Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Gelora Wijayanto
"Di Indonesia, industri kosmetika mulai marak tahun 1980-an bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat pada pemeliharaan kesehatan dan kecantikan akibat membaiknya perekonomian dengan dukungan kebijakan pemerintah. Perkembangan kosmetika tradisional dipengaruhi oleh kecenderungan back to nature, tradisi pemakaian ramuan dari alam, keindahan kecantikan tradisional (exotic oriental beauty), peningkatan kualitas melalui penggunaan bahan baku kimia, mesin-mesin dan R&D, pemanfaatan teknologi pemasaran (direct marketing, professional distributor, teknologi informasi, advertising, sponsorship) dan penyesuaian gaya hidup.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan diperburuk dengan tragedi World Trade Centre menyebabkan kondisi perekonomian dan dunia usaha di dalam negeri tidak lebih baik, namun PT. Mustika Ratu Tbk. yang telah menekuni bisnis selama 24 tahun (1978-2002) mencatat pertumbuhan dan likuiditas yang baik pada awal krisis tahun 1997 sampai tahun 2001, dimana pada tahun 2001 total penjualan naik sebesar 17,5% dan laba bersih naik 15,9%. Hal tersebut tercermin dari posisi perusahaan berdasarkan analisis SWOT yang dipetakan ke matriks I-E, bahwa perusahaan memiliki lebih banyak kekuatan dibanding kelemahan dan menghadapi lebih banyak ancaman dibanding peluang. Hal ini mencerminkan kondisi bahwa perusahaan yang telah menjalani masa awal pertumbuhan, masa pertumbuhan agresif dan sekarang masa kematangan akan menghadapi masa devensive di masa depan. Perusahaan perlu terns meremajakan diri dengan meneiptakan peluang, misalnya jasa perawatan SPA (Saute Par Aqua), bias nekawarna trend 2002 atau make up crayon 3 in 1 pearly shimmer trend 2001. General strategy alternatives yang dianjurkan berdasarkan posisi perusahaan adalah strategi pertumbuhan yang mendukung diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, diversifikasi konglomerat dan joint venture. Untuk mengantisipasi masa depan, diperlukan strategi pengembangan berdasarkan kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Berdasarkan matriks analisis SWOT, strategi pengembangan untuk meningkatkan penjualan adalah akuisisi distributor independen, mempertahankan citra dengan memanfaatkan bangsawan dan lingkungan keraton, meningkatkan aktifitas direct marketing, mengintensifkan aktifitas product positioning khas, meningkatkan advertising produk toiletries, pengembangan dan penetrasi pasar ekspor, penetrasi dan pengembangan pasar SPA, meraih market leader kosmetika tradisional dan proaktif meningkatkan sosialisasi seluruh produk. Untuk pengembangan produk dilakukan pengembangan toiletries dalam kemasan sachet, adopsi strategi pesaing utama, peningkatan diferensiasi produk toiletries khususnya untuk segmen remaja, penyediaan produk dengan kemasan murah, peningkatan kerjasama dengan pemasok serta menawarkan produk yang tidak menonjolkan kesan tradisional untuk konsumen tertentu. Untuk mengembangkan organisasi dan manajemen, keuangan dan SDM dilakukan peningkatan aliansi pengembangan produk dan pasar, penataan organisasi dan manajemen, antisipasi penyerobotan nama oleh pesaing utama, meningkatkan bargaining power produsen secara kolektif terhadap pemerintah, memfokuskan kegiatan dan mengefektifkan alokasi dana serta mempersiapkan penerus yang bercitra sama."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T9828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fajar Kirani
"ABSTRAK
Perkembangan yang terjadi pada masyarakat menuntut kaum wanita
untuk ikut berpatisipasi tampil dalam berbagai kesempatan yang memerlukan
kepercayaan diri yang kuat yang didukung oleh penggunaan kosmetika yang
tepat bagi pemakainya. Salah satu pilihan yang aman digunakan adalah produk
kosmetika tradisional. Namun pada saat ini persaingan antara produsen
penghasil kosmetika tradisional tersebut juga makin marak dan ketat. Untuk itu
dibutuhkan strategi yang tepat agar produk mereka dipilih untuk dibeli dan
digunakan oleh masyarakat. PT . Mustika Ratu yang menjadi market leader
dalam upayanya mempertahankan posisi tersebut memilih menggunakan strategi
