Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Ali
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah, 2009
372 MOH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Under conventional approach currently practiced in elementary schools, some subjects are delivered in both partial and integrated model. Partial model is addressed to strengthen student understanding concerning the structure of subject matter. While integrated model is addressed to strengthen the student understanding concerning in the connection among related subject matters. This model will create deep understanding upon concept learn by each student.This study aimed to identify this impactof thematic approach (application) on teaching mathematic in elementary school. Using a case study, it was conducted in SDN 69 and SDN 70 Kandang Limun , Bengkulu during 2006/2007 academic year. Research subject were student of grade 3. Results showed that there was a significant difference in mathematic achievement between thematic and conventional teaching treatment. The t- test revealed that thematic approach reached higher (79.091) value compared to conventional approach (54.615). Another result revealed that during experimenting thematic approach, students stated as enjoy learning thematic approach during teaching time. It is recommended that teacher of Grade 1,2 and 3 should apply thamatic approach while teaching Mathematics."
JUPENDI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Iryawati
"Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai pendidikan anak tuna grahita usia sekolah di SD Mutiara Bunda Bandung. Sekolah dasar ini merupakan sekolah umum yang menerapkan sistem pendidikan inklusif, suatu sistem pendidikan yang menerima anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-lama dengan siswa regular, termasuk di dalamnya anak tuna grahita.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan mengenai pendidikan yang diberikan SD Mutiara Bunda terhadap anak tuna grahita serta faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekataa kualitatif dan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa pendidikan anak tuna grahita didasarkan pada baseline yang mereka bisa. Artinya di sekolah umum ini mereka ditangani sesuai dengan kemampuan yang ada; mereka tidak dipaksakan untuk mengikuti kurikulum standar yang ada di SD Mutiara Bunda, kurikulum yang bersifat fleksibel sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. Untuk mengetahui baseline yang dimiliki oleh anak tuna grahita yang menjadi subyek penelitian ini, pihak sekolah dalam hal ini ahli ortopedagogi; sekolah dan ibuunya melakukan assessment dan observasi yang meliputi aspek akademis, sosial emosi dan motorik. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru berlangsung yang nantinya dijadikan panduan untuk Program Pengajaran Individual (PPI).
Sistem pendidikan inklusif di sekolah ini dapat berjalan lancar karena berbagai faktor seperti kerjasama yang baik antar tim pengajar, walaupun anak tuna grahita merupakan tanggung jawab dari ortopedagog kelas narnun guru kelas, guru bidang studi juga tetap Mengikutsertakan mereka main dan pembelajaran yang bersifat umum dengan tetap memperhatikan kemampuan mereka.
xiv, 154 halaman, 7 tabel, 6 lampiran
Daftar Pustaka: 22 buku, 2 Surat Kabar, 3 makalah, 7 hasil penelitian, 2 dokumen pemerintah, 2 dokumen sekolah, 3 website (1979-2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nursamsiah Asharini
"Hingga saat ini Pemerintah masih mengganggap pendidikan merupakan wahana penting untuk memajukan bangsa, terutama pendidikan di sekolah.Pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan. Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di pendidikan dasar akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di jenjang pendidikan berikutnya.
Semenjak Pemerintahan Orde Baru telah terjadi penyempurnaan kurikulum sebanyak tiga kali. Penyempurnaan tersebut dilakukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan dapat terlaksana. Adapun acuan pembangunan pendidikan adalah Garis-garis Besar Haluan Negara.
Walaupun perbaikan kurikulum terus menerus dilakukan, namun ternyata hingga akhir tahun 1980'an sampai awal 1990'an diberbagai kalangan dalam masyarakat maupun pemerintah sekolah dianggap masih belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Desakan terhadap perbaikan penyelenggaraan pendidikan semakin dianggap kritis karena pada tahun 1994 akan dimulai Pembangunan Jangka Panjang II yang diharapkan akan membawa bangsa Indonesia pada masa Industrialisasi.
Penelitian ini dilakukan untuk dapat membantu Pemerintah melihat permasalahan pada penyelenggaraan pendidikan di tingkat dasar. Mengingat bahwa selama ini Pemerintah telah melaksanakan perbaikan secara terus menerus terhadap kurikulum yang berlaku, maka diasumsikan bahwa pelaksanaan kurikulum lah yang masih belum tepat. Oleh sebab itulah-penelitian ini dipusatkan pada pelaksanaan kurikulum yakni kegiatan belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar Guru melakukan merubah pikiran, perilaku serta perasaan murid; sedangkan murid melalui pengalaman yang diperolehnya merubah dirinya. Sebagaimana kegiatan belajar mengajar telah didefinisikan di' atas, jelaslah bahwa pendidikan di sekolah tidak semata melalui instruksi-instruksi formal tetapi juga melalui interaksi yang berlangsung selama di sekolah.
Selama interaksi berlangsung murid mempelajari aturan-aturan bertingkahlaku yang tepat yang diasumsikan merupakan aturan tingkahlaku yang tepat bilamana mereka menjalankan perannya kelak dalam masyarakat.
