untuk mengatasi serangan yang muncul pada jaringan. Berdasarkan pengujian tersebut telah dibandingkan kinerja sebuah jaringan SDN pada saat kondisi normal dan pada saat kondisi serangan berdasarkan pengukuran throughput dan latency. kemudian selanjutnya ketika fitur firewall diaktifkan untuk mengatasi serangan tersebut.
Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa serangan DDoS menyebabkan delay paket semakin tinggi dan throughputnya menjadi semakin rendah. penambahan delay nya dari rata2 1,6 s naik menjadi 7,1 s dan penurunan nilai throughput dari rata-rata 66,5 Mbps turun menjadi 16,1 Mbps. Pada Penelitian ini telah dilakukan simulasi serangan secara bersama-sama dilakukan oleh banyak host menuju pada 1 server target dengan berbagai macam jenis serangan seperti udp, icmp dan tcp.

Network based on SDN, Software Defined Network in the future will be alternate network system which is already used from now. One of the main advantages is in one box we can create program to make any feature what we want, such as router, switch, access point, firewall, etc. In this research will be implementation some firewall feature because in normally switch like today that thing couldn`t be done. But with SDN, that thing could be implemented. We can insert some instruction into openFlow switch to detection DDoS attack and how to prevent it.
The test will use software network to test DDoS with Mininet, Floodlight Controller and SFlow. After the research, we can proof that a switch could be function as a firewall to prevent attack our network. Based on research we already compare performance a network based SDN in normal condition and condition when our network attacked based on throughput and latency. Then when we activated firewall feature to prevent that attack.
From the research we can get information that DDoS attack cause delay packet much higher and throughput will be more slower. The average of delay increased from 1,6s to 7,1s. And the throughput decrease from 66,5 Mbps into 16,1 Mbps. In this research we have done attack simulation with many host to one specified server in one time with different method and protocol such as udp, icmp, and tcp.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurharyanto
"Dalam skripsi ini dibuat sebuah perangkat Iunak yang mengintegrasikan fungsi internetworking dengan menggunakan tiga buah komputer PC, yang masing-masing mewakili sistem berprotokol TCP/LP, sistem berprotokol ATM dan sistem integrasi internetworking itu Sendiri. Pada simulasi ini ditampilkan prosedur komunikasi, perpindahan data, dan metode konversi antara sistem yang berbeda.
Internetworking akan berfungsi menyiapkan tipe hubungan di antara kedua protokol dan bekerja sebagai berikut:
- Membentuk tipe hubungan connection oriented karena TCP/[P menggunakan tipe ini dan ATM dapat mendukung tipe ini.
- Mengupas (strip off) paket dari protokol asal untuk mendapatkan data asli pengguna dan membungkus data ini menjadi paket yang sesuai dengan dengan protokol tujuan.
- Menyimpan data yang diperlukan dalam buffer umuk mengatasi pcrbedaan bit-rate di antara kedua protokol. Mengubah besar paket data sesuai dengan kemampuan masing-masing jaringan.
- Memutuskan hubungan komunikasi kedua jaringan ini.