differensiasi dengan inovasi produk dalam memasarkan produknya. Pemilihan
strategi bersaing tersebut didasarkan pada kemampuan yang telah dimiliki
sebelumnya yang mampu menghasilkan produk kosmetika tradisional dengan segmen
pasar yang baru, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, PT Mustika Ratu
telah memilih dan menjalankan strategi bersaing dengan bentuk inovasi dalam
menghasikan produk baru yang kemudian dipasarkan di masyarakat. Keberhasilan
dalam penerapan strategi bersaing dengan inovasi produk ini dapat dilihat dari
kenaikan pada volume hasil penjualan yang terjadi pada perusahaan yang secara
otomatis akan menambah jumlah keuntungan bagi perusahaan dan membantu
mengukuhkan posisi PT.Mustika Ratu sebagai pemimpin pasar. Adapun produk
inovasi yang dihasilkan berbeda dan menyentuh segmen pasar yang belum
dipikirkan atau belum pernah dihasilkan sebelumnya oleh produsen lain
penghasil produk sejenis di pasaran. Dilihat dari analisa yang dilakukan dapat
terlihat perusahaan menjalankan strategi bersaing diferensiasi dengan titik fokus
produk inovasi yang didukung oleh tenaga kerja (terutama bagian R&D) dan bahan
baku terbaik yang dimiliki perusahaan. Namun dari analisa dapat dilihat juga bahwa
perusahaan baru menjalankan strategi inovasi saja dan belum menjalankan konsep
inovasi bisnis secara utuh sehingga dikhawatirkan strategi yang mereka jalankan
selama ini belum tentu dapat mempertahankan posisi mereka sabagai market leader
secara pasti karena terlihat adanya imitasi produk oleh pesaing yang ternyata dapat
menurunkan volume penjualan produk mereka.
"
2001
T3833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernika Irnadianis Ifada
"Trend hidup back to nature makin marak dimanapun, termasuk di Indonesia , maka persaingan berbagai jenis industri di Indonesia yang memiliki basis produk berbahan baku tumbuhan atau bahan alami seperti jamu dan kosmetika tradisional meningkat. Meskipun kondisi ini masih diikuti oleh stigma tentang khasiat dan efek dari produk jamu, namun tingkat persaingan temyata semakin tinggi dikarenakan permintaan pasar yang senantiasa meningkat, diikuti daya akomodir masing-masing industri untuk mengatisipasinya yaitu dengan peningkatan kapasitas produksi, dan yang tidak bisa dielakkan adalah dukungan potensi hayati Indonesia yang kaya akan tumbuhan atau Mega Bio-Diversity.
Salah satu pemain terbesar di industri jamu dan kosmetika tradisional Indonesia adalah PT. Mustika Ratu Tbk, yang berlokasi di Graha Mustika - Pancoran Jakarta, hingga scat ini mampu menguasai tiga puluh persen (30% ) dari total pangsa pasar. Perusahaan yang sudah lebih dari duapuluh dua tahun malang melintang di industri jamu dan kosmetika tradisional ini memiliki produk yang hampir mencakup seluruh lapisan usia dan kebutuhan. Produk-produknya tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, namun juga telah diekspor dengan kontribusi penjualan yang meningkat setiap tahunnya.
Perkembangan perusahaan dalam kurun waktu tahun 2002, 2003 hingga 2004, kapasitas produksi PT. Mustika Ratu Tbk , selalu meningkat hingga mencapai jumlah 4512 ton. Meski demikian karena tingginya tingkat persaingan di industri ini maka tidak menutup kemungkinan posisi Mustika Ratu kini mampu direbut oleh pesaingnya dalam waktu yang tidak lama. Untuk itulah kinerja Public Relations sebagai bagian dari divisi di perusahaan haruslah maksimal demi kemajuan.
Agar mampu bersaing dengan seluruh pemain di industri jamu dan kosmetika tradisional, PT. Mustika Ratu membutuhkan strategi public relations yang baik, tepat dan mumpuni, dalam membantu bagian pemasaran, yang menjadi induk dari divisi public relations di Mustika Ratu, untuk kemudian membukukan volume penjualan yang sesuai dengan target. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji keberlakuan teori strategi public relations yang mendukung pemasaran produk industri, dalam hal ini PT. Mustika Ratu Tbk, guna menyusun rekomendasi yang dapat digunakan untuk mempertahankan loyalitas konsumen lama dan meraih lebih banyak lagi konsumen yang melakukan buying action terhadap produk perusahaan.