Penelitian terhadap interaksi Guru dan Murid selama di sekolah menunjukkan bahwa aturan interaksi yang berlaku tidak mendukung tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam GBHN, yakni terbentuknya sikap mandiri, tangguh, kreatif berdisiplin, beretos kerja, dan bertanggung jawab. Di sekolah murid tidak didorong untuk mengembangkan kegiatannya sendiri, waktunya sendiri, maupun menyampaikan buah terhadapsuatu permasalahan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosanita Intan Pratiwi
"ABSTRAK
Peranan guru sangat diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan keamanan anak. Hal ini dikarenakan anak usia sekolah rentan terhadap bahaya dan semakin berkurangnya pengawasan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi guru tentang keamanan anak di sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dengan 144 responden guru Sekolah Dasar yang mengajar di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,3% guru memiliki persepsi yang cukup baik terhadap keamanan anak di sekolah. Perawat sekolah diharapkan dapat bekerja sama dengan guru dalam mewujudkan program keamanan anak di sekolah.

ABSTRACT
Teacher?s role is essential for meeting safety needs in children. It is due to the vulnerability of school age children from harm and reduction of parental supervision. This study aimed to identify teacher perceptions of children safety at school. This study used cross sectional design. Sampling technique used cluster sampling with 144 elementary school teacher respondents who taught in Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Researcher developed instrument. The result showed that 58.3% teachers have a good enough perception of children safety at school. School nurses are expected to collaborate with teacher in realizing safety program in the school.
"
2016
S63427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Aristi Cynthiam
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab siswa lulusan Sekolah Dasar tidak melanjutkan sekolah ke jenjang Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, studi kepustakaan dan pengumpulan data sekunder. Narasumber terdiri dari 14 orang informan yang terdiri dari orang tua anak yang tidak sekolah, anak yang tidak sekolah, dinas pendidikan kota Tangerang Selatan, dan kepala sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi merupakan penyebab utama siswa lulusan Sekolah Dasar tidak melanjutkan sekolah karena rata-rata penghasilan orang tua mereka masih cukup rendah sehingga tidak mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari. Sedangkan faktor budaya dan faktor sosial bukan menjadi penyebab siswa lulusan SD tidak melanjutkan sekolah. Wawasan orang tua terhadap pendidikan cukup baik. Mereka sebenarnya menyadari pentingnya arti pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka.

This research is conducted to find out causal factors that make children in elementary school not continue their education to junior high school level. This research uses qualitative methods by conducting in-depth interview, library study and secondary data collection. There are 14 resources that consist of parents whose children can`t go to junior high schools, children who can`t continue their education, education office and headmasters.
The result shows that economic hardship is the main cause for parents not to send their children to junior high school, meanwhile social and cultural factors are not the main cause. Their parents actually realize that education is important for their children`s future."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26793
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucya Dhamayanti
"Penelitian mengenai pemanfaatan koleksi buku di perpustakaan SD Asisi dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan November 1916. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana koleksi buku di perpustakaan SD Asisi sudah dimanfaatkan dan menyusun rencana yang dapat meningkatkan pemanfaatan koleksi buku di perpustakaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan seluruh koleksi buku beserta kartu bukunya kecuali buku-buku yang tidak dapat dipinjam keluar perpustakaan. Hasilnya menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi buku di perpustakaan SD Asisi masih rendah. Dalam tahun ajaran 1985-1986 koleksi bukunya baru 47% yang dimanfaatkan. Dan frekuensi rata-rata per buku yang dimanfaatkan hanya 1 kali. Meskipun usaha-usaha untuk meningkatkan pemanfaatan koleksi buku telah dilaksanakan, masih diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Memperluas ruangan perpustakaan. 2) Mengadakan penyiangan buku. 3) Mengatur kembali jajaran buku dan membuat katalog. 4) Menambah tenaga pengelola perpustakaan. 5) Menyusun program perpustakaan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Desina
"Skripsi ini membahas perbedaan karakter disiplin, tanggung jawab dan penghargaan antara anak SD di kota metropolitan dan non-metropolitan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa pihak sekolah dapat melakukan pelatihanpelatihan untuk guru dan siswa guna meningkatkan kualitas pendidikan akhlak di sekolah; dapat menggunakan sistem kurikulum yang tidak hanya mengutamakan nilai akademis tetapi juga nilai akhlak dan moral para siswanya; pihak sekolah juga dapat menggunakan muatan lokal sebagai wadah para siswa mengembangkan nilai moral pada diri sendiri.

The focus of this study is the difference discipline, responsibility, and respect character of student between metropolitan and non-metropolitan city. This research is quantitative descriptive interpretive. The data were collected by mean of kuesioner. The researcher suggests that the school should improve the quality of moral education by mean pelatihan-pelatihan to the teachers and the students; use the curriculum that give the priority to morals and morality value for students instead academic value; and also can use ?muatan lokal? as a place for students to developt theirself morals value."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tjetjep Syarif Hidayat
"ABSTRACT
Comparative Study On Extention Education To Combat The Parasites At Five Primary School In District Of Bogor, 1995.The efforts to combat the parasites warming performed by the government and the private sector in some area of Indonesia so far seem to be unsuccessful. By now this infection is still as one of the health problem since the prevalence of infection among some pupils of the primary school in DKI Jakarta is 60 - 90% and in West Java is 70 - 90%.