Internetworking ini berfungsi ganda sebagai tiruan host TCP/IP maupun host ATM sehingga prosedur komunikasi TCP/11° dan ATM dapat dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton
"Teknologi VSAT network sebagai altematif jalur akses komunikasi data privat telah digunakan sejak lama. Jaringan VSAT mempunyai banyak keunggulan dibandingkan jaringan akses lain seperti ; fleksibel, easy set-up dan high availability. Multiple date rate baik pada sisi outbound dan inbound menjamin fleksibilitas dengan sistem monitoring jaringan (Network Monitoring System) yang terintegrasi yang menjadi salah satu nilai tambah tersendiri [3]. Dominasi protokol TCP/IP menyebabkan TCP digunakan sebagai salah satu protocol transport yang utama. Namum implementasi TCP pada kanal satelit memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah ketidakmampuan TCP untuk memenuhi bandwidth satelit yang tersedia [6]. Salah satu solusi untuk memperbaiki sistem VSAT konvensional adalah dengan sistem VSATIP. VSATIP adalah solusi sistem akses untuk Jaringan TCP/IP penuh melalui VSAT yang sudah mendukung perbaikan kinerja TCP melalui TCP Spoofing [7]. TCP spoofing adalah mekanisme terminasi Acknowlegment secara lokal, dengan cara seperti ini pengirim TCP dapat meningkatkan utilisasi jaringan karena tidak perlu menunggu respon dari penerima TCP sehingga lebih maksimal dalam memanfaatkan bandwidth satelit yang ada. Perbandingan Penggunaan TCP spoofing dengan TCP unspoofed (konvensional) pada aplikasi FTP dalam jaringan VSATIP menunjukkan kemampuan TCP spoofed dalam mengisi kapasitas jaringan hingga 71% dari kapasitas kanal inbound dan 27% dari kapasitas kanal outbound, dibandingkan dengan TCP konvensional (unspoofed) yang hanya mampu mengisi 46% kapasitas kanal inbound dan 7% kapasitas kanal outbound yang tersedia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) merupakan standard yang sudah menjadi besar dan dipakai pada banyak jaringan komputer di seluruh dunia. Meskipun sebenarnya TCP/IP ini bukanlah standard yang baku yang ditetapkan oleh organisasi standard internasional, yaitu International Standard Organitation (ISO). Sementara itu ISO menetapkan sate standard tersendiri yang diakui sebagai standard yang bake meskipun standard ini tidak banyak digunakan. ISO memberi nama pada standard ini : Open System Interconnection (OSI). Standard yang ditetapkan oleh ISO iru sebenarnya sedilat banyak merupakan pengembangan dari standard TCP/IP. Pada Tugas Akhir ini dibahas model suatu perangkat yang digunakan untuk mengadaptasikan Transmission Control Protocol (TCP) sebagai salah satu protokoi dalam standard TCP/IP ke Transport Protocol Class 4 (7P-4), yaitu salah satu protokol dalam standard OR Perangkat itu disebut dengan adaptor."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anto Kusdianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindra Sahara
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan dunia informasi yang pesat saat ini tidak terlepas dari peranan jaringan komputer. Semakin kompleks jaringan komputer menandai tingginya kebutuhan berkomunikasi sehingga dilakukanlah sistem terdistribusi untuk mengurangi kerumitan masalah tersebut. Sistem instrumentasi terdistribusi terdapat sensor, hardware, TCP/IP protokol konverter, TCP/IP jaringan Ethernet,
Database Server, Web/ApplicationServer dan PC Client. Sebagai bagian dari penelitian yang diusulkan, Tiny InterNet Interface (TINI, TBM390:Dallas Semiconductor) telah digunakan sebagai TCP / IP stack, dan java bahasa pemrograman sebagai alat perangkat lunak. Sebuah fitur yang didukung oleh Java, yang terutama relevan dengan sistem terdistribusi adalah applet nya. Applet adalah kelas java yang dapat didownload dari server web dan dapat dijalankan dalam konteks aplikasi seperti web browser atau applet viewer. Untuk melakukan
sistem terditribusi monitoring temperatur, TINI diinstal sebagai TCP/IP stack dan dirancang untuk dapat berkomunikasi dengan OneWireDevice (OWD) melalui sebuah jaringan. Di sini kita akan membahas aspek perangkat keras dan perangkat lunak TINI dengan OWD untuk sistem ini.