Kerangka konsep yang digunakan berhubungan dengan definisi dan lingkup strategi komunikasi pemasaran, konsep public relations sendiri tentunya, serta komunikasi. Untuk mempermudah pengertian maka dibuat sistematika organisasi pemikiran, penulis menggunakan berbagai penjelasan tentang strategi dan komunikasi, serta ruang lingkup public relations sendiri, agar dapat mempertemukan kepentingan strategi public relations dengan volume penjualan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, yang berusaha menggambarkan, memaparkan situasi dan kondisi, tetapi tidak mencari atau menjelaskan hubungan, juga bukan mengkaji hipotesis atau membuat prediksi. Pencarian data dilakukan melalui metode wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen serta data pendukung lainnya.
Temuan yang dihasilkan dari penelitian berupa paparan serta deskripsi dari pelaksanaan program-program public relations yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu Tbk, bersama divisi promosi, yang jugs berada dibawah bagian pemasaran dalam memperoleh volume penjualan yang diinginkan serta untuk memperbaiki citra produk jamu, seperti maksimalisasi publikasi atau media exposure, serta event khusus.
Strategi yang dilakukan PT. Mustika Ratu Tbk ini tidak banyak berbeda dengan perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama. Namun untuk dapat lebih baik dan mempertahankan posisi market leader seperti saat ini, maka Mustika Ratu harus lebih maksimal lagi memberdayakan public relations division berikut seluruh elemen-elemennya, meski upaya dekat dengan media memiliki peran panting, namun demi peningkatan kinerja make elemenelemen strategi dan program-programnya mutlak dikembangkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Sari
"Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keinginan remaja dalam membeli produk kosmetika "PUTERI". Penelitian dilakukan di wilayah Jakarta Timur. Penelitian tentang sikap dan keinginan dalam konteks perilaku membeli produk ini didasarkan pada teori-teori penerimaan dan pemrosesan pesan, teori Komunikasi Pemasaran, dan teori Perilaku Konsumen: proses pembelian.
Penelitian dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survey. Populasi penelitian adalah remaja putri usia 15-21 tahun, sampling dilakukan secara sistematik random yang didahului pengklasteran berdasarkan wilayah. Data digali menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan Skala keinginan membeli. Kemudian uji statistik menggunakan faktor analisis dan regresi.
Hasil uji statistik faktor analisis menunjukkan bahwa dari sepuluh variabel, tereduksi menjadi 4 faktor yang dominan (surrogate variable). Pada uji kekuatan hubungan antara variabel independent (Harga, tempat, jenis dan uang), dengan variabel dependen (keinginan membeli) didapatkan r pearson's sebesar 0,964. Uji regresi menunjukkan diantara variabel independen, yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel dependent, adalah variabel harga produk. Kesimpulannya, faktor yang mempengaruhi keinginan membeli adalah faktor harga.
Kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Mustika Ratu antara lain, melalui media massa, kerjasama dan sponsorship, serta mengadakan event-event khusus. Strategi komunikasi pemasaran yang sebaiknya diterapkan oleh Mustika Ratu, sesuai dengan kondisi obyektif yang ada, dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix), dengan mengaplikasikan beberapa atau seluruh elemen strategi komunikasi pemasaran, yang meliputi pemilihan pasar, perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi, dan promosi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Damastuti
"Industri kosmetik di Indonesia memiliki prospek bisnis yang cukup potensial. Namun semakin banyaknya produsen kosmetik dewasa ini dan gencarnya produk kosmetik asing, persaingannya menjadi semakin kompetitif. Di tengah banjir produk ini, agar publik tetap memiliki awareness terhadap sebuah produk, produsen harus berkomunikasi. Salah satu caranya adalah melalui komunikasi above the line atau media iklan. Dalam iklan diketahui, endorser sebagai elemen source dalam proses komunikasi memiliki peranan yang penting. Fungsi seorang endorser sangat erat kaitannya dengan konsep kredibilitas, di mana endorser dapat menjadi sumber yang relevan dengan tema komunikasi terkait serta dapat dipercaya untuk memberikan pernyataan obyektif.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka thesis ini akan meneliti iebih jauh apa yang menjadi preferensi produsen kosmetik Indonesia dalam memilih endorser. Dan mengapa pula endorser tertentu dipilih untuk meng-endorser produk tertentu.