The aim of this study is to get evidence on the difference between the effort to combat the parasite with and without extention education. The sample taken by purposive which is all the pupils of grade V of SDN Cimanggu II and of SDN Cimanggu III as the treated group I, and those pupils of SDN Kedung Jaya II and SDN Cibuluh III as the treated group II, and those pupils of SDN Cimahpar I as the group of control. The group I given education about parasites warming and given deworming tablet, group II given treatment deworming without any education about parasites. The control group did not get any intervention.
Out of 241 pupils there were 105 pupils who their faecal can be regularly examined and analyzed, i.e. four times during the whole period of the study. The differences of the knowledge, attitude and behavior between the treated groups were analyzed using X2 test. The difference of the prevalence of the parasites between the treated groups was analysis using PQ-test.
The results of the analyzed showed that there was significant relationship between the intervention of deworming and extention education with the increasing of knowledge, attitude and behavior in reducing the prevalence of parasites among the Primary School pupils. There was a significant decreasing of prevalence of parasites among the pupils of the treated group, and there was no re-infection by the end of the study. In fact, this evidence was supported by increasing personal hygiene of the respective pupils. The pupils of the treated group without extention education but deworming suffered from re-infection by the end of the study. The study can be well carried out based on good cooperation and support from the parents of the pupils. The study also proved that extention education can prevent the pupils from re-infection. To combat the problem of parasites among the Primary School pupils it is suggested that deworming should be carried out together with extention education on health and personal hygiene.
The result of the study are expected to be used in planning and execution to combat the problem of parasites among the pupils of Primary School. To achieve the successful of the program to combat the problem of parasites, the participation of the parent and the school teachers is really needed, in such that the program can sustain in near future.

ABSTRAK
Upaya pemberantasan cacingan yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun swasta di berbagai wilayah di Indonesia selama ini kelihatannya belum memberikan basil yang memuaskan. Sampai saat ini penyakit cacingan masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena prevalensi infeksi cacingan di kalangan murid Sekolah Dasar di DKI Jakarta mencapai 60 - 90% dan di Jawa Barat mencapai 70 - 90%.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji ada tidaknya perbedaan antara upaya penanggulangan cacingan dengan dan tanpa penyuluhan.
Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan menggunakan rancangan ulang non random. Sampel diambil secara dengan sengaja yaitu seluruh murid kelas V di SDN Cimanggu II dan SDN Cimanggu III sebagai kelompok perlakuan I dan SDN Kedung Jaya II dan SDN Cibuluh III sebagai kelompok perlakuan II serta SDN Cimahpar I sebagai kelompok kontrol. Kelompok perlakuan I mendapat perlakuan penyuluhan tentang cacingan dan diberi obat cacing, untuk kelompok perlakuan II mendapat perlakuan pengobatan tanpa mendapat penyuluhan tentang cacingan. Sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat kegiatan pengobatan maupun penyuluhan tentang cacingan. Dari 241 murid yang diteliti ternyata hanya 105 murid yang bisa secara berkesinambungan mengikuti kegiatan penelitian dengan memeriksakan tinjanya selama 4 kali dan sekaligus menjadi sampel yang dianalisis dalam penelitian ini.
Uji-X2 digunakan untuk menguji adanya perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang cacingan antar kelompok perlakuan. Selain itu juga dilakukan uji-PQ untuk mengkaji adanya perbedaan prevalensi cacingan pada murid Sekolah Dasar antar kelompok perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara perlakuan pemberian obat casing disertai penyuluhan tentang cacingan dengan peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku cacingan dan menurunkan prevalensi cacingan murid SD. Pada kelompok perlakuan yang diberi obat cacing disertai penyuluhan tentang cacingan penurunan prevalensi cacingan terus berlangsung sampai tidak terjadi reinfeksi pada saat penelitian berakhir. Keadaan ini didukung dengan adanya perubahan perilaku kebersihan pribadi murid yang diteliti. Sedangkan pada kelompok perlakuan yang hanya diberi obat cacing tanpa penyuluhan tentang cacingan terjadi reinfeksi pada murid yang diteliti. Penelitian ini dapat dilaksanakan berkat adanya partisipasi guru dan orang tua murid dalam membantu kelancaran pelaksanaan penelitian. Dengan demikian penyuluhan tentang cacingan dapat memperlambat atau mencegah reinfeksi cacingan pada murid Sekolah Dasar. Untuk itu selain pemberian obat cacing, penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang cacingan perlu diberi bobot yang lebih besar dalam upaya pemberantasan penyakit cacingan pada murid Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan cara mencegah dan memberantas penyakit cacingan pada murid Sekolah Dasar. Supaya program penanggulangan cacingan berhasil memberantas cacingan pada murid Sekolah Dasar, diperlukan partisipasi orangtua murid dan guru sehingga program dapat dilaksanakan secara mandiri dan berkesinambungan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>