ABSTRACT
The rapid development of rapid world of information today is inseparable from the role of computer networks. The more complex marks the high demand for computer networks so that was performed in a distributed system to reduce the complexity of the problem. Sensors are distributed instrumentation systems, hardware, TCP / IP protocol converters, TCP / IP Ethernet network, Database Server, Web / ApplicationServer and PC Client. As part of the proposed research, Tiny Internet Interface (Tini, TBM390: Dallas Semiconductor)
has been used as a TCP / IP stack, and the Java programming language as a tool of software. A feature supported by Java, which is particularly relevant to distributed systems is its applets. Applet is a java class that can be downloaded from the web server and can be run in the context of applications such as web browser or applet viewer it. To perform temperature monitoring system terditribusi, Tini installed as TCP / IP stack and is designed to be able to communicate with OneWireDevice (OWD) through a network. Here we will discuss aspects of the device and software Eras Tini by OWD for this system."
Universitas Indonesia, 2011
S1457
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Evianti
"ABSTRAK
Aplikasi-aplikasi yang mendukung aktivitas rea!-time grup yang interaktif
dengan kebutuhan akan komunikasi yang handal telah meluas penggunaannya.
Komunikasi Reliable Multicast adalah salah satu cara komunikasi yang
mendukung aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi-aplikasi diatas mempunyai
perbedaan kebutuhan reliability.
Scalable Reliable Multicast (SRM) adalah protokol reliable multicast
berbasis receiver-inirialed reliability yang memenuhi kebutuhan aplikasi-aplikasi
tersebut. SRM mempunyai kinerja yang optimal dan tahan (robusp terhadap
kesalahan yang umumnya terjadi, seperti paket yang hilang. SRM juga
mempunyai kelebihan yaitu menjamin penginman data dan kemampuan yang
cepat dalam mendeteksi paket yang hilang dengan mengalihkan tugas
pendeteksian paket yang hilang kepada penerima.
Kehandalannya menangani semua aplikasi multicast akan diuji dan
dibandingkan dengan mengamati perubahan kinerja loss recovery dari statistik
paket yang hilang terhadap perubahan node dan traffic SRM menggunakan
simulasi janngan ns-2. Dari hasil simulasi pada skripsi ini didapatkan prosentase
keberhasilan penerimaan paket data yang paling baik, yaitu 87% untuk jumlah
node penerima sedikit. Pengaruh perubahan trafik dengan menambahkan
gangguan trafic akan didapatkan keberhasilan penerimaan paket data terburuk,
yaitu 28% ketika letak gangguan irc/$0 delta dengan pengirim Loss recovery
akan semakin banyak terjadi ketika jumlah gangguan trafic bertambah
jumlahnya.

"
2001
S39100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Hardiyani
"Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui kinerja dan menganalisa hasil simulasi perbandingan parameter kualitas layanan dari protokol OSPFv3 dan protokol RIPng pada aplikasi FTP (File Transfer Protocol) di jaringan Mobile IPv6 menggunakan OPNET. Setiap protokol akan dibagi menjadi 2 skenario, yaitu saat kondisi Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point) dan saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point). Dengan hasil simulasi yang didapat dari kedua skenario, nilai dari parameter yang dihasilkan oleh protokol OSPFv3 dan protokol RIPng selalu menghasilkan nilai dengan selisih yang tidak berbeda jauh. Pada skenario 1, nilai yang dihasilkan pada parameter delay RIPng adalah 70% dari nilai OSPFv3, throughput RIPng adalah 41% dari nilai OSPFv3, traffic sent RIPng adalah 93% dari nilai OSPFv3, traffic received RIPng adalah 36% dari nilai OSPFv3, download response time RIPng adalah 98% dari nilai OSPFv3, dan upload response time RIPng 97% dari nilai OSPFv3. Pada skenario 2, parameter delay RIPng adalah 74% dari nilai OSPFv3, throughput RIPng adalah 71% dari nilai OSPFv3, traffic sent RIPng adalah 84% dari nilai OSPFv3, traffic received RIPng adalah 68% dari nilai OSPFv3, download response time OSPFv3 adalah 96% dari nilai RIPng, dan upload response time OSPFv3 adalah 79% dari nilai RIPng. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja protokol OSPFv3 dan protokol RIPng pada aplikasi FTP tidak memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi hasil parameter yang ditunjukkan membuktikan bahwa kinerja protokol OSPFv3 lebih baik dari protokol RIPng.