Pada bab selanjutnya penulis menggunakan beberapa teori, yaitu: Konsep Komunikasi Pemasaran, Konsep Merek (Brand), Teori Periklanan, Teori Endorser dan Konsep Persepsi. Teori-teori ini selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis secara mendalam dan tajam hasil dan data penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis metode penelitian, yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian eksploratif. Sebagai unit penelitian, penulis melakukan studi kasus di PT. Mustika Ratu dan PT. Vitapharm (Viva Cosmetics).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa preferensi produsen kosmetik dalam memilih endorser didasarkan pada beberapa elemen, yakni:
1. Daya tarik fisik (physical attractiveness)
2. Kredibilitas (Credibility)
3. Kesesuaian Merek dan Kesesuaian Khalayak (Brand Matchup & Audience Matchup)
Sebagai rekomendasi akademis, berkaitan dengan pemilihan endorser, persuasi dan stimulus harus dilakukan terhadap target market sebagai calon konsumen, sehingga konsumen memiliki awareness yang tinggi terhadap merek yang pada akhirnya akan mencapai tahap keputusan pembelian. Dalam hal ini perlu diperhatikan segmentasi demografis dan psikografis yang berpengaruh pada proses pengolahan informasi, sehingga selanjutnya dapat ditentukan cara komunikasi seperti apa yang paling tepat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurshinta Rifianty R.
"Di era globalisasi ini persaingan dalam menarik pelanggan sangat
ketat, dibuktikan dengan banyaknya produk-produk kecantikan yang beredar
di Indonesia baik yang bermerk luar negeri maupun pmduk-produk dan
dalam negeri.
Dalam meraih peluang dan meraih loyaiitas pelanggan, perusahaan
melakukan befoagai macam ra, muiai dengan aktivitas promosi, penetrasi
pasar, kemampuan sumber daya manusia, seminar dan hal-hal Iain yang
dapat menank minat konsumen. Sebagaimana diketahui bahwa produk-
produk perawalan Mustika Ratu adalah produk yang panama kali muncul dan
perusahaan PT Mustika Ratu ibk, berawal clari proses yang sederhana, berkembang akibat tuntutan kemajuan zaman, dan kebutuhan konsumen
sehingga proses fabrikasipun ditingkatkan seiring peningkaian mutu produk
Untuk mengetahui sejauhmana persepsi pelanggan produk perawatan
Mustika Ratu, harapan peianggan, serta seberapa besar kesenjangan yang
terjadi akibat perbedaan persepsi dan harapan tersebut, maka dilakukan
penelitian ini, guna mengetahui tingkat kepuasan pelanggan produk
perawatan Mustika Ratu ini. Dalam mengkaji kualitas produk dan layanan
yang diberikan oleh perusahaan serta mengukur tingkai kepuasan
pelanggan_ digunakan metode Service Quality Dimension, yang terdiri dan 5
(lima) dimensi, yaitu: Tampilan Fisik (Tangib!es); Kemampuan Mewujudkan
Janji (Reliabflifl/)ยง Ketanggapan dalam Memberikan Layanan
(Responsiveness); Kemampuan Memberikan Jaminan Layanan (Assurance);
Kemampuan Memahami Kebutuhan Pelanggan(Emphaty).
Berdasarkan kelima dimensi tersebut di ataS_ kemudian dilakukan penelitian
mengenai persepsi pelanggan produk perawatan Mustika Ratu, diperoleh
sejauhmana kepuasan pelanggan_ ditinjau dari persepsi pe1anggan terhadap
produk dan layanan yang selama ini diperoleh, dan bagaimana harapan
pelanggan terhadap produk dan pelayanan yang diinginkan. Kemudian
diperoleh pula kesenjangan yang teljadi antara persepsi perusahaan
memberikan pelayanan, dengan harapan pelanggan tentang keinginan
produk dan pelayanan yang diinginkan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>