The purpose of this thesis is to determine the performance and analyze the simulation results comparison of quality of service parameters of the protocol OSPFv and RIPng protocol on the application FTP (File Transfer Protocol) in Mobile Ipv6 networks using OPNET. Each protocol will be divided into two scenarios, which are at the same Access Point condition (no displacement access point) and the different Access Point condition (moving event access point). By the simulation results obtained from the two scenarios, the value of the parameter produced by the protocol OSPFv3 and RIPng protocol always produces a value that does not differ too much. In scenario 1, the value of RIPng delay parameter is 70% of the value of OSPFv3, RIPng throughput is 41% of the value of OSPFv3, RIPng traffic sent is 93% of the value of OSPFv3, RIPng received traffic is 36% of the value of OSPFv3, download response time RIPng is 98% of the value of OSPFv3, RIPng and upload response time 97% of the value of OSPFv3. In scenario 2, RIPng delay parameter is 74% of the value of OSPFv3, RIPng throughput is 71% of the value of OSPFv3, RIPng traffic sent is 84% of the value of OSPFv3, RIPng received traffic is 68% of the value of OSPFv3, download response time is 96% OSPFv3 of the value of RIPng, OSPFv3 and upload response time is 79% of the value of RIPng. It can be concluded that the performance of the protocol OSPFv3 and RIPng protocol on FTP application does not have a significant difference, but the parameter results proved OSPFv3 shows better performance than RIPng protocol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi Budiawan
"Ad-Hoc On Demand Distance Vector (AODV) adalah protokol routing reaktif yang bergantung pada permintaan. AODV dapat mengirimkan pesan ke node lain yang tidak terhubung secara langsung dengan node pengirim. Pada AODV jika terdapat dua jalur routing maka yang dipilah adalah yang memiliki nilai sequence number tertinggi atau jalur terpendek. Pencarian rute dimulai dengan mengirimkan pesan route request (RREQ) ke node terdekat dengan node pengirim secara broadcast, node yang menerima pesan RREQ akan meneruskan pesan tersebut sampai menemukan jalur ke node tujuan. Setelah jalur terbentuk maka node tujuan akan mengirimkan pesan Route Reply (RREP) ke node asal secara unicast. Jika terdapat gangguan pada rute yang dilalui maka node akan mengirimkan pesan Route Error (RERR) dan akan mencari rute lain secara otomatis.
Topologi jaringan yang digunakan adalah berbentuk mesh dimana semua node saling terhubung dan setiap user dapat berkomunikasi walaupun berasal dari node yang berbeda. Node pada Wireless Mesh Network (WMN) dapat berupa mesh router atau mesh client. Kelebihan dari WMN adalah kemampuannya untuk melakukan self configure dan self healing. Self configure adalah kemampuan wireless mesh router untuk bergabung dengan jaringan wireless mesh yang telah ada secara otomatis, sedangkan self healing adalah kemampuan wireless mesh router mencari jalur routing yang baru apabila pada jalur yang akan dilalui terdapat gangguan.

Ad-Hoc on Demand Distance Vector (AODV) is a reactive routing protocol which finds a route to a destination address on demand based. AODV could send a message to other node which cannot directly connected to a sender. If AODV contain two paths routing AODV choose route which has highest sequence number or shortest path. Route discovery is starting from send a broadcast route request message (RREQ) to other node that connected directly. Node who received RREQ message will forward that message until the destination route is finding. After route is created then the destination node will send unicast route reply message (RREP) to a sender node. If route had a problem node will send route error message to other node automatically.
Network topology is used is wireless mesh, where node connected each other and each user can communicate even from different node. Wireless mesh network (WMN) consist two type of node they can be mesh router or mesh client. The advantage of WMN is capability of self healing and self configure. Self configure is ability of wireless mesh router to join with other mesh network automatically, and self healing is ability of wireless mesh router to find a new route if there is problem in first route.